Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
kami buat guna memenuhi tugas dari dosen kami. Makalah ini membahas tentang
7T menjadi 14T dan USG serta Aspek Legalnya, semoga dengan makalah yang
kami susun ini kami sebagai mahasiswi kebidanan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kami. kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh
dari sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
\
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan kunjungan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, Yulianti,
Maemunah, & Susilawati, 2013)
C. Jadwal kunjungan
Sebaiknya setiap wanita hamil memeriksakan diri ketika haidnya
terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaandilakukan setiap 6
minggu sampai kehamilan. Sesudah itu, pemeriksaan dilakukan setiap 2
minggu. Dan sesudah 36 minggu.
Kunjungan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan.
Satu kali pada trimester pertama
Satu kali pada trimester kedua
Dua kali pada trimester ketiga. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, &
Susilawati, 2013)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis
dan dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu
hamil pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan.
Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia
pada ibu hamil.
A. Pengertian
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya penemuan
alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip
kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang
kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini
pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk
mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an
memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima
menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih
jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses
sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser.
Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar
monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil
gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG
berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi
medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI)
adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam
organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat
sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue
dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk
diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar
bekerjanya peralatan MI.
Ultrasonografi merupakan salah satu teknologi kesehatan yang
bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Ultrasonografi
atau disingkat USG adalah suatu kaidah pemeriksaan tubuh
menggunakan gelombang bunyi pada frekuensi tinggi. Teknologi USG
tidak asing bagi kaum ibu karena mereka biasanya menggunakannya
pada masa kehamilan untuk memonitor keadaan janin dalam
kandungan. USG ini adalah salah satu aplikasi teknologi radar dan
telah ada sejak puluhan tahun lalu. Lebih jauh kea rah medis, USG
medis (sonografi) dapat diartikan sebagai sebuah teknik diagnostik
pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk
mencitrakan organ internal dan otot, struktur, dan luka patologi,
sehingga teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Namun biasanya
sonografi obstetrik digunakan ketika masa kehamilan.
Pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi 1-10 MHz. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar
dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Gelombang suara frekuensi
tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu
alat yang disebut transducer/probe. Perubahan bentuk akibat gaya
mekanis pada kristal akan menimbulkan tegangan listrik dimana
fenomena ini disebut efek Piezo electric. Bentuk kristal juga akan
berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Kristal akan
mengembang dan mengkerut sesuai dengan pola medan listrik yang
melaluinya sehingga dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.
Salah satu contoh ultrasonografi adalah Sonografi obstetric
yang digunakan oleh dokter spesialis kebidanan untuk memperkirakan
usia kandungan, memperkirakan hari persalinan dan juga dapat
membantu melihat adanya kelainan pada kandungan/janin.
B. Sejarah USG
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik
untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging)
oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I,
untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan
dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang
dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk
pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah
perang dunia keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-
alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan
pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan
ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan
klinis yang luas.
C. Prinsip USG
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih
tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga
kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar
manusia mempunyai frekwensi antara 20 20.000 Cpd (Cicles per
detik- Hertz).. Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan
frekwensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).
Gelombang suara frekwensi tinggi tersebut dihasilkan dari
kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer.
Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan
menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-
electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya.
Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik.
Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan
mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara
frekwensi tingi.
3.1 Kesimpulan
Sebelum adanya peraturan 14 T standar antenatal care dinas kesehatan RI
sejak tahun 2009 telah merekomendasikan standar layanan antenatal yang dikenal
sebagai 10T standar minimal 10 T adalah sebagai berikut :
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Nilai status Gizi (LLA)
4. Pemeriksaan TFU
5. Tentukan Presentasi Janin dan DJJ
6. Skrinning status TT
7. Pemberian Tablet Zat Besi
8. Tes Labolatorium
9. Tatalaksana Kasus
10. Temu Wicara
Apabila suatu daerah tidak dapat melaksanakan 14 T sesuai kebijakan dapat
dilakukan standart minimal pelayanan ANC yaitu 7T yang meliputi :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah .
3. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lenkap.
4. Pemberian zat besi (Fe).
5. ukur tinggi fundus.
6. tes terhadap penyakit menular seksual.
7. temui cara dalam rangka mempersiapkan rujukan.
Secara hukum administrasi belum adanya aturahn mengenai
kewenangan bidan dalam menggunakan usg beresiko bidan mendapat
sanksi administrasi yang termuat dalam pasal 82 UU No.36 Tahun 2014
tentang tenaga kesehatan berupa teguran lisan peringatan tertulis denda
administratif atau pencabutan izin praktik.
Bidan dapat dikenai sanksi pidana pasal 78 UU No.29 Tahun 2004
apabila ada tuntutan dari dokter bahwa penggunaan usg merupakan alat dan
metode yang merupakan kewenangan dokter.Penggunaan usg yang tidak
sesuai dengan standar dapat mengakibatkan kerugian. Kerugian yang
ditimbulkan karena penggunaan usg dapat digugat secara perdata sesuai
dengan ketentuan pasal 1365 KUHP perdata.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas diketahui bahwa untuk masalah 14T, 10T dan
7T dalam kebidanan untuk digunakan saat dilahan seharusnya menggunakan 14T
namun melihat tempat kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan bidan
diharapkan tiap bidan mampu melakukan setidaknya 7T.
Dengan peraturan yang ada mengenai penggunaan USG oleh bidan sebaiknya
dinkes dan IBI mengadakan sosialisasi kepada bidan praktek mandiri mengenai 3
aspek hukum yaitu administrasi, pidana, dan perdata dalam penyelenggaraan praktek
bidan dan bila perlu IBI sebagai organisasi profesi mengusulkan peraturan yang
memperbolehkan bidan menggunakan USG dengan batasan kewenangan yang jelas.