Anda di halaman 1dari 98

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DAN KANKER

PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI


(SADARI) PADA SISWI MADRASAH ALIYAH SWASTA
PERSATUAN AMAL BAKTI 2 HELVETIA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2014

SKRIPSI

Oleh:

AGUSTINA NASUTION
NIM. 111021065

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI DAN KANKER
PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI) PADA SISWI MADRASAH ALIYAH SWASTA
PERSATUAN AMAL BAKTI 2 HELVETIA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

AGUSTINA NASUTION
NIM: 111021065

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Kasus kanker payudara mengalami peningkatan setiap tahun. Di Indonesia


proporsi kanker payudara sebesar 28,7%. Tingginya jumlah kasus kanker payudara
karena perempuan kurang waspada terhadap perubahan payudaranya sehingga
menyebabkan kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengurangi angka kejadian kanker payudara dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang
SADARI dan kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada
Siswi Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli
Serdang tahun 2014. Berdasarkan metodenya, penelitian ini merupakan penelitian
survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua
siswi kelas X dan kelas XI di Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti
2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 93 siswi. Sampel adalah semua
populasi dijadikan sebagai sampel.
Hasil analisis data diperoleh bahwa responden mayoritas melakukan
pemeriksaan SADARI (74,2 %). Pengetahuan tentang SADARI mayoritas kurang
(50,5 %), dan pengetahuan tentang kanker payudara mayorits kurang (44,1 %). Hasil
penelitian dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan
pengetahuan tentang SADARI dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
dengan nilai =0,009. Pengetahuan tentang kanker payudara terdapat hubungan
dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan nilai =0,011.
Dihimbau kepada guru biologi untuk menyertakan memberikan ilmu
pengetahuan tentang SADARI maupun kanker payudara ketika sedang melakukan
proses belajar mengajar yaitu mengenai tanda dan gejala kanker payudara, faktor
risiko terkena kanker payudara, hal yang perlu diperhatikan ketika mekukan
SADARI, kapan saat yang tepat ketika melakukan SADARI.

Kata Kunci : Kanker Payudara, dan SADARI

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Each year, cases about breast cancer are increasing rapidly. In Indonesia,
proportion of breast cancer is reaching up to 28.7%. This highest score of breast
cancer and its cases occurs because woman's lack of awareness in breast changing of
its appearence until it's too late too be solved in higher stadium. One of the best way
to reduce the case of breast cancer is by doing breast self examination (SADARI).
This research is aimed to find the correlation between woman's knowledge
about breast self examination (SADARI) and breast cancer with breast self
examination practically on the students of private senior high school "Persatuan Amal
Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang" in 2014. Based on its method, this
research is an analytical survey by using cross sectional approach. Population of this
research is 93 female students of grade-X and grade-XI in private school of Persatuan
Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang. All this population are functioned as
sample.
The result of data analysis shows that most of respondents do the breast self
examination (SADARI) as 74.2 %. The knowledge about SADARI is less than
50.5%, and the knowledge about breast cancer is less than 44,1%. The result of his
research by using chi-square shows that there is a correlation about the knowledge of
breast self examination (SADARI) with the practice of breast self examination
(SADARI) as p=0.009. The knowledge about breast cancer has the correlation with
breast self examination in practice as p = 0.011.
Encouraged to include a biology teacher gives knowledge about breast self
examination and breast cancer when it is in the process of teaching and learning that
is about the signs and symptoms of breast cancer, breast cancer risk factors, things to
consider when doing breast self examination at the right time.

Keywords: Breast Cancer, and Breast Self Examination (SADARI)

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Agustina Nasution

Tempat/Tanggal Lahir : Sei Nahodaris, 16 Agustus 1988

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Dusun IV Desa Teluk Sentosa Kecamatan Panai Hulu

Kabupaten Labuhan Batu.

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1994-2001 : SDN 112206

2. Tahun 2001-2004 : SLTP Swasta YAPENDAK Ajamu

3. Tahun 2004-2007 : SMAN.3 Rantau Utara

4. Tahun 2007-2010 : D-III Kebidanan Kemenkes Medan

5. Tahun 2011-2014 : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala berkat dan
Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dan Kanker Payudara dengan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta
Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014, ini guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat serta selaku dosen pembimbing akademik yang memberikan

petunjuk bagi penulis dalam mengikuti pendidikan di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Heru Santoso, MS, PhD selaku Ketua Depertemen dan

Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan,

petunjuk dan saran kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai.

4. Ibu dr. Yusniwarti Yusad, MSi selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan saran kepada penulis, sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


6. Bapak Drs. H. M. Fauzi, MA selaku Kepala Madrasah Aliyah Swasta

Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia yang telah memberikan ijin pada penulis

untuk melakukan penelitian.

7. Ayahanda dan ibunda tercinta, yang senantiasa memberikan doa dan

dukungan yang tulus dan iklas kepada penulis.

8. Adik-adik ku yang selalu jadi semangat hidup Khoiruddin, Edy S Putra, dan

sicentil Mariyati semoga kelak menjadi adik-adik yang sukses. Serta Rapikoh

Lubis yang udah bersedia menampung segala curhat kata maupun air mata.

9. Teman-teman Kespro, khususnya The Bro (5,5 cm) kak maya yang selalu bisa

diandalkan (mantan preman,hehehe), kak lely (selalu memberi pandangan

hidup), caca (selalu memberi keceriaan sekaligus kemarahan, heheheheh),

manda (dalam jauh selalu mendoakan), kocik (selalu diam meski ku aniyaya),

cipit dan mumu (lalap galau). Dan tak lupa Winda Ariyanti yang telah

membantu dalam penelitian.(makasi banyak ya buk)

10. Teman-teman ITALBA, terkhusus kakak awak Iska Herawati Simarmata yang

selalu sabar menghadapiku dan telah banyak berbagi ilmu (I Will Miss U),

Anovy yang selalu ada buat aku disaat aq sangat membutuhkan (semoga

selalu begitu), Ainal Mardiah teman berantam dan betokak (wkwkwkwk),

Abang awak Fentra Welkisam yang selalu buat jengkel, dila (satu-satunya

kawanku orang arab), bg Jun Edy yang selalu mengerti, Iskandar yang udah

jadi sosok pria baik di mata dan di hati, bang Ali yang jadi sosok abang yang

perhatian, kak Rida yang udah memberi warna di pertemananku, Suri dengan

logat tanjungnya, Darma yang selalu bisa menghibur disaat hati galau, Pebri

Universitas Sumatera Utara


yang udah selalu perhatian meski tidak diminta, bg Vando dan bg Rio yang

selalu kasi motivasi, serta Maya, kEka, dan kTheo yang cantek. Terimakasih

buat persaudaraan yang hangat selama ini, keceriaan, kasih sayang, dan

kebersamaan. Big hug for all of you.

11. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah

memberikan bantuan dan dukungan serta semangat selama perkuliahan.

Semoga ALLAH SWT melimpahkan Rahmat KaruniaNya kepada semua yang


telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini mungkin masih
terdapat kekurangan yang dapat diperbaiki, maka penulis mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun dalam perbaikan skripsi ini.
Dan akhirnya semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
kita semua Amin.

Medan, Mei 2014


Penulis

Agustina Nasution

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 5

BAB II TINJAUN PUSTAKA


2.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................................................. 6
2.1.1 Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).............................. 6
2.1.2 Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................................... 6
2.1.3 Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) .................... 7
2.2 Pengetahuan Tentang Kanker Payudara ...................................................... 13
2.2.1 Pengertian Pengetahuan ............................................................................ 13
2.2.2 Pengertian Pengetahuan Kanker Payudara ........................................... 14
2.2.2.1 Anatomi Payudara...................................................................... 14
2.2.2.2 Definisi Kanker Payudara .......................................................... 15
2.2.2.3 Hormon Pertumbuhan Payudara ................................................ 16
2.2.2.4 Penyebab Dan Faktor Risiko Kanker Payudara ......................... 17
2.2.2.5 Tanda Dan Gejala Kanker Payudara .......................................... 18
2.2.2.5.1 Tanda Dan Gejala Kanker Payudara Secara Umum ........... 18
2.2.2.5.2 Stadium Kanker Payudara ..........................................
19
2.2.2.6 Pengobatan Kanker Payudara............................................ 21
2.2.2.6.1 Pengangkatan Dengan Lumpectomy ................................... 21
2.2.2.6.2 Pembedahan Mastektomi ................................................... 21
2.2.2.6.3 Adjuvant Therapy .....................................................
24
2.2.2.7 Deteksi Dini Kanker Payudara .......................................... 26
2.2.2.7.1 SADARI ....................................................................... 26
2.2.2.7.2 Thermografi .................................................................. 27
2.2.2.7.3 Mammografi ................................................................. 29
2.2.2.7.4 MRI (Magnetic Resonance Imaging) ........................... 29
2.2.2.7.5 30
USG ..............................................................................
2.3 Kerangka Konsep ........................................................................................ 30

Universitas Sumatera Utara


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian ................................................................. 31
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................... 31
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 31
3.3.1 Data Primer ........................................................................................ 31
3.3.2 Data Skunder ...................................................................................... 32
3.4 Populasi Dan Sampel .................................................................................. 32
3.4.1 Populasi ......................................................................................... 32
3.4.2 Sampel ........................................................................................... 32
3.5 Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 32
3.6 Aspek Pengukuran ....................................................................................... 33
3.6.1 Pengukuran Variabel Dependen...................................................... ... 33
3.6.2 Pengukuran Variabel Independen................................................... ... 33
3.7 Teknik Analisa Data................................................................................ .... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 35
4.2 Karakteristik Responden ............................................................................. 35
4.3 Hasil Analisis .............................................................................................. 37
4.3.1 Analisis Univariat.......................................................................... 37
4.3.2 Analissi Bivariat ............................................................................ 42
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri .................................................................... 44
5.2 Pengetahuan Tentang Sadari Dan Kanker Payudara ................................... 46
5.3 Hubungan Pengetahuan Tentang Sadari Dengan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (Sadari) Serta Hubungan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara
Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) ......................................... 47
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan.................................................................................................. 50
6.2 Saran ....................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Stadium Kanker Payudara ........................................................................... 20

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur, Kelas dan Suku Responden ............................ 36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tindakan Sadari ......................................................... 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Periode Melakukan SADARI .................................... 37

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Saat Melakukan SADARI .......................................... 38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Cara Melakukan SADARI ......................................... 38

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan tentang SADARI ................... 39

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang SADARI .................................. 39

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan tentang Kanker Payudara ....... 40

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Kanker Payudara...................... 41

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan

SADARI ...................................................................................................... 42

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan Pemeriksaan

SADARI ...................................................................................................... 43

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara Di Depan Cermin .................................... 7

Gambar 2.2 Pemeriksaan Ketiak Didepan Cermin .......................................... 9

Gambar 2.3 Pemeriksaan Puting Payudara ...................................................... 10

Gambar 2.4 Pemijatan Payudara Pada Posisi Berbaring .................................. 11

Gambar 2.5. Anatomi payudara ........................................................................ 15

Gambar 2.6. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 30

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Master Data

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

Lampiran 4. Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 5. Output Karaskteristik Responden

Lampiran 6. Output Analisi Univariat Menggunakan SPSS

Lampiran 6. Output Analisi Bivariat dengan Uji Chi-Square Menggunakan SPSS

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Kasus kanker payudara mengalami peningkatan setiap tahun. Di Indonesia


proporsi kanker payudara sebesar 28,7%. Tingginya jumlah kasus kanker payudara
karena perempuan kurang waspada terhadap perubahan payudaranya sehingga
menyebabkan kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengurangi angka kejadian kanker payudara dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang
SADARI dan kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada
Siswi Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli
Serdang tahun 2014. Berdasarkan metodenya, penelitian ini merupakan penelitian
survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua
siswi kelas X dan kelas XI di Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti
2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 93 siswi. Sampel adalah semua
populasi dijadikan sebagai sampel.
Hasil analisis data diperoleh bahwa responden mayoritas melakukan
pemeriksaan SADARI (74,2 %). Pengetahuan tentang SADARI mayoritas kurang
(50,5 %), dan pengetahuan tentang kanker payudara mayorits kurang (44,1 %). Hasil
penelitian dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan
pengetahuan tentang SADARI dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
dengan nilai =0,009. Pengetahuan tentang kanker payudara terdapat hubungan
dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan nilai =0,011.
Dihimbau kepada guru biologi untuk menyertakan memberikan ilmu
pengetahuan tentang SADARI maupun kanker payudara ketika sedang melakukan
proses belajar mengajar yaitu mengenai tanda dan gejala kanker payudara, faktor
risiko terkena kanker payudara, hal yang perlu diperhatikan ketika mekukan
SADARI, kapan saat yang tepat ketika melakukan SADARI.

Kata Kunci : Kanker Payudara, dan SADARI

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Each year, cases about breast cancer are increasing rapidly. In Indonesia,
proportion of breast cancer is reaching up to 28.7%. This highest score of breast
cancer and its cases occurs because woman's lack of awareness in breast changing of
its appearence until it's too late too be solved in higher stadium. One of the best way
to reduce the case of breast cancer is by doing breast self examination (SADARI).
This research is aimed to find the correlation between woman's knowledge
about breast self examination (SADARI) and breast cancer with breast self
examination practically on the students of private senior high school "Persatuan Amal
Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang" in 2014. Based on its method, this
research is an analytical survey by using cross sectional approach. Population of this
research is 93 female students of grade-X and grade-XI in private school of Persatuan
Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang. All this population are functioned as
sample.
The result of data analysis shows that most of respondents do the breast self
examination (SADARI) as 74.2 %. The knowledge about SADARI is less than
50.5%, and the knowledge about breast cancer is less than 44,1%. The result of his
research by using chi-square shows that there is a correlation about the knowledge of
breast self examination (SADARI) with the practice of breast self examination
(SADARI) as p=0.009. The knowledge about breast cancer has the correlation with
breast self examination in practice as p = 0.011.
Encouraged to include a biology teacher gives knowledge about breast self
examination and breast cancer when it is in the process of teaching and learning that
is about the signs and symptoms of breast cancer, breast cancer risk factors, things to
consider when doing breast self examination at the right time.

Keywords: Breast Cancer, and Breast Self Examination (SADARI)

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 2008 sampai 2012 kasus

penderita kanker meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta. Jumlah kematian yang

disebabkan kanker melonjak dari 7.600.000 menjadi 8.200.000 dan lebih dari

setengahnya berasal dari Negara berkembang. Data juga menunjukkan peningkatan

pada kasus kanker payudara, sebanyak 1,7 juta jiwa wanita didiagnosis menjadi

penderita penyakit kanker payudara pada tahun 2012 (David Forman dikutip oleh

Kusmiyati 2013).

Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2010, di

Indonesia kanker menjadi penyebab kematian nomor 3 dengan kejadian 7,7% dari

seluruh penyebab kematian karena penyakit tidak menular, setelah stroke dan

penyakit jantung. Sementara itu, kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan

jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di

Indonesia, dengan proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher

rahim 12,8%, leukemia 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker paru 7,8% (KemenKes,

2013).

Berdasarkan data rekam medik dari RSUP. H.Adam Malik Sumatera Utara

pada tahun 2012, jumlah penderita penyakit kanker payudara sebanyak 378 jiwa,

dengan kasus meninggal sebanyak 53 orang. Pada tahun 2013 jumlah penderita

kanker payudara 432 orang, dengan kasus meninggal 42 orang, diantara kasus yang

Universitas Sumatera Utara


meninggal pada tahun 2013 yang tercatat terdapat dengan umur 14 tahun, 19 tahun,

20 tahun, serta umur 22 dan 23 tahun.

Jumlah penderita kanker payudara di Deli Serdang pada tahun 2012 sebanyak

62 kasus, dengan jumlah kematian 11 orang, tercatat 1 jiwa dengan umur 24 tahun

meninggal. Sedangkan pada tahun 2013 terdapat 66 jumlah kasus penderita kanker

payudara, dengan jumlah kematian 9 jiwa. (RSUP.H.Adam Malik,2013).

Tingginya jumlah kasus kanker payudara diduga karena perempuan kurang

waspada terhadap perubahan payudaranya sehingga menyebabkan kanker payudara

terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini dan peningkatan kewaspadaan

disertai pengobatan yang sesuai, dipercaya dapat menurunkan angka kematian akibat

kanker payudara (Mardiana, 2009).

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka kejadian

kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling

banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85

% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri. Pemeriksaan dilakukan

oleh diri sendiri, tidak menimbulkan rasa sakit, tidak menimbulkan kerusakan

jaringan dan dapat mendeteksi tumor sekecil apapun karena ujung jari tangan kita

mempunyai kepekaan untuk bisa meraba/merasa yang berukuran satu sentimeter

(Andini, 2013).

Usia penderita kanker payudara saat ini cenderung menurun, tidak lagi pada

usia berusia di atas 35 tahun, namun kini sudah merambah pada remaja putri.

(Sutjipto dikutip oleh Okezone 2010)

Universitas Sumatera Utara


Masa remaja merupakan masa dimana terjadi berbagai perubahan, baik secara

fisik, sosial maupun spiritual yang pada awalnya sulit diterima tapi seiring

bertambahnya waktu dan usia serta pemahaman yang dimiliki, remaja mulai bisa

menerima perubahan tersebut. Penerimaan remaja terhadap hal-hal yang tabu mulai

terbuka karena merupakan pengetahuan baru bagi mereka tapi penerimaannya

cenderung tertutup dan malu-malu. (Sarwono, 2010)

Pelaksanaan SADARI merupakan hal yang kurang diminati oleh sebagian

besar siswi. Hal ini cenderung dipengaruhi oleh faktor ketidaktahuan akan bahaya

kanker, sedangkan untuk informasi terkait kanker payudara sangat minim. Mereka

beranggapan bahwa sadari tidak bisa menyembuhkan kanker payudara. Oleh karena

itu, pemberian penyuluhan perlu dilakukan karena para siswi-siswi merupakan

kelompok yang potensial (Smeltzer 2001 oleh Ramadhanti).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan memberikan

pertanyaan mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

kepada 20 siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2

Helvetia, didapati 9 orang siswi menyatakan melakukan SADARI, dan 11 orang

menyatakan tidak pernah melakukan SADARI, dari 11 siswi yang tidak SADARI

tersebut di dapati bahwa semua mengetahui tentang definisi SADARI, 7 mengatakan

bahwa SADARI dilakukan pada saat mandi, hanya 2 siswi mengatakan setelah

menstruasi, 3 orang mengatakan SADARI dilakukan dengan cara meraba dan 2 orang

menyatakan dengan cara memijat. Serta 20 orang siswi mengerti akan pengertian

kanker payudara dan hanya 7 orang mengetahui tanda dan gejala kanker payudara.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan peneliti mengenai

Hubungan Pengetahuan Tentang SADARI dan Kanker Payudara Dengan

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta

Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah adakah hubungan pengetahuan tentang SADARI dan

kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Pada Siswi

Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang SADARI dan kanker

payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Siswi Madrasah

Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Siswi

Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli

Serdang tahun 2014.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang SADARI dan kanker payudara pada

Siswi Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli

Serdang tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara


3. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang SADARI dan kanker

payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Siswi Madrasah

Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun

2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan bagi siswi Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2

Helvetia.

2. Sebagai bahan referensi atau bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin

melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

2.1.1 Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan pemeriksaan yang

dilakukan untuk mengenali benjolan pada payudara. Umumnya benjolan yang

ditemukan dengan sadari secara teratur berukuran 1,5-2cm, sedangkan benjolan

yang tidak sengaja teraba biasanya telah berukuran diatas 3cm. Bila benjolan

tersebut adalah kanker, maka ukuran dua atau tiga cm berarti telah memasuki

stadium I dan II (Setiati, 2009).

2.1.2 Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

Tujuan dilakukan SADARI untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan

pada payudara baik struktur, bentuk ataupun tekstur, mengetahui adanya kelainan

pada payudara sejak dini, sehingga diharapkan kelainan-kelainan tersebut tidak

ditemukan pada stadium lanjut yang pada akhirnya akan membutuhkan

pengobatan rumit dengan biaya mahal. Selain itu adanya perubahan yang

diakibatkan gangguan pada payudara dapat mempengaruhi gambaran diri

penderita (Suryaningsih, 2009).

Pentingnya pemeriksaan payudara sendiri tiap bulan untuk merasakan dan

mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera

diketahui. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pertama kali oleh kaum

wanita sendiri. Wanita-wanita yang sudah berpengalaman dalam memeriksa diri

sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis tengah yang kurang

Universitas Sumatera Utara


dari satu sentimeter. Dengan demikian bila benjolan ini ternyata ganas dapat

diobati dalam stadium dini. Dan kemungkinan sembuh juga lebih besar

(Hediyani, 2012).

2.1.3 Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

Menurut Suryaningsih (2009), cara melakukan sadari sebaiknya adalah

dilakukan pada payudara kanan kiri dan ketiak kanan kiri. Bila terasa benjolan

sebesar 1 cm atau lebih, segera pergi ke dokter. Semakin dini penanganan,

semakin besar kemungkinan sembuh dengan sempurna.

Adapun langkah-langkah pada SADARI menurut Hediyani (2012) adalah:

1. Melihat payudara.

2. Memijat payudara.

3. Meraba payudara.

Langkah 1

- Melihat payudara di depan cermin

- Posisi pundak tegap

- Kedua tangan di pinggang

Gambar 2.1 pemeriksaan payudara di depan cermin

Universitas Sumatera Utara


Yang harus dilihat adalah :

- Ukuran payudara

- Bentuk payudara

- Warna payudara

Payudara normal adalah payudara dengan bentuk sempurna tanpa perubahan

bentuk dan pembengkakan.

Payudara yang bermasalah jika :

- Kulit mengkerut

- Terjadi lipatan

- Ada tonjolan

- Puting berubah posisi biasanya seperti tertarik ke dalam.

- Kemerahan dan ada rasa nyeri

Langkah 2

- Angkat tangan di depan cermin

- Amati jika ada perubahan pada payudara

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2 pemeriksaan ketiak didepan cermin

Langkah 3

- Cermati puting anda di depan cermin

- Periksalah ada cairan yang keluar dari kedua puting atau tidak. ( baik itu

cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur darah).

- Periksalah puting apakah terdapat tanda-tanda yang tidak wajar seperti ada

luka atau koreng.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.3 pemeriksaan puting payudara

Puting yang baik

Jika anda tidak menyusui maka tidak akan keluar cairan apapun. Namun jika

menyusui akan mengeluarkan ASI tentunya.

Puting yang bermasalah adalah berwarna kuning bercampur darah, dan

terdapat koreng.

Langkah 4

Pada langkah keempat ini rasakan payudara dengan cara berbaring dan

lakukan pemijatan.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.4 pemijatan payudara pada posisi berbaring

Langkah 4a

Merasakan payudara dengan cara berbaring, caranya:

- Pergunakanlah tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu

sebaliknya.

- Pijatlah dengan pelan namun mantap (tapi bukan keras), pijatan dapat

dilakukan dengan tiga ujung jari (telunjuk, tengah, manis).

- Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara

- Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup seperempat bagian

payudara.

Universitas Sumatera Utara


Langkah 4b

Pijatlah payuadara sambil berbaring

- Mulai pijatlah seluruh payudara dari atas sampai bawah, kiri kanan.

- Setelah itu pijat juga tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak

sampai belahan payudara

- Buatlah pola memutar untuk memastikan sudah memijat seluruh seluruh

payudara

- Mulailah dari puting, buat gerakan memutar semakin lama semakin besar

sampai mencapai bagian tepi .

- Anda juga dapat membuat gerakan naik turun. Gerakan ini bagai sebagian

besar wanita dianggap lebih efektif.

- Pastikan merasakan seluruh jaringan payudara dari depan (puting) sampai

bagian belakang.

- Pakailah pijatan-pijatan yang sesuai dengan anatomi payudara yaitu: ringan

untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian

tengah payudara dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam.

- Saat harus mencapai jaringan bagian dalam, dapat merasakan tulang iga.

Langkah 5

- Rasakan payudara saat berdiri atau duduk

- Dapat diraba saat mandi, karena bagi sebagian wanita, mereka merasakan

lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.

- Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam langkah 4

Universitas Sumatera Utara


2.2 Pengetahuan tentang Kanker Payudara

2.2.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan memiliki arti yang luas sehingga sulit untuk menentukan

definisi, berikut ini beberapa definisi mengenai pengetahuan:

1. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui

tentang suatu obyek tertentu yang merupakan khasanah kekayaan mental yang

secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita

(Suriasumantri,2007).

2. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmojo, 2007).

3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan berarti segala sesuatu

yang diketahui, kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan

dengan hal (Depdiknas, 2008).

4. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang. Tindakan/perilaku yang berdasarkan pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Perubahan perilaku akan terjadi bila diketahui terlebih dahulu apa arti atau

manfaat perilaku tersebut. Setelah diketahui tentang arti atau manfaat

Universitas Sumatera Utara


(stimulus), selanjutnya diharapkan perilaku tersebut dilakukan atau

dipraktikkan (Notoatmodjo, 2003)

2.2.2 Pengertian Pengetahuan Kanker Payudara

Menurut Ramadhanti (2009) pengertian pengetahuan tentang kanker payudara

adalah hal yang mencakup tentang kanker payudara, meliputi pengertian, penyebab,

tanda dan gejala, pengobatan dan cara melakukan deteksi dini.

2.2.2.1 Anatomi Payudara

Payudara atau dalam bahasa latin disebut mamma. Ukuran payudara sangat

bergantung pada sifat genetik (keturunan) serta perbandingan antara jaringan

lemak dan jaringan lainnya dipayudara, sepertiga payudara terdiri dari jaringan

lemak, sisanya terdiri dari jaringan lain, seperti kumpulan kelenjar air susu, otot

penyangga, dan pembuluh darah.

Payudara terletak diantara kulit dan dinding dada. Payudara memiliki

bentuk dasar seperti tanda koma, dengan ujung didaerah ketiak. Bagian terbesar

payudara terdiri dari kelenjar payudara (kelenjar air susu ibu), yang terletak pada

dada, baik kiri maupun kanan, dengan ujung ekor masuk ke arah ketiak.

Bagian lain disebut daerah areola, yaitu daerah berwarna kulit lebih gelap dan

terletak di bagian depan payudara, melingkari bagian yang biasanya menonjol

keluar yang dikenal sebagai puting susu, atau nipple dalam istilah medis.

Payudara merupakan pusat penghasil susu, sehingga kaya akan kelenjar air susu.

Kelenjar air susu terdiri dari dua bagian, yaitu duktus atau saluran kelenjar dan

lobulus atau badan kelenjar. Kumpulan kelenjar air susu itu seumpama seuntai

Universitas Sumatera Utara


buah anggur. Buah anggurnya adalah lobulus dan tangkai cabangnya adalah

duktus serta puting sebagai muaranya (Soemitro, 2012).

Gambar 2.5. Anatomi Payudara

2.2.2.2 Definisi Kanker Payudara

Pengertian kanker payudara adalah terjadinya perubahan sel kelenjar air

susu dan saluran kelenjar air susu dalam payudara normal menjadi sel yang

bersifat buruk. Sel ini tumbuh sangat cepatberkali-kali lipatdaripada sel

normal, merusak jaringan sekitar, menyebar ke kelenjar getah bening, masuk ke

pembuluh darah sampai ke organ lain, seperti tulang, paru-paru, lever/hati,

bahkan otak dan menyebabkan kegagalan fungsi organ-organ tersebut hingga

Universitas Sumatera Utara


dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ-organ tersebut sehingga dapat

menyebabkan kematian (Soemitro, 2012).

2.2.2.3 Hormon Pertumbuhan Payudara

Menurut Chyntia (2009), wanita akan mengalami dua tahap

perkembangan pada payudaranya, tahap pertama terjadi pada saat pubertas, dan

kedua pada saat hamil. Perkembangan payudara selama pubertas terjadi dalam

dua fase, yaitu:

1. Fase estrogen

Fase pertama perkembangan payudara yang disebut fase estrogen, terjadi dua

tahun sebelum menstruasi dimulai. Estrogen bersama dengan prolactin dan

hormon pertumbuhan merangsang seluruh bagian utama payudara untuk

tumbuh, termasuk kelenjar susu, saluran air susu, jaringan konektif, dan

jaringan lemak.

2. Fase progesteron

Fase akhir perkembangan payudara disebut fase progesteron, dimulai setelah

menstruasi pertama, setelah ovulasi pertama kali, tubuh akan memproduksi

progesteron selama fase luteal yaitu hari ke-15 sampai ke-8 siklus menstruasi.

Pada fase ini, progesteron bekerja sama dengan estrogen, prolactin, dan hormon

pertumbuhan dalam menyempurnakan perkembangan payudara. Progesteron

memacu tahap akhir pembentukan kelenjar susu, termasuk pertumbuhan alveoli.

Keseluruhan proses perkembangan payudara berlangsung selama tiga sampai

empat tahun dan biasanya sempurna sebelum usia 16 tahun.

Universitas Sumatera Utara


2.2.2.4 Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui. Namun

banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker

payudara, menurut Setiati (2009), faktor risiko kanker payudara terbagi kedalam

dua golongan, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal (dari luar

tubuh) dikarenakan gaya hidup wanita masa kini yang gemar mengkonsumsi junk

food dan makanan berkadar lemak tinggi, mengkonsumsi alkohol, radiasi

kecantikan, pengobatan hormonal, dan pestisida. Sedangkan faktor internal (dari

dalam tubuh) bersifat genetik dan hormonal.

Menurut Soemitro (2012), faktor risiko seseorang kemungkinan mengalami

kanker payudara adalah:

1. Faktor hormonal

a. Internal

- Usia mendapatkan mentruasi pertama kali secara teratur

- Usia kelahiran anak pertama

- Tidak pernah melahirkan

- Usia menopause

b. Eksternal

- Asupan obat yang mengandung hormon

2. Faktor nonhormonal

- Riwayat keluarga 10-15%

- Fibroadenoma

- Makanan tinggi lemak, obesitas

Universitas Sumatera Utara


- Cara hidup/olahraga.

2.2.2.5 Tanda dan Gejala Kanker Payudara

2.2.2.5.1 Tanda dan Gejala Kanker Payudara Secara Umum

Tanda dan gejala kanker payudara menurut Suryaningsih

(2009) adalah:

1. Timbul benjolan

2. Bentuk dan ukuran atau berat salah satu payudara berubah

3. Timbul benjolan kecil di bawah ketiak

4. Keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting susu

5. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk

2.2.2.5.2 Stadium Kanker Payudara

Ketakutan akan kanker payudara dan perjalananya muncul

karena ketidaktahuan terhadap penyakit tersebut. Pada penderita

kanker payudara mengenal istilah stadium, istilah ini digunakan untuk

tumor ganas (kanker) payudara.

Menurut Soemitro (2012), penentuan stadium ditopang oleh

tiga komponen yaitu T, N, dan M. Yang dimaksud dengan T adalah

tumor atau benjolan yang ada di payudara.

Ukuran T mempengaruhi tingkat stadium yang disandang

kanker payuadara. Ukuran tersebut terbagi sebagai berikut:

- T1 adalah tumor ganas yang berukuran kurang atau sama dengan 2cm

- T2 adalah tumor ganas yang berukuran sampai 5 cm

- T3 adalah tumor ganas yang berukuran lebi dari 5 cm

Universitas Sumatera Utara


- T4 adalah tumor ganas yang telah menempel pada kulit dan atau

dinding dada yang ditandai dengan adanya gambaran kulit jeruk di atas

tumor ganasnya

- T4b adalah keadaan tumor ganas yang kulitnya sudah tidak ada

sehingga tumornya kelihatan.

N adalah penamaan kelenjar getah bening yang ditemukan dari

kelenjar getah bening ketiak dan hubungannya dengan tumor ganas

payudara.

- N0 adalah apabila kelenjar getah beningnya tidak mengandung tumor

- N1 adalah apabila kelenjar getah bening ketiaknya telah dimasuki atau

disususpi kanker payudara, dan kelenjar getah bening itu masih dapat

bergerak

- N2 adalah keterlibatan kelenjar getah bening ketiak yang tidak lagi dapat

bergerak.

- N3 adalah adanya keterlibatan kelenjar getah bening ketiak dan atau tidak

adanya keterlibatan kelenjar getah bening didaerah tulang selangkang

(dada atas).

Sementara itu, M adalah sebutan yang menunjukkan adanya

metastasis (penyebaran) atau tidak. Penyebaran yang dimaksud adalah

penyebaran ke organ tubuh, misalnya ke paru-paru, hati, tulang, dan otak.

- M0 jika tidak ada penyebaran

- M1 jika ada penyebaran.

Universitas Sumatera Utara


Penting untuk mengetahui stadium karena stadium digunakan untuk

menentukan program pengobatan dan dapat memperkirakan sejauh mana

seseorang berhasil melewati masa kritis.

Setelah data T, N, dan M diketahui, baru dapat disusun stadium atau

tingkat kanker payudara. Berikut adalah ringkasan mengenai stadium kanker

payudara.

Tabel 2.1 Stadium Kanker Payudara

Stadium Ukuran Getah Bening Metastasis


Stadium 0 T1 N0 M0
Stadium 1 T1 N0 M0
Stadium IIA T0 N1 M0
TI N1 M0
T2 N0 M0
Stadium IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium IIIB T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium IIIC T... N3 M0
Stadium IV T... N... M1

Pada penderita kanker payudara ada stadium dini dan stadium lanjut.

Stadium dini adalah stadium dari masa sebelum adanya kanker hingga

stadium dua. Sedangkan stadim lanjut sudah berada pada stadium tiga dan

empat.

Universitas Sumatera Utara


2.2.2.6 Pengobatan Kanker Payudara

Tumor payudara merupakan salah satu kaker ganas yang dapat

menyebabkan kematian pada seseorang. Meskipun pada tumor yang bersifat

jinak, jika semakin membesar, lebih baik diangkat. Tumor jinak dapat

berubah menjadi tumor ganas. Pengangkatan tumor dapat dengan bermacam

cara (Suryaningsih, 2009), diantaranya adalah:

2.2.2.6.1 Pengangkatan dengan lumpectomy.

Cara kerja lumpectomy adalah dengan mengambil atau

mengangkat tumor atau benjolan bersama jaringan normal payudara

disekitarnya. Prosedur penyelamatan payudara dapat dilakukan hanya

dengan anastesi atau bius lokal ataupun total.

Namun dalam pelaksanaan lumpectomy terdapat beberapa

batasan yaitu tidak boleh menjalani lumpectomy bila mempunyai

tumor jamak/banyak dalam satu payudara, menjalani terapi radiasi

payudara untuk penanganan awal kanker payudara, sedang hamil

sehingga harus menghindari terapi radiasi.

2.2.2.6.2 Pembedahan Mastektomi (mastectomy)

Masektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk

mengangkat payudara. Masektomi terbagi atas:

1. Mastektomi Preventif (Preventive Mastectomy)

Wanita yang memiliki faktor genetik atau risiko keturunan kanker

payudara yang tinggi dapat memilih pembedahan mastektomi preventif.

Mastektomi preventif disebut juga prophylactic mastectomy. Operasi ini dapat

Universitas Sumatera Utara


berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh payudara dan puting.

Atau berupa subcutaneous mastectomy, dimana seluruh payudara diangkat

namun puting tetap dipertahankan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat

kekambuhan kanker payudara dapat dikurangi hingga 90% atau lebih setelah

mastektomi preventif pada wanita dengan risiko tinggi. Kadang wanita

pengidap kanker pada sebelah payudaranya akan memutuskan untuk

menjalani mastektomi preventif untuk mengangkat payudara satunya. Hal ini

mampu mengurangi peluang kembalinya (kambuhnya) kanker payudara. Pada

beberapa kasus kedua payudara diangkat. Pengangkatan kedua payudara ini

disebut double mastectomy.

2. Mastektomi Sederhana atau Total (Simple or Total Mastectomy)

Mastektomi dengan mengangkat payudara berikut kulit dan putingnya,

namun simpul limfe masih dipertahankan. Pada beberapa kasus, sentinel node

biopsy terpisah dilakukan untuk membuang satu sampai tiga simpul limfe

pertama.

3. Mastektomi Radikal Termodifikasi (Modified Radical Mastectomy)

Terdapat prosedur yang disebut modified radical mastectomy (MRM)-

mastektomi radikal termodifikasi. MRM memberikan trauma yang lebih

ringan daripada mastektomi radikal. Dengan MRM, seluruh payudara akan

diangkat beserta simpul limfe di bawah ketiak, tetapi otot pectoral (mayor dan

minor) otot penggantung payudara masih tetap dipertahankan. Kulit dada

dapat diangkat dapat pula dipertahankan, Prosedur ini akan diikuti dengan

rekonstruksi payudara yang akan dilakukan oleh dokter bedah plastik.

Universitas Sumatera Utara


4. Mastektomi Radikal (Radical Mastectomy)

Mastektomi radikal merupakan pengangkatan payudara komplit,

termasuk puting. Pengangkatan seluruh kulit payudara, otot dibawah payudara,

serta simpul limfe (getah bening). Karena mastektomi radikal ini merupakan

bentuk mastektomi yang lebih ekstrim dan saat ini jarang dilakukan.

Selama melakukan mastektomi dan mengangkat tumor, akan ditentukan

apakah kanker telah menyebar. Prosedur ini disebut pentahapan (staging).

Setelah tahapan kanker ditentukan, akan ditentukan penanganan lanjutan yang

harus dilakukan, termasuk terapi radiasi, kemoterapi, dan atau pengobatan.

Beberapa wanita memilih untuk melakukan bedah rekonstruksi payudara

segera setelah mastektomi. Namun demikian, ini memiliki risiko sehingga harus

dilakukan konsultasi lebih lanjut,

5. Mastektomi Parsial atau Segmental (Partial or Segmental Mastectomy)

Mastektomi parsial dilakukan kepada wanita dengan kanker payudara

stadium I dan II. Mastektomi parsial merupakan breast-conserving therapy-

terapi penyelamatan payudara yang akan mengangkat bagian payudara dimana

tumor bersarang. Prosedur ini biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi untuk

mematikan sel kanker pada jaringan payudara yang tersisa. Sinar X berkekuatan

penuh akan ditembakkan pada beberapa bagian jaringan payudara. Radiasi akan

membunuh kanker dan mencegahnya menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Pada beberapa kasus, akan lebih banyak pembedahan dilakukan setelah

mastektomi parsial. Kadang, jika sel kanker masih ada dalam jaringan payudara,

maka akan diangangkat seluruh payudara.

Universitas Sumatera Utara


6. Quandrantectomy

Tipe lain dari mastektomi parsial disebut quadrantectomy. Pada prosedur

ini, akan mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan

dengan lumpektomi. Mastektomi tipe ini akan mengangkat seperempat bagian

payudara, termasuk kulit dan jaringan konektif (breast fascia).

7. Lumpectomy atau sayatan lebar

Merupakan pembedahan untuk mengangkat tumor payudara dan sedikit

jaringan normal di sekitarnya. Lumpektomi (lumpectomy) hanya mengangkat

tumor dan sedikit area bebas kanker di jaringan payudara di sekitar tumor. Jika

sel kanker ditemukan di kemudian hari, maka akan dilakukan pengangkatan lebih

banyak jaringan. Prosedur ini disebuat re-excision (terjemahan:

pengirisan/penyayatan kembali).

8. Excisional Biopsy

Biopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit

jaringan normal di sekitarnya. Kadang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan

jika biopsy dengan sayatan ini berhasil mengangkat seluruh tumor.

2.2.2.6.3 Adjuvant Therapy

Adjuvant therapy merupakan pengobatan kanker payudara

sebagai tambahan pengobatan setelah operasi. Tujuan dari pengobatan

ini untuk mengurangi risiko tumbuhnya kanker kembali. Adapun yang

termasuk terapi ini menurut Suryaningsih (2009) adalah:

Universitas Sumatera Utara


1. Terapi radiasi

Terapi radiasi adalah cara pengobatan untuk menghancurkan sel kanker

yang masih tertinggal setelah operasi. Radiasi ini dapat mengurangi resiko

tumbuhnya kanker kembali.

Tujuan dilakukan terapi radiasi untuk mematikan sel kanker yag mungkin

masih ada atau tertinggal di sekitar daerah tumor yang sudah dioperasi,

mengecilkan ukuran tumor sebelum di operasi agar memudahkan pada saat

pengangkatan.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat untuk mengobati penyakit,

khususnya kanker.dua istilah medis sering digunakan untuk menjelaskan kanker

kemoterapi adalah antineoplastik (anti kanker), dan terapi cytotoxic (sel

membunuh).

Bila menerapkan terapi ini, ada efek samping yang ditimbulkan, dan hal

itu berbeda pada setiap individu, adapun efek samping yang umum dirasakan

adalah: rambut rontok, kuku dan kulit menghitam, mual dan muntah, ngilu tulang,

diare atau susah buang air besar, asam lambung naik.

3. Terapi hormon

Terapi hormon bermanfaat bagi pasien yang hasil biopsynya menunjukkan

hasil positif. Untuk progesteron recptors positif dan estrogen receptor positif, tipe

kanker ini pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon. sehingga diperlukan obat

untuk menghambat hormon untuk membatasi pertumbuhan tumor.

Universitas Sumatera Utara


4. Targeted Therapy

Targeted therapy merupakan obat yang bekerja untuk menghentikan aksi

dari protein abnormal. Protein abnormal tersebut menyebabkan sel kanker tumbuh

dan membelah tak terkendali.

2.2.2.7 Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara adalah usaha mengidentifikasi/mengenal

penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes

(uji), pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat

untuk membedakan orang-orang yang kelihatnnya sehat, benar-benar sehat, dan

yang tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Yahya, 2012).

Pertama kali yang harus diperhatikan adalah benjolan pada payudara.

Sebanyak 75% kanker payudara berhubungan dengan adanya benjolan pada

payudara. Benjolan tersebut benjolan yang tumbuh dengan cepat dan tidak nyeri,

disertai kelainan kulit di atas benjolan, sepertiadanya tarikan kulit ke dalam

seperti lesung pipi, atau gambaran kulit seperti jeruk. Ternyata 15% kanker

payudara tidak disertai benjolan, tetapi ada cairan atau darah yang keluar dari

puting susu payudara (Soemitro, 2012).

Adapun jenis-jenis deteksi dini kanker payudara menurut Suryaningsih

(2009) adalah:

2.2.2.7.1 SADARI

Kanker payudara merupakan momok bagi kaum wanita, karena

mematikan, biasanya untuk penyelamatan dilakukan pengangkatan

payudara.

Universitas Sumatera Utara


Banyak wanita menjadi penderita kanker payudara, dan banyak

yang terdiagnosa terlambat dan telah mencapai stadium akut. Untuk

menghindari hal tersebut sangat dianjurkan para wanita melakukan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi kemungkinan

munculnya kanker payudara.

Sebaiknya pemeriksaan payudara sendiri dianjurkan setiap bulan.

Langkahnya mudah sehingga anda sendiri dapat melakukannya dengan

baik, karena lebih memahami keadaan payudaranya, dan apabila ada

perubahan maka akan segera dirasakan.

Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri

adalah setelah selesai menstruasi, ketika payudara tidak lunak atau

bengkak. Jika menstruasi tidak teratur, maka pemeriksaan dapat

dilakukan pada tanggal yang sama.

(Andini, 2013).

2.2.2.7.2 Thermografi

Thermografi payudara mempunyai beberapa prosedur prinsip dasar.

Prinsip itu di dasarkan pada level kimia dan aktivitas pembuluh darah

pada payudara. Pembuluh darah pada payudara dengan jaringan pra-

kanker hampir selalu lebih tinggi dari payudara normal. Ketika massa

pra-kanker dan kanker menjadi jaringan dengan metabolisme tinggi,

dibutuhkan suplai nutrisi yang melimpah untuk mempertahankan

pertumbuhan pada kanker.

Universitas Sumatera Utara


Untuk itu, ditingkatkan sirkulasi selnya dengan memproduksi zat kimia

yang mampu membuat pembuluh darah selalu dalam keadaan terbuka,

mengaktifkan pembuluh darah yang macet, dan bahkan menciptakan

pembuluh darah baru (neoangiogenesis). Proses ini menghasilkan

peningkatan suhu di dalam payudara.

Thermografi payudara dilakukan dengan menggunakan kamera

inframerah ultra sensitif (ultra-sensitive infrared cameras) dan computer

canggih untuk mendeteksi, menganalisis, serta menghasilkan gambar

(citra) diagnostik ber-resolusi tinggi yang mampu menagkap adanya

perubahan temperature dan aktivitas pembuluh.

Prosedur berjalan dengan nyaman, tanpa rasa sakit, tanpa radiasi

ataupun kompresi sebagaimana pada mamografi. Dengan pemeriksaan

secara cermat pada perubahan temperature dan pembuluh darah payudara,

tanda adanya kemungkinan tumbuhnya sel pra-kanker atau kanker dapat

terdeteksi sampai 10 tahun lebih awal jika dibandingkan dengan

menggunakan prosedur lain, seperti atau mammography. Hal ini dapat

terjadi karena thermografi payudara sangat sensitif, sehingga perubahan

temperatur dan pembuluh darah dapat diketahui, sebagai awal kanker

payudara dan atau kondisi pra-kanker payudara.

Universitas Sumatera Utara


2.2.2.7.3 Mammografi

Mamografi adalah suatu metode pendeskripsian dengan

menggunakan sinar X berkadar rendah. Tes dalam mamografi disebut

dengan mammogram. Mamografi biasa dianjurkan seseorang yang sudah

mendekati masa menopause.

Mamgografi memiliki keuntungan, dapat dilhat dari dua sudut.

Pertama, kemampuannya memeriksa payudara secara massal dan cepat.

Kedua, dapat melihat lebih dari satu fokus secara langsung. Namun,

pemeriksaan denga cara ini ada kukarangannya, yaitu : mamografi

menimbulkan rasa tidak nyaman, apapun alat yang digunakan. Selain itu,

mamografi hanya dapat dilalukan pada wanita dengan payudara yang

besar dan pada wanita yang telah menyusui, karena jaringan mamae pada

payudara yang sudah menyusui sudah relatif longgar. Pemeriksaan

mamografi juga berisiko karena sifat radioaktifnya.

2.2.2.7.4 MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Para ahli dari berbagai studi menemukan bahwa penggunaan MRI

sebagai metode skrining kanker payudara lebih sensitif daripada

mamografi. MRI menggunakan bidang magnet untuk menghasilkan

potongan gambar struktur jaringan secara detail, memberikan kontras yang

sangat bagus untuk jaringan lemak. Kontras antara jaringan di payudara

(lemak, kelenjar, lesi, dan lain-lain) bergantung pada mobilitas dan

lingkungan magnetis dari atom hidrogen di air dan lemak yang

berkontribusi pada terang-tidaknya jaringan pada gambar yang dihasilkan.

Universitas Sumatera Utara


MRI telah banyak diterapkan untuk memeriksa gejala penyakit, di mana

hasil penelitian telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggi sebagai alat

skrining untuk kanker payudara pada wanita dengan resiko tinggi

berdasarkan riwayat keluarga. Pendekatan dengan MRI ini membutuhkan

teknik dan peralatan yang memadai, serta tenaga yang berpengalaman

(Magdalena, 2013)

2.2.2.7.5 USG

Pemeriksaan ultrasonografi adalah alat yang prinsip dasarnya

menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat

didengar oleh telinga kita. Dengan alat USG ini sekarang pemeriksaan

organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada Efek radiasi)

(Soemitro, 2012).

2.3 Kerangka Konsep

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan arah dari alur penelitian ini

adalah seperti tergambar dalam kerangka konsep di bawah ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan tentang SADARI


Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
Pengetahuan tentang kanker payudara

Gambar 2.6. Kerangka Konsep Penelitian

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini berdasarkan metode adalah penelitian survei analitik yaitu

penelitian yang melakukan identifikasi serta pengukuran variabel dan mencari

hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen untuk menerangkan

kejadian atau fenomena yang diamati (Alatas H., dkk dikutip oleh Sastroasmoro

2011). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

untuk mempelajari hubungan antar variabel independen dan variabel dependen

dengan mengumpulkan data dilakukan satu kali dalam waktu yang bersamaan

(Notoatmodjo, 2005).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal

Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang, yang akan dilakukan pada Maret-Mei

tahun 2014.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan

memberikan kuesioner kepada seluruh siswi di sekolah Madrasah Aliyah Swasta

Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang dan kuesinoer diisi oleh

siswi sekolah tersebut.

Universitas Sumatera Utara


3.3.2 Data Skunder

Data yang dikumpulkan yang diperoleh dari data sekolah Madrasah Aliyah

Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X dan kelas XI di

Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli

Serdang yang berjumlah 93 siswi.

3.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi dijadikan sebagai sampel

yaitu sebanyak 93 siswi.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional dari variabel yang diteliti adalah:

1. Pengetahuan adalah hal yang diketahui siswi dari beberapa sumber informasi

mengenai pengertian kanker payudara, anatomi payudara, hormon pertumbuhan

payudara, tanda dan gejala kanker payudara, penyebab dan faktor risiko kanker

payudara, stadium kanker payudara, deteksi dini kanker payudara dan

pengobatan kanker payudara.

2. Pemeriksaan payudara sendiri (sadari) adalah siswi melakukan pemeriksaan

payudara sendiri dalam jangka waktu 1 bulan sekali secara rutin sebagai deteksi

dini kejadian kanker payudara .

Universitas Sumatera Utara


3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Pengukuran Variabel Dependen

Pemeriksaan payudara sendiri merupakan variabel dependen dalam

penelitian ini. Variabel ini diukur dengan memberikan 1 butir pertanyaan dengan

pilihan jawaban ya dan tidak. Untuk jawaban ya diberi skor 1 dan tidak

diberi skor 0.

3.6.2 Pengukuran Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian adalah pengetahuan siswi tentang

SADARI dan kanker payudara. Pengetahuan tentang SADARI diukur dengan

memberikan 6 pertanyaan. Dengan pilihan jawaban yang benar diberi skor 1

dan pilihan jawaban salah diberi skor 0, pertanyaan no 1,2,3, memiiki 1

jawaban, sedangkan pertanyaan no 4 dan 5 memiliki 2 jawaban ,sedangkan

pertanyaan no 5 memiliki 3 jawaban,dengan skor tertinggi 10. Pengetahuan

kanker payudara diukur dengan memberikan 10 pertanyaan. Dengan pilihan

jawaban yang benar diberi skor 1 dan pilihan jawaban salah diberi skor 0,

pertanyaan 1-7 mempunyai 2 jawaban,pertanyaan 8-10 mempunyai 1 jawaban,

dengan skor tertinggi 17.

Untuk mengukur pengetahuan SADARI, dibagi dalam 3 kategori (Arikunto,

2006), yaitu:

a. Baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar >75%-100% dari seluruh

pertanyaan dengan skor 8-10

b. Cukup, apabila responden mampu menjawab dengan benar 56%-75% dari seluruh

pertanyaan dengan skor 6-7

Universitas Sumatera Utara


c. Kurang, apabila responden mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh

pertanyaan dengan skor 0-5

Untuk mengukur pengetahuan kanker payudara, dibagi dalam 3 kategori

(Arikunto, 2006), yaitu:

a. Baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar >75%-100% dari seluruh

pertanyaan dengan skor 13-17

b. Cukup, apabila responden mampu menjawab dengan benar 56%-75% dari seluruh

pertanyaan dengan skor 10-12

c. Kurang, apabila responden mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh

pertanyaan dengan skor 0-9

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

univariat dan analisis bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis ini merupakan analisis distribusi variabel tunggal yang bertujuan untuk

menggambarkan masing-masing variabel mengenai distribusinya dengan

menyajikan nilai pemusatan dan ukuran variasi data.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antar dua variabel. Dalam

hal ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan siswi tentang SADARI dan

kanker payudara dan SADARI dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

dengan menggunakan Uji Chi Square.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia terletak di Jalan

Veteran Pasar IV Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang,

Provinsi Sumatera Utara. Sekolah ini secara geografis terletak pada dataran rendah,

berada pada lingkungan perkantoran/perkebunan dan merupakan wilayah perbatasan

antara Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan.

4.2 Karakteristik Responden

Usia penderita kanker payudara saat ini cenderung menurun, tidak lagi pada usia

berusia di atas 35 tahun, namun kini sudah merambah pada remaja putri. Jumlah

penderita kanker payudara di Deli Serdang pada tahun 2012 sebanyak 62 kasus,

dengan jumlah kematian 11 orang, tercatat 1 jiwa dengan umur 24 tahun meninggal.

Sedangkan pada tahun 2013 terdapat 66 jumlah kasus penderita kanker payudara,

dengan jumlah kematian 9 jiwa. Pada siswi sekolah Madrasah Aliyah Swasta

Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia mendapatkan informasi tentang SADARI dan

kanker payudara dari mata pelajaran biologi dengan jumlah pengajar sebanyak 1

orang untuk 3 kelas. Berikut adalah karakteristik responden pada penelitian

Hubungan Pengetahuan Tentang SADARI Dan Kanker Payudara Dengan

Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Siswi Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal

Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur, Kelas, Dan Suku Responden
Variabel n %
Umur
14 tahun 1 1,1
15 tahun 25 26,8
16 tahun 50 53,8
17 tahun 16 17,2
18 tahun 1 1,1
Jumlah 93 100,0

Kelas
X-1 23 24,7
X-2 23 24,7
XI-IPA 22 23,7
XI-IPS 25 26,9
Jumlah 93 100,0

Suku
Jawa 40 43,0
Melayu 19 20,4
Padang 11 11,7
Batak 10 10,7
Aceh 4 4,3
Karo 2 2,2
Mandailing 2 2,2
Banjar 1 1,1
Gayo 1 1,1
Minang 1 1,1
Nias 1 1,1
Pakistan 1 1,1
Jumlah 93 100,0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden terbanyak pada umur 16 tahun

yaitu berjumlah 50 siswi (53,8%), suku yang terbanyak yaitu suku jawa berjumlah 40

siswi (43,0%). Jumlah responden di masing-masing kelas berada pada jumlah yang

sama.

Universitas Sumatera Utara


4.3 Hasil Analisis

4.3.1. Analisis Univariat

a. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tindakan SADARI

Tindakan SADARI n %
Melakukan SADARI 69 74,2
Tidak Melakukan SADARI 24 25,8
Jumlah 93 100,0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) yaitu berjumlah 69 siswi (74.2%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Periode Melakukan SADARI

Periode melakukan sadari n %

1 bulan sekali 28 40,6


setiap hari 19 27,6
tidak tentu 8 11,6
2 bulan sekali 5 7,3
6 bulan sekali 3 4,3
Jarang 3 4,3
seminggu sekali 3 4,3
Jumlah 69 100,0

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden melakukan pemeriksaan SADARI

mayoritas 1 bulan sekali dengan jumlah 28 siswi (40,6%).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Saat Melakukan SADARI

Saat Melakukan SADARI n %


Setelah mandi 47 68,1
Sebelum memakai bra 12 17,4
Setiap mandi 6 8,7
Setelah memakai bra 2 2,9
Setelah menstruasi 2 2,9
Jumlah 69 100,0

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa responden melakukan SADARI mayoritas

setelah mandi yaitu sebanyak 47 siswi (68,1%) sedangkan yang melakukan setelah

menstruasi masih sangat sedikit yaitu 2 orang siswi (2,9%)

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Cara Melakukan SADARI

Cara Melakukan Sadari Responden Yang Menjawab

Memijat 49 orang

Melihat 42 orang

Meraba 40 orang

Melihat dan Memijat 30 orang

Memijat dan Meraba 26 orang

Melihat dan Meraba 24 orang

Melihat, Memijat, Meraba 18 orang

Tabel 4.5. menunjukkan mayoritas responden melakukan SADARI dengan

cara memijat yaitu sebanyak 49 orang. Sedangkan yang melakukan SADARI dengan

melihat, memijat dan meraba masih sangat sedikit yaitu hanya 18 orang.

Universitas Sumatera Utara


Dari 69 Responden yang melakukan SADARI, ada 4 responden (5.8%) ketika

melakukan SADARI menemukan bentuk dan ukuran payudaranya berbeda antara

kanan dan kiri.

b. Pengetahuan tentang SADARI

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan tentang SADARI

Kategori Pengetahuan n %
tentang SADARI
Baik 26 28,0
Cukup 20 21,5
Kurang 47 50,5
Jumlah 93 100,0

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang SADARI

mayoritas berada pada pengetahuan kurang yaitu berjumlah 47 siswi (50,5%).

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang SADARI

Uraian Pertanyaan Benar Salah

n % n %

Pengertian SADARI 76 81,7 17 18,3


Tujuan SADARI 76 81,7 17 18,3
SADARI untuk mengenali perubahan 73 78,5 20 21,5
payudara sendiri
Melakukan SADARI dengan memijat 60 64,5 33 35,5
Melakukan SADARI dengan meraba 54 58,1 39 41,1
SADARI untuk mengenali payudara sendiri 53 56,9 40 43,1
Melakukan SADARI dengan melihat 49 52,7 44 47,3
Perlu diperhatikan adanya benjolan saat
SADARI 35 37,6 58 62,4
Perlu diperhatikan keluarnya darah/cairan
dari puting saat SADARI 28 30,1 65 69,9
Saat Melakukan SADARI 19 20,4 74 79,6

Tabel 4.7 menunjukkan mayoritas responden mengetahui tentang pengertian dan

tujuan SADARI yaitu berjumlah 76 siswi (81,7%). Mayoritas responden kurang

Universitas Sumatera Utara


mengetahui tentang saat melakukan SADARI yaitu 19 sisiwi (20,4%) dan kurang

mengetahui tentang perlu diperhatikan keluarnya darah/cairan dari puting saat sadari

yaitu 28 siswi (30,1%).

c. Pengetahuan tentang Kanker Payudara

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan tentang Kanker


Payudara.

Kategori Pengetahuan n %
tentang Kanker
Payudara
Baik 14 15,1
Cukup 38 40,9
Kurang 41 44,0
Jumlah 93 100,0

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker

payudara mayoritas berada pada pengetahuan kurang yaitu berjumlah 41 siswi

(44,1%)

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Kanker Payudara

Uraian Pertanyaan Benar Salah

n % n %

Ciri puting normal 85 91,4 8 8,6


Stadium untuk menentukan pengobatan 78 83,9 15 16,1
Cara menemukan kanker payudara lebih awal 74 79,6 19 20,4
Makan makanan tinggi lemak sebagai faktor 66 71,0 27 29,0
risiko kanker payudara
Benjolan sebagai gejala kanker payudara 66 71,0 27 29,0
Kanker payudara merupakan perubahan sel 65 69,9 28 30,1
normal menjadi buruk pada payudara
Genetik mempengaruhi ukuran payudara 63 67,7 30 32,3
seseorang
SADARI merupakan deteksi dini kanker 58 62,4 35 37,6
payudara
Mammografi deteksi dini kanker payudara 50 53,8 43 46,2
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan 43 46,2 50 53,8
payudara
Perbandingan jaringan lemak mempengaruhi 36 38,7 57 61,3
ukuran pada payudara
Kulit payudara mengerut gejala kanker 36 38,7 57 61,3
payudara
Stadium untuk menentukan masa kritis 36 38,7 57 61,3
Progesteron mempengaruhi pertumbuhan 34 36,6 59 63,4
payudara.
Kanker payudara termasuk penyakit tidak 30 32,3 63 67,7
menular.
Riwayat keluarga merupakan faktor risiko 30 32,3 63 67,7
kanker payudara.
Keluar darah/cairan dari puting merupakan 6 6,5 87 93,5
gejala kanker payudara.

Tabel 4.9 menunjukkan responden mayoritas mampu menjawab pertanyaan

tentang ciri puting normal yaitu sebanyak 85 siswi (91,4%). Namun hanya 6 siswi

(6,5%) yang mampu menjawab pertanyaan tentang Keluar darah/cairan dari puting

merupakan gejala kanker payudara.

Universitas Sumatera Utara


4.2.1 Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan Payudara


Sendiri (SADARI).
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Pengetahuan tentang SADARI dengan
Pemeriksaan SADARI

Pengetahuan Pemeriksaan SADARI Jumlah Nilai


SADARI
Tidak Melakukan Melakukan
SADARI SADARI

n % n % n %

Baik 1 3,8 25 96,2 26 100,0

Cukup 6 30,0 14 70,0 20 100,0 0,009

Kurang 17 36,2 30 63,8 47 100,0

Jumlah 24 25,8 69 74,2 93 100,0

Tabel 4.10 menunjukkan dari 26 responden yang berpengetahuan baik, 25

(96,2%) responden melakukan SADARI, sedangkan 47 responden yang

berpengetahuan kurang, sebanyak 30 (63,8%) responden yang melakukan SADARI.

dan 17 (36,2%) responden tidak SADARI.

Setelah dilakukan uji chi-square, didapatkan nilai =0,009, berarti nilai =0,009

< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan SADARI. Semakin baik

pengetahuan seseorang tentang SADARI, semakin banyak yang melakukan

pemeriksaan SADARI.

Universitas Sumatera Utara


b. Hubungan Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI).
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan
Pemeriksaan SADARI.
Pengetahuan tentang Pemeriksaan SADARI Jumlah Nilai
Kanker Payudara
Tidak Melakukan
Melakukan SADARI
SADARI

n % n % n %

Baik 0 0,0 14 100,0 14 100,0

Cukup 8 21,1 30 78,9 38 100,0 0,011


Kurang 16 39,0 25 61,0 41 100,0

Jumlah 24 25,8 69 74,2 93 100,0

Tabel 4.11 menunjukkan dari 14 responden yang berpengetahuan baik, sebanyak

14 (100%) responden melakukan SADARI, sedangkan dari 41 responden yang

berpengetahuan kurang, 25 (61,0%) responden yang melakukan SADARI.

Setelah dilakukan uji chi-square, didapatkan nilai =0,011, berarti nilai =0,011

< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

pengetahuan tentang kanker payudara dengan Pemeriksaan SADARI. Semakin baik

pengetahuan seseorang tentang kanker payudara, semakin banyak yang melakukan

pemeriksaan SADARI.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu berjumlah 69 siswi (74,2%).

Pemeriksaan SADARI merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengenali

benjolan pada payudara. Bila terdapat benjolan yang ditemukan dengan sadari secara

teratur, benjolan tersebut berukuran 1,5-2 cm dan tergolong pada stadium 1 dan II

(Setiati, 2009). Dengan demikian dapat diobati dalam stadium dini dan kemungkinan

sembuh juga lebih besar.

Sebanyak 24 siswi (25,8%) tidak melakukan SADARI. Sebagian responden

menganggap bahwa pemeriksaan payudara sendiri merupakan hal yang tabu untuk

dilakukan, sebagian responden mengatakan takut melakukan SADARI dikarenakan

takut merusak syaraf/sel yang ada pada payudara. Menurut Suryaningsih (2009)

disebutkan bahwa tingginya angka kematian karena kanker payudara disebabkan

sebagian besar penderita datang setelah stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya adalah penderita tidak tahu atau kurang mengerti tentang

kanker payudara, kurang memperhatikan payudara, rasa takut akan operasi, percaya

dukun atau tradisional dan rasa malas serta malu memperlihatkan payudara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden melakukan pemeriksaan

SADARI mayoritas 1 bulan sekali dengan jumlah 28 siswi (40,6%). Pentingnya

pemeriksaan SADARI setiap bulan untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk

payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat diketahui. Kebanyakan kanker

Universitas Sumatera Utara


payudara ditemukan oleh kaum wanita sendiri (Suryaningsih, 2009). Responden

melakukan SADARI mayoritas setelah mandi yaitu sebanyak 47 siswi (68,1%)

sedangkan yang melakukan saat menstruasi masih sangat sedikit yaitu 2 orang siswi

(2,9%). Menurut Andini (2013) waktu yang tepat untuk melakukan SADARI adalah

setelah selesai menstruasi, karena payudara tidak dalam keadaan bengkak. Namun

menurut Hediyani (2012) sebagian wanita merasakan lebih memijat saat kulit

payudara dalam keadaan basah dan licin.

Hasil penelitian juga menunjukkan mayoritas responden melakukan SADARI

dengan cara memijat yaitu sebanyak 49 orang. Sedangkan yang melakukan SADARI

dengan melihat, memijat dan meraba masih sangat sedikit yaitu hanya 18 orang. Dari

69 Responden yang melakukan SADARI, ada 4 responden (5,8%) ketika melakukan

SADARI menemukan bentuk dan ukuran payudaranya berbeda antara kanan dan kiri.

Mayoritas responden yaitu 49 orang mengetahui SADARI dilakukan dengan

memijat payudara sebagai langkah pemeriksaan payudara sendiri dan adanya

benjolan sebagai interpretasi yang mungkin ditemukan saat pemeriksaan payudara

sendiri. Padahal, langkah pemeriksaan payudara sendiri ada tiga, yaitu melihat,

meraba, dan memijat payudara dan yang melakukannya hanya 18 orang. Kelainan

yang mungkin ditemukan saat pemeriksaan pun tidak hanya benjolan seperti yang

kita ketahui, kelainan lain yang mungkin ditemukan adalah ukuran dan bentuk

payudara yang tidak simetris, perubahan arah puting, perlukaan pada kulit atau

puting, perubahan warna kulit payudara, permukaan kulit yang tidak mulus, dan

keluarnya cairan yang tidak normal dari puting susu (Hediyani, 2012).

Universitas Sumatera Utara


5.2 Pengetahuan tentang SADARI dan Kanker Payudara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang

SADARI mayoritas berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 47 siswi (50,5%).

Mayoritas responden mengetahui tentang pengertian dan tujuan SADARI, dengan 76

siswi (81,7%). Mayoritas responden kurang mengetahui tentang saat melakukan

SADARI yaitu 74 sisiwi (70,6%), responden kurang mengetahui tentang perlunya

memperhatikan keluarnya darah/cairan dari puting saat melakukan SADARI hanya

65 siswi (69,9%), responden kurang mengetahui tentang perlunya memperhatikan

adanya benjolan saat melakukan SADARI yaitu 58 siswi (62,4%).

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang

kanker payudara mayoritas berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 41 siswi (44,1%).

Responden mayoritas mampu menjawab pertanyaan tentang ciri puting normal yaitu

sebanyak 85 siswi (91.4%). Namun hanya 6 siswi (6.5%) yang mampu menjawab

pertanyaan tentang Keluar darah/cairan dari puting merupakan gejala kanker

payudara, dan responden kurang memahami bahwa riwayat keluarga dengan kanker

payudara merupakan faktor risiko terkena kanker payudara yaitu 63 siswi (67,7%).

Keluarnya cairan dari puting serta adanya benjolan merupakan hal yang perlu

untuk diperhatikan pada pemeriksaan SADARI dikarenakan hal ini merupakan tanda

gejala pada kanker payudara. Responden masih kurang memahami tentang hal ini.

Menurut Suryaningsih (2009) tingginya angka kematian karena kanker payudara

disebabkan sebagian besar penderita datang setelah stadium lanjut.

Universitas Sumatera Utara


Riwat keluarga merupakan faktor risiko kanker payudara yang termasuk

kedalam golongan eksternal. Orang dengan riwayat keluarga kanker payudara

memiliki 10-15% kemungkinan terkena kanker payudara (Soemitro, 2012).

Menurut peneliti, ketidaktahuan atau kesalahan responden dalam menjawab

pertanyaan ini mungkin disebabkan oleh ketidakpahaman responden tentang

pemeriksaan payudara sendiri maupun kanker payudara sehingga informasi tentang

SADARI dan kanker payudara yang pernah dibaca atau didengar responden tidak

terlalu jelas sehingga terlupakan begitu saja. Hal ini dsebabkan Salah satu yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah ketersediaan fasilitas sebagai informasi

(Notoatmodjo, 2003). Seperti yang diketahui, informasi tentang SADARI maupun

kanker payudara ini sudah banyak dipublikasikan di berbagai media, seperti media

cetak (buku, majalah, tabloid) dan media elektronik (televisi, radio, internet). Oleh

karena itu, ketersediaan media informasi itu menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan responden tentang SADARI maupun kanker payudara.

5.3 Hubungan Pengetahuan tentang SADARI dengan Pemeriksaan Payudara


Sendiri (SADARI) serta Hubungan Pengetahuan tentang Kanker
Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Setelah dilakukan uji statistik pada hubungan pengetahuan tentang SADARI

dengan pemeriksaan Payudara Sendiri dengan menggunakan uji chi-square diperoleh

hasil nilai = 0.009 berarti nilai < 0.05.

Demikian juga uji satitistik juga dilakukan pada hubungan pengetahuan

tentang kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan

menggunakan uji chi-square diperoleh hasil nilai =0.011 berarti nilai < 0.05.

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara

tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI dengan perilaku

SADARI. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang SADARI, semakin banyak

yang melakukan pemeriksaan SADARI. Semakin baik pengetahuan seseorang

tentang kanker payudara, semakin banyak yang melakukan pemeriksaan SADARI.

Keluarnya cairan dari puting serta adanya benjolan merupakan hal yang perlu

untuk diperhatikan pada pemeriksaan SADARI dikarenakan hal ini merupakan tanda

gejala pada kanker payudara. Menurut Suryaningsih (2009) tingginya angka kematian

karena kanker payudara disebabkan sebagian besar penderita datang setelah stadium

lanjut, karena adanya ketidaktahuan, salah satu bahwa Riwat keluarga merupakan

faktor risiko kanker payudara yang termasuk kedalam golongan eksternal. Orang

dengan riwayat keluarga kanker payudara memiliki 10-15% kemungkinan terkena

kanker payudara (Soemitro, 2012). Responden masih kurang memahami tentang hal

ini, oleh karena itu pengetahuan responden masih kurang sehingga yang

melaksanakan sadari tidak semua responden. Responden yang berpengetahuan baik,

hampir seluruhnya melakukan sadari.

Hal ini sesui dengan menurut Notatmodjo (2007) pengetahuan terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Maka dari itu, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman dari orang

lain dapat memperluas pengetahuan seseorang.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang. Tindakan/perilaku yang berdasarkan pengetahuan akan lebih

Universitas Sumatera Utara


langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Perubahan

perilaku akan terjadi bila diketahui terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku

tersebut. Setelah diketahui tentang arti atau manfaat (stimulus), selanjutnya

diharapkan perilaku tersebut dilakukan atau dipraktikkan (Notoatmodjo, 2003).

Universitas Sumatera Utara


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan tentang SADARI dan kanker

payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi Madrasah

Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun 2014,

maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Distribusi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi Madrasah

Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang sudah

baik. Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh distribusi yang melakukan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebanyak 69 siswi (74,2%) dan tidak

melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebanyak 24 siswi

(25,8%)

2. Tingkat pengetahuan tentang SADARI pada siswi Madrasah Aliyah Swasta

Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli Serdang masih kurang.

Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 47 orang (50,5%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 orang

(21,5%) dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 26 orang (28.0%).

3. Tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi MAS PAB 2 Helvetia

Kabupaten Deli Serdang masih kurang. Dibuktikan dari hasil penelitian,

diperoleh tingkat pengetahuan kurang sebanyak 41 orang (44,1%), tingkat

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan baik sebanyak 14 orang (15.1%) dan tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 38 orang (40,9%).

4. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan tentang

kanker payudara dan SADARI dengan perilaku SADARI pada siswi

Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2 Helvetia Kabupaten Deli

Serdang.

6.2 Saran

Kepada kepala sekolah Madrasah Aliyah Swasta Persatuan Amal Bakti 2

Helvetia agar menghimbau kepada guru Biologi untuk menyertakan memberikan

ilmu pengetahuan tentang SADARI maupun kanker payudara ketika sedang

melakukan proses belajar mengajar yaitu mengenai tanda dan gejala kanker payudara,

faktor resiko terkena kanker payudara, hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan

SADARI, kapan saat yang tepat ketika melakukan SADARI.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Andini, 2013. Cara Memeriksa Payudara Sendiri Untuk Mendeteksi Kanker


Payudara.ddrandini.blogspot.com/2013/03/cara-memeriksa-payudara-sendiri
untuk.html|?m=1, diakses tanggal 16 desember 2013.
Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian Edisi Revisi VI. Rineka Cipta: Jakarta.
Chyntia, E., 2009. Akhirnya Aku Sembuh dari Kanker Payudara. Maximus:
yogyakarta.
Depdiknas. 2008. KBBI Daring: pusat bahasa departemen pendidikan
nasional:http://bahasa.kemendiknas.go.id/kbbi/index.php, diakses tanggal 28
maret 2014.
Hediyani, N., 2012. Tips pemeriksaan payudara sendiri (sadari). www.dokterku-
online.com/index.php/article/78-tips-pemeriksaan-payudara-sendiri-sadari,
diakses tanggal 05 februari 2014.
Kemenkes, 2013. Seminar Seharidalam Rangka Memperingati Hari Kanker Sedunia.
Jakarta.
Kusmiyati, 2013. WHO: Jumlah Kematian Akibat Kanker Di Dunia Meningkat.
m.liputan6.com/health/read/776217/who-jumlah-kematian-akibat-kanker-di-
dunia-meningkat, diakses tanggal 16 desember 2013.
Magdalena, M. M., 2013. Apa Saja Metode Deteksi Dini Kanker Payudara.
www.deherba.com/apa-saja-metode-deteksi-dini-kanker-payudara.html, diakses
tanggal 05 februari 2014.
Mardiana, L,. 2009. Mencegah dan mengobati kanker pada wanita dengan tanaman
obat. Penebar Swadana: Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatann dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta.
Okezone.com. 2010. Gejala Kanker Payudara.
Gejalakankerpayudara.blogspot.com/2010/06/kanker-payudara-menyerang-
usia-muda.html|?m=1, diakses tanggal 28 maret 2014.

Universitas Sumatera Utara


Ramadhanti, 2009. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Mengenai Kanker
Payudara Dengan Perilaku
Sadari.ghHijrahners.Blogspot.com/2009_11_01_archive.html|?m=1, diakses
tanggal 16 desember 2013.
RSUP. H. Adam Malik, 2013. Kejadian Kanker Payudara Tahun 2012. Rekam
Medik: Medan.
Sarwono, P., 2010. Psikologi Remaja. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Sastroasmoro, S. dan Ismael, S., 2011.Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-4.
CV. Sagung Seto: Jakarta.
Setiati, E., 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. CV. Andi Offset:
Yogyakarta.
Soemitro, P. M. Dan Aksan, H. 2012. Blak-blakan Kanker Payudara. Penerbit Qanita:
Bandung.
Suriasumantri, Jujun S. 2007. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. PT.
Pancaranintan Indahgraha: Jakarta.
Suryaningsih, K. E. dan Sukaca, E.B., 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara.
Paradigma Indonesia: Yogyakarta.
Yahya, R. 2012. Pengertian Deteksi Dini. www.dheanbj.com/2012/12/deteksi-dini-
pengertian-dan-tujuannya.html|?m=1, diakses tanggal 05 februari 2014.

Universitas Sumatera Utara


KELAS : X-1
no umur suku sadari pengetahuan sadari
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 ps1 ps2 ps3 ps4a ps4b ps5a ps5b ps5c ps6a ps6b total
35 15 jawa 1 setiap hari b a b c 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6
25 15 padang 1 setiap hari b b c 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
5 15 melayu 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5
4 15 melayu 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5
36 15 padang 1a b a b 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
13 14 jawa 1 setiap hari setiap mandb 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
32 15 padang 1 setiap hari b b 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
3 16 melayu 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7
24 16 melayu 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
34 15 batak 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
29 15 melayu 1a b b c 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5
1 15 aceh 1d b b 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
22 15 minang 1a b b c 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5
39 16 mandailing 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5
26 15 jawa 1 setiap hari setiap mandb c 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
10 15 jawa 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 5
6 16 jawa 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 4
21 15 batak 1 tidak tentu setiapa b 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7
30 16 jawa 1 tidak tentu b b 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7
23 16 padang 1 tidak tentu b a b 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3
33 16 padang 1a b b c 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
11 17 padang 1 tidak tentu b a b c 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2
12 17 mandailing 1 tidak tentu d b c 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan kanker payudara Total
pk1a pk1b pk2a pk2b pk3a pk3b pk4a pk4b pk5a pk5b pk6a pk6b pk7a pk7b pk8 pk9 pk10
1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8
1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 9
1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 7
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10
1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4
1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 13
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 10
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 5
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9
1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11
1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 10

Universitas Sumatera Utara


no umur suku sadari pengeta

s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 ps1 ps2 ps3 ps4a ps4b ps5a ps5b ps5c ps6a ps6b total

XI-IPS
32 17 batak 1 a b a 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 5
25 16 aceh 1 a c a 1b 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
36 17 padang 1 a b a b c 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
33 17 batak 1 a b a b c 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
24 16 batak 1 jarang b a b c 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6
20 18 padang 1 a b a 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5
10 17 pakistan 1 a b a 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3
39 16 padang 1 a b c 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4
11 16 jawa 1 a b c 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
14 17 jawa 1 seminggu setiapa b c 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
22 16 jawa 1 a d b c 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
30 16 jawa 1 seminggu sekd a b c 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5
38 17 melayu 1 seminggu sekb a b c 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
16 16 batak 1 d b a b c 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
42 17 padang 1 a d a b c 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
29 16 jawa 1 jarang d a b c 1b 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
12 16 jawa 1 a d a b c 1b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
21 16 jawa 1 a d a b c 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
27 16 jawa 1 a b b c 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
37 17 jawa 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 6
23 16 jawa 1 b d a b c 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6
35 16 jawa 1 b d a b c 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6
8 17 jawa 1 b d a b c 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6
15 16 jawa 1 setiap hari b a b 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
17 16 melayu 1 b b b 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan kanker payudara total
pk1a pk1b pk2a pk2b pk3a pk3b pk4a pk4b pk5a pk5b pk6a pk6b pk7a pk7b pk8 pk9 pk10

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 12
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12
0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 13
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 6
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9
0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 15
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 12
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 12
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 11
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16

Universitas Sumatera Utara


s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 ps1 ps2 ps3 ps4a ps4b ps5a ps5b ps5c ps6a ps6b total

20 16 melayu 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
34 17 jawa 1 setiap hari b a 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4
2 16 jawa 1 setiap hari c b c 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6
5 17 jawa 1 jarang b a b 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5
29 16 jawa 1 a b a c 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
6 16 jawa 1 setiap hari b a b 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6
4 16 melayu 1 a b a b 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
35 16 melayu 1 a b a b 1b 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
27 16 banjar 1 a b b 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3
13 16 melayu 1 b b b 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
30 16 jawa 1 setiap hari b b 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
28 16 jawa 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
15 16 jawa 1 a b a b 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6
26 16 aceh 1 a b a b 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6
37 17 jawa 1 a a a b c 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
8 16 jawa 1 a b a c 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
11 16 jawa 1 d a a 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
16 17 karo 1 setiap hari b a b c 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2
1 17 jawa 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5
9 16 batak 1 setiap hari b a c 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5
14 16 jawa 1 setiap hari b a c 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5
18 16 jawa 1 a b c 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan kanker payudara total
pk1a pk1b pk2a pk2b pk3a pk3b pk4a pk4b pk5a pk5b pk6a pk6b pk7a pk7b pk8 pk9 pk10

0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 8
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15
1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 10
1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 12
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12
1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10
1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 9
1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 6
0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7
0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9

Universitas Sumatera Utara


s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 ps1 ps2 ps3 ps4a ps4b ps5a ps5b ps5c ps6a ps6b total

KELAS X-2

17 16 melayu 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 4
28 15 melayu 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3
5 16 melayu 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
34 16 melayu 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6
10 16 jawa 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7
33 15 jawa 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2
35 16 melayu 1 a b b 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
8 15 melayu 1 tidak tentu b b 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 3
3 16 jawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 16 batak 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5
29 15 jawa 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7
11 15 aceh 1 setiap hari b c 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2
4 15 nias 1 setiap hari setiapa c 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
24 16 jawa 1 tidak tentu b a 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
9 15 karo 1 setiap hari d c 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 5
7 15 melayu 1 setiap hari b c 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
32 15 gayo 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
30 16 batak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 15 batak 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5
14 16 melayu 1 setiap hari d c 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4
12 15 jawa 1 tidak tentu setiap mandi c 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
27 15 padang 1 a b a b 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
5 16 jawa 1 setiap hari b a b 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan kanker payudara total
pk1a pk1b pk2a pk2b pk3a pk3b pk4a pk4b pk5a pk5b pk6a pk6b pk7a pk7b pk8 pk9 pk10

0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12
1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 9
0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 10
1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 12
1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 6
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3
1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 9
1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 6
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5
1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6
0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 7
1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 7
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11

Universitas Sumatera Utara


KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA


DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI) PADA SISWI MADRASAH ALIYAH SWASTA
PERSATUAN AMAL BAKTI 2 HELVETIA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2014

I. Petunjuk Pengisian:

a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab seluruh

pertanyaan yang ada.

b. Jawaban saudara adalah jawaban pribadi yang tidak akan diketahui orang lain

dan akan terjamin kerahasiaannya, karena tanpa menggunakan nama dan hanya

untuk penelitian ini saja.

II. Identitas Responden

Kode :

Tanggal :

Umur :

Suku :

III. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

1. Pernahkah anda melakukan SADARI?

a. Ya

b. Tidak, alasannya....?

2. Bila ya, berapa kali anda melakukan SADARI?

a. 1 bulan sekali

b. 2 bulan sekali

Universitas Sumatera Utara


c. 3 bulan sekali

d. 6 bulan sekali

e. Lainnya, sebutkan.....

3. Kapan anda melakukan SADARI?

a. Setelah menstruasi

b. Setelah mandi

c. Setelah memakai Bra

d. Sebelum memakai Bra

e. Lainnya, sebutkan.....

4. Apakah anda menemukan hal yang tidak biasa pada payudara anda, ketika

anda melakukan SADARI?

a. Ya

b. tidak

5. Jika ya, apa hal yang tidak biasa pada payudara anda yang anda temukan

tersebut?

a. Timbul benjolan, apa yang anda lakukan, sebutkan...

b. Bentuk dan ukuran atau salah satu payudara berubah, apa yang anda

lakukan, sebutkan...

c. Kulit payudara mengerut, apa yang anda lakukan, sebutkan...

d. Keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting, apa yang anda lakukan,

sebutkan...

e. Timbul benjolan kecil di bawah ketiak

Universitas Sumatera Utara


6. Bila anda menemukan hal yang tidak biasa pada payudara anda, sudahkah

anda memeriksakannya? Kemana dan Sebutkan alasan anda....

IV. Pengetahuan Tentang SADARI dan Kanker Payudara

Pilihlah jawaban yang anda anggap benar dengan memberi tanda () dibawah
kolom ya dan jawaban yang tidak benar beri tanda () pada kolom tidak
1. Apakah yang dimaksud dengan SADARI?
YA TIDAK
a. Sebagai pengobatan kanker payudara

b. Sebagai deteksi dini kanker payudara

c. Sebagai rutinitas yang biasa dilakukan wanita


v
d. Sebagai tindakan untuk memperindah payudara

2. Apakah tujuan dari pemeriksaan SADARI? YA TIDAK

a. Sebagai deteksi dini kanker payudara

b. Sebagai rutinitas

c. Untuk memantau keindahan payudara

d. Untuk mengobati kanker payudara

3. Kapan SADARI dilaksanakan?


YA TIDAK
a. Setelah menstruasi

b. Setelah ada terasa rasa sakit

c. Setelah selesai mandi

d. Setelah melepaskan bra

4. Pentingnya dilakukan SADARI, karena...? YA TIDAK

a. Untuk mengenali payudara sendiri

b. Untuk mengenali perubahan pada payudara sendiri

Universitas Sumatera Utara


c. Mengikuti trend

d. Agar memperindah payudara

5. Cara melakukan sadari adalah...?


YA TIDAK
a. Melihat payudara

b. Memijat payudara

c. Meraba payudara

d. Menerawang payudara

6. Apakah yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan SADARI? YA TIDAK

a. keluarnya darah/cairan dari puting susu

b. menonjolnya puting payudara

c. Adanya benjolan yang menetap pada pyudara

d. Payudara kanan dan kiri harus sama besar.

7. Apakah yang mempengaruhi ukuran payudara seseorang? YA TIDAK

a. Genetik (keturunan)

b. Perbandingan jaringan lemak dengan jaring lainnya di payudara

c. Cepat menstruasi

d. Pemakaian Bra tidak tepat waktu

8. Apakah yang dimaksud dengan kanker payudara? YA TIDAK

a. Termasuk penyakit tidak menular

b. Perubahan sel kelenjar air susu dan saluran kelenjar dalam payudara

normal menjadi sel buruk.

c. Penyakit turun temurun

d. Penyakit yang terjadi hanya pada wanita

Universitas Sumatera Utara


9. Pertumbuhan payudara dipengaruhi oleh hormon? YA TIDAK

a. Estrogen

b. Progesteron

c. Insulin

d. testosteron

10. Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara? YA TIDAK

a. Riwat keluarga dengan penyakit kanker

b. Makan makanan tinggi lemak

c. Terlalu banyak mengkonsumsi air putih

d. Terlalu banyak mengkonsumsi sayur dan buah

11. Gejala-gejala kanker payudara? YA TIDAK

a. Adanya benjolan

b. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk

c. Puting susu menonjol

d. Payudara kecil

12. Untuk apakah perlu diketahui tentang stadium pada kanker payudara? YA TIDAK

a. Untuk menentukan program pengobatan

b. Untuk memperkirakan sejauh mana berhasil atau tidaknya melewati masa

kritis

c. Untuk mengetahui sisa umurnya

d. Untuk mengetahui jenis kankernya

Universitas Sumatera Utara


13. Apa sajakah yang merupakan deteksi dini kanker payudara? YA TIDAK

a. SADARI

b. Pijat

c. mammografi

d. radiologi

Pilihlah jawaban yang anda anggap benar dengan memberi tanda (X).

14. Apakah ciri-ciri puting yang normal?

a. Menonjol

b. Masuk ke dalam

c. Mengerut

d. Terdapat parut

15. Keluar darah, nanah atau cairan dari puting susu, termasuk kepada?

a. Gejala kanker payudara

b. Stadium kanker payudara

c. Penyebab kanker payudara

d. Faktor risiko kanker payudara

16. Kanker payudara dapat ditemukan lebih awal dengan melakukan?

a. SADARI

b. CT Scan

c. Radioterapi

d. Mesoterapi

Universitas Sumatera Utara


kelas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid X1 23 24.7 24.7 24.7

X2 23 24.7 24.7 49.5

XIIPA 22 23.7 23.7 73.1

XIIPS 25 26.9 26.9 100.0

Total 93 100.0 100.0

umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 14 1 1.1 1.1 1.1

15 25 26.9 26.9 28.0

16 50 53.8 53.8 81.7

17 16 17.2 17.2 98.9

18 1 1.1 1.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


suku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid aceh 4 4.3 4.3 4.3
banjar 1 1.1 1.1 5.4
batak 10 10.8 10.8 16.1
gayo 1 1.1 1.1 17.2
jawa 40 43.0 43.0 60.2
karo 2 2.2 2.2 62.4
mandailing 2 2.2 2.2 64.5
melayu 19 20.4 20.4 84.9
minang 1 1.1 1.1 86.0
nias 1 1.1 1.1 87.1
padang 11 11.8 11.8 98.9
pakistan 1 1.1 1.1 100.0
Total 93 100.0 100.0

pemeriksaan SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak SADARI 24 25.8 25.8 25.8

melakukan SADARI 69 74.2 74.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


s2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 24 25.8 25.8 25.8

1 bulan 28 30.1 30.1 55.9

2 bulan 5 5.4 5.4 61.3

6 bulan 3 3.2 3.2 64.5

jarang 3 3.2 3.2 67.7

seminggu sekali 3 3.2 3.2 71.0

setiap hari 19 20.4 20.4 91.4

tidak tentu 8 8.6 8.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

s3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 24 25.8 25.8 25.8

setelah menstruasi 2 2.2 2.2 28.0

setelah mandi 47 50.5 50.5 78.5

setelah memakai bra 2 2.2 2.2 80.6

sebelum memakai bra 12 12.9 12.9 93.5

setiap mandi 6 6.5 6.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


s6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 89 95.7 95.7 95.7

bentuk dan ukuran payudara 4 4.3 4.3 100.0

Total 93 100.0 100.0

peng_sadari

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 59 63.4 63.4 63.4

cukup 8 8.6 8.6 72.0

baik 26 28.0 28.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan1 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 17 18.3 18.3 18.3

benar 76 81.7 81.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 2 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 17 18.3 18.3 18.3

benar 76 81.7 81.7 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 2 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 17 18.3 18.3 18.3

benar 76 81.7 81.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 3 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 74 79.6 79.6 79.6

benar 19 20.4 20.4 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 4 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 40 43.0 43.0 43.0

benar 53 57.0 57.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 4 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 20 21.5 21.5 21.5

benar 73 78.5 78.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 5 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 44 47.3 47.3 47.3

benar 49 52.7 52.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 5 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 33 35.5 35.5 35.5

benar 60 64.5 64.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 5 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 39 41.9 41.9 41.9

benar 54 58.1 58.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 6 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 65 69.9 69.9 69.9

benar 28 30.1 30.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 6 ttg SADARI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 58 62.4 62.4 62.4

benar 35 37.6 37.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

kategori pengetahuan tentang Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 29 31.2 31.2 31.2

cukup 36 38.7 38.7 69.9

baik 28 30.1 30.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 6 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 57 61.3 61.3 61.3

benar 36 38.7 38.7 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 6 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 57 61.3 61.3 61.3

benar 36 38.7 38.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 1 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 30 32.3 32.3 32.3

benar 63 67.7 67.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 1 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 57 61.3 61.3 61.3

benar 36 38.7 38.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 2 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 63 67.7 67.7 67.7

benar 30 32.3 32.3 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 2 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 28 30.1 30.1 30.1

benar 65 69.9 69.9 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 3 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 50 53.8 53.8 53.8

benar 43 46.2 46.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 3 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 59 63.4 63.4 63.4

benar 34 36.6 36.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 4 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 63 67.7 67.7 67.7

benar 30 32.3 32.3 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 4 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 27 29.0 29.0 29.0

1 66 71.0 71.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 5 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 27 29.0 29.0 29.0

benar 66 71.0 71.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 5 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 57 61.3 61.3 61.3

1 36 38.7 38.7 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 5 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 57 61.3 61.3 61.3

1 36 38.7 38.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 6 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 15 16.1 16.1 16.1

benar 78 83.9 83.9 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 7 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 35 37.6 37.6 37.6

benar 58 62.4 62.4 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 7 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 43 46.2 46.2 46.2

benar 50 53.8 53.8 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan 8 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 8 8.6 8.6 8.6

benar 85 91.4 91.4 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 9 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 87 93.5 93.5 93.5

benar 6 6.5 6.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

pengetahuan 10 ttg Kanker Payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid salah 19 20.4 20.4 20.4

benar 74 79.6 79.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


peng_sadari * pemeriksaan SADARI Crosstabulation

pemeriksaan SADARI
melakukan
tidak SADARI SADARI Total
peng_sadari kurang Count 19 40 59
% within peng_sadari 32.2% 67.8% 100.0%
% within pemeriksaan 79.2% 58.0% 63.4%
SADARI
% of Total 20.4% 43.0% 63.4%
cukup Count 4 4 8
% within peng_sadari 50.0% 50.0% 100.0%
% within pemeriksaan 16.7% 5.8% 8.6%
SADARI
% of Total 4.3% 4.3% 8.6%
baik Count 1 25 26
% within peng_sadari 3.8% 96.2% 100.0%
% within pemeriksaan 4.2% 36.2% 28.0%
SADARI
% of Total 1.1% 26.9% 28.0%
Total Count 24 69 93
% within peng_sadari 25.8% 74.2% 100.0%
% within pemeriksaan 100.0% 100.0% 100.0%
SADARI
% of Total 25.8% 74.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 10.255 2 .006

Likelihood Ratio 12.492 2 .002

Linear-by-Linear Association 6.341 1 .012

N of Valid Cases 93

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 2,06.

Universitas Sumatera Utara


kategori pengetahuan tentang Kanker Payudara * pemeriksaan SADARI Crosstabulation

pemeriksaan SADARI
melakukan
tidak SADARI SADARI Total
kategori pengetahuan kurang Count 11 18 29
tentang Kanker Payudara
% within kategori 37.9% 62.1% 100.0%
pengetahuan tentang Kanker
Payudara
% within pemeriksaan 45.8% 26.1% 31.2%
SADARI
% of Total 11.8% 19.4% 31.2%
cukup Count 11 25 36
% within kategori 30.6% 69.4% 100.0%
pengetahuan tentang Kanker
Payudara
% within pemeriksaan 45.8% 36.2% 38.7%
SADARI
% of Total 11.8% 26.9% 38.7%
baik Count 2 26 28
% within kategori 7.1% 92.9% 100.0%
pengetahuan tentang Kanker
Payudara
% within pemeriksaan 8.3% 37.7% 30.1%
SADARI
% of Total 2.2% 28.0% 30.1%
Total Count 24 69 93
% within kategori 25.8% 74.2% 100.0%
pengetahuan tentang Kanker
Payudara
% within pemeriksaan 100.0% 100.0% 100.0%
SADARI
% of Total 25.8% 74.2% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value Df sided)
a
Pearson Chi-Square 7.745 2 .021

Likelihood Ratio 8.988 2 .011

Linear-by-Linear Association 6.928 1 .008

N of Valid Cases 93

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 7,23.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai