LATAR BELAKANG
Kabupaten Sleman secara geografis dan demografis merupakan wilayah yang sangat
rawan terhadap penyalahgunaan Napza serta berbbagai permasalahan social lainnya,
kabupaten yang merupakan miniature Indonesia, dimana banyak universitas yang
menjadi tujuan bagi seluruh masyarakat di Indonesia, bahkan masyarakat mancanegara,
sehingga jumlah pendatang di kabupaten Sleman mencapai lebih dari 30% dari total
penduduk. Banyaknya pendatang yang sebagian anak muda tentu akan membawa
berbagai dampak, baik maupun buruk. Di bidang ekonomi terjadi peningkatan
pendapatan masyarakat namun di sisi lain terjadi perubahan pola kehidupan social yang
sangat cepat, seperti munculnya caf caf dan club malam serta berbagai entertainment
lain yang menjadi tempat yang strategis bagi peredaran Napza.
Pada awal tahun 2009 data dari Kepolisian serta Badan Narkotika Kabupaten Sleman
menyebutkan mencapai 300.000 lebih kasus yang terjadi. Kurangnya informasi yang
benar serta kurangnya peran serta masyarakat membuat penyalahgunaan napza
bekembang begitu pesat di wilayah Kabupaten Sleman.
Melihat kondisi tersebut diatas maka perlu dibentuk kelompok kader maupun relawan
yang mempunyai komitmen serta pemahaman yang kuat sehingga membantu pemerintah
dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Napza.
Kader maupun relawan tersebut merupakan penggerak masyarakat di lingkup wilayah
masing masing untuk serta merta bersama pemerintah dan berbagai instansi dan pihak
terkait melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
penyalahgunaan Napza serta mampu mengatasi berbagai maslah yang timbul akibat
penyalahgunaan Napza.
Merupakan tanggung jawab kita bersama baik pemerintah maupun masyarakat pada
umumnya untuk menanggulangi dan mencegah masalah penyalahgunaan Napza,
sehingga diperlukan kerjasama yang efektif guna mencapai tujuan tersebut.
NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Nama : Pelatihan & Pembentukan Relawan Peduli Napza di Wilayah Sleman.
Tema : Membentuk Kader & Relawan Peduli Napza sebagai penggerak masyarakat
untuk mencegah dan menanggulangi Penyalahgunaan Napza di Kab. Sleman.
RUANG LINGKUP
Kegiatan ini dilaksanakan untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman, setiap
kecamatan diambil 30 orang.
METODE
A. Pelatihan
Pelatihan selama 3 hari dengan tema :
1. Napza dan sosialisasi UU no 35 Th. 2009
2. Kesehatan reproduksi dan Infeksi Menular Sexual
3. Informasi dasar HIV/AIDS
Pelatihan dilaksanakan untuk 17 Kecamatan yang ada di Sleman, tiap kecamatan
diambil 30 orang relawan yang mewakili tiap - tiap kelurahan, sehingga terbentuk
510 relawan di Kabupaten Sleman.
Pelatihan dilaksanakan secara berkala untuk masing masing kecamatan.
INDIKATOR HASIL
1. Sampainya informasi yang benar tentang bahaya Napza, HIV/AIDS, Kesehatan
Reproduksi serta penyakit menular Seksual.
2. Terbentuknya fasilitator dan relawan di 17 kecamatan yang dapat mengorganisir
masyarakat di wilayahnya masing masing untuk menyebarluaskan informasi
yang benar tentang bahaya Napza.
3. Pemahaman relawan tentang UU No. 35 tahun 2009.
4. Komitmen yang kuat dari relawan untuk terus melakukan berbagai kegiatan
dalam rangka mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan Napza.
PENYELENGGARA & PELAKSANA
Penyelenggara : BNN
Pelaksana : Bhayangkara Peduli HIV/AIDS dan Napza (BHAHANA)
PESERTA
Pelatihan diikuti oleh perwakilan tiap kecamatan 30 orang dengan target seluruh
kecamatan di Sleman
RINCIAN ANGGARAN
Total Anggaran untuk 2 kegiatan adalah : Rp 421.185.000,00 dengan rincian terlampir.
JADWAL KEGIATAN
Terlampir
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai bentuk kepedulian kita untuk mencegah lebih
lanjut penyalahgunaan Napza sehingga kasus kasus yang terjadi di wilayah Sleman
dapat diminimalkan dan ke depan diharapkan dapat bersih tanpa Napza.