sebagai suatu jembatan ke komplemen lewat daerah Fc. Akibatnya dapat terjadi lisis yang
berperantara-komplemen, seperti yang terjadi pada ;
Reaksi Transfusi
Menurut system ABO, sel darah manusia dibagi menjadi 4 golongan yaitu A, B,
AB dan O. Selanjutnya diketahui bahwa golongan A mengandung antibodi (anti B berupa
Ig M) yang mengaglutinasikan eritrosit golongan B, darah golongan B mengandung
antibodi (anti A berupa Ig M) yang mengaglutinasikan eritrosit golongan A, golongan
darh AB tidak mengandung antibodi terhadap antigen tersebut dan golongan darh O
mengandung antibodi (Ig M dan Ig G) yang dapat mengaglutinasikan eritrosit golongan A
dan B. Antibodi tersebut disebut isohemaglutinin.
Aglutinin tersebut timbul secara alamiah tanpa sensitasi atau imunisasi. Bentuk yang
paling sederhana dari reaksi sitotoksik terlihat pada ketidakcocokan transfusi darah
golongan ABO. Ada 3 jenis reaksi transfusi yaitu reaksi hemolitik yang paling berat,
reaksi panas, dan reaksi alergi seperti urtikaria, syok, dan asma. Kerusakan ginjal dapat
pula terjadi akibat membrane sel yang menimbun dan efek toksik dan kompleks haem
yang lepas.