Bab 11
Bab 11
B. Penilaian:
1. Membeli asset tidak berwujud
Perusahaan mencatat asset tidak berwujud yang dibeli dari pihak lain
sebesar biaya yang dikeluarkan . Yang termasuk sebagai biaya adalah semua biaya
yang dikeluarkan untuk mengakusisi ditambah dengan beban-beban untuk
membuat asset tidak berwujud tersebut siap untuk dimanfaatkan. Biaya tersebut
seperti biaya pembelian, biaya legal (pengesahan) dan biaya lainnya.
Kadang-kadang perusahaan memperoleh asset tidak berwujud dengan
menukarkan saham atau asset lainnya. Untuk kasus seperti itu maka cost dari asset
tidak berwujud harus mempertimbangkan nilai wajar (fair value) dari asset tidak
berwujud yang diberikan atau diterima sehingga menjadi lebih jelas.
2. Perusahaan menciptakan asset tidak berwujud
Bisnis terkadang mengeluarkan biaya untuk bermacam-macam sumber
daya yang tidak berwujud, seperti pengetahuan , teknologi, riset pasar , merk dan
lain-lain. Maka untuk mencatat nilai dari asset tidak berwujud tersebut perusahaan
membagi aktivitas menjadi dua yaitu fase riset dan fase pengembangan.
Perusahaan membebankan semua biaya yang dikeluarkan pada saat fase riset dan
mengkapitalisasi semua biaya pada fase pengembangan, jika pada saat fase
pengembangan tersebut perusahaan sudah dapat melihat adanya manfaat ekonomi.
C. Amortisasi asset tidak berwujud:
1. Memiliki masa manfaat yang terbatas
Perusahaan mengamortisasi asset tidak berwujud dengan membebankan biaya
(beban amortisasi) sesuai dengan masa manfaatnya.
2. Tidak memiliki masa manfaat (masa manfaat tidak terbatas)
Perusahaan tidak mengamortisasi asset tidak berwujud yang tidak memiliki masa
manfaat (masa manfaat tidak terbatas). Perusahaan juga harus melakukan tes
impairment untuk asset tidak berwujud setiap tahunnya untuk menilai kembali nilai
buku dari asset tidak berwujud tersebut.
D. Impairment asset tidak berwujud
Impairment adalah penurunan nilai suatu asset. Impairment dilakukan baik pada
asset berwujud (Tangible asset) maupun asset tidak berwujud (Intangible asset) setelah
dilakukan penilaian kembali terhadap nilai suatu asset.