Anda di halaman 1dari 10

ISBN : 978-602-19421-0-9

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

ANALISIS TERMODINAMIKA SISTEM HIBRIDA PV/T BERDASARKAN


MODEL TERMAL

! "# $
! "# $
%& '( ) *+ ( ), )

ABSTRACT
In this paper, the analysis of PV/T system with air collector have been done as an attempt to
investigate the system performances based on energy and exergy analysis using thermodynamics
(thermal) analysis. The experimental data for a typical day of July, 9th 2012 for Bontang City, East
Kalimantan are used for calculation of the energy, exergy, energy and exergy efficiencies of the PV and
PV/T systems. It is found that varies flow of energy (thermal and electrical) from a minimum of 312 W to
maximum of 522 W, the PV exergy varies from a minimum of 18 W to a maximum of 41 W
corresponding to the total energy of system and PV/T exergy varies from a maximum of 117 W to a
minimum of 52 W, respectively. Meanwhile, the exergy efficiency for the PV/T system varies from a
maximum of 18% to a minimum of 12% and exergy efficiency for the PV system varies from a minimum
of 3% to a maximum 6%.

Keywords : PV system; PV/T system; energy; exergy; experimental data

PENDAHULUAN
Ketersediaan sumber energi tak terbaharui (BBM) semakin menipis dan harganya relatif sudah sangat tinggi,
sehingga mendorong berbagai pihak untuk mencari inovasi-inovasi baru dalam pengembangan teknologi yang mampu
memenuhi kebutuhan energi dan mampu mengurangi masalah yang berkaitan dengan isu lingkungan, salah satu
diantaranya sumber energi terbarukan melalui pengembangan teknologi Fotovoltaik (PV). Kinerja modul PV sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama peningkatan suhu sel yang berkorelasi dengan penurunan efisiensi
listriknya. Upaya untuk mereduksi pengaruh ini, diantaranya integrasi kolektor udara yang mampu menyerap panas
pada sistem hibrid PV/T (Fotovoltaik-Termal) dengan mengalirkan fluida (udara atau air) dan secara simultan dapat
menghasilkan energi listrik dan energi panas secara bersamaan atau menggunakan kombinasi kedua fluida tersebut
dengan memodifikasi aliran udara (proses konveksi bebas atau paksa) dan merancang pipa untuk mengalirkan udara
atau air yang terkoneksi dengan modul PV untuk proses pendinginan (Ibrahim, et.al, 2011).
Beberapa studi yang telah dilakukan terkait modifikasi PV/T, diantaranya Tripanagnostopoulos, et.al (2002)
yang melakukan pengujian eksperimental terhadap PV/T-liquid collector dan PV/T-kolektor udara untuk modul a-Si
(amorfus-Si) dan c-Si (crystalline-Si) yang menunjukan bahwa reduksi suhu menghasilkan peningkatan efisiensi total
(termal dan listrik) sampai 55% untuk c-Si dan 60% untuk a-Si (untuk PV/T-liquid collector), serta 38% untuk c-Si dan
45% untuk a-Si (PV/T-kolektor udara). Zondag, et.al (2003) melakukan pengujian dan evaluasi terhadap modifikasi
sembilan buah prototipe PV/T hasilnya menunjukan bahwa reduksi terhadap suhu sel PV menghasilkan peningkatan
efisiensi diatas 50%. Penelitian yang dilakukan oleh Infield, et.al (2004) menunjukan bahwa reduksi suhu PV
dilakukan dengan mengalirkan udara diantara saluran antara dua lapisan kaca penutup untuk proses pemanasan, selain
itu Coventry (2005) melakukan studi terhadap sistem PV/T dengan mengintegrasikan pengkonsentrasi cahaya yang
menunjukan bahwa efisiensi termal dan listrik masing-masing sekitar 58% dan 11%. Pengembangan model analisis
PV/T yang divalidasi dengan data eksperimental dilakukan oleh Joshi and Tiwari (2007) melakukan analisis terhadap
sistem PV/T kolektor udara yang terkoneksi secara seri berdasarkan tinjauan efisiensi energi dan eksergi menunjukan
bahwa efisiensi total sistem mengalami penurunan terhadap panjang modul akibat proses rugi-rugi sistem.
Analisis Model Termal didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Joshi dan Tiwari (2007) ;
Sarhaddi, et.al (2010) ; Agrawal dan Tiwari (2011), dimana persamaan keseimbangan energi sistem PV/T solar
kolektor dinyatakan berdasarkan beberapa asumsi, diantaranya : system dianggap dalam keadaan kuasi-tunak (quasi-
steady state), transmitivitas lapisan EVA hampir 100%, variasi suhu terhadap ketebalan lapisan diabaikan, aliran udara
pada saluran seragam, dan kemiringan sistem PV/T solar kolektor rata-rata sekitar 350.

247
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

Gambar 1 Skema system PV/T solar kolektor dan skema pola aliran udara di bawah lapisan tedlar (Sumber : Joshi and
Tiwari, 2007).

Persamaan keseimbangan energi sistem PV/T kolektor diturunkan dengan mengacu pada skema yang ditunjukan
Gambar 1 Dimana persamaan keseimbangan energi untuk modul PV :

[ c I (t ) c + (1 c ) T I (t )]bdx = [U t (Tc Ta ) + U T (Tc Tbs )]bdx + c I (t ) c bdx ...................................(1)

Persamaan (1) menunjukan bahwa laju energi matahari yang sampai pada permukaan modul setelah proses
transmisi dan yang diserap oleh tedlar setelah prose transmisi dari lapisa EVA sama dengan laju panas yang hilang ke
lingkungan oleh lapisan penutup kaca ke lingkungan dan oleh lapisan tedlar ke bagian permukaan belakang modul, serta
laju aliran energi listrik yang dihasilkan oleh modul PV.
Keseimbangan energi pada tedlar pada bagian belakang permukaan modul dinyatakan dengan :

U T (Tc Tbs )bdx = hT (Tbs Tudara )bdx ............................................................................................................(2)

Persamaan keseimbangan energi untuk aliran udara dibawah tedlar (saluran udara) dinyatkan dengan :

dTudara
hT (Tbs Tudara )bdx = ma C a dx + U b (Tudara Tamb )bdx ................................................................(3)
dx
Pernyataan untuk suhu aliran udara pada bagian bawah tedlar diperoleh melalui proses integrasi persamaan (3)
dengan syarat awal Tudara = Tudara _ masuk di x = 0 :

h p1 h p 2 ( )eff I (t ) bU L bU L bU L
Tudara = 1 exp x + Ta 1 exp x + Tud _ masuk exp x .(4)
UL ma C a ma C a ma C a

Suhu aliran udara keluar (outlet) yang mengalir dibawah tedlar dinyatakan dengan :

h p1 h p 2 ( )eff I (t ) bU L bU L
Tudara _ keluar = Tudara x=L
+ I (t ) 1 exp L + Tud _ masuk exp L (5)
UL ma C a ma C a

Laju aliran panas yang bermanfaat yang diperoleh dari sistem PV/T kolektor udara dinyatakan dengan
persamaan :

qu = ma C a (Tudara _ keluar Tudara _ masuk )


ma C a bU L ..........................................(6)
= {h p1h p 2 ( )eff I (t ) U L (Tudara _ masuk Tamb )} 1 exp L
UL ma C a

248
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

U L = U t _ udara + U b ; h p1 = U T (U t + U T ) (faktor penalti akibat kaca penutup modul PV dan


Dengan

h p 2 = hT (U tT + hT ) (faktor penalti akibat lapisan tedlar pada bagian bawah modul, serta pernyataan faktor
perkalian absorptansi-transmitansi efektif:

( )eff = { c c + T (1 c ) c c }I (t ).......... .......... .......... .......... .......... .( 7 )

Laju eksergi dari sistem PV/T kolektor udara dinyatakan dengan :

(T0 + 273)
qeksergi = qu 1 ..........................................................................................................................(8)
293 + T

Laju energi termal sistem dinyatakan dalam bentuk persamaan :


(1 T )I (t )bL
qen _ ter = 0 ............................................................................................................................(9)
0.38
dengan = 0.0045 / 0 C .
Efisiensi sistem PV/T kolektor udara dinyatakan dalam hubungan :

en _ total =
T q [
i =1 en _ ter + qu ] = 0 (1 T ) +
ter .............................................................................(10)
[
T I (t )bL
i =1 ] 0.38

Sedangkan efisiensi eksergi sistem PV/T kolektor udara dinyatakan dalam hubungan :

(T0 + 273)
eks _ total = 0 (1 T ) + ter 1 .......................................................................................(11)
293 + T
Energi dan eksergi termal bulanan yang dihasilkan sistem PV/T dinyatakan dalam hubungan :
n
Qu = ni qui ..................................................................................................................................................(12)
i =1
dengan ni menyatakan lama pengamatan dalam satu bulan.

Dalam tulisan ini dilakukan kajian tentang peningkatan efisiensi keluaran sistem PV/T dengan melakukan
integrasi kolektor udara dengan merancang saluran untuk mengalirkan udara pada bagian belakang modul PV yang
bertindak sebagai pendingin melalui proses konveksi paksa (forced convection) menggunakan kipas angin DC.
Perancangan prototipe sistem PV/T dilakukan menggunakan dua buah modul PV 50 W (konfigurasi seri) dengan
landasan struktur bahan kayu, plat penyerap panas, kipas angin DC, kontroler dan baterai. Proses pengambilan data
mulai pukul 08.00 17.00 dengan mengunakan variasi rata-rata tiap jam, meliputi : intensitas matahari yang sampai
pada permukaan PV (6 posisi berbeda), suhu permukaan PV, suhu bagian belakang PV, dan kelajuan angin berdasarkan
input tegangan dari power supply untuk mendapatkan laju pendinginan yang terkait dengan perubahan efisiensi
keluaran sistem PV/T. Analisis sistem PV/T didasarkan pada tinjauan Analisis Termodinamika (Termal) berdasarkan
efisiensi energi dan eksergi yang divalidasi dengan data hasil pengamatan kinerja sistem PV/T.

METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan sistem PV/T terdiri dua buah modul PV Monokristalin Shinyoku (2 x 50 W) yang dihubungkan
secara seri yang diintegrasi dengan kolektor udara berupa saluran yang dilengkapi dengan plat logam untuk menyerap
udara panas yang bergerak di bagian bawah modul PV. Landasan modul PV digunakan struktur kayu yang membentuk
suatu saluran udara (tedlar) yang dilengkapi dengan isolasi sistem untuk menghindari kebocoran panas antar sambungan
material tersebut. Prototipe sistem PV/T yang terintegrasi dengan kolektor udara selanjutnya ditempatkan pada rangka
penopang dengan kemiringan sekitar 300 dengan orientasi ke arah utara. Skema rancangan prototipe PV/T kolektor
udara ditunjukan pada Gambar. 2.
Intensitas radiasi matahari diukur menggunakan Solar Power Meter TM206, sensor suhu digunakan Termometer
Termokopel digital Lutron TM-903A four channels untuk mengukur suhu modul PV, suhu bagian belakang modul PV,

249
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

suhu udara masuk (inlet) dan suhu udara keluar (outlet) dari kolektor udara. Pengukuran suhu lingkungan digunakan
termometer raksa yang diletakan pada bagian atas modul PV. Sirkulasi udara yang dilewatkan pada saluran di bawah
modul PV dilakukan dengan menggunakan dua buah kipas angin DC (24 W) yang dioperasikan menggunakan baterai
dengan kapasitas 50 Ah, 12 V dan diletakan pada bagian saluran masuk udara dan kelajuan aliran udara diukur
menggunakan Anemometer Digital Lutron AM-4200 yang diletakan pada bagian bawah saluran keluar. Pengukuran
keluaran listrik digunakan Digital Clamp Meter, diantaranya arus keluaran modul PV (ISC), tegangan keluaran modul
PV (VOC), arus yang tersimpan pada baterai (Im), dan tegangan baterai (Vm).

Gambar 2. Skema sistem PV/T kolektor udara dan bagian-bagiannya.

Gambar 3. Skema monitoring dan pengambilan data sistem PV/T kolektor udara

Skema monitoring dan pengambilan data sistem PV/T kolektor udara mengacu pada skema yang dilakukan oleh
Ibrahim, et.al (2011), seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Proses monitoring dan pengambilan data sistem PV/T
kolektor udara dilakukan mulai jam 09.00 15.00 waktu setempat di Wilayah Samarinda (021'81"109'16" LS dan

250
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

11615'16"11724'16" BT) dan Bontang (0001 - 0012 LU dan 117023 - 117038 BT), dengan mengunakan variasi
rata-rata tiap jam (hourly variation), meliputi : intensitas matahari yang sampai pada permukaan PV dengan mengambil
10 posisi berbeda pada permukaan modul PV yang dilakukan untuk mendapatkan keakurasian dalam pengukuran akibat
ketidakpastian alat ukur yang digunakan (Joshi, et.al, 2011), suhu permukaan PV, suhu bagian belakang PV, suhu
udara masuk dan suhu udara keluar, serta kelajuan angin pada bagian atas modul PV dengan 6 posisi berbeda dan
kelajuan angin bagian bawah modul.
Dengan mengacu pada Agrawal and Tiwari (2011), analitis statistik untuk membandingkan hasil simulasi dan
eksperimental, maka digunakan analisis koefisien korelasi (r) dan deviasi persen akar kuadrat (e) berdasarkan
persamaan :

N ( X i Yi ) ( X i )( Yi )
r= ..........................................................................................(13)
N ( X i2 ) ( Xi ) 2
N ( 2
)
Yi ( Yi ) 2

dan

( ei )2
e= ...................................................................................................................................................(14)
N
dengan :
X i Yi
ei = (15)
Xi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses perancangan dan implementasi sistem PV/T terintegrasi udara dilakukan di Laboratorium Energi
Alternatif FMIPA Universitas Mulawarman, dimana spesifikasi sistem yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 1.
Sistem PV/T yang diimplementasikan dalam kegiatan penelitian, selain diintegrasikan dengan kolektor udara juga telah
diinstalisasi sebagai sumber energi listrik yang kompatibel dan mudah digunakan secara langsung tanpa proses
perakitan yang rumit, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

Tabel 1 Deskripsi spesifikasi sistem PV/T terintegrasi kolektor udara


Spesifikasi Bahan
1. Modul PV Dua Buah Modul PV @ 50 WP Produksi Shinyoku Luas
Total 0,902 m2
2. Rangka Dasar Kayu
3. Penyangga Utama Besi
4. Penyerap Panas Alumunium foil (PV) dan plat logam alumunium pada
ruang pemanas (heating space)
5. Sistem Pendingin Tiga Buah Kipas Angin DC @ 12 W, 12V
6. Sistem Penyimpanan Baterai 100 Ah, 12 V (sekaligus digunakan untuk sumber
energi listrik untuk kipas angin
7. Sistem Instrumentasi Charge controller, Inverter DC/AC 1 kW, MCB, Power
Meter, Meter Dasar (Volt dan Ampere Meter)
8. Sistem Sensor Solar power Meter, Anemomenter, Termometer
termokopel

251
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

Gambar 4 Implementasi sistem PV/T terintegrasi kolektor udara

Prinsip kerja sistem PV/T didasarkan pada proses pendinginan sel PV yang diletakkan pada suatu ruang pemanas
(heating space) yang berfungsi untuk menampung panas yang diserap dan didinginkan menggunakan kipas angin DC.
Untuk penerapan lebih lanjut dari panas buangan yang dihasilkan oleh sistem PV/T dapat digunakan dalam proses
pengawetan produk hasil pertanian yang dialirkan dengan proses konveksi paksa untuk menguapkan kandungan air
produk tersebut dalam suatu ruangan pemanas, selanjutnya uap air yang diuapkan tersebut akan dibuang ke lingkungan.
Sistem PV/T dapat digunakan sebagai sistem cogeneration yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, juga
memanfaatkan panas buangan untuk digunakan dalam proses lainnya.
Hasil pengujian dan monitoring sistem PV/T ditunjukkan pada Tabel 2 dan 3, dimana parameter yang
mempengaruhi kinerja sistem PV/T, meliputi faktor keluaran listrik (ISC, VOC, IBaterai, VBaterai) dan lingkungan (suhu
lingkungan, radiasi matahari, kelajuan waktu) yang dicatat untuk interval waktu 15 menit dan dirata-ratakan dalam
setiap satu jam pengamatan.

Tabel 2 Data pengamatan intensitas matahari dan suhu pada pengujian dan monitoring PV/T pada Tanggal 9 Juli 2012
di TPA Bontang Lestari Kota Bontang
Intensitas Matahari (W/m2) Intensitas Suhu
Waktu (Jam)
1 2 3 4 5 6 Rata-rata Tling (K) Tsel (K)
9:00 581 569 626 607 660 657 616,7 302 327
10:00 604 726 748 729 744 718 711,5 304 329
11:00 877 882 860 865 852 846 863,7 305 337
12:00 952 975 1006 1013 1028 1031 1000,8 307 341
13:00 890 905 920 899 925 904 907,2 308 341
14:00 650 656 767 689 669 661 682,0 309 335
15:00 428 426 473 477 412 406 437,0 308 327

Tabel 3 Data pengamatan keluaran listrik PV/T dan baterai, serta kelajuan aliran udara pada dari saluran pemanas (dan
suhu pada pengujian dan monitoring PV/T pada Tanggal 9 Juli 2012 di TPA Bontang Lestari Kota Bontang
Fotovoltaik Baterai Kelajuan Aliran Udara
Waktu (Jam)
VOC (V) ISC (A) Vm (V) Im (A) v (m/s)
9:00 19 4,0 13,0 3,8 1,9
10:00 19,1 5,6 13,5 4,0 2,0
11:00 19,2 4,8 13,4 4,4 2,0
12:00 19,1 6,0 13,3 5,6 2,0
13:00 19,2 5,8 13,7 5,8 2,0
14:00 19,1 4,2 13,2 3,3 2,1
15:00 18,7 3,8 12,8 3,0 2,2

252
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

Tinjauan analisis Termodinamika untuk sistem PV didasarkan pada dua faktor utama, yaitu sifat listrik dan sifat
termal. Pada saat konversi energi matahari menjadi energi listrik terjadi, maka sebagian energi tersebut akan berubah
menjadi panas (termal) yang akan hilang ke lingkungan. Aliran energi listrik (luaran energi) dan eksergi luaran sistem
PV yang dihasilkan oleh sistem PV dinyatakan dalam hubungan (Joshi, et.al, 2009):
E n out = E n elektrik + E n termal = V OC I SC + Q .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..(16 )
Ex out = E x elektrik + E x termal + E x destruksi = Exelektrik + I '......... .......... .......... .......... .....( 17 )
dimana I pada persamaan (17) menunjukkan konsumsi sistem eksergi (berharga nol untuk proses reversibel dan lebih
besar dari nol untuk proses irreversibel) dinyatakan dalam hubungan :

I = Ex destruksi = E x d , elektrik + E x d , termal .......... .......... .......... .......... .......... ..( 18 )

Untuk menghitung eksergi listrik sistem PV, Exelektrik diasumsikan bahwa kandungan eksergi yang sampai pada
permukaan PV seluruhnya digunakan untuk menghasilkan eksergi listrik maksimum (VOCISC) yang dihitung
menggunakan persamaan :

Exelektrik = Enelektrik I
= VOC I SC (VOC I SC Vm I m )
......................................................................................................(19)
= Vm I m

Eksergi termal sistem PV berupa panas yang hilang dari permukaan PV ke lingkungan, dimana secara
termodinamika dinyatakan dalam bentuk :

T
Extermal = 1 ambient Q
Tsel ......................................................................................................................(20)
dimana Q menyatakan panas yang hilang yang dinyatakan dalam hubungan :

Q = hca A(Tsel Tambient )


..........................................................................................................................(21)

dengan hca = 5,7 + 3,8v hca menyatakan koefisien transfer panas (konvektif atau radiatif), v menyatkan laju aliran
angin, A luas permukaan PV, Tsel menyatakan temperatur sel dan Tambient merupakan temperatur rata-rata lingkungan.

Dengan meninjau persamaan (16) (21) persamaan umum yang menyatakan aliran eksergi sistem PV dan sistem
PV/T dinya1takan dengan :
Untuk Sistem PV :
T
Ex PV = Vm I m 1 ambient hca A(Tsel Tambient )
Tsel
Untuk sistem PV/T
T
Ex PV / T = Vm I m + 1 ambient hca A(Tsel Tambient )
Tsel ................................................................(23)
Efisiensi energi sistem PV dinyatakan sebagai rasio antara keluaran energi sistem (energi listrik dan termal)
terhadap energi masuk (energi matahari) yang sampai pada permukaan PV, dinyatakan dalam bentuk hubungan :
Enoutput V I +Q
energi = = OC SC
Eninput ST A ...........................................................................................................(24)

Untuk solar sel efisiensi konversi dinyatakan sebagai kemampuan sel untuk mengubah energi matahari menjadi
energi listrik, sehingga efisiensi konversinya dinyatakan dalam bentuk :

253
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

FFVOC I SC
pc =
ST A .....................................................................................................................................(25)

dengan FF menyatakan fill factor :

Vm I m
FF =
VOC I SC ..............................................................................................................................................(26)

Sedangkan efisiensi konversi maksimul sel PV dinyatakan dalam bentuk :

VOC I SC
m ,elektrik =
ST A .................................................................................................................................(27)

Evaluasi terhadap efisiensi eksergi sel PV diperlukan informasi tentang eksergi total yang masuk (irradiansi
matahari) yang nilainya ditentukan berdasarkan persamaan :
T
Ex solar = 1 ambient ST A
Tmatahari ...................................................................................................................(28)

dimana Tsolar = 5777 K, sehingga efisiensi eksergi untuk sistem PV, secara umum dinyatakan dalam bentuk hubungan :

Exoutput Exinput Exdestruksi I


= = =1
Exinput Exinput Exinput .............................................................................(29)

Untuk Sistem PV :

T
Vm I m 1 ambient (hca A(Tsel Tambient ))
Tsel
PV =
T
1 ambient ST A
Tmatahari
...........................................................................(30)

Untuk sistem PV/T


T
Vm I m + 1 ambient (hca A(Tsel Tambient ))
Tsel
PV / T =
T ...................................................................(31)
1 ambient ST A
Tmatahari

Dengan mengacu pada data hasil pengujian sistem PV/T pada Tabel 2 dan 3, evaluasi kinerja sistem PV terhadap
sistem PV/T dapat dilakukan dengan mengacu pada model Persamaan 16 21 dan 22 31. Prinsip yang digunakan
dalam proses evaluasi didasarkan pada reduksi suhu pada modul PV yang dimanfaatkan oleh sistem PV/T untuk
menghasilkan energi termal yang dapat dimanfaatkan.
Gambar 5 menunjukkan variasi energi total (listrik + termal), eksergi PV, eksergi PV/T dan radiasi matahari
terhadap waktu pengamatan yang dilakukan. Hasil pengamatan Tanggal 9 Juli 2012 menunjukkan variasi radiasi
matahari antara 437 1000 W, variasi energi total antara 312 522 W, variasi eksergi PV antara 18 41 W dan variasi
eksergi PV/T antara 52 117 W. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang cukup besar antara energi matahari
dengan energi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan usaha yang dapat dimanfaatkan, sehingga untuk
meningkatkan konversi perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan terhadap sistem PV/T yang dibuat atau disebut dengan

254
ISBN : 978-602-19421-0-9
978
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

potential improvement (IP) terhadap sistem, misalnya sistem pendingin merupakan


merupakan kombinasi dari air dan udara,
menambah luas permukaan modul PV, Kombinasi PV-Termoelektrik,
PV dan sebagainya.

Solar Radiation
Total energy (electrical and thermal)
1200,0 PV exergy
Satuan Energi (W/m2)

1000,0
800,0
600,0
400,0
200,0
0,0
8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Jam)
Gambar 5 Variasi radiasi matahari, energi total (listrik
(listrik + termal), eksergi PV dan eksergi PV/T terhadap
terhada waktu
pengamatan Tanggal 9 Juli 2012.

Gambar 6 hasil pengamatan Tanggal 9 Juli 2012 yang memberikan


memberikan hasil variasi efisiensi energi sekitar 57
79%, variasi efisiensi konversi berkisar antara 7,1 9,7%, efisiensi eksergi PV berkisar antara 3 6% dan efisiensi
eksergi PV/T sekitar 12 18%. Untuk meninjau
meninjau hubungan keterkaitan antara parameter efisiensi
efisien eksergi sistem PV dan
sistem PV/T yang mencirikan usaha maksimum yang dapat dapat dimanfaatkan berdasarkan data hasil pengujian, mmaka perlu
dilakukan analisis % RMS dan koefisien korelasi. Hasil
Ha perhitungan terhadap
erhadap perbandingan antara sistem PV/T dan
sistem PV terhadap sistem PV dihasilkan untuk pengujian
pengujian Tanggal 9 Juli 2012 diperoleh e = 6,6% dan r = 0,92. Hasil
ini menunjukkan terdapat korelasi kuat antara sistem
sistem PV dan sistem PV/T yang berkaitan peningka
peningkatan efisiensi eksergi
sistem PV akibat peningkatan radiasi matahari dan diperoleh
diperoleh kenyataan bahwa efisiensi energi selalu le
lebih besar dari
efisiensi eksergi, baik untuk sistem PV maupun PV/T.
PV/T

Energy efficiency PV/T exergy efficiency PV conversion efficiency


100 PV exergy efficiency PV/T exergy efficiency
90
80
70
Efficiency (%)

60
50
40
30
20
10
0
8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00
Time (hour)
Gambar 6 Variasi efisiensi energi total, efisiensi konversi PV, efisiensi eksergi PV, dan efisiensi eksergi PV/T
PV/ terhadap
waktu pengamatan Tanggal 9 Juli 2012

KESIMPULAN
Hasil pengujian kinerja sistem PV dan PV/T yang bekerja
bekerja menggunakan proses konveksi paksa dan validasi data
lapangan terhadap model Termodinamik menunjukkan adanya adanya korelasi kuat antara proses reduksi suhu terha
terhadap
peningkatan efisiensi konversi berdasarkan efisiensi energi dan eksergi.Hasil simulasi menunjukkan
menunju hasil komparasi

255
ISBN : 978-602-19421-0-9
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013

antara sistem PV dan PV/T bahwa dengan nilai deviasi % RMS (e) dan koefisien korelasi linear (r) yang divalidasi
dengan data lapangan memberikan hasil e = 6,60 %, r = 0,92.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (DP2M)
DIKTI yang telah mendanai Penelitian Hibah Bersaing dengan Nomor Kontrak : 423/H17.13/PG/2012,Tanggal 02 Mei
2012.

DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, S., Tiwari, G N. 2011. Performance Evaluation of Hybrid Modified Micro-channel Solar Cell Thermal Tile :
an Experimental Validation. International Journal of Engineering, Science and Technology Vol.3 No.1, pp 244
254.
Coventry, S J. 2005. Performance of a Concentrating Photovoltaic/Thermal Solar Collector. Solar Energy 78: 211
222.
Dincer, I and Rosen, Marc, 2005. Thermodynamic Aspects of Renewables and Sustainable Development. Renewable
and Sustainable Energy Reviews 9: 169189.
Infield, D, Mei, L and Eicker, U. 2004. Thermal Performance Estimation of Ventilated PV Facades. Solar Energy,
76(1-3): 93-98.
Ibrahim, A., Jin, G. Li., Daghigh, R., Saleh, M., Othman, M. Y., Ruslan, M. H., Sopian, K. 2009. Hybrid Photovoltaic
Thermal (PV/T) Air and Water Based Solar Collectors Suitable for Building Integrated Applications. Am. J.
Environ.Sci., 5(5) : 618 624.
Joshi, A S., Dincer, I. and Reddy, B.V. 2009. Thermodynamic Assessment of Photovoltaic Systems. Solar Energy,
83(8): 1139-1149.
Joshi, A J. and Tiwari, A. 2007. Energy and Exergy Analysis of a Hybrid Photovoltaic-Thermal (PV/T) Air Collector.
Renewable Energy 322223 2241.
Joshi, A J., Dincer, I., Reddy, Bale V. 2011. Analysis of Energy and Exergy Efficiencies for Hybrid PV/T Systems. Int
Journal of Low-Carbon Technologies, 6 : 64 69.
Sarhaddi, F., Farahat, S., Ajam, H., Behzadmehr, A. 2010. Exergetic Performance Evaluation of a Solar Photovoltaic
(PV) Array. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 4(3) : 502-519, 2010.
Tripanagnostopoulos, Y N., Souliotis, T M., Yianoulis, P. 2002. Hybrid Photovoltaic/Thermal Solar System. Solar
Energy 72 : 217 234.
Zondag, H A., de Vries, D W., van Helden, W G J., van Jolingen, R J C. 2003. The Yield of Different Combined PV-
Thermal Collector Designs. Solar Energy 74: 253 269.

256

Anda mungkin juga menyukai