Paku merupakan logam besi yang mudah mengalami korosi karena mudah
teroksidasi dengan adanya oksigen dari udara membentuk suatu lapisan oksida.
Namun, oksida logam besi ini memiliki pori atau celah sehingga dapat ditembus
oleh oksigen atau uap air. Keadaan ini memungkinkan reaksi oksidasi secara
berkelanjutan pada bagian bawah lapisan oksida yang telah terbentuk sebelumnya.
perubahan bentuk yang gembur dan kropos, yang pada gilirannya akan
Paku yang diamati terdiri dari 4 buah paku, 3 paku diantaranya dibungkus
dengan foil Cu, Al, dan Sn. Hal ini dimaksudkan untuk membuat paku kontak
dengan logam lain, sehingga dapat diamati pengaruh hubungan kontak dengan
logam lain terhadap peristiwa korosi yang terjadi pada besi. Sebelumnya, keempat
lebih mudah. Selanjutnya paku tersebut dibilas dengan akuades panas untuk
menghilangkan sisa asam yang mungkin masih tinggal pada bagian permukaan
paku dan juga menciptakan kondisi adanya uap air pada permukaan logam yang
reaksi dituangkan gel indikator dalam keadaan hangat. Perlakuan ini dimaksudkan
untuk mengamati peristiwa korosi yang terjadi pada paku dalam gel indikator
Dari hasil percobaan ini diperoleh pada paku 1, terdapat warna biru di
sepanjang paku yang menandakan bahwa paku besi dengan mudah mengalami
Untuk Paku yang dibungkus foil Al, hasilnya diperoleh warna merah di di
kepala dan ujung paku, hal ini menunjukkan bahwa paku tidak mengalami
reduksi. Percobaan ini tidak sesuai dengan teori sel volta, dimana Fe berada
disebelah kanan Al sehingga Fe mudah tereduksi oleh Al. Tapi pada praktikum
yang dilakukan hanya bagian kepala dan ujung paku yg berwarna merah dan tidak
biru di kepala dan ujung serta disekitar foil Cu terdapat warna merah. Hal ini
menunjukkan bahwa logam Cu yang mempercepat korosi pada besi, sebab masih
adanya ion besi (II) yang terbentuk. Kenyataan ini terjadi oleh karena pada paku
yang dibungkus dengan foil Cu, Logam Fe lebih cenderung teroksidasi dari pada
logam Cu sebab logam Cu memiliki potensial oksidasi yang lebih kecil daripada
logam Fe. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, pada deret volta nampak bahwa
logam Cu berada lebih kanan dari logam Fe, sehingga keberadaan foil Cu yang
biru di kepala dan ujung paku serta warna merah di sekitar foil Cu. Hal ini
menunjukkan bahwa logam Sn tidak dapat menghambat korosi pada besi, sebab
masih adanya ion besi (II) yang terbentuk. Kenyataan ini terjadi oleh karena pada
paku yang dibungkus dengan foil Sn, Logam Fe lebih cenderung teroksidasi dari
pada logam Sn sebab logam Sn memiliki potensial oksidasi yang lebih kecil
daripada logam Fe. Seperti halnya pada deret volta nampak bahwa logam Sn
berada lebih kanan dari logam Fe. Sehingga keberadaan foil Sn yang kontak
4.2 Reaksi
4.2.1 Sistem Fe