Anda di halaman 1dari 47

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Biologi

PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS SOFT SKILLS

Oleh Kelompok 3

Gilang Anisa Tiara Putri

Jesica Gultom

Meiliana Simamora

Theresia Sembiring

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dari era industri ke era informasi membawa perubahan yang
berarti. Laju informasi yang begitu cepat membawa perubahan ke arah positif
dan negatif, positif karena banyak kemudahan yang dapat diperoleh manusia,
segala informasi yang diperlukan dapat dengan mudah dan cepat diperoleh. Di
sisi lain justru merusak manusia karena informasi yang tidak sehat dan merusak
mentalitas.
Akhirnya kematangan sebuah bangsa dalam memilih, mengolah,
memaknai dan memanfaatkan informasi sangat dipentingkan. Paradigma
pendidikan-pun mengalami pergeseran dari era industri menuju era informasi.
Pendidikan dimaksudkan sebagai penyiapan sumber daya manusia untuk
menjadikan bangsa bermartabat. Pendidikan menentukan kemajuan bangsa atau
sebaliknya kemajuan bangsa bisa ditengok dari sejauhmana kemajuan bangsa
tersebut dicapai di bidang pendidikan khususnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, refleksi mendalam yang perlu dilakukan
adalah pendidikan yang semacam apakah yang mampu meningkatkan sumber
daya bangsa menjadi bermartabat. Sungguh mengagetkan dunia pendidikan di
Indonesia ketika diumumkan hasil penelitian dari Harvard University, Amerika
Serikat (AS).
Penelitian itu mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill),
tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini
mengungkapkan kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% dengan hard skill
dan sisanya 80% dengan soft skill. Buku berjudul : Lesson From The Top
karangan Neff dan Citrin (1999) memuat sharing dan wawancara 50 orang
tersukses di Amerika: mereka sepakat yang paling menentukan kesuksesan
bukanlah keterampilan teknis melainkan kualitas diri yang termasuk dalam
keterampilan lunak (soft skills) atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain (people skills).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran berbasis soft skills ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran berbasis soft skills

2
BAB II

Tinjauan Teoritis

2.1 Perencanaan Pembelajaran Berbasis Soft Skill

1. Pengertian
Dalam kamus bahsa indonesia soft artinya halus, lembut, atau lunak.
Sedangakan skill adalah kecakapan, keterampilan atau kemampuan. Permintaan
dunia kerja terhadap kriteria calon pekerja dirasa semakin tinggi saja. Dunia kerja
tidak hanya memprioritaskan pada kemampuan akademik (hard skills) yang tinggi
saja, tetapi juga memperhatikan kecakapan dalam hal nilai-nilai yang melekat pada
seseorang atau sering dikenal dengan aspek soft skills. Kemampuan ini dapat
disebut juga dengan kemampuan non teknis yang tentunya memiliki peran tidak
kalah pentingnya dengan kemampuan akademik.
Menurut Elfindri dkk. soft skills didefinisikan sebagai berikut:
Soft skills merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri,
berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang Pencipta. Dengan
mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di
tengah masyarakat. Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional,
keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral,
santun dan keterampilan spiritual

Menurut pendapat Muqowin, soft skills yaitu perilaku personal dan


interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia seperti
membangun tim, pembuatan keputusan, inisiatif, dan komunikasi. Soft skills tidak
termasuk keterampilan teknis seperti keterampilan merakit komputer. Dengan kata
lain, soft skills mencakup pengertian keterampilan non-teknis, keterampilan yang
dapat melengkapi kemampuan akademik, dan kemampuan yang harus dimiliki oleh
setiap orang, apa pun profesi yang ditekuni. Profesi seperti guru, polisi, dokter,
akuntan, petani, pedagang, perawat, arsitek, dan nelayan harus mempunyai soft
skills.
Menurut pendapat Hari, soft skill merupakan jenis ketrampilan yang lebih
banyak terkait dengan sensitivitas perasaan seseorang terhadap lingkungan

3
disekitarnya. Karena soft skills terkait dengan ketrampilan psikologis, maka
dampak yang diakibatkan lebih abstrak namun tetap bisa dirasakan seperti
misalnya perilaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan untuk dapat bekerja
sama, membantu orang lain, dan sebagainya.
Menurut Saldi, soft skill merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang
perlu ditumbuhkan dalam diri anda, agar anda dapat memotivasi diri dan orang
lain, bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi
dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin,
membangun kerjasama, mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
Menurut Tasman Hamami, soft skill adalah keterampilan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain (Interpersonal skill) dan keterampilan dalam
mengatur dirinya sendiri (Intrapersonal skill) yang mampu mengembangkan unjuk
kerja secara maksimal.
Jadi definisi soft skill adalah suatu keterampilan pribadi atau individu yang
perlu dikembangkan oleh calon guru MI dalam berhubungan dengan orang lain
(Interpersonal Skill) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri
(Intrapersonal Skill) yang mampu mengoptimalkan pengembangan unjuk kerja
secara maksimal.

2. Atribut-Atribut Soft Skill


Beberapa atribut soft skill antara lain: Komitmen, inisiatif, jujur,
tanggungjawab, kemampuan untuk belajar, handal, percaya diri, kemampuan
berkomunikasi, antusias, berani mengabil keputusan, itegritas, gigih atau motivasi
untuk meraih prestasi, berlaku adil, berkreasi, kemampuan beradaptasi, kerjasama
dalam tim, berfikir kritis, menghargai (pendapat) oranglain, kemampuan
berorganisasi, kemampuan memimpin, Toleran, sopan, beretika.
Dalam soft skill terbagi menjadi dua yaitu interpersonal skill dan
intrapersonal skill. Dua jenis keterampilan ini yang perlu diasah dapat dirinci
sebagai berikut :
a. Intrapersonal Skill

4
Contoh penjelasan soft skill yang tergolong intrapersonal skill yang harus
dikembangkan oleh guru meliputi :
Change management (Manajemen Perubahan) mari kita lihat perubahan
dengan kekuatan cinta menurut Ibrahim Elfiky, ada tiga komponen kekuatan cinta,
yaitu memaafkan, mencintai, dan memberi. Memaafkan berarti kemauan untuk
menerima kesalahan orang lain yang dilakukan kepada kita. Proses memaafkan
melibatkan kekuatan spiritual, emosional, mental dan fisik. Hanya orang dengan
tingkat spiritual yang tinggi yang mau memaafkan, sebab secara manusiawi orang
akan mempertahankan egonya sendiri. Memaafkan melibatkan kekuatan
emosional. Orang yang memaafkan harus mampu menahan segala emosi negatif
yang pernah dia terima akibat perbuatan orang lain.
Ketika dia mau memaafkan orang lain, maka dia harus mampu
menundukkan semua emosinya sendiri. Memaafkan melibatkan kekuatan fisik,
artinya seseorang harus menunjukkan sikap legowo menerima kesalahan orang
lain. Kekuatan cinta menggerakkan seseorang untuk mengerjakan aktifitas profesi
dengan penuh semangat, sebab motivasi muncul dari dalam (endogen), bukan dari
luar (eksogen). Indikator kalau kita mencintai profesi adalah kita memberikan yang
terbaik, memaafkan ketika ada kesalahan, dan mencintai semua yang terkait
dengan pendidikan, terutama peserta didik dengan sepenuh hati. Ujian kekuatan
cinta adalah ketika menghadapi persoalan, apakah kita putus asa atau tetap
semangat.14
b. Interpersonal Skill
Contoh penjelasan soft skill yang tergolong intrapersonal skill yang harus
dikembangkan oleh guru meliputi :
Communication skills atau keterampilan komunikasi bisa lisan dan tulisan.
Keterampilan berkomunikasi merupakan dasar utama (corner stone) soft skill
dengan berkomunikasi manusia dapat cepat beradaptasi dengan lingkunganya
dimanapun ia tinggal. Keberadaan setiap orang ditentukan oleh kemampuannya
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Keterampilan komunikasi dengan tulisan dapat ditafsirkan sebagai unkapan
atau ekspresi isi hati dan pikiran seseorang dalam tulisan. Dan dengan tulisan

5
seseorang dapat menindikasikan kecakapan orang tersebut. Kesalahan dalam
penulisan akan berdampak pada penulis dan biasa merusak image penulis.
Beberapa keterampilan komunikasi yang harus dilatih dan dibiasakan oleh peserta
didik dan pendidik antara lain :
1) Questioning skill, keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan
yang sangat penting dalam pembelajaran sains dan dijadikan keterampilan utama
yang harus dilatih. Berbagai penemuan yang dilakukan para ilmuan selalu dimulai
dari menemukan masalah dan menyatakan masalah tersebut dalam sebuah
pertanyaaan yang baik dan benar. pembelajaran sains hendaknya memberikan
keterampilan kepada peserta didik untuk bertanya dan menemukan masalah.
Bagaimana kita mengasah keterampilan bertanya pada teman-teman kita dikelas,
disekolah, dirumah, dimasyarakat dan orang lain disekitar kita.
2) Body language, bahasa tubuh seperti wajah, mata, gerakan tubuh dll. Wajah
adalah cermin dari pikiran, perasaan dan menggambarkan perhatian seseorang,
menunjukkan kepada orang lain tentang apa yang kita pikirkan dan rasakan. Body
language termasuk tampilan berdiri, duduk, rilek, tenang, dst. Dapat
mencerminkan emosi dari penyampaian maupun penerimaan, seperti kejelasan
berbicara, antusias.
3) Presentation skills, keterampilan presentasi meliputi merencanakan,
menyiapkan dan meyebarkan atau menyampaikan pesan. Bentuk ketarampilan
presentasi dapat berupa : Pisik, lisan, dan multi media elektronik. Dalam
pelaksanaan presentasi yang baik mengunakan visual yang bagus, baik gambar-
gambar, warna, peta konsep, layout dan bahasa yang mudah dipahami.
4) Team work, Kerjasama TIM adalah sejumlah orang yang bekerja dengan tujuan
bersama untuk menyelesaikan satu tugas. Keberhasilan organisasi (baca:sekolah)
tergantung pada koordinasinya. Team work tercermin pada kesepakatan dan
kerjasama antar anggota tim. Untuk bisa berkomunikasi dengan efektif dan
empatik dalam tim, kita perlu mencermati prinsip-prinsip team building. Ada tujuh
prinsip dalam membangun tim atau yang disingkat dengan WEATHER, yaitu
workout, empowerment, assistance, together, hand in hand, enable, dan respect.
Workout berarti bekerja dalam kerangka pemikiran secara bersama. Empowerment

6
berarti memberi kesempatan bagi anggota tim untuk memimpin. Assistance artinya
memberi arahan dan bantuan. Together berarti melakukan sesuatu atas nama tim.
Hand in hand bermakna bergandengan tangan dengan kompak dalam menjalani
hari-hari penuh tantangan. Enable berarti membuat orang yang tidak bisa menjadi
bisa. Yang tidak mampu menjadi mampu. Sementara itu, respect berarti adanya
rasa saling menghormati dan meninggikan satu sama lain.
5) Professional ethics, etika profesi tercermin pada pelaksanaan tugas : misalnya
seorang guru hanya berfikir tenteng pekerjaan mengajar saja, (tekun). Bekerja
dengan sepenuh hati, memberikan kontribusi terhadap keberhasilan tugas sekolah,
berfikir, apa yang bisa diberikan, bukan apa yang bisa diperoleh.
Sikap ilmiah ini bisa dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi, percobaan,
simulasi, atau kegiatan di lapanagan. Dalam hal ini, maksud dari sikap ingin tahu
sebagai bagian sikap ilmiah adalah suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan
jawaban yang benar dari obyek yang diamati. Anak usia SD/MI mengungkapkan
rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya: kepada gurunya, temannya, atau kepada
diri sendiri. Melalui kerja kelompok, maka "tembok ketidaktahuan" dapat dikuak
untuk memperoleh pengetahuan.

3. Validitas dan Kepraktisan Perangkat Pembelajaran IPA berbasis Kewirausahaan

Validitas perangkat pembelajaran menunjukkan kevalidan perangkat


pembelajaran yang dibuat peneliti. Berdasarkan hasil validasi, kategori rata rata
perangkat pembelajaran dan intrumen yang telah divalidasi oleh ahli mecapai rata
rata 3,12. Simpulnya adalah perangkat pembelajaran dan intrumen yang
dikembangkan valid dan dapat digunakan pada kelas uji cpba terbatas dengan
revisi kecil. Setelah dilakukan revisi kemudian divalidiasi kembali maka
didapatkan hasil validasi dngan rata rata 3.36 artinya perangkat pembelajaran yang
telah dikembangkan memenuhi krieria validitas.

Untuk memenuhi criteria praktis, perangkat pembelajaran IPA berbasis


kewirausahaan yang telah divalidasi diujicobakan dikelas terbatas. Dari uji coba
tervatas setelah melakukan reisi akhirnya didapatkan perangkat pembelajaran IPA

7
yang keterlaksanaan pembelajarannya termasuk dalam kategori sangat baik
sehingga criteria kepraktisan telah terpenuhi.

Soft skill siswa

Pengujian besarnya Soft skills dilakukan dengan menilai aktivitas siswa


dalam pembuatan produk.dalam penelitian ini maka dilakukan pembuatan produk
berbasis limbah pengolaha kedelai.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti maupun observer


pada saat siswa melakukan praktik pembuatan produk maka didapatkan data bahwa
dari 39 siswa kelas XI 8 SMK NU ungaran yang mendapatkan pembelajaran IPA
dengan menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis kewirausahaan
didapatkan 32 siswa yang mendapatkan nilai soft skill dengan kategori kuat dan
sangat kuat. Dari data yang telah didapatkan maka dapat dikalkulasi bahwa siswa
yang mendapat nilai soft skill dengan kategori kuat dan sangat kuat sebesar 82,05%

8
BAB III

Perencanaan Pembelajaran Berbasis Soft skills

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA RK DELI MURNI

Kelas : XI

Tahun Ajaran : 2016/2017

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Materi : Limbah

A. Kompetensi Inti

K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

9
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.2.Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
2.1.Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, serta
responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.1. Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat
produk daur ulang limbah.
4.1. Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaatbagi kehidupan.

C. Indikator
Pertemuan 1
1. Menyebutkan jenis jenis limbah
2. Membedakan limbah organik dan anorganik
3. Mengelompokkan jenis jenis limbah
4. Menyebutkan cara daur ulang limbah
5. Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, bekerja sama,
disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap
sopan
6. Menunjukkan kemampuan sosial, meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan
pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan
sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain
Pertemuan 2

10
1. Menjelaskan dampak limbah bagi masyarakat
2. Membuat produk daur ulang limbah plastic
3. Memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar menjadi produk yang
berguna
4. Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, bekerja sama,
disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap
sopan
5. Menunjukkan kemampuan sosial, meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan
pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan
sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Siswa mampu menyebutkan jenis jenis limbah sesuai literatur
2. Siswa mampu membedakan limbah organik dan anorganik dengan benar
3. Siswa mampu mengelompokkan jenis jenis limbah sesuai dengan buku
4. Siswa mampu menyebutkan cara daur ulang limbah dengan benar
5. Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menjelaskan
kemajuan dalam berprilaku berkarakter meliputi teliti, jujur, bekerja sama,
disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan
bersikap sopan sesuai lembar perilaku berkarakter
6. Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan
kemajuan dalam perilaku keterampilan sosial meliputi berdiskusi,
aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide,
berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat
orang lain sesuai lembar keterampilan sosial.
Pertemuan 2
1. Siswa mampu menjelaskan dampak limbah bagi masyarakat dengan benar
2. Siswa mampu membuat produk daur ulang limbah plastik sesuai dengan
panduan
3. Siswa mampu memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar
menjadi produk yang berguna

11
4. Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menjelaskan
kemajuan dalam berprilaku berkarakter meliputi teliti, jujur, bekerja sama,
disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan
bersikap sopan sesuai lembar perilaku berkarakter
5. Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan
kemajuan dalam perilaku keterampilan sosial meliputi berdiskusi,
aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide,
berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat
orang lain sesuai lembar keterampilan social

E. Materi Pembelajaran:
Pertemuan 1
a. Jenis-Jenis Limbah
Jenis jenis limbah dan pemanfaatan - pemanfaatan limbah Seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia juga semakin
meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin tinggi. Limbah
yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dulu dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem.Secara biologis, limbah dapat dibagi
menjadi :
Limbah yang Dapat Diuraikan (Biodegradable)
Limbah jenis ini adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik
secara alamiah yang dilakukan oleh dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang
disengaja oleh manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan,
daun, dan ranting.
Limbah yang Tak Dapat Diuraikan (Nonbiodegradable)
Limbah ini adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh
dekomposer. Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat membahayakan,
contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan plastik. Untuk menanggulangi
menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya untuk dapat
menanggulangi hal tersebut. Pemanfaatan limbah dapat ditempuh melalui dua cara,

12
yaitu dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat dan tanpa
daur ulang.
b. Pengertian Daur Ulang
Baik limbah organik (yang berasal dari sisa makhluk hidup) maupun sampah
anorganik (dari bahan-bahan tak hidup atau bahan sintetis) dapat dimanfaatkan
menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Limbah-limbah
organik seperti sisa-sisa kotoran hewan dan yang berasal dari tumbuhan dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan
tanaman. Limbah kertas juga dapatdidaur ulang menjadi kertas baru. Limbah
pabrik tahu yang biasanya dibuang begitu saja juga dapat dimanfaatkan menjadi
makanan yang berserat tinggi yang baik untuk pencernaan. Limbah-limbah
anorganik, contohnya besi, aluminium, botol kaca, dan plastik dapat didaur ulang
menjadi produk-produk baru. Besi tua dan aluminium dapat dilebur dijadikan
bubur kemudian dicetak menjadi besi baja dan aluminium yang baru. Limbah-
limbah plastik juga dapat dilebur dijadikan peralatan rumah tangga dan peralatan
lain dari plastik.
Contoh Daur Ulang
Selain melalui daur ulang, sampah juga bisa langsung dimanfaatkan tanpa daur
ulang. Contohnya adalah pemanfaatan ban-ban bekas yang dijadikan perabot (
meja, kursi, dan pot ), serbuk gergaji sebagai media penanaman jamur, botol, dan
kaleng yang dapat digunakan untuk pot.
c. Pencemaran Limbah Padat
Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat.
Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat Limbah padat
adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padat atau setengah padat.
Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan baik yang tidak berbahaya
(sisa makanan) maupun berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari
industri).

Jenis Limbah Padat


a) Domestik Rumah tangga Sisa makanan dan pembungkus makanan.

13
b) Komersial Pertokoan, restoran, Kertas, kardus, dan abu hotel, dan institusi.
c) Industri Pabrik, pertambangan, Limbah industri, bahan kilang minyak, dll.
berbahaya, dan beracun.
d) Konstruksi Tanah, semen, dan baja

Adanya limbah padat yang terkontaminasi mikroorganisme dapat berdampak


pada timbulnya berbagai gangguan kesehatan. Gas-gas yang dikeluarkan dalam
proses pembusukan, pembakaran, ataupun pembuangan limbah juga dapat
mengganggu kesehatan. Cairan yang dihasilkan dari penguraian limbah organik
padat disebut leachate (lindi). Lindi dapat menyerap zat-zat pencemar di
sekelilingnya sehingga di dalam lindi terdapat mikroba patogen, logam berat, atau
zat berbahaya lain. terminum, dapat menimbulkan penyakit. Limbah padat yang
tidak dikelola dengan baik akan menjadi vektor penyakit.
Daur Ulang Limbah Padat
Pengolahan limbah padat dapat dimulai dengan pemisahan limbah sesuai
dengan karakteristiknya, yaitu limbah yang dapat terurai dan yang tidak dapat
terurai. Salah satu contoh limbah padat adalah sampah rumah tangga. Sampah yang
dapat diuraikan oleh mikroorganisme adalah sampah organik, sedangkan sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh makhluk hidup adalah limbah padat yang
mengandung bahan anorganik. Jika ada yang dapat didaur ulang, sebaiknya
dilakukan daur ulang atau diman- faatkan kembali, tetapi jika tidak
memungkinkan, bakarlah sampah anorganik tersebut untuk memperkecil
volumenya. Limbah padat anorganik yang beracun dan berbahaya harus dikelola
secara khusus, misalnya, dengan menggunakan incinerator dengan beberapa
komponen penyusunnya, seperti tungku pembakar, ruang purna bakar, unit
pembersih gas buang, dan cerobong asap. Limbah padat organik yang tidak
mengandung bahan berbahaya dan beracun dapat diproses secara biologi agar
dapat diubah menjadi produk yang berguna, contohnya, biogas atau kompos,
seperti pada pengolahan air limbah. Limbah padat secara biologi dapat dilakukan
dengan proses aerobik (pembuatan kompos) dan anaerobik (pembuatan biogas).

14
Limbah padat organik yang berupa sisa makanan dapat diolah menjadi makanan
ternak (animal feeding).
Pengolahan limbah padat harus dilakukan secara bijak sehingga pengetahuan
tentang karakteristik limbah padat harus dikuasai. Semua cara untuk mengatasi
pencemaran lingkungan tersebut tidak akan terwujud tanpa peran serta seluruh
anggota masyarakat, baik itu di perkotaan maupun di perdesaan. Hendaknya kita
semua melakukan dengan penuh kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan
sehat dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kesadaran untuk mencintai
lingkungan ini tidak datang begitu saja, tetapi harus ditanamkan sejak dini.
BanyakBiologi X 254 cara untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak-anak.
Salah satunya adalah dengan mengarahkannya untuk tidak membuang sampah
sembarangan, mengadakan lomba kebersihan antarkelas, dan tidak membuang air
kecil atau air besar di sembarang tempat.

Pertemuan 2

Daur Ulang Limbah


Salah satu cara untuk mengelola limbah organik dan limbah anorganik
adalah dengan cara mendaur ulang limbah menjadi benda-benda yang bermanfaat.
Daur ulang limbah juga mempunyai potensi besar untuk mengurangi timbunan,
biaya pengelolaan, dan pembuangan akhir. Contoh kegiatan manusia yang
termasuk daur ulang limbah antara lain pemulungan sampah, usaha daur ulang
sampah di rumah tangga , serta pengomposan.
Limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung
karena perlu pemrosesan terlebih dahulu. Yang termasuk limbah organik, misalnya
sisa sayur, sisa buah, potongan rumput, daun-daun, kertas, sisa makanan, dan
kotoran hewan atau manusia.
Berikut ini disajikan cara pengelolaan limbah organik dengan cara didaur ulang.

a. Pemanfaatan langsung, sebagai pakan ternak seperti sisa tumbuh-tumbuhan,


sayuran, dan makanan.

15
b. Pengomposan (Composting), adalah pengolahan limbah organik dengan
bantuan mikroorganisme yang menghasilkan kompos. Kompos merupakan
pupuk yang mempunyai nilai komersil karena dapat dipasarkan.
c. Menjadi bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah serabut kelapa
dijadikan kerajinan tangan berupa keset. Sampah plastik dimanfaatkan
sebagai hiasan atau dibuat menjadi, pot, dan rak peralatan rumah tangga.
Pembuatan biogas dari kotoran hewan dan manusia sebagai bahan bakar
rumah tangga.
d. Menjadi bentuk semula yang bermanfaat, misalnya limbah kertas dari
perkantoran, rumah tangga dan pembungkus kacang dijadikan kertas
kembali.

Limbah anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang.


Limbah anorganik yang masih dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan
kaca. Limbah anorganik dapat di daur ulang dengan cara sebagai berikut.
a. Menjadi bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah kaleng untuk kerajinan
tangan yang mempunyai nilai seni, misalnya mobil-mobilan dan lampu hias.
b. Menjadi bentuk asal yang bermanfaat, misalnya limbah plastik diproses kembali
menjadi alat-alat rumah tangga, seperti ember, piring, gelas dan cangkir.
Pengolahan limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses
sanitasi lahan (sanitary landfill), pembakaran (incineration), penghancuran
(pulverisation).

a. Sanitary landfill, metode pengelolaan limbah secara terkontrol melalui


sistem sanitasi yang baik.
b. Pembakaran, limbah anorganik berupa zat padat perlu dibakar dalam
sebuah reaktor sampah untuk menurunkan jumlah timbunan sampah padat.
c. Penghancuran, bertujuan untuk merubah bentuk limbah menjadi yang lebih
kecil sehingga lebih mudah dimanfaatkan.
Berdasarkan asalnya, limbah (sampah) dibagi menjadi limbah organik dan
limbah anorganik. Saat ini, limbah (sampah) menjadi masalah yang pelik, terutama
di kota-kota besar seperti di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan.

16
Populasi penduduk yang padat akan menghasilkan sampah dalam volume yang
cukup besar.
Saat ini, pengelolaan sampah belum dilaksanakan dengan baik, sehingga
menimbulkan masalah lingkungan seperti munculnya berbagai penyakit akibat
pencemaran air, tanah, dan udara. Pada umumnya, komponen terbesar sampah dari
perkotaan berupa bahan organik (sampah basah) yang mudah busuk dan mudah
diuraikan (biodegradable). Jumlah sampah organic bisa mencapai sekitar 6080%
dari total volume sampah dan sisanya berupa sampah anorganik. Salah satu cara
untuk memecahkan masalah yang timbul akibat besarnya sampah yang dihasilkan
di suatu daerah, yaitu dengan mendaur ulang, baik sampah organik maupun
sampah anorganik.
Cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi
dengan prinsip ekologi yang dikenal istilah 4R yaitu Recycle (Pendaurulangan),
Reuse (Penggunaan Ulang), Reduce, and Repair.
Pendaurulangan Sampah Organik
Limbah organik merupakan limbah yang dapat mengalami proses penguraian
secara alamiah contohnya sisa hewan dan tumbuhan.
Sampah organik pada umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hotel, restoran,
perkantoran, dan limbah pertanian. Jenis sampah tersebut sebetulnya masih banyak
mengandung air, serat, dan senyawa organic kompleks.
Limbah (sampah) organik yang tidak beracun dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi tanaman pertanian. Bahan organik yang berasal baik dari
tumbuhan maupun hewan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
pupuk organik yang ramah lingkungan. Sampah yang berasal dari bahan organik
tersebut dapat diolah menjadi pupuk organikdan pestisida organik.
Pupuk organik berasal dari penguraian bahan organik, seperti daun tanaman
dan kotoran hewan. Jenis pupuk organik antara lain pupuk kandang, pupuk hijau,
kompos. Pupuk organik mempunyai kelebihan, yaitu mempunyai unsur hara yang
lengkap, dapat memperbaiki struktur tanah, dan memperbaiki kehidupan
mikroorganisme dalam tanah. Pupuk organik yang bahannya berupa kotoran hewan

17
disebut pupuk kandang. Adapun yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan disebut
pupuk hijau.
Ternyata limbah (sampah) yang berasal bahan organik tidak selalu
menimbulkan dampak negatif, tetapi dapat diolah menjadi produk yang
bermanfaat. Produk tersebut selain tidak merusak lingkungan dan murah harganya,
juga mudah proses pembuatannya.
Contohnya yaitu :
Pembuatan Molase
Molase merupakan sari tetes tebu, bisa didapatkan di pabrik gula. Jika sulit
ditemukan, dapat diganti dengan membuat molase sendiri.

Pembiakan Bakteri EM
Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob (tidak
membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Pembuatan Pupuk Cair
Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob (tidak
membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Pembuatan Pestisida Organik Cair
Pestisida organik cair dibuat dari bebrapa tanaman yang mengandung zat
anti serangga, seperti jahe, kencur, temulawak, temugiring, tembakau, cabai,
bawang merah, bawang putih, dan lainlain. Untuk mempercepat dan
mempermudah proses pembuatannya maka digunakan bantuan pupuk organik cair
yang mengandung bakteri EM.

Pendaurulangan Sampah Anorganik


Sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya
serta beracun. Di antara jenis sampah ini yang bisa didaur ulang atau recycle
adalah pemanfaatan kembali sampah-sampah yang masih dapat diolah kembali,
seperti plastik, besi, dan aluminium.

18
Limbah anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang.
Limbah anorganik yang masih dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan
kaca. Limbah anorganik dapat di daur ulang dengan cara sebagai berikut.
a) Menjadi bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah kaleng untuk kerajinan
tangan yang mempunyai nilai seni, misalnya mobil-mobilan dan lampu hias.
b) Menjadi bentuk asal yang bermanfaat, misalnya limbah plastik diproses kembali
menjadi alat-alat rumah tangga, seperti ember, piring, gelas dan cangkir.
Pengolahan limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses
sanitasi lahan (sanitary landfill), pembakaran (incineration), penghancuran
(pulverisation).
1. Sanitary landfill, metode pengelolaan limbah secara terkontrol melalui sistem
sanitasi yang baik.
2. Pembakaran, limbah anorganik berupa zat padat perlu dibakar dalam sebuah
reaktor sampah untuk menurunkan jumlah timbunan sampah padat.
3. Penghancuran, bertujuan untuk merubah bentuk limbah menjadi yang lebih kecil
sehingga lebih mudah dimanfaatkan.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Kontekstual Teaching and Learning
2. Metode : Problem Based Learning
3. Model : Scientific Approach
4. Media : Laptop dan LCD.
5. Alat dan Bahan : Papan tulis, spidol, dan penghapus.
6.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Apersepsi dan 5 menit
Awal Motivasi
Pembukaan Guru memberikan Siswa menjawab salam

19
salam dan menanyakan dan pertanyaan dari
kabar siswa hari ini. guru.

Guru mengabsen dan Siswa menjawab nama


menanyakan siapa yang anak yang tidak hadir
tidak hadir hari ini. hari ini.

Menggali pengetahuan Siswa menjawab


awal yang telah dimiliki pertanyaan dari guru
siswa dengan cara tentang limbah
menanyakan kepada
siswa apa yang mereka
ketahui tentang limbah Siswa memperhatikan
gambar dari guru dan
Memotivasi siswa siswa memiliki
dengan menunjukkan ketertarikan dalam
gambar jenis-jenis mempelajari tentang
limbah yang ada di limbah
lingkungan sekitar
sehingga siswa Siswa memperhatikan
mengetahui berbagai penjelasan guru dan
jenis limbah dan siswa memperhatikan gambar
tertarik mendapatkan yang diberikan oleh
pelajaran mengenai guru. Salah satu siswa
pokok bahasan limbah kemudian menjelaskan
dengan pendapatnya.
Diikuti dengan siswa
yang lain.

Mengkomunikasikan

20
tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan
kognitif, psikomotorik penjelasan dari guru.
dan afektif.

2 Kegiatan Guru memberikan 15


Inti sedikit pengantar. menit

Mengamati
Kalian sudah Siswa menjawab
mengamati gambar sudah bu, banjir bu
yang ibu berikan tadi,
bukan?
Jadi, ibu tanya sekali
lagi, apa yang terjadi
jika limbah banyak
memenuhi atau
berserakan di alam?

Guru kemudian Siswa memperhatikan


menjelaskan beberapa guru.
kerusakan alam akibat
limbah.

21
Menanya
Ibu ingin bertanya.
Kemudian guru
menunjuk salah seorang
siswa.
Kamu. Kamu tahu
jenis-jenis atau macam- Siswa menjawab
macam limbah? pertanyaan dari guru

Kemudian guru
menjelaskan kembali Siswa memperhatikan
jenis-jenis limbah penjelasan dari guru
secara lebih jelas

Mengumpulkan Data
berarti, jenis-jenis
limbah tadi ada apa Kemudian siswa
saja? menjelaskan
pendapatnya.

Mengasosiasikan
Guru kemudian
membagi siswa menjadi Murid menjalankan
5 kelompok. instruksi dari guru.

Guru membagikan LKS


ketika mendistribusikan
LKS, guru
membimbing siswa
untuk peduli dengan
cara membantu teman

22
yang membutuhkan
dengan menunjuk
beberapa siswa untuk
membantu guru
membagikan LKS.
Guru membimbing
siswa untuk dapat
bekerja sama dalam
kelompok diskusi, dan
menghargai pendapat
teman serta mau
menyumbangkan ide.

Mengkomunikasikan
Membimbing tiap
kelompok untuk
melakukan diskusi dan
mengidentifikasi jenis-
jenis limbah dan cara
mendaur ulangnya
dengan mengacu pada
LKS yang telah
diberikan. Guru
membimbing siswa
untuk melakukan
diskusi dengan baik,
mau bekerja sama dan
jujur mengungkap apa
yang mereka ketahui
dan mau bertanya jika
mengalami kesulitan.

23
Kemudian menanyakan
kepada murid apakah
sudah jelas.

Guru meminta setiap


kelompok untuk Murid
menunjukkan mempresentasikannya.
kreativitasnya dan
berfikir logis dalam
mengidentifikasi.
Masing - masing
kelompok diminta Murid mendengarkan
bertanggung jawab dan dengan seksama.
mampu
mengkomunikasikan
hasil kelompokknya
dengan
mempresentasikan
jawabannya. Siswa
yang menunjukkan
toleransi terhadap
perbedaan segera diberi
pujian dan segera
dijadikan umpan balik
agar karakter ini diikuti
oleh siswa lain.

guru membahas tiap

24
pendapat yang telah
dikemukakan oleh
siswa. Meluruskan
jawaban dari siswa
yang masih salah dan
menyampaikan jawaban
yang benar

3 Kegiatan Membimbing siswa Siswa membuat 5 menit


Akhir untuk menyimpulkan kesimpulan dari
bersama-sama pembelajaran hari ini.
mengenai jenis-jenis
limbah.

Memberikan tugas Siswa memperhatikan


rumah sebagai penjelasan guru.
persiapan untuk
pertemuan selanjutnya
tentang cara pembuatan Siswa memperhatikan
produk daur ulang guru dan mencatat
limbah sebagai salah tugas yang diberikan.
satu pemanfaatan
limbah dalam
kehidupan sehari-hari
untuk melatih rasa
tanggungjawab siswa.
Guru menunjuk salah
satu siswa untuk
memimpin doa. Siswa berdoa.

Guru menutup pelajaran

25
dengan salam.
Siswa merespon salam
yang disampaikan guru.

Pertemuan 2
No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Apersepsi dan 5 menit
Awal Motivasi
Pembukaan Guru memberikan Siswa menjawab salam
salam dan menanyakan dan pertanyaan dari
kabar siswa hari ini. guru.

Guru mengabsen dan Siswa menjawab nama


menanyakan siapa yang anak yang tidak hadir
tidak hadir hari ini. hari ini.

Mengulas materi yang


sudah dijelaskan pada
pertemuan pertama (1)

Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan
kognitif, psikomotorik penjelasan dari guru.
dan afektif.

26
2 Kegiatan Guru memberikan 15
Inti sedikit pengantar. menit

Mengamati
Kalian sudah Siswa menjawab
mengamati video yang sudah bu
terkait daur ulang
limbah yang ibu
berikan tadi, bukan?

Menanya
Jadi, ibu tanya sekali Siswa menjawab
lagi, apakah kalian sudah bu
sudah menemukan ide
tentang daur ulang
limbah ?
Guru kemudian
menjelaskan 1 contoh
cara mendaur ulang
limbah.

Mengumpulkan Data
coba sebutkan masing
masing contoh dair Siswa menjelaskan
ulang limbah yang akan contoh daur ulang
kalian buat setiap kelompok

27
Mengasosiasikan
Guru
Mengorganisasikan .
siswa dalam kelompok- Murid menjalankan
kelompok kooperatif instruksi dari guru.
berdasarkan kelompok
sebelumnya.

Guru. Membimbing
kelompok dalam
menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
dan membimbing siswa
dalam proses
pembuatan produk daur
ulang limbah.
.

Mengkomunikasikan
Melihat hasil kreatifitas
kerja tiap-tiap
kelompok, dimana
siswa membuat produk
daur ulang limbah

Melakukan evaluasi dengan


cara meminta masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil

28
produk daur ulangnya
dan
mengkomunikasikan
pekerjaannya kedepan
kelas untuk memberi
kemudahan guru
melakukan evaluasi dan
memberi kesempatan
siswa lain untuk belajar
menjadi pendengar
yang baik, menghargai
ketika terdapat
perbedaan pendapat,
dan belajar
mengutarakan
pendapat mereka
dengan cara
menambahkan ide.
Memfasilitasi agar
diskusi antar kelompok .
dapat berjalan lancar
dan tiap kelompok
dapat memiliki
toleransi yang tinggi
dan mampu Murid mendengarkan
menghargai setiap dengan seksama.
pendapat temannya.

3 Kegiatan Membimbing siswa Siswa membuat 5 menit


Akhir untuk menyimpulkan kesimpulan dari
bersama-sama pembelajaran hari ini.

29
mengenai daur ulang
limbah.

Memberikan motifasi Siswa memperhatikan


untuk lebih kreatif penjelasan guru.
dalam memanfaatkan
limbah yang ada
dilingkungan menjadi
produk yang berguna.

Guru menunjuk salah


satu siswa untuk Siswa berdoa.
memimpin doa.

Guru menutup pelajaran


dengan salam. Siswa merespon salam
yang disampaikan guru.

30
Sumber belajar

Jati, wijaya. 2007. Aktif Biologi. Jakarta: Ganeca Exact


Pratiwi, dkk. 2006. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga
Priadi, arif. 2009. Biologi 1 For Senoir High School Year X. Jakarta: Yudistira

H. Lembar Penilaian
1. Penilaian Afektif
Nama Kelompok : ................................................................................

No. Aspek Penilaian Deskriptor Skor


1 Kehadiran Hadir dalam setiuap pertemuan sesuai dengan
jumlah jam efektif, serta datang tepat waktu
2 Partisipasi dalam Antusian dalam mengerjakan semua tugas
kelas Aktif bertanya dan mengemukakan pendapat

3 Penyelesaian Dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan


tugas ketentuan yang telah ditetapkan/disepakati
bersama
Dapat melaksanakan tugas tepat waktu

4 Kepedulian Setelah mempelajari kingdom, siswa dapat


menjaga kelestarian tumbuhan.

2. Penilaian Kognitif

NO Aspek penilaian Teknik Penilaian Skor

31
1 Pengetahuan Pengamatan dan tes

a) Mampu menjelaskan
pengertian dan penyebab
dari limbah
b)
c) Mampu menjelaskan jenis-
jenis limbah
d) Mampu menjelaskan
bagaimana cara
menangulangi limbah.
e) Mampu membuat suatu
alat yang berguna dari
bahan limbah atau daur
ulang limbah.

I. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Afektif
Objectiv 80 100 54 79 < 54
Sikap dalam Sikapnya baik dalam Sikapnya baik dan Tidak
pembelajaran pembelajaran dan selalu tidak terlalu aktif menunjukkan
memberikan support dikelas respon baik
teman dan aktif dikelas terhadap
pembelajaran(pasif)
dikelas
Hasrat atau Selalu berkeinginan Hanya berkeinginan Kurang
keinginan belajar dengan sungguh- untuk belajar pada berkeinginan untuk
untuk belajar sungguh dilihat dari saat pembelajaran mengikuti
catatan ,bertanya atau yang sedang pembelajaran
menjawab pertanyaan berlangsung
dari guru maupun siswa

32
Usaha atau Selalu menunjukkan Tidak banyak Kurang berusaha
upaya dan usaha sebaik mungkin melakukan usaha dan berupaya untuk
keberanian dengan membawa atau upaya untuk belajar
perlengkapan yang akan belajar
ditanyakan,rapi,catatan,

dan serius dalam belajar


Menyelesaikan Selalu menyelesaikan Tidak selalu Tidak pernah
pekerjaan pekerjaan rumah atau menyelesaikan tugas menyelesaikan
rumah dan tugas dengan benar dan atau pekerjaan rumah tugas atau
kebiasaan membuatnya atau dengan benar dan pekerjaan rumah
kerjanya mengumpulkannya tepat tepat waktu dengan benar dan
waktu tidak tepat waktu

2. Penilaian Kognitif
Objective 80-100 54-79 <54
Menganalisis Dapat Menganalisis Dapat menganalisis tidak dapat
informasi/data dari informasi dari menganalisis data
berbagai sumber berbagai sumber tentang
tentang pertumbuhan tetapi sumbernya pertumbuhan dan
dan perkembangan. tidak begitu valid. perkembangan.
Memahami Dapat Dapat Tidak paham untuk
mengkategorikan mengkategorikan mengkategorikan
faktor internal dan faktor internal dan faktor internal dan
eksternal dengan eksternal tetapi tidak eksternal sehingga
lengkap. begitu lengkap. banyak yang salah.
Menerapkan Mampu mengetahui Mampu mengetahui Tidak bisa
dan menyimpulkan dan menyimpulkan mengidentifikasi
pengaruh cahaya pengaruh cahaya dan menyimpulkan
terhadap terhadap pengaruh cahaya
pertumbuhan pertumbuhan terhadap

33
tanaman melali berdasarkan pertumbuhan
eksperimen. eksperimen namun berdasarkan
tak seutuhnya. eksperimen.

34
LKS BIOLOGI
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/SEMESTER : X/2
JUDUL : PENCEMARAN DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN
METODE : NON EKSPERIMEN
WAKTU : 2 X 45

STANDAR KOMPETENSI 4
Menganaisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi,
serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
KOMPETENSI DASAR 4.3
Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah
INDIKATOR
Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang
TUJUAN
1. Menganalisis jenis-jenis limbah
2. Menganalisis teknik daur ulang limbah
PETUNJUK BELAJAR
1. Pelajarilah buku referensi/lakukuan telaah referensi yang anda miliki
2. Pelajarilah LKS ini dan kerjakan tuga-tugas yang ada
3. Diskusikan dalam kelompok belajar anda tentang jenis-jenis limbah
4. Konsultasikan dengan guru jika menemukan kesulitan dalam engerjakan LKS
BAHAN DISKUSI
Lakukan pendataan untuk mengetahui macam serta kategori limbah yang ada
dirumahmu atau dilingkungan sekolah serta pemanfaatannya kembali,

Kategori limbah Proses


Macam Pemanfaatan
No Non Daur Tanpa Keterangan
limbah kembali
Organik organik ulang daur

35
ulang
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rambu-rambu jawaban Lembar Kerja Siswa

Membuat produk daur ulang

1. yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung dan membuat
lingkungan tidak sehat adalah menerapkan prinsip 4R, yaitu replace (mengganti),
reduce (mengurangi), reuse (memakai), dan recycle (daur ulang).

a) Replace: mengganti dengan barang ramah lingkungan, misalnya mengganti


kantong kresek kita dengan keranjang bila berbelanja.

b) Reduce: mengurangi sampah, misalnya membeli kemasan isi ulang untuk


sabun dari pada membeli botol baru setiap kali habis.

c) Reuse: menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai,


misalnya memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah

d) Recycle: mendaur ulang sampah, misalnya mengumpulkan kertas, majalah,


dan surat kabar bekas untuk di daur ulang

(Skor maksimal 4)

2. Sesuai kreatifitas masing-masing kelompok (Skor maksimal 6)

3. Sesuai produk yang dihasilkan masing-masing kelompok (Skor maksimal 6)

4. Sesuai produk yang dihasilkan masing-masing kelompok (Skor maksimal 6)

5. Kesimpulan

36
a) Kesimpulan dapat menjawab permasalahan yang sedang dikaji

b) Kesimpulan kurang dapat menjawab permasalahan yang sedang dikaji c)


Kesimpulan tidak dapat menjawab permasalahan yang dikaji

(Skor maksimal 3 )

NA = Jumlah skor x 4

37
Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa

Membuat produk daur ulang

1.a. Skor 4 jika siswa dapat menjawab 4 prinsip


dengan benar

b. Skor 3 jika siswa dapat menjawab 3 prinsip


dengan benar

c. Skor 2 jika siswa dapat menjawab 2 prinsip


dengan benar

d. Skor 1 jika siswa dapat menjawab 1 prinsip


dengan benar

2. a. Skor 6 jika produk daur ulang yang dihasilkan siswa kreatif, bahan berupa
limbah, bermanfaat, rapi, orisinil, dan berdaya jual

b. Skor 5 jika produk daur ulang yang dihasilkan siswa memenuhi 5


kriteria

c. Skor 4 jika produk daur ulang yang dihasilkan siswa memenuhi 4


kriteria

d. Skor 3 jika produk daur ulang yang dihasilkan siswa memenuhi 3


kriteria

e. Skor 2 jika produk daur ulang yang dihasilkan siswa memenuhi 2


kriteria

f. Skor 1 jika produk daur ulang yang dihasilkan siswa memenuhi 1


kriteria

3. a. Skor 6 jika siswa dapat menjawab 6 manfaat dari produk yang


dihasilkan

38
b. Skor 5 jika siswa dapat menjawab 5 manfaat dari produk yang
dihasilkan

c. Skor 4 jika siswa dapat menjawab 4 manfaat dari produk yang


dihasilkan

d. Skor 3 jika siswa dapat menjawab 3 manfaat dari produk yang


dihasilkan

e. Skor 2 jika siswa dapat menjawab 2 manfaat dari produk yang


dihasilkan

f. Skor 1 jika siswa dapat menjawab 1 manfaat dari produk yang


dihasilkan

4. a.Skor 6 jika siswa menulis langkah dengan rapi, sistematis,


menggunakan skema, jelas, runtut, mudah dipahami

b. Skor 5 jika siswa memenuhi 5 kriteria yang muncul

c. Skor 4 jika siswa memenuhi 4 kriteria yang muncul

d. Skor 3 jika siswa memenuhi 3 kriteria yang muncul

e. Skor 2 jika siswa memenuhi 2 kriteria yang muncul

d. Skor 1 jika siswa memenuhi 1 kriteria yang muncul

5. a. Skor 3 jika kesimpulan dapat menjawab permasalahan yang sedang


dikaji

b. Skor 2 jika kesimpulan kurang dapat menjawab permasalahan


yang dikaji

c. Skor 1 jika kesimpulan tidak dapat menjawab permasalahan yang


dikaji

39
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN
PERTAMA

No. Aspek yang di amati Skor


1. Dalam Proses Penjelasan Guru
Memperhatikan, mendengarkan, mencatat, menyimak 4
Memperhatikan, mendengarkan, mencatat 3
Memperhatikan, mendengarkan. 2
Tidak memperhatikan 1
2. Aktivitas siswa dalam kerja sama dengan kelompok
Dapat bekerjasama, mengemukakan ide, mengerjakan tugas, 4

Dapat bekerjasama, mengemukakan ide, mengerjakan tugas, tetapi 3


menghargai pendapat teman
Dapat bekerjasama, mengerjakan tugas, tetapi tidak mengemukakan 2
tidak menghargai pendapat teman
Tidak bekerjasama, tidak mengerjakan tugas, tidak memberi saran 1
3. Ide
Kemampuan Siswa Dalam Menjawab Pertanyaan
Menjawab dengan tepat, sesuai dengan yang ditanyakan, dengan bisa

4
Sesuai dengan yang ditanyakan, kurang tepat, menyebutkan contoh 3
menyebutkan contoh
Menyebutkan contoh 2
Jawaban kurang tepat 1
4. Kemampuan Siswa Mengemukakan Pendapat
Responsif, runtut, mudah dipahami, mampu memberi contoh 4
Responsif, runtut, mudah dipahami 3
Responsif, runtut 2
Tidak berpendapat 1

40
No. Aspek yang di amati Skor
5. Kemampuan siswa menghargai pendapat teman
Mendengarkan, menyanggah, tidak menyepelekan teman yang sedang 4

berpendapat
Mendengarkan, menyanggah, tetapi menyepelekan teman yanG 3

sedang berpendapat
Mendengarkan saja 2
Tidak menghargai 1

41
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN KEDUA

1. Presentasi hasil produk

Inisiatif sendiri, mempresentasikan dengan 3


menarik

Ditunjuk dan maju presentasi kurang menarik


2
Ditunjuk tetapi tidak maju presentasi
1

Menyampaikan pernyataan/informasi dengan jelas

dan sistematis

Menyampaikan desain dan cara pembuatan 3


produk dengan jelas, benar, dan sistematis
2.
Menyampaikan jelas, kurang sistematis
2
Menyampaikan kurang jelas
1
Menjawab pertanyaan dalam diskusi

Jawaban tepat, jelas, dan lengkap 3

3. g Jawaban mudah dimengerti, kurang lengkap 2


j
Berusaha menjawab namun kurang jelas 1
j
j
Kemampuan siswa menghargai pendapat teman
j
Mendengarkan, menyanggah, tidak 3
menyepelekan teman yang sedang berpendapat
4.
Mendengarkan, tetapi tidak merespon pendapat
2
teman

Tidak mau menerima pendapat teman


1

42
Medan, April 2017

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

(..................) (........................)

NIP............... NIP..........

43
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Perkembangan dari era industri ke era informasi membawa
perubahan yang berarti. Laju informasi yang begitu cepat membawa
perubahan ke arah positif dan negatif, positif karena banyak kemudahan
yang dapat diperoleh manusia, segala informasi yang diperlukan dapat
dengan mudah dan cepat diperoleh. Di sisi lain justru merusak manusia
karena informasi yang tidak sehat dan merusak mentalitas.
Penelitian itu mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard
skill), tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20%
dengan hard skill dan sisanya 80% dengan soft skill. Buku berjudul :
Lesson From The Top karangan Neff dan Citrin (1999) memuat sharing
dan wawancara 50 orang tersukses di Amerika: mereka sepakat yang paling
menentukan kesuksesan bukanlah keterampilan teknis melainkan kualitas
diri yang termasuk dalam keterampilan lunak (soft skills) atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain (people skills).

44
DAFTAR PUSTAKA

Agung,Moh.2013.Implementasi Pengembangan Soft Skill Mahasiswa PGMI


Dalam Pembelajaran Sains Di Min 1 Wonosari Yang Bervisi Karakter
Bangsa.Jurnal.Vol 4.No 2

Utomo,Hardi.2010.Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa


Kewirausahaan.Jurnal. Vol 3. No 5

Winarti,puji.2014.Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis


Kewirausahaan Untuk Menguatkan Soft Skill Siswa.Jurnal. Vol 16. No 2

45
46

Anda mungkin juga menyukai