Anda di halaman 1dari 3

Jakarta, Tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) bisa menjawab apakah ada hubungan biologis antara

motivator Mario Teguh dengan Ario Kiswinar Teguh, pria yang mengaku anak Mario. Bagaimana
dengan golongan darah?

Golongan darah seorang anak merupakan pewarisan dari orang tuanya. Artinya golongan darah pada
dasarnya selalu ditentukan oleh kombinasi antara bapak dan ibunya. Karena itu golongan darah bisa
juga digunakan untuk melihat hubungan darah seseorang.

dr Teguh Haryo Sasongko, PhD, seorang ahli genetika molekuler dalam sesi konsultasi genetika
di detikHealth menjelaskan berdasarkan prinsip pewarisan golongan darah ABO ada tiga jenis
golongan darah manusia yakni A, B dan O (atau disebut juga nol). Nah, masing-masing golongan
darah itu ditentukan oleh jenis antigen pada permukaan sel darah merah.

Golongan darah O disebut juga nol karena antigen di permukaannya inaktif. Sementara golongan
darah A mempunyai antigen A pada permukaan sel darah merahnya. Sedangkan mereka yang punya
golongan darah B mempunyai antigen B pada permukaan sel darah merahnya.

"Masing-masing antigen itu diproduksi oleh satu gen. Gen ini dapat memiliki variasi allele," tutur dr
Teguh.

dr Teguh menjelaskan setiap gen dapat memiliki berbagai variasi dalam populasi manusia. Nah, tiap-
tiap variasi itu disebut dengan allele. Setiap manusia hanya mungkin memiliki dua variasi di antara
variasi-variasi yang ada karena setiap orang hanya memiliki dua kopi dari gen yang sama.

"Ada allele yang memproduksi antigen A (Allele A). Ada allele yang memproduksi antigen B. Ada juga
allele yang memproduksi antigen yang inaktif (Allele O). Setiap orang selalu memiliki 2 allele dari gen
yang sama," terang dr Teguh.

Selanjutnya masing-masing dari 2 allele orang tua tersebut dapat diturunkan pada anak-anaknya,
membentuk kombinasi allele-nya sendiri. Sehingga dengan demikian juga membentuk golongan
darahnya sendiri.

Grafik golongan darah untuk tes DNA (Sumber: Canadian Children's Rights Council)

Baca juga: Bagaimana Tes DNA Bisa Menentukan Hubungan Ayah dan Anak?

Jika orang tua memiliki golongan darah B, kemudian si anak bergolongan darah O, hal ini mungkin
terjadi. Alasannya, karena golongan darah B yang dimiliki orang tua adalah heterozygous B yang
merupakan kombinasi allele B dan Allele O. Karena itu jika Allele O pada ayah dan Allele O pada Ibu
diturunkan pada salah satu anaknya akan membuat anaknya memiliki golongan darah O.
Contoh kasus lainnya, jika golongan darah ayah A dan sang ibu AB, maka kemungkinan golongan
darah anaknya adalah A atau B atau AB.

Contoh lainnya, jika golongan darah ayah adalah O dan ibu AB, maka anak akan memiliki golongan
darah A atau B.

Contoh lainnya, jika golongan darah B dan ibu O, maka anak akan memiliki golongan darah B atau O.

Pemisalan lainnya, bila ayah memiliki golongan darah A dan ibu memiliki golongan darah O, maka
anaknya bisa bergolongan darah A dan O.

Mungkinkah terjadi penyimpangan? "Saya belum pernah mendengar ada penyimpangan dari prinsip
pewarisan golongan darah ABO," kata dr Teguh.

Sejatinya, selain tes DNA,ada 4 cara lain untuk memastikan ayah kandung atau bukan. Apa sajakah?
Berikut di antaranya:

1. Tes golongan darah

Tes ini sangat murah meriah, bahkan ada yang gratis! Dengan mengetahui, golongan darah anak dan
ibu, kita sedikitnya akan tahu atau menerka, apakah benar dia anak kandung, juga memastikan
apakah saya ayah kandung anak atau bukan. Misal, bila golongan darah ayah A dan ibu O maka
kemungkinan golongan darah anaknya adalah A dan O saja, jika golongan darah anda B berarti ada
kemungkinan si kecil bukan anak kandung mereka.

Namun, beda halnya jika ayah Anda bergolongan darah A dan ibu Anda bergolongan darah B, maka
golongan darah anak yang dapat diterima adalah A, B, AB atau juga O. Bila kedua orangtua memiliki
golongan darah A dan B ini sangat sulit sekali untuk diidentifikasi, apakah mereka orangtua kandung
atau bukan. Solusinya, lakukan tes DNA.

Ada beberapa sistem penggolangan darah (Blood Group) ada MNS system, Kell system, Lewis system,
Rhesus, dan ABO.

ABO blood group adalah sistem yang paling sering digunakan dalam meng-klasifikasi golongan atau
tipe darah.

Berikut gambar jika ayah kita golongan darah A (OA) dan ibu B (OB)
Bila mereka memiliki 4 orang anak, maka anak pertama, golongan darahnya A (OA), anak kedua AB,
anak ketiga B (OB), sedangkan yang terakhir O (OO).

Atau singkatnya:

Kalau seseorang bergolongan darah A kawin dengan golongan darah O, maka kemungkinan anaknya
adalah: A atau O saja. Begitu juga kalau B kawin sama O. Kalau A kawin sama B, maka kemungkinan
anaknya akan bergolongan darah A, B, AB, atau O.

Kalau A kawin dengan AB, kemungkinannya adalah A, B, atau AB. Kalau B kawin dengan AB,
kemungkinannya juga sama: A, B, atau AB. Sedangkan kalau O dengan O, ya pasti O. Sedangkan kalau
AB kawin sama O, maka kemungkinan anaknya adalah A atau B.

Diluar ini, ya bisa dipastikan bukan anak kandung alias anak selingkuhan.

2. Kemiripan wajah dan anggota tubuh

Ini salah satu ciri praktis, mudah, dan sejatinya sudah dilakukan selama turun temurun. Ingat,
orangtua adalah pewaris genetik, sehingga semua hal yang melekat pada orangtua, termasuk wajah,
mimik muka, bentuk hidung, rambut, mata, dan lain-lain akan diturunkan pada si kecil.

Ketidakmiripan penampilan fisik bisa menjadi bahan kecurigaan, apakah benar saya adalah ayah
kandung dari anak yang bersangkutan. Kasusnya sudah banyak terjadi. Masih ingat, kan di Amerika,
di mana ada dua bayi kembar, tapi penampilan fisiknya sangat berbeda. Bayi yang satu berkulit putih
dan berwajah pirang, sedangkan bayi satu lainnya berkulit hitam dengan rambut keriting. Karena
curiga, ayah kandung yang berpenampilan bule itu memeriksa bayi berkulit hitam itu. Setelah dicek,
ternyata benar. Bayi itu bukan anaknya.

Cara ini paling sederhana dan umum. Dimasyarakat sering terjadi pertanyaan kalau anak yang
dilahirkan dari suatu pasangan suami / istri, tidak punya kemiripan wajah dengan ayah atau ibunya.

Tentu saja cara ini gak bisa jadi bukti yang kuat untuk menyatakan seorang anak itu anak kandung
atau bukan, walaupun gak bisa juga dikatakan salah, karena umumnya seorang anak punya kemiripan
wajah dengan ayah atau ibunya.

3. Kemiripan karakter

Cara ini memang agak sulit, tapi memang logis. Janin terbentuk dari sperma dari ayah juga sel telur
dari ibu. Keduanya mewariskan beberapa karakter pada si kecil dalam kandungan, hingga ia lahir dan
dibesarkan. Meski cara ini agak sulit untuk memastikan ayah kandung tanpa tes DNA, tapi semua itu
akan berperan dan saling mempengaruhi. Adalah sebuah keganjilan bila anak kandung, karakter dan
sikapnya 180 derajat, paling tidak ada 1-2 karakter atau gaya yang sama.

4. Ikatan batin

Aliran darah dari kedua orangtua turut mengalir pada anak, sehingga berbuah ikatan batin yang kuat.
Meski agak sulit dibuktikan, tapi berdasarkan pengalaman, pernyataan ini ada benarnya. Bukankah
saat bertemu dengan anak setelah berpisah lama, akan terjadi sebuah naluri yang sangat kuat?
Begitu juga ketika ada sesuatu pada anak, orangtua kadang ikut merasakannya. (*)

Anda mungkin juga menyukai