Anda di halaman 1dari 1

Nama : Arizal Achmad Fauzi

NIM : 15114027

Kelas : 01

Tinggi Dinamik
Tinggi adalah jarak vertikal atau jarak tegak lurus dari suatu bidang referensi tertentu
terhadap suatu titik sepanjang garis vertikalnya. Dalam pengertian mendalam, garis tersebut
merupakan garis gaya berat yang melalui titik yang dimaksud. Ketinggian suatu titik dapat
dinyatakan dalam beberapa notasi. Konsep tinggi seperti ini diperlukan dalam pendefinisian
kerangka referensi sistem tinggi terutama dalam studi penurunan muka tanah yang memiliki
variabel utama tinggi dalam bentuk koordinat z sebagai elemen terpenting dalam pemodelan
data. Penyatuan sistem referensi hitungan tinggi sangat dibutuhkan apabila data tinggi yang
diperoleh berasal dari metode pengamatan tinggi yang menggunakan datum yang berbeda-
beda pula. Informasi tinggi yang berada di permukaan bumi ada umumnya didefinisikan
menjadi tiga jenis tinggi, yaitu :

1. Tinggi Ellipsoid (Geodetik)


2. Tinggi Orthometrik
3. Tinggi Dinamik
4. Tinggi Normal

Sistem tinggi dinamik berhubungan erat dengan sistem geopotensial yang dikembangkan
oleh Helmert (1884). Prinsip dasar dari tinggi dinamis adalah tidak mempunyai geometrik
dan titik-titik yang terletak pada bidang ekuipotensial yang sama memiliki tinggi yang
sama. Tinggi dinamis dapat dinyatakan dengan banyaknya lapisan-lapisan bidang
ekuipotensial, sehingga memiliki satuan potensial. Pada tinggi dinamik, gaya berat rata rata
diambil suatu harga berat normal standar bagi daerah yang bersangkutan, yaitu harga gaya
berat normal yang dekat dengan nilai harga gaya berat ratarata di daerah itu. Untuk tinggi
dinamis global, biasanya diambil harga gaya berat normal pada lintang 45o. Untuk Indonesia
bisa ditentukan harga gaya berat normal di ekuator dengan sistem referensi GRS1967 yaitu
978.032 gal.

Anda mungkin juga menyukai