Kawasaki Disase
Kawasaki Disase
Kawasaki Disease
Disusun Oleh:
2012730153
PENDAHULUAN
adalah salah satu vaskulitis akut pada anak yang paling banyak ditemui. KD
pertama kali dideskripsikan oleh Tomisaku Kawasaki di Jepang pada tahun 1967
dan sampai saat ini masih ditemukan dalam bentuk endemik dan epidemik di
Amerika, Eropa, dan Asia.1 Penyakit ini 80% terjadi pada anak di bawah 5 tahun.
telah melampaui demam reumatik akut sebagai penyebab utama penyakit jantung
didapat pada anak. Diagnosis dan terapi yang akurat dapat menurunkan risiko
PENYAKIT KAWASAKI
2.1 Definisi
bawah 5 tahun. Penyakit ini biasanya terdiri dari gejala demam, eksantema,
ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki tahun 1967 di Jepang. Dahulu dikenal
sebagai mucocutaneus lymph node syndrome. Saat ini telah diketahui bahwa PK
mempunyai distribusi luas, dapat menyerang semua ras dan mulai banyak
infeksi adalah faktor yang paling mungkin menyebabkan atau memicu terjadinya
KD. Namun, agen penyebab infeksi yang berperan belum ditemukan melalui
berbagai pemeriksaan serologi dan kultur bakteri atau virus konvensional. 1 Anak
12 tahun merupakan kelompok usia yang paling rentan, karena pada periode ini
respons imunologis yang dipicu oleh beberapa agen mikrobial yang berbeda. Hal
ini didukung oleh temuan berbagai mikroorganisme pada berbagai kasus KD dan
kegagalan mendeteksi mikroba atau agen lingkungan tunggal selama 3 dekade
penelitian. Respons imunologis jelas terlibat dalam patogenesis KD, yaitu aktivasi
kaskade sitokin dan aktivasi sel endotel. KD adalah vaskulitis sistemik yang
melibatkan hampir semua pembuluh darah sedang dan besar, arteri koroner
yang membahayakan.1
2.3 Diagnosis
Tidak ada gejala klinis patognomonis atau tes diagnosis spesifik pada KD. Kriteria
(Tabel 1).1
berikut:
1. Perubahan pada Ekstremitas Fase akut : eritema dan edema pada tangan
dan kaki
menonjol
Eritema mukosa orofaring difus
5. Limfadenopati Servikal Unilateral pada trigonum servikal
anterior
Padat, non-fluktuasi, tanpa eritema
1 nodus dengan diameter > 1.5cm
Catatan :
kriteria tambahan)
Gambaran klinis utama merupakan gejala dan tanda yang paling umum pada KD
perineum.
1. Demam.
Demam pada KD tipikal tinggi dan remiten, dengan suhu puncak 39o C
hari, namun dapat berlanjut sampai 3-4 minggu. Dengan terapi, demam
fase akut (dalam 1-2 hari) adalah eritema atau edema pada telapak tangan
atau kaki. Dalam 2-3 minggu setelah awitan demam, terjadi deskuamasi
periungual pada kuku jari kaki atau tangan. Setelah 1-2 bulan, pada
beberapa penderita dapat timbul Beaus line (garis horizontal putih yang
bervariasi dan tidak spesifik. Bentuk yang paling sering adalah erupsi
meliputi konjungtiva bulbar dan tidak ditemui pada limbus. Injeksi ini
tidak nyeri dan tidak disertai eksudat, edema konjungtiva, atau ulkus
kornea.1
5. Perubahan pada Bibir dan Kavum Oral.
Perubahan meliputi: (1) eritema, fisura, deskuamasi, dan perdarahan pada
bibir, (2) strawberry tongue, di mana lidah berwarna merah terang dan
orofaringeal. Perubahan ini tidak meliputi ulkus oral atau eksudat faring.1,3
6. Limfadenopati Servikal.
Limfadenopati servikal merupakan gambaran klinis yang paling jarang ditemui.
1. Kelainan Jantung.
Sekuele utama KD berkaitan dengan kardiovaskuler, terutama sistem arteri
KD
2).1,7 Adanya minimal 4 poin positif dari 7 poin pada skor Harada
b. Miokarditis
cukup sering ditemui pada KD fase akut (5070%) yang menyebabkan
frekuensi tinggi sementara dapat terjadi. Pada 1/3 kasus, terdapat keluhan
gastrointestinal seperti diare, muntah, dan nyeri perut. Temuan lain yang
lebih jarang antara lain pembengkakan testis, nodul pulmonal, efusi pleura,
mm3 ) yang akan mengalami penurunan pada minggu ke-4 sampai ke-8.
Temuan lain yang tidak terlalu spesifik antara lain peningkatan ringan
Beberapa penderita yang tidak memenuhi kriteria diagnosis di atas, namun sangat
utama (KD inkomplit) dengan peningkatan LED dan CRP perlu menjalani
8 minggu setelah onset. Pemeriksaan dapat lebih sering pada penderita risiko
AAK, mengevaluasi fungsi ventrikel .dan katup, serta menilai adanya efusi
proksimal, oklusi, dan stenosis. Selain itu, pemeriksaan ini dapat digunakan untuk
2.8 Pengobatan
Terapi KD dengan aspirin dan IVIG dalam 10 hari setelah awitan demam dapat
menurunkan risiko AAK dari 20% menjadi < 5%. Namun, 10-20% pasien KD
yang diobati akan mengalami demam dan gejala lain yang menetap (non-
pada dosis rendah. Pada fase akut, aspirin diberikan dengan dosis 80-100
tidak demam selama 48-72 jam. Institusi lain melanjutkan aspirin dosis
tinggi sampai hari sakit ke-14 dan 48-72 jam setelah demam turun. Saat
aspirin dosis tinggi dihentikan, aspirin dosis rendah dimulai (3-5 mg/kg/
arteri koroner pada minggu ke-6 sampai ke-8 setelah awitan penyakit. Jika
infus tunggal bersamaan dengan aspirin. Jika mungkin, IVIG paling baik
koroner.1,8 Saat ini, pemberian steroid dibatasi untuk anak yang masih
Kegagalan Pengobatan
Sekitar ~10% pasien KD mengalami kegagalan terapi dengan IVIG pertama.
lanjut, seperti pengulangan IVIG kedua atau ketiga, steroid, transfusi tukar,
KESIMPULAN
Kawasaki Disease (KD) adalah penyakit vaskulitis akut dengan etiologi yang
menjadi penyebab utama penyakit jantung didapat pada anak. Komplikasi berupa
immunoglobulin (IVIG). Diagnosis dan terapi yang tepat dapat menurunkan risiko
6. Wu MH, Chen HC, Yeh SJ, Lin MT, Huang SC, Huang SK. Prevalence
and the long-term coronary risks of patients with Kawasaki disease in
a general population