Disusun oleh :
Angelina M. A. K. Makin
11.2015.260
Pembimbing:
dr. Elly Tania, Sp. KJ
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis pada tanggal 16 Mei 2017 Pukul 13.00 WIB di Ruang Aula Panti Bina
Laras Harapan Sentosa 3.
A. KELUHAN UTAMA
Warga bina sosial (WBS) takut tertular penyakit teman-temannya di Panti sejak 3
minggu masuk panti.
2
C. RIWAYAT GANGGUAN DAHULU
1. Gangguan psikiatrik
WBS tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.
2. Riwayat gangguan medik
WBS tidak memiliki riwayat gangguan medik sebelumnya. WBS tidak pernah
mengalami trauma fisik, kejang atau atau menderita penyakit tertentu sebelumnya.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
WBS tidak mempunyai riwayat penggunaan zat psikoaktif, merokok ataupun
mengkonsumsi alkohol.
3. Riwayat pendidikan
Selama pendidikan dari SD sampai SMA, WBS tidak memiliki masalah dalam
mengikuti pendidikan. WBS menyelesaikan pendidikan di SD Katolik, SMP
Budha, dan SMA Katolik Jurusan Sosial. WBS tidak melanjutkan ke Perguruan
Tinggi karena masalah ekonomi.
3
4. Riwayat pekerjaan
WBS sudah bekerja di banyak tempat dan berpindah-pindah. Pertama kali bekerja di
Perusahaan Air Mineral Ades tahun 1990-1995 sebagai orang yang menagih-nagih
uang dari distributor. WBS berhenti bekerja karena merasa tidak betah. Kemudian
di Toko Sapre Pat Mobil daerah Pasar Baru tahun 1994. Lalu di Mangga 2 di Toko
kain dari 1994-1996 di bagian gudang, WBS lupa kenapa keluar dari tempat
kerjanya. Kemudian di temapt usaha bordir juga tahun 1995-1996, WBS berhenti
karena mata kirinya terkena jarum sampai mengalami gangguan penglihatan, tapi
sudah sembuh. Terakhir sebelum masuk panti WBS bekerja di Perusahaan konveksi,
bagian menggunting-gunting benang dari pakaian yang sudah siap dipasarkan.
5. Kehidupan beragama
WBS beragama Budha. Sejak masuk panti WBS tidak pernah beribadah. Namun,
sebelum masuk panti, WBS sering mengikuti kebaktian umat Kristen karena kakak
laki-laki WBS beragama Kristen.
WBS memiliki hubungan yang baik dengan guru agama Budhanya, namun menurut
WBS guru agamanya tersebut sudah meninggal.
Dalam kehidupan sosialnya, WBS adalah seorang yang mudah bergaul. WBS
memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan lingkungan. WBS belum
menikah dan belum pernah melakukan hubungan seksual.
D. RIWAYAT KELUARGA
WBS merupakan anak terakhir dari 12 bersaudara. Ibu WBS meninggal, saat WBS
berusia 5 tahun. WBS kehilangan kontak dengan keluarganya kecuali dengan kakak
Perempuan ( anak ke - 6) dan kakak laki-lakinya yang pertama. Di keluarga WBS tidak
memiliki riwayat penyakit tertentu.
4
Ayah Ibu
Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
WBS seorang wanita berusia 48 tahun, penampilan tampak sesuai dengan usianya.
Perawakan normal, rambut dipotong pendek seperti pria, kulit kuning langsat, gigi
kotor. Saat diwawancara WBS mengenakan kaos ungu lengan panjang dan celana
panjang berwarna hitam dan tidak menggunakan alas kaki. Sikap WBS santai dan
menjawab pertanyaan dengan baik.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
5
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
- Sebelum wawancara : WBS duduk tenang sendirian.
- Selama wawancara : WBS duduk tenang, melakukan kontak mata dengan
baik, dan menjawab pertanyaan dengan baik.
- Setelah wawancara : WBS bersalaman dan mengakhiri percakapan dan
berjalan kembali ke ruang perawatan di panti.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Suara keras, intonasi baik, bahasa dapat dipahami dan
lancar.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik, Halusinasi Olfaktori, Halusinasi visual
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
6
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang : Baik (WBS dapat menceritakan kehidupan masa
lalunya, misalnya ketika WBS ditanyakan tentang
masa kecil dan riwayat keluarganya)
Jangka pendek : Baik (WBS dapat menceritakan aktifitas yang
dilakukannya dari awal bangun tidur hingga saat
wawancara dilakukan.)
Segera : Baik (WBS dapat mengulang urutan angka acak yang
pemeriksa sebutkan, dan dapat mengulangnya dengan
urutan terbalik)
b. Gangguan : Tidak ada
c. Pikiran abstraktif : Baik (WBS dapat membedakan buah apel dan pir)
7. Visuospasial : Baik (WBS dapat menggamab objek dengan baik)
8. Bakat kreatif : Baik
9. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (WBS bisa makan, mandi, mencuci
baju dan berpakaian sendiri)
7
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : WBS bisa bicara secara spontan
Kontinuitas : Baik
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Ada (Waham curiga, waham kejar)
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
H. TILIKAN : Derajat 1
8
7. Sistem kardiovaskular : Tidak dilakukan
8. Sistem respiratorius : Tidak dilakukan
9. Sistem gastro-intestinal : Tidak dilakukan
10. Sistem musculo-skeletal : Tidak dilakukan
11. Sistem urogenital : Tidak dilakukan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan
2. Tanda rangsang meningeal : tidak dilakukan
Refleks fisiologis : tidak dilakukan
Refleks patologis : tidak dilakukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
9
Gangguan mental organik, merupakan gangguan mental yang disebabkan
disfungsi otak. WBS tidak memiliki riwayat penyakit yang sesuai karakteristik
tersebut. Dengan demikian, diagnosis F0 dapat disingkirkan.
10
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Z 03.2 (Tidak ada diagnosis aksis II)
Aksis III : Tidak ditemukan diagnosis
Aksis IV : Terdapat masalah dengan keluarga WBS (hilang kontak)
Aksis V : GAF Sebelum masuk RS (11-20), setelah masuk RS (31-40)
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Haloperidol 2x5mg/hari (antipsikotik)
2. Psikoterapi
Melatih dan motivasi WBS untuk melakukan aktivitas atau mengurus diri sendiri
dan mengarahkan WBS ke kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Konseling keluarga
a. Memberikan pengertian kepada keluarga agar mengerti keadaan WBS dan
selalu memberikan dukungan pada WBS untuk sembuh.
b. Memberikan pengertian kepada keluarga WBS agar dapat memahami keadaan
WBS sekarang ini dan selalu memberikan dukungan kepada WBS.
11