Anda di halaman 1dari 4

GEOPARK (TAMAN BUMI) SAMOSIR-TOBA

SCALATOBA
(Samosir Culture And Laketoba Tourism
Batak)
http://scalatoba.blogspot.co.id/2013/02/geopa
rk-taman-bumi-samosir-toba.html
Samosir, sebuah pulau ditengah danau terbesar di dunia di dalam pulau Sumatera, Indonesia, asal
muasal leluhur orang Batak, dengan pola hidup, adat, seni budaya masyarakat yang unik pantas
menjadi objek penelitian, pelestarian dan sasaran/tujuan wisata. Danau Toba, sebuah bejana air
adalah kaldera besar letusan terbesar gunung Toba ribuan tahun lalu... Lets explore !

Rabu, 27 Februari 2013


GEOPARK (TAMAN BUMI) SAMOSIR-TOBA

A. Pengertian Umum Geopark (Taman Bumi)

Geologi adalah ilmu yang mempelajari secara keseluruhan tentang bumi, baik mengenai asal
muasal/kejadian pembentukannya, kandungannya, bentuk fisik maupun sejarahnya termasuk
segala proses alamiah yang mempengaruhi perkembangan bumi.
Geopark adalah sebuah konsep manajemen sumber daya keragaman bumi (geodiversity) yang
mencakup geologi, biologi, sosio cultural dan pariwisata. Geoarea adalah kawasan bumi yang
merupakan kumpulan beberapa geosite (satu kawasan) sedang Geosite adalah suatu wilayah
permukaan bumi yang menunjukkan bukti fisik terjadinya peristiwa geologi yang sangat
unit/spesifik/khas dan signifikan

B. Sejarah Geologi (meletusnya) Gunung Toba.

Ratusan ribu tahun yang lalu, bumi yang kita diami sekarang ini tercipta dengan bentuk fisik-
topografi daratan berbukit, bergunung; lautan yang luas. Dikawasan Toba, terdapat sebuah
gunung yang sangat besar-tinggi, konon dinamai Gunung Toba. Gunung Toba purba mengalami
letusan sebanyak 3 (tiga) kali dengan kronologis sbb :

1. Letusan Pertama, terjadi sekitar 840 ribu tahun yang lalu, yang menghasilkan kaldera
(kawah) disebelah timur kawasan, menurut penelitian di sekitar kota Porsea sekarang ini.
2. Letusan Kedua, terjadi sekitar 500 ribu tahun lalu, membentuk kaldera (kawah) di
sebelah utara (danau toba), yakni sekitar Haranggaol sekarang.
3. Letusan Ketiga, adalah letusan yang terdahsyat terjadi sekitar 75.000 tahun lalu, disebut
sebagai letusan Supervolcano; konon sebagian besar material dimuntahkan dan terlempar
jauh (hingga ke Amerika Latin-Venezuela) mengakibatkan 2/3 bumi menjadi gelap,
ditutupi es hingga beberapa tahun, kehidupan insan di bumi hanya tinggal kurang lebih
15.000 orang. Letusan ketiga yang memuntahkan banyak material sehingga kawahnya
kosong membentuk sebuah kubah besar yang disebut kawah/kaldera Toba.

Seiring dengan perjalanan waktu, kawah/kaldera Toba berangsur-angsur terisi oleh air hujan
(mungkin juga lelehan es) selama ratusan tahun, dan kaldera yang berisi air inilah yang
kemudian membentuk danau Toba.
Pada proses akhir, ternyata bumi (gunung Toba) masih menyisakan tenaga magma yang cuku
besar dan mendorong kulit bumi dari dasar danau, hingga kulit bumi terangkat ke permukaan air
danau dan itulah yang disebut sebagai Pulau Samosir. Menurut penelitian akibat terangkatnya
kulit bumi-terbentuknya Pulau Samosir, maka air danau tumpah ke sekeliling danau, mengisi
daratan yang rendah/lembah; sementara gunung Pusuk Buhit di pulau Sumatera adalah sisa
(mungkin anak) Gunung Toba.

C. Bukti Fisik Limiah terangkatnya kulit bumi dari dasar danau menjadi Pulau Samosir.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, di beberapa tempat permukaan bumi di Samosir
ditemukan bukti-bukti ilmiah bahwa Pulau Samosir adalah kulit bumi dasar danau yang
terangkat oleh tenaga magma, antara lain di Huta Tinggi, Salaon, Huta Sidolon-dolon dan
dilokasi lain, yang dikategorikan sebagai geosite. Menurut penelitian geologist Indonesia,
identifikasi menunjukkan bahwa terdapat 42 geositen di kawasan Danau Toba, 35 geosite
diantaranya ada di Kabupaten Samosir, sementara saat ini disepakati ada 8 geosite unggulan di
Kabupaten Samosir yakni : Geosite Salaon Toba di Salaon,Pulau Samosir; Geosite Simpang
Gotting di Simpang Harian (Pulau Sumatera); Geosite Kursi Parsidangan di Siallagan-Ambarita,
Kec.Simanindo (Pulau Samosir); Geositen Makam Raja Sidabutar di Tomok, Kec.Simanindo;
Geosite Pusuk Buhit di Kec.Sianjurmulamula (daratan Sumatera); Geosite Tele disepanjang jalan
raya Tele, Kec.Harian; Geosite Air panas Simbolon di Kec.Palipi (Samosir) dan Geosite
Hutatinggi di Kecamatan Pangururan (pulau Samosir);

D. Manajemen Geopark Samosir Toba;

1) Tujuan pengembangan geopark adalah untuk mengeksplorasi, mengembangkan, memelihara


dan melestarikan keterkaitan/hubungan antara warisan geologi dengan semua aspek kehidupan
manusia seperti warisan alam, warisan budaya di sebuah kawasan. Dalam hal ini sangat penting
dilakukan penataan kembali korelasi antara proses kehidupan masyarakat dengan sejarah geologi
planet bumi, mempelajari dan memahami sejarah yang saling mempenngaruhi diantara keduanya
sehinga berlangsung secara harmonis-synergis dan berkelanjutan (sustain);
2) Aspek-aspek terkait dan fungsi-fungsi dalam manajemen geopark :

Fungsi Perlindungan (konservasi), yakni kegiatan untuk mempertahankan keberlanjutan


sebagian sumber daya fisik bumi yang mewakili tatanan budaya dan usaha pemahaman
geologi dalam upaya mendukung pelestarian alam, lingkungan, meminimalisasi kerugian
akibat bencana dan konservasi/perlindungan sumber daya alam. Manajemen geopark
berfungsi untuk menjaga, melindungi, melestarikan sumber daya agar tidak hilang atau
tidak termanfaatkan dengan baik.
Aspek Pendidikan dan Penelitian (Edukasi dan Riset) Melalui pendidikan-sosialisasi,
masyarakat mengetahui proses geologi terbentuknya bumi tempat tinggalnya dan
lingkungan sekitarnya, sebagai dasar dan pemahaman bagi masyarakat untuk
melestarikan warisan alam yang diberikan dan dapat mengetahui serta menghindari
akibat negatif dari bencana geologi yang mungkin/dapat terjadi swaktu-waktu. perlu
diketahui dan dipelajari dengan bantuan ilmu dan teknologi bahwa banyak dan cukup
besar potensi benda-benda geologi yang ada, namun belum memberi manfaat, dan pada
suatu saat akan dapat difungsigunakan bagi kehidupan masyarakat
Aspek Ekonomi Masyarakat Lokal. Harus dipahami bahwa geosite adalah inti dari
geopark bersama-sama dengan kehidupan masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk
mengelola dan mengkonservasi nilai penting yang terkandung di setiap geosite, maka
masyarakat sekitar perlu diberdayakan melalui kelompok masyarakat, sehingga mampu
menjadikan geosita yang ada menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi
(geowisata). Diharapkan melalui geowisata ini akan terjadi perputaran ekonomi secara
berkesinambungan antara masyarakat sekitar dengan masyarakat pengunjung/pendatang.

E. Batas Wilayah Pengelolaan Geopark Samosir-Toba.

Karena luasnya sebaran geosite dari Geopark Toba yang meliputi 7 Kabupaten di kawasan
Danau Toba, yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi dan Kabupaten
Karo, maka disepakati organisasi pengelolaannya dikelompokkan menjad 4 (empat0 geoarea,
penentuan geoarea ini didasarkan pada urutan waktu kejadian dan proses geologinya :
1. Geoarea Kaldera Porsea, disebelah timur, meliputi geosite di Parapat (Kab.Simalungun)
sampai ke Porsea (kab.Tobasa)
2. Geoarea Kaldera Haranggaol, disebelah utara meliputi geosite di Kabupaten Simalungun,
Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi
3. Geoarea Kaldera Sibandang, disebelah selatan, meliputi geosite di Kabupaten Tapanuli Utara
dan Kabupaten Humbahas, dan
4. Geosite Pulau Samosir, yang berada dibagian tengah meliputi geosite di Kabupaten Samosir.
Berdasarkan masterplan Geopark Toba yang telah disusun maka Pusat Informasi/etalase Geopark
Toba ditetapkan di Sigulatti (kaki pusuk Buhit sebelah barat) di Kecamatan Sianjurmulamula.
Etalase/Pusat Informasi Geopark Toba ini berada diatas areal seluas 22 Ha (milik Pemkab
Samosir) yang akan didesain, ditata dan dibangun sebagai tempat untuk memelihara,
menyimpan, serta memajang contoh-contoh material dari semua geosite yang ada di geopark
Toba, disertai dengan data teknis ilmiah disamping informasi tentang letak geografis, jarak dan
peta geosite yang sudah diteliti. Pusat Informasi ini akan berfungsi sebagai gerbang awal
informasi bagi masyarakat/pengunjung tentang geopark Toba secara komprehensif, sebelum
mengunjungi langsung geosite yang ada. Di lokasi Pusat Informasi ini direncanakan akan
dibangun gedung theater sebagai tempat untuk memutar film (animasi) multi dimensi/multi
media tentang peristiwa meletusnya Gunung Toba sampai terbentuknya Danau Toba dan Pulau
Samosir.
F. Dasar dan proses pengusulan Geopark Toba.
Proses Pengusulan Geopark Toba ini dimulai oleh Forum Lake Toba Regional Management
(LTRM) dan Kementerian Parekraf serta Kementerian ESDM sejak pertengahan tahun 2011,
melalui penelitian beberapa geosite, dan penyusunan Masterplan Geopark Toba.
Sejak awal tahun 2012 telah dilakukan sosialisasi tentang geopark Toba dan prospek masa depan
kepada beberapa pihak di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Lokal Samosir.
Berdasarkan Keputusan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata No. 20/Kep/D.PDP/III/2012
tanggal 25 Maret 2012, telah ditetapkan Geopark Toba sebagai Geopark Nasional Indonesia,
ditindaklanjuti dengan pembentukan Tim Persiapan pembangunan Geopark Toba di Kabupaten
Samosir dengan Keputusan Bupati Samosir No. 80 Tahun 2012 tgl...April 2012.-
Visi Pembangunan Kabupaten Samosir dalam RPJMD I (2005-2010) Samosir Kabupaten
Pariwisata 2010 yang indah, Damai dan Berbudaya dengan Agribisnis yang berwawasan
lingkungan menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
Perda No. 4 tahun 2011 tentang RPJMD II (2011-2015) : Samosir menjadi Daerah Tujuan
Wisata Lingkungan Yang inovatif 2015; dan Perda No. 3 tahun 2011 tentang RPJPD : Samosir
menjadi Daerah Tujuan Wisata Internasional 2025.

G. Geopark Toba, peluang pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba dan Kabupaten
Samosir.

Geopark Toba (Taman Bumi) merupakan sebuah peluang-wahana-alat untuk meningkatkan dan
mengembangkan kepariwisataan di kawasan Danau Toba, khususnya Pulau Samosir, konsep ini
dapat dijadikan sebagai event dan daya tarik wisata sekaligus untuk pemberdayaan masyarakat,
karena konsep ini adalah konsep berbasis ilmiah, yang berfungsi sebagai konservasi, pendidikan
dan pengembangan ekonomi masyarakat. Geopark adalah salah satu event pariwisata; pariwisata
adalah penghela (trigger), motor penggerak, bagi semua aspek kehidupan sosial budaya dan
ekonomi masyarakat. Tuhan memberi kewenangan kepadamu untuk mengelola bumi dan segala
isinya yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupmu, lakukan yang terbaik agar kamu peroleh
yang baik.

Posted by AMBARITA SAMOSIR at 22.03

Anda mungkin juga menyukai