Kerusakan Lingkungan Perairan Yang Diaki
Kerusakan Lingkungan Perairan Yang Diaki
Oleh :
MUTIA
08101005042
1.2 Tujuan
Tujuan dari studi kasus ini antara lain yaitu :
1) Untuk mempelajari permasalahan kerusakan ekosistem yang terjadi pada
lingkungan perairan
2) Mengetahui penyebab terjadinya Harmful Algae Blooms
3) Dapat mengetahui mekanisme terjadinya Harmful Algae Blooms
1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah studi kasus ini antara lain sebagai berikut :
1) Mengetahui tipe kerusakan lingkungan pada perairan yang disebabkan
oleh blooming alga.
2) Memahami cara mengatasi kerusakan lingkungan perairan yang
disebabkan oleh blooming alga.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1) Harmful Algae Blooms (HABs) merupakan fenomena pertumbuhan
fitoplankton di air laut atau air payau yang dapat menyebabkan kematian
massal ikan dan mengontaminasi biota lainnya dengan toksik yang
dikeluarkan oleh fitoplankton.
2) Pertumbuhan fitoplankton yang terlalu berlebih akibat pengkayaan zat
hara (eutrofikasi) dapat menimbulkan dampak negatif karena beberapa
spesiesnya dapat menghasilkan senyawa toksin.
3) Alga blooming juga menyebabkan konsentrasi oksigen di wilayah tersebut
menurun (hypoxia) dan menyebabkan ikan kekurangan oksigen untuk
bernafas yang pada akhirnya menyebabkan kematian ikan dalam jumlah
besar.
4) Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan
penanaman pohon, sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar, tidak
membuang sampah ke sungai, Mengurangi intensitas dengan melakukan
penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan
air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5) Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan
penanaman pohon.
3.2 Saran
Saran yang didapatkan yaitu Pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh
manusia sangat berdampak besar terhadap meledaknya populasi fitoplankton yang
berbahaya (HABs), Manusia harus semakin bijak dalam memperhatikan
lingkungan sekitar, khususnya membuang limbah agar HABs dapat dikendalikan.