Anda di halaman 1dari 26

Nama : Fakhrunnisyak

Mata Kuliah : Sejarah Fisika

Kelas : Ekstensi A 2012

Prodi : Pendidikan Fisika


KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusunan makalah ini pada akhirnya dapat kami selesaikan, dengan judul
TERMOMETER.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas serta melengkapi proyek pembuatan
rangkaian, pada studi Sejarah Fisika . Untuk melengkapi dan memenuhi tugas tersebut, dalam
penyusunan laporan ini kami membuat berdasarkan fakta dan data antara lain dari sample
makalah dari beberapa referensi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan, waktu dan kemampuan yang kami miliki. Namun demikian kami
berusaha agar makalah ini dapat memenuhi syarat, baik dari segi isi maupun penulisannya.
Atas segala kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam makalah ini tetap akan menjadi
tanggung jawab kami.
Untuk mencapai kesempurnaan dari penyusunan Makalah ini, saran dan kritik
pembaca sekalian sangat kami harapkan agar dapat dijadikan pedoman dikemudian hari.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah, terima kasih atas
dorongan dan dukungannya.
Semoga ketulusan dan kebaikan kalian mendapat balasan yang besar dari Tuhan
YME. Akhir kata, kami mengharapkan agar makalah proyek ini dapat bermanfaat bagi
Mahasiswa khususnya dan pembaca umumnya.

Medan, 28 April 2014

PENULIS
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................................................

BAB II

ISI

Pengertian termometer ................................................................................

Cara kerja termometer ................................................................................

Jenis-jenis termometer ................................................................................

Hubungan antara skala pada termometer ...........................................

BAB III

PENUTUP .................................................................................................................
PENDAHULUAN

Pada pembelajaran sebelumnya kita telah mengenal salah satu komponen elektronik
yang penting yakni kapasitor. Pada bab ini akan diperkenalkan komponen elektronik penting
lainnya yang disebut induktor L. Jika kapasitor dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk
medan listrik E pada kedua pelatnya, maka induktor pun dapat menyimpan energi listrik,
namun dalam bentuk medan magnet B.

Induktor biasanya digunakan secara luas dalam rangkaian-rangkaian anlog dan


prosesing sinyal. Bersama kapasitor dan komponen lain, induktor dipergunakan juga sebagai
filter frekuensi suatu sinyal tertentu. Rangkaian penala, tuning dan pemancar juga
menggunakan induktor.

Dua atau lebih induktor yang fluks magnetiknya terkopel akan berfungsi sebagai
transformator, yang merupakan komponen dasar dalam setiap rangkaian yang berhubungan
dengan jaringan listrik.

Induktor juga digunakan sebagai komponen dalam rangkaiakn perangkat penyimpan


energi listrik.

Dalam makalah ini akan dibahas definisi dari induktansi, cara kerja sebuah induktor
dan beberapa kompopnen elektronika yang menggunakan lilitan seperti solenoida dan teroida
seperti halnya induktor.
TERMOMETER

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (derajat panas atau
dingin) suatu benda.Termometer menggunakan zat yang mudah berubah sifat akibat
perubahan suhu (sifat termometrik benda). Raksa (Hg) dan Alkohol mudah memuai akibat
perubahan suhu, sifat termometrik inilah yang dipakai pada termometer zat cair.

Pembuatan skala pada termometer memerlukan dua titik referensi yaitu titik tetap bawah
dan titik tetap atas. Titik tetap bawah dipilih titik beku air dan titik tetap atas dipilih titik didih
air pada tekanan udara 1 atmosfeer.

Secara umum kita dapat membandingkan suatu termometer dengan termometer lain.
Termometer X memiliki titik beku air pada skala A dan titik didih air pada skala B dan
termometer Y memiliki titik beku air pada skala C dan titik didih air pada skala D.
Perhatikan gerak muai zat cair kedua termometer, saat termometer X menunjuk skala tx dan
termometer Y menunjuk skala ty. Untuk mengetahui hubungan kedua termometer dengan cara
membandingkan panjang zat cair kedua termometer tersebut.

Jenis- jenis termometer

Termometer yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak jenisnya, di


antaranya termometer klinis, termometer ruangan, dan termometer maksimum-minimum.
Setiap jenis termometer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Nah, tahukah anda
fungsi dari jenis-jenis termometer tersebut? Mari mencari tahu melalui uraian berikut.

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor
h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Umumnya,


termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan pasiennya.
Termometer ini mempunyai skala dari 35 C sampai dengan 42 C. Hal ini dikarenakan suhu
tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 C atau tidak pernah lebih dari 42 C.
Bagianbagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari kaca tipis), bagian sempit,
batang kaca, dan air raksa. Termometer klinis diperlihatkan pada Gambar 1.14.

Gambar 1.14 Termometer klinis

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)


Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu suatu
ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari 20 C sampai 50 C. Untuk
memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan menempel pada dinding
dengan arah vertikal. Termometer ruangan diperlihatkan pada Gambar 1.15.

Gambar 1.15 Termometer ruangan

ca. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan


suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum dan suhu
minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-minimum terdiri
atas raksa dan alkohol (sekarang digunakan minyak creosote). Raksa digunakan untuk
mengukur suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu minimum.
Gambar 1.16 memperlihatkan termometer maksimum-minimum.
Gambar 1.16 Termometer maksimumminimum

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah
kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu.
Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu be berarti dua sedangkan kata metal berarti logam,
sehingga bimetal berarti dua logam.
Cara Kerja :

Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini
dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi
tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih
rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam
yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan
lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam
yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang
koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.

Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena
pemuaian panjang pada logam. Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga
digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain.

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini bisa
kamu gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Termometer ini menggunakan cairan raksa
atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga
skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat
kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer
(reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Ciri-ciri termometer laboratorium antara lain:

a) Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran ilmiah
lainnya,

b) Menggunakan zat muai raksa,

c) Skala ukurnya luas, hingga di bawah nol,

d) Terdapat jenis termometer laboratorium yang tidak diberi skala sehingga dapat digunakan
untuk praktek peneraan skala.

Cara Menggunakan : Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan), Jika
cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya
bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil
(pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir)
dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Jenis Zat Muai : Cairan raksa atau alkohol.

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip


kerjanyasama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital
menggunakanlogam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini
diterjemahkan olehrangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung
bisa dibaca.
Cara Menggunakan :Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai
sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua
buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan
(dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik
hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.

Skala Suhu : 32o C 42o C / 90o F 107.6o F

Kelebihan : Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang
kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan
ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

Kekurangan : Harganya mahal.

f. Termometer Inframerah

Termometer Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya
infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika menggunakan
laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan untuk
menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah
energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya, Temperatur objek dapat
dibedakan.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang
mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah
disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini
bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra merah
berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak
dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.

Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol


sampai menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang
dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar
yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan direspon oleh sensor
penerima sehingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.

Termometers Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan temperatur.


Beberapa contoh, antara lain:

1) Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.

2) Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot

3) Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi

4) Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik

5) Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran

6) Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll

7) Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan


pengembangan atau quality control pada manufaktur

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)


Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika
yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai
tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang
mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu)
dan resistor (alat pengukur tahanan).

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di
Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum:
Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature
Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat
NTC justru kebalikannya.

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Termometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa
digunakan yaitu gas hidrogen dan helium dengan tekanan rendah, apabila gas itu dikenai
panas sehingga volumenya akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan
maka termometer gas lebih teliti daripada termometer cairan. Termometer gas dapat
digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana
lebar jangkauannya antara 250C sampai degan 1500C.

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)

Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya berdasarkan perubahan warna
logam akibat perubahan suhu. Termometer optik disebut juga pyrometer yang biasanya
digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000C) seperti pada peleburan
logam.

Termometer biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh anak demam. Cara
penggunaannya :
Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau di
bawah 35C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang tidak berair raksa.
Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan
pembesih alkohol.
Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa
tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan termometer digital
relatif lebih cepat.
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5 C, artinya anak demam.
Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena
banyak bergerak. Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit
kemudian.
Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan
pembersih beralkohol

Cara Menggunakan Termometer

Demam pada bayi dan batita kerap membuat orangtua khawatir. Demam sejatinya
merupakan gejala penyakit dan manifestasi perlawanan tubuh terhadap infeksi kuman. Jika
anak mendapat demam, hal pertama yang wajib dilakukan orangtua adalah memantau suhu
tubuh si kecil.

Anda harus segera membawa anak ke dokter, berapapun usianya bila suhu tubuhnya
mencapai 40,5o Celcius. Itu berarti penyakitnya sangat serius. Anda tidak mungkin
menentukan suhu tubuh hanya dengan meraba kening atau leher anak. Untuk itulah
menyiapkan termometer suhu badan di rumah menjadi wajib hukumnya. Pertanyaannya,
termometer seperti apa yang tepat untuk keluarga Anda dan bagaimana cara
menggunakannya dengan benar? Berikut kami berikan cara menggunakan termometer.

Termometer Aksila/ketiak

Cara Penggunaan: sesuai dengan namanya, penggunaan termometer ini diselipkan pada
ketiak. Bagian yang diselipkan adalah ujung yang lebih kecil dan memiliki indikator pada
ujungnya. Pastikan Anda menyelipkannya di bagian puncak ketiak.

Waktu: lebih dari 10 menit.

Tingkat Akurasi: Hasil pengukuran termometer ketiak tidak seakurat pengukuran


termometer mulut atau rectal. Umumnya suhu yang didapat dengan menggunakan
termometer ketiak lebih rendah 1-2 derajat. Thermometer ini sangat cocok digunakan untuk
usia balita ke atas.

BagaimanacCaramPenggunaankTermometerndimRektal?

Cara ini merupakan cara yang sangat baik hanya saja mungkin kurang menyenangkan. Bayi
sebaiknya diukur dengan cara ini mengingat keakuratannya yang lebih tinggi. Suhu yang
tercatat umumnya lebih tinggi 10 dibanding pengukuran suhu melalui mulut (oral).

Bila memakai termometer air raksa, pastikan Anda sangat berhati-hati. Gerakan mendadak
dari bayi dapat membuat termometer pecah dan menimbulkan bahaya. Termometer
dimasukkan melalui lubang pantat (anus) selama paling sedikit 3 menit. Jangan lupa untuk
mengibas-kibaskan dulu termometer tersebut sebelum pemakaian agar air raksa yang sudah
naikmdapatjturunhkembali.

Untuk mendapat hasil yang optimal, baringkan bayi dalam posisi telungkup di atas alas yang
lembut. Pisahkan kedua pantat bayi dengan jari kita lalu masukkan termomoter (yang telah
diberi pelicin) sedalam 1 inci. Sesudah itu Anda tinggal menunggu selama 3 menit sambil
menjaga secara hati-hati agar termometer tidak sampai pecah.

BagaimanajCaranPenggunaanmTermometerndimTelinga?

Ini merupakan cara yang cukup canggih di mana yang diukur adalah temperatur gendang
telinga. Cara kerjanya dalam menentukan suhu tubuh adalah membaca radiasi infrared yang
berasalzdarikjaringanmgendangtelinga.

Pengukuran dengan cara ini memang memiliki beberapa kelebihan seperti kemampuan untuk
mengukur secara lebih tepat temperatur dalam otak. Untuk diketahui, temperatur otak
sebenarnya adalah ukuran yang paling tepat dalam hal pengukuran temperatur tubuh.
Kelebihan lain adalah penggunaan waktu yang sangat singkat, sekitar 2 sampai 3 detik saja.

Hanya saja, keakuratan termometer model ini memang masih dipertanyakan oleh sebagian
kalangan dokter. Selain itu, kelemahan lainnya terletak pada harganya yang masih cukup
mengurasjkantongjkita.

Karena faktor kekurangakuratan pengukuran khususnya pada anak, termometer telinga tidak
dianjurkan pemakaiannya pada anak yang berusia kurang dari 3 tahun.

BagaimananCarakPenggunaankTermometermBasal?

Temperatur basal adalah temperatur tubuh Anda saat baru bangun pagi. Temperatur ini
biasanya juga merupakan temperatur tubuh yang terendah.

Lalu, apa pula yang dimaksud dengan termometer basal? Termometer basal merupakan
temometer yang sangat sensitif yang digunakan untuk menilai perubahan temperatur yang
sangat sedikit. Cara penggunaannya dapat melalui mulut atau melalui rektal.

Karena suhu yang ingin diukur adalah suhu basal, tentu saja pengukuran suhu dilakukan
segera setelah Anda bangun tidur. Jadi, jangan letakkan termometer ini di sembarang tempat.
Letakanlah pada lokasi yang sangat mudah dicapai dari tempat tidur. Bila Anda sudah
terlanjur bangun dan berjalan, suhu tubuh Anda tentu telah berubah dan pengukuran menjadi
tidak akurat.

Perubahan suhu yang terjadi digunakan untuk memperkirakan saat terjadinya pelepasan sel
telur (ovulasi) pada wanita. Pada saat ovulasi, umumnya terjadi peningkatan suhu secara
mendadak dan tidak kembali normal sampai menstruasi terjadi.

Dengan cara ini, kita dapat memperkirakan masa subur secara lebih akurat. Dengan
mengetahui kapan ovulasi terjadi, kemungkinan keberhasilan pembuahan akan lebih besar.
Karena itu, bagi mereka yang sedang menanti-nantikan datangnya kehamilan, cara ini
mungkin dapat dicoba.

BagaimananCaramPenggunaanmTermometermDigital?

Ini adalah bagian dari kemajuan teknologi dimana termometer air raksa mulai digantikan oleh
caraglainnyangmrelatifmlebihbaman.

Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan
memberitahukan bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan. Cara pengukuran umumnya
sama dengan cara pengukuran dengan memakai termometer konvensional (air raksa), hanya
saja Anda tidak perlu melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.

Walau demikian, biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat
termometer tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara
berbeda untuk pemakaiannya.

Termometer Mulut

Cara pengunaan: Termometer ini dimasukan ke dalam mulut, namun perhatikan


penempatannya. Anda harus memastikan ujung termometer berada di bawah lidah bagian
paling dalam. Hal ini penting, karena masih banyak orang yang mengira penggunaan
termometer mulut hanya dengan memasukannya ke dalam mulut, di atas lidah dan cukup
dengan dikulum.

Waktu: sekitar 3-4 menit.

Tingkat akurasi: Karena semakin dekat ke inti tubuh, maka tingkat akurasi termometer
mulut lebih tinggi dibandingkan dengan thermometer aksila. Suhu pada termometer mulut
biasanya 1-2 derajat lebih tinggi daripada termometer aksila. Usahakan anak tidak minum
atau makan sesuatu yang panas atau dingin 20 atau 30 menit sebelum pengukuran agar suhu
dibawah lidah tidak berubah dan hasilnya pun akurat. Termometer ini cocok digunakan untuk
balita ke atas.

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Thermometer analog bisa juga disebut
sebagai thermometer manual, karena cara pembacaannya. masih manual. Penggunaan air
raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan
sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.
Namun ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan
pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.

Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan
adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas
melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak
dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat
membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan
fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain
termometer medis.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 C (-37.89 F) dan hanya dapat digunakan
pada suhu diatasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga
tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer
mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak disana
ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke
kondisi awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam
tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 C (-34.6 F). Pada area di mana suhu
maksimum tidak diharapkan naik di atas 38.83 C (-37.89 F) termometer yang memakai
campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku
of -61.1 C (-78 F).

Pengukuran Termometer Air Raksa

Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait.
Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan
air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada thermometer yaitu pada uap air yang
mendidih. Saat dikeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini
berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung). Jadi pegukuran
suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan.

Titik didih Celcius yaitu 0 C (212 F) dan titik beku pada 100 C (32 F). Tetapi
peneliti lain -Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius
dengan titik beku pada 0 C (32 F) dan titik didih pada 100 C (212 F). Dia menamakannya
Centrigade.

Cara kerja Termometer Air Raksa

Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga
hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa
dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;

1.Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2.Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3.Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4.Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

Kalibrasi Termometer Air Raksa

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.

Proses kalibrasi thermometer antara lain :


1.Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat
seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2.Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.
3.Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

(Fisikanesia). Dalam pembahasan yang lalu, tentang Besaran Suhu dan Alat
Ukurnya, telah kita uraikan bahwa cara untuk mengetahui nilai dari besaran suhu tersebut
adalah dengan menggunakan suatu alat yang bernama termometer. Termometer, ternyata
berbeda-beda dalam hal jenis skalanya. Hingga saat ini, setidaknya ada empat skala
termometer yang umum digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu:

1. Termometer Skala Celcius

Skala Celcius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Skala ini ditetapkan oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Swedia bernama Anders Celcius
(1701 - 1744). Ia menetapkan titik beku air sama dengan 0 derajat sebagai titik tetap bahwa,
dan titik didih air sama dengan 100 derajat sebagai titik tetap atas. Di antara jarak kedua titik
tersebut dibagi menjadi 100 satuan derajat. Skala Celcius memiliki satuan derajat Celcius
yang ditulis 0C.

2. Termometer Skala Fahrenheit

Skala Fahrenheit ditetapkan oleh Gabriel Daniel Fahrenheit (1686 - 1736), seorang ilmuwan
fisika berkebangsaan Jerman. Ia menetapkan titik beku air sama dengan 32 0 dan titik didih air
sama dengan 2120 . Di antara jarak kedua titik tetap tersebut dibagi menjadi 180 satuan
derajat. Penulisan nilai suhu, misalnya 100 derajat fahrenheit, cukup ditulis 100 0F. Skala
Fahrenheit banyak dipakai dinegara-negara Eropa dan Amerika.
3. Termometer Skala Reamur

Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamakan oleh Rene Antoine Ferchault de Reamur,
yang pertama mengusulkannnya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Reamur, titik
didih air 80 derajat, serta memiliki 80 satuan derajat, penulisan nilai suhu skala Reamur,
misalnya 40 dejarat Reamur, ditulis 400R skala ini mulanya dibuat dengan alkohol, jadi
termometer Reamur yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Reamur sejati.
Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi
kemudian digantikan oleh Celcius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di Industri
permen dan keju.

4. Termometer Skala Kelvin

Lord Kelvin (1824 - 1907) adalah ilmuwan berkebangsaan Inggris yang menetapkan skala
Kelvin. Skala Kelvin ditetapkan berdasarkan perhitungan bahwa ada suhu minimal di alam
ini. Hal tersebut didukung oleh teori kinetik partikel bahwa pada suhu nol mutlak, partikel-
partikel semua zat praktis tidak bergerak. Suhu nol mutlak tersebut sama dengan -273,15 0C,
biasanya dibulatkan menjadi -273 0C. Pada skala Kelvin, titik beku air adalah 273 K dan titik
didihnya 373 K. Skala kelvin memiliki satuan Kelvin, ditulis 0K.
Termometer yang sering digunakan

Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:

Termometer bulb (air raksa atau alkohol)

Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan,
dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat
pemuaian cairan.
Berdasar pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang
diisikan kadang-kadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang
disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
Keutungan termometer bulb antara lain tidak memerlukan alat bantu, relatif murah,
tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia,
dan konduktivitas panas rendah.
Kelemahan termometer bulb antara lain mudah pecah, mudah terkontaminasi cairan
(alkohol atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit
(pencelupan).
Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb dari benturan dan menghindari
pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber kesalahan termometer bulb:

- time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah
batang kapiler
- thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas
yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya

- cairan (alkohol, merkuri) yang terputus

- kesalahan pembacaan

- kesalahan pencelupan

Termometer spring

Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap
panas, pada ujung spring terdapat pointer.
Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik,
sedangkan bila udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun. Secara umum
termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.
Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor
(probe) terhadap benturan/ gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi
suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran...

Termometer nonkontak

Termometer infra merah, mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi
energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu, dengan mengetahui jumlah
energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat
dibedakan.

Termometer elektronik

Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance
thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 C sehingga
disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100
ohm adalah nominal 0.385 ohm/C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/C juga
tersedia.

Satuan suhu
Celsius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik didih 100 80 212 373

Titik beku 0 0 32 273

Selisih kedua titik 100 80 180 100

Perbandingan 5 4 9 5

Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius,
Fahrenheit, dan Reamur.

Pada skala Celsius, 0 C adalah titik dimana air membeku dan 100 C adalah titik
didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia.
Skala Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup
ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk lebih tepatnya).

Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air
membeku adalah 32 F dan titik didih air adalah 212 F.

Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya.
Misalnya cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20 K.

Mengubah skala suhu

Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan
mengingat perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala awal)xSuhu.
Dari Celsius ke Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan

77 F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25

Suhu paling dingin di bumi pernah dicatat di Stasiun Vostok, Antarktika pada 21 Juli 1983
dengan suhu -89,2 C.

Daftar Perhitungan Skala Suhu


Ke
Dari
Celsius Reamur Fahrenheit Kelvin

Celsius

Reamur

Fahrenheit

Kelvin

Perbandingan Termometer Suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin


Yang perlu kita ketahui adalah perbandingan suhu antara celcius, reamur, Fahrenheit dan
Kelvin adalah 5 : 4 : 9 : 5. Khusus untuk Fahrenheit perlu ditambah 32 untuk perubahannya
A. Rumus merubah celcius ke kelvin= Celcius + 273,15
B. Rumus merubah celcius ke rheamur= Celcius x 0,8
C. Rumus merubah reamur ke celcius= Rheamur x 1,25
D. Rumus merubah celcius ke fahrenheit= (Celcius x 1,8) + 32
E. Rumus merubah Fahrenheit ke celcius= (Fahrenheit - 32) / 1,8

F. Rumus merubah rheamur ke fahrenheit= (Rheamur x 2,25) + 32


Percobaan :

Pada thermometer jenis celcius mempunyai titik beku 0c, titik didih 100c, dan
jumlah skala adalah 100 skala.
Pada thermometer jenis reamur mempunyai titik beku 0c, titik didih 80c, dan
jumlah skala adalah 80 skala.
Pada thermometer jenis Fahrenheit mempunyai titik beku 32c, titik didih 212c, dan
jumlah skala adalah 180 skala.
Pada thermometer jenis kelvin mempunyai titik beku 273c, titik didih 373c, dan
jumlah skala adalah 100 skala.
Dari Gambar tersebut, diketahui bahwa 0C = 32 F dan 100 C = 212 F, serta 100 skala
Celsius = 180 skala Fahrenheit sehingga dapat dinyatakan persamaan sebagai berikut.

Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Fahrenheit sebagai berikut.

Dan juga, Dari Gambar diatas, telah diketahui bahwa titik tetap bawah skala Celsius dan
skala Reamur adalah 0 C dan 0 R. Adapun titik tetap atas skala Celsius dan skala Reamur
adalah 100 C dan 80 R. Jadi, 100 skala Celsius = 80 skala Reamur. Sehingga dapat
dinyatakan persamaan sebagai berikut.

Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Reamur sebagai berikut:

Hubungan antar Skala Suhu

1. Hubungan Skala Celcius dan Reamur


Celcius dan Reamur menggunakan cara yang sama dalam menetapkan titik atas dan titik
bawah. Keduanya juga menetapkan 0 sebagai batas bawah. Perbedaannya Celcius membagi
menjadi 100 skala, sedangkan Reamur membagi menjadi 80 skala. Dengan demikian satu
bagian skala Celcius = 80/100 atau 4/5 bagian skala Reamur. Bila suhu naik 1 C, kenaikan
pada skala reamur adalah1 x 4/5 R = 0,8 R. Bila suhu naik 10 C, kenaikan pada skala
reamur adalah10 x 4/5 R = 8 R; demikian seterusnya. Jadi bila pada termometer skala
Celcius menunjukkan suhu 10 C, maka pada skala reamur menunjukkan suhu 8 R. T 0C =
4/5 T R atau T R = 5/4 T C.

2. Hubungan Skala Celcius dan Fahrenheit


Seperti Reamur, Celcius dan Fahrenheit menggunakan cara yang sama dalam menetapkan
titik atas dan titik bawah. Perbedaannya Celcius membagi menjadi 100 skala, sedangkan
Fahrenheit membagi menjadi 180 skala. Perbedaan yang lain, Celcius mulai dari 0 C
sedangkan Fahrenheit mulai dari 32 F. Dengan demikian satu bagian skala Celcius =180/100
atau 9/5 bagian skala Fahrenheit. Bila suhu naik 1 C, kenaikan pada skala fahrenheit adalah
1 x 9/5 F = 1,8 F. Bila suhu naik 10 C, kenaikan pada skala reamur adalah 10 x 9/5 F =
18 F; demikian seterusnya. Karena Celcius menetapkan 0 C sebagai batas bawah
danFahrenheit menetapkan 32F, maka untuk setiap kenaikan skala Celcius ditambah dengan
32.Jadi bila pada termometer skala Celcius menunjukkan suhu10 C, maka pada skala
Fahrenheit menunjukkan suhu 32+18 F.T C = (32 + 9/5 T) F atau T F = 5/9 (T 32) C.

3. Hubungan Skala Celcius dan Kelvin


Skala Celcius dan Kelvin menggunakan skala yang sama, yaitu membagi menjadi 100
skala untuk batas atas dan batas bawah. Perbedaannya Celcius mulai dari 0 C sedangkan
Kelvin mulai dari 273 K. Dengan demikian satu bagian skala Celcius = satu bagian skala
Kelvin. Bila suhu naik 1 C, kenaikan pada skala Kelvin adalah 1 K bila suhu naik 10C,
kenaikan pada skala Kelvin adalah 10 K juga; demikian seterusnya. Karena Celcius
menetapkan 0C sebagai batas bawah dan Kelvin menetapkan 273K, maka 273.Jadi bila
pada termometer skala Celcius menunjukkan suhu 10 C, maka pada skala Kelvin
menunjukkan suhu 10 + 273 K = 283 K. T C = T + 273 K atau T K = (T 273) C
BAB III

PENUTUP

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (derajat panas atau
dingin) suatu benda.Termometer menggunakan zat yang mudah berubah sifat akibat
perubahan suhu (sifat termometrik benda). Raksa (Hg) dan Alkohol mudah memuai akibat
perubahan suhu, sifat termometrik inilah yang dipakai pada termometer zat cair.

Pembuatan skala pada termometer memerlukan dua titik referensi yaitu titik tetap bawah
dan titik tetap atas. Titik tetap bawah dipilih titik beku air dan titik tetap atas dipilih titik didih
air pada tekanan udara 1 atmosfeer.

Jenis- jenis termometer

a. Termometer Klinis

b. Termometer Ruangan

. Termometer Maksimum-Minimum

d. Termometer Bimetal

e. Termometer Laboratorium

f. Termometer Digital

g. Termometer Termistor

h. Termometer gas

i. Termometer optik (pyrometer)


DAFTAR PUSTAKA

mohtar.staff.uns.ac.id/files/2008/08/TERMOMETER

faikfaik505.wordpress.com/2013/06/13/termometer.com

putrajagad-physics.blogspot.com/2009/.../termometer.com

Anda mungkin juga menyukai