Anda di halaman 1dari 6

RANGKAIAN RLC

Di namakan RLC, sebab nama ini jadi simbol listrik yang biasa digunakan untuk
ketahanan, induktansi dan kapasitansi dari masing-masing komponen. Perbedaan dari rangkaian
RLC ini tampak dari resistor, dimana tiap-tiap osilasi yang timbul di sirkuit akan mati dari waktu
ke waktu bila tidak terus berjalan sesuai dengan sumber. Hal ini merupakan dampak dari resistor
yang disebut peredam. resistensi dari beberapa resistor tidak bisa di hindari di sirkuit nyata,
apalagi bila resistor tidak dengan spesial dimasukkan sebagai komponen untuk rangkaian RLC
seri yang memakai arus ac, maka arus listrik akan memperoleh hambatan dari R, L dan C.
hambatan tersebut biasanya dinamakan dengan impedansi ( z ). impedansi adalah kombinasi
secara vektor dari XL, XC dan XR yang besarannya dilihat dari satuan z. Impedansi rangkaian
RLC bergantung pada frekuensi. Karena reaktansi induktif berbanding langsung atau lurus
dengan frekuensi dan reaktansi kapasitif berbanding terbalik dengan frekuensi. Misalkan kita
mempunyai sebuah hambatan R, inductor L, dan kapasitor C yang terangkai secara seri dan
dihubungkan dengan sumber tegangan tetap Vs(t) seperti pada gambar berikut:

Jika Vab = VR
Vbc = VL
Vcd = VC
Maka,

Sedangkan Impedansi ekivalen rangkaian adalah:

Besarnya impedansi ekivalen rangkaian adalah:


Dimana Z merupakan conjugate kompleks dari Z sehingga diperoleh:

Arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah :

Dalam arus bolak-balik, untuk bentuk gelombang sinus, impedansi adalah perbandingan
phasor tegangan dan phasor arus.
Dari hubungan tegangan dan arus seperti v = Ri;
di dv
vL ;i C , maka akan terlihat bahwa:
dt dt
pada R ; tegangan sefasa dengan arusnya
pada L ; tegangan mendahului 90o terhadap arusnya
pada C ; tegangan ketinggian 90o dari arusnya

Bila perbandingan tegangan dan arus pada R disebut resistansi, dan perbandingan tegangan
dan arus pada L dan C disebut reaktansi, maka akan terlihat bahwa resistansi tidak akan
sebanding dengan reaktansi.
RANGKAIAN RC

Gambar Rangkaian RC
1
C
Menurut hukum Kirchoff II (KVL), dapat di tulis : vi Ri i.dt

vi = vR + vC
vR sefasa dengan i
vC ketinggalan 90o dari 0o < 90o

vi ketinggalan ditentukan oleh perbandingan reaktansi dan resistansinya. Beda fasa antara
vC dan i. atau vi dan I dapat dilihat dengan membandingkan beda fasa antara v C dan vR, atau
antara vi dan vR (mengapa?)
1
C
Dari persamaan v Ri i.dt atau vi vi vR vC

Bila vR = vO
Untuk vC >> vR v,maka vi vC
1 dvt
vi
C i.dt atau t C
dt
Sehingga diperoleh hubungan output (v O = vR) dengan input (vi) sebagai berikut :
dvt
vO Ri RC
dt
Rangkaian dengan persyaratan ini dikenal sebagai rangkaian differensiator.
Dalam bentuk phasornya, persyaratan di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
vC v R atau V C V R

1
I R I
j C
1
C
CR 1
1 1
Bila O atau f O
RC 2RC

1 O

Dari persamaan Vt V R V C , bila diambil

V O V R , maka dapat dituliskan


VO R 1 R

Vt 1 1 o
R 1 1 j
jC jC

VO
Untuk o akan diperoleh 1
Vt
o disebut frekuensi cut off dimana pada frekuensi ini harga
Vo 1

Vt 2
Vo 1
Dari , dapat diturunkan bahwa daya R adalah :
Vt 2

PR

Vo 2 Vt / 2 2


Vt 2 1
Pmax
R R 2R 2
Pmax adalah daya pada R
Untuk oVo Vt
Dengan persyaratan o ini, rangkaian merupakan High Pass Filter (HPF) yang
sederhana
1
C
Dari persamaan vo Ri i.dt atau vi v R vC bila vC vO

1
Untuk vR >> vC , maka vi . vR vi R atau i vi
R
Sehingga diperoleh hubungan output (v O = vC) dengan input (vi) sebagai berikut :
1 1
vO
C i.dt
RC v .dt
i

Rangkaian dengan persyaratanini dikenal sebagai rangkaian integrator. Dalam bentuk


phasornya, hubungan di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
1
v R vC atau V R V C .R I I
j C
1
R
C
CR 1
1 1
bila wO atau f O
RC 2RC

maka 1 O
O

Dari persamaan V t V R V R , bila diambil V R V C maka dapat dituliskan :


1
VO jC 1 1

Vt 1 1 jCR
R 1 j
j C O

VO
Untuk O , akan diperoleh 1
Vt
Dengan persyaratan ini, rangkaian merupakan Low Pass Filter (LPF) yang sederhana.

RANGKAIAN RL
Analisa pada rangkaian RL dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada rangkaian
RC.

Gambar Rangkaian RL
di
Menurut hukum Kirchoff II (KVL) Vi Ri L
dt

vi =VR + VL
VR sefasa dengan i
vi mendahului terhadap I (dimana 0o < 90o)
sama halnya dengan rangkaian RC, sudut ditentukan oleh perbandingan reaktansi dan
resistansinya. Beda fasa antara VL dan I, atau anata vi dan I dapat dilihat dengan
membandingakan beda fasa VL dan VR, atau vi dan VR (mengapa?)

di
Dari persamaan Vi Ri L atau vi =VR + VL
dt
Dengan cara yang sama seperti pada rangkaian RC, dapat diturunkan persyaratannya yang
harus dipenuhi agar rangkaian RL berfungsi sebagai differensiator, integrator, High Pass
Filter, ataupun Low Pass Filter.

Anda mungkin juga menyukai