KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
pengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor dari dalam seperti motivasi dan
faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya.
(Notoatmodjo, 2010)
formal seperti pendidikan yang di dapat dari sekolah serta non formal.
tindakan seseorang.
adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
7
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
1) Mengetahui (Know)
kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau
2) Memahami (Comprehension)
3) Menggunakan (Aplication)
4) Menguraikan (Analysis)
dan masih berkaitan antara satu dengan yang lain. Kemampuan abstrak
7
menggambarkan atau membuat bagan, membedakan, memisahkan,
5) Menyimpulkan (Synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
6) Mengevaluasi (Evaluation)
isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
7
tahap ini seseorang mengetahui atau menyadari stimulus terlebih dahulu,
bagi dirinya. kemudian trial yaitu orang telah mulai mencoba perilaku
baru, dan yang terakhir adalah adoption yakni orang yang telah
terhadap stimulus.
1) Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat di lahirkan sampai
saat berulang tahun semakin cukup umur, yang pada akhirnya tingkat
Orang yang usianya lebih muda memiliki daya ingat yang lebih kuat yang
2) Pendidikan
7
Pendidikan merupakan bimbingan yang di berikan oleh seseorang kepada
3) Pekerjaan
Dalam hal ini, pekerjaan orang tua yang mencakup tentang penghasilan
anak yang harus putus sekolah yang di sebabkan tidak memiliki biaya
4) Social ekonomi
7
Pengetahuan juga di pengaruhi oleh tingkat social ekonomi seorang
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa
sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
akan tetapi predisposisi dari tindakan atau perilaku. Sikap itu masih
merupakan reaksi tertutup dan bukan reaksi atau tingkah laku terbuka. Sikap
sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Dalam penentuan sikap yang utuh
(Notoadmodjo, 2003)
7
Tingkatan sikap dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
Menurut azwar (2005), Sikap dibagi menjadi dua sifat, antara lain:
7
membedakannya dengan sifat motiv-motiv biogenis seperti lapar, haus,
b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat di pelajari dan sikap dapat
terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, di pelajari atau
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
di miliki orang.
7
b. Pengaruh orang lain yang di anggap penting, pada umumnya individu
cenderung untuk memiliki sikap yang searah dengan sikap orang yang di
d. Media masa, dalam pemberiataan surat kabar maupun radio atau media
e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama, konsep moral dan ajaran dari
mempengaruhi sikap.
2.3.1 Merokok
7
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya
kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu
kebiasaan buruk. Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa
a. Mencoba-coba dan ikut- ikutan, dimana kedua hal ini sering menjadi suatu
b. Menambah kepercayaan diri/jati diri, alasan ini juga sering menjadi alasan
pelajar terutama laki-laki didalam pergaulannya selalu mencari jati diri dan
7
d. Mengusir rasa dingin sementara pada tubuh, alasan ini merupakan alasan
e. Dapat menghilangkan rasa sakit kepala dan stress, alasan ini sering
dijumpai pada orang yang sudah terbiasa merokok dan sudah lama menjadi
perokok sehingga apabila tidak merokok seperti ada sesuatu yang hilang
dapat menjadi suatu cara bagi pelajar agar mereka tampak bebas dan
depresi dan cemas mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk memulai
7
b. Factor biologic yang terdiri dari lima bagian, yaitu factor kognitif
kemampuan. Tetapi hal ini akan berkurang apabila mereka diberi nikotin
laporkan menjadi percaya diri, suka menentang, dan secara social baik.
Keadaan ini berbeda dengan laki-laki perokok yang sacara social tidak
dan asia. Faktor genetic, pada factor ini, variasi genetic mempengaruhi
beberapa individu.
remaja yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana
7
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi
sendiri, dan yang paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua
sendiri menjada figur contoh yaitu sebagai prokok berat, maka anak-
tinggal dengan satu orang tua (single parents). Remaja akan lebih
ayah yang merokok, hal ini terlihat pada remaja puteri (Al Bachri,
Buletin RSKO, tahun IX, 1991). Dari kebiasaan yang terbawa sampai
mereka dewasa.
7
pertama perokok tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan
3) Faktor kepribadian
ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan
konformitas social.
4) Pengaruh iklan
7
pelajar walaupun telah dibuat usaha-usaha untuk mencegahnya
(Soetjiningsih, 2004)
sekitar 250 juta anak-anak di dunia akan meninggal karena tembakau apabila
kesehatan, karena di dalam rokok sendiri terdapat ribuan unsur zat kimia yang
1. Jangka Pendek
2. Jangka Panjang
7
a. Terjadinya gangguan fungsi paru-paru secara potensial
napas
a. Menumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti merokok, dalam hal ini
sehingga perlahan-lahan anda akan merasa risih dan sungkan karena terus-
menerus di ingatkan.
c. Menanamkan pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk berhenti sama
sekali dari kebiasaan merokok, hal ini dapat dilakukan dengan memulai
7
menurunkan jumlah batang rokok yang di hisap perhari, sehingga semakin
teman-teman atau orang lain yang merokok sehingga anda tidak ingin
kembali merokok.
e. Mencari pengganti yang lebih positive dari pada rokok. Untuk mengganti
hasil tahu, hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
faktor baik formal seperti pendidikan yang di dapat dari sekolah serta non
7
mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan, dan
mengevaluasi.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa
sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Tingkatan sikap dapat dibagi menjadi
adalah cara untuk bisa diterima secara sosial, melihat orang tuanya merokok,
dingin sementara pada tubuh, Dapat menghilangkan rasa sakit kepala dan
stress. Ada beberapa factor yang mempengaruhi pelajar untuk merokok. Yaitu
Factor peraturan
7
Faktor predisposisi: Faktor Pendukung:
1.Pengetahuan
a.Definisi merokok - Lingkungan
b.Alasan merokok sekolah
Kebiasaan
c. Factor yang - Lingkungan
Merokok
menyebabkan kaluarga
kebiasaan merokok - Lingkungan
pada pelajar masyarakat
d.Bahaya kebiasaan
merokok.
e. Cara menghindari
Faktor Pendorong:
kabiasaan merokok
2.Sikap - Orang tua
sikap pelajar - Teman sebaya
sehubungan dengan
- Petugas
kebiasaan merokok
pada diri sendiri, di kesehatan
lingkungan tempat
tinggal, sekolah, dan
tempat umum lainnya
Pengetahuan
Kebiasaan
Merokok
sika
p
Keterangan:
7
= Variabel Independent
= Variabel Dependent
Ha :
H0 :