Anda di halaman 1dari 7

Topik : Demam Berdarah Dengue

Tanggal (kasus) : 15 April 2017 Presenter : dr. Pusriati Rustan DBD derajat II
Portopolio
Tanggal Presentasi : 5 Mei 2017 Pendamping : dr. Winta Mandasari
Tempat presentasi : RS Pelabuhan Cirebon
Objektif presentasi :
Penyegaran
Keilmuan
Deskripsi :
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam terus menerus,
Hasil Pembelajaran
siang sama dengan malam, keluhan disertai mimisan, pusing, perut terasa tidak enak,
Membuat
mual1. (+), muntah diagnosis demam
(+) sebanyak berdarah
2 kali sejak 2dengue
hari SMRS. Nafsu makan kurang. BAB dan
Mengetahui
2. dalam
BAK prinsip Pasien
batas normal. tatalaksana demam
datang berdarah
dengan dengue
membawa hasil lab karena pasien telah
3. Mengetahui
melakukan kegawatan
pemeriksaan yang dapat
laboratorium terjadi
2 hari yangpada
lalu kasus demam berdarah
atas permintaan sendiri.dengue
Tidak ada
riwayat alergi makanan atau obat sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu : Pasien belum perna mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat berobat : Pasien belum berobat ke dokter, hanya mengkonsumsi obat penurun
panas yang dibeli di Apotik.
Riwayat Keluarga : Dalam keluarga tidak ada yang menderita seperti ini.
Tujuan : Manajemen Kasus
Bahan bahasan : Kasus
Cara Membahas : Presentasi dan Diskusi
Data Pasien : Nama : An. R No. Registrasi : 2000 90 13 88
Datang ke IGD RS Pelabuhan Cirebon pada tanggal 15 April 2017

Data utama untuk diskusi


Diagnosis : Demam Berdarah Dengue derajat II
Riwayat Pasien belum berobat ke dokter, hanya mengkonsumsi obat penurun
Pengobatan panas yang dibeli di apotik
Riwayat Pasien belum perna mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
Kesehatan
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Siswa
Pekerjaan
Lain-lain Status Present
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
o Tekanan Darah : 120/80 mmHg
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP o Suhu : 38,4 C
o Respirasi : 20 x/ menit
1
o Nadi : 88 x/ menit, reguler, isi penuh
Portopolio DBD derajat II

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

1. Subjektif
Dari anamnesis diketahui bahwa pasien datang dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu. Demam terus menerus, siang sama dengan malam, keluhan disertai
mimisan, pusing, perut terasa tidak enak, mual (+), muntah (+) sebanyak 2 kali sejak 2
hari SMRS. Nafsu makan kurang. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien datang
dengan membawa hasil lab karena pasien telah melakukan pemeriksaan laboratorium 2
hari yang lalu atas permintaan sendiri. Tidak ada riwayat alergi makanan atau obat
sebelumnya.

Di rumah pasien hanya minum obat penurun demam, demam turun oleh obat tetapi
beberapa lama kemudian demam meningkat kembali.

2. Objektif
Pada kasus ini, pasien didiagnosis demam berdarah dengue derajar II berdasarkan :

1. Gejala klinis (demam sejak 5 hari, demam terus menerus, mimisan, mual, muntah, ,
rasa tidak enak di perut)
2. Pemeriksaan fisik : tanda vital : suhu 38,4oC, abdomen Nyeri tekan epigastrium (+),
nyeri tekan perut tengah (+),
3. Laboratorium : Darah rutin ; Ht 38,5 %, trombosit 95.000.

3. Assessment
Demam berdarah dengue (dengue hemoragic fever (DHF)) ialah penyakit yang
terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam berlangsung 2-7 hari, nyeri
otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Uji tourniquet akan
positif dengan/tanpa ruam disertai beberapa atau semua gejala perdarahan seperti petekie
spontan yang timbul serentak, purpura, ekimosis, epistaksis, hematemesis, melena,
trombositopenia, masa perdarahan dan masa protrombin memanjang, hematokrit
meningkat dan gangguan maturasi megakariosit.
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang termasuk
kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus

RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP

2
Portopolio DBD derajat II

Flavivirus , famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu ; DEN-1, DEN-2,
DEN-3, dan DEN-4 . Di Indonesia serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan
dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat .Di indonesia
vektor utamanya adala nyamuk Aedes aegypti, di samping itu pula ada nyamuk Aedes
albopictus. Vektor ini bersarang di bejana-bejana yang berisi air jernih dan tawar seperti
bak mandi, drum penampungan air, kaleng bekas, dan lainnya.
Dari pemeriksaan darah rutin dapat didapatkan trombositopenia, pada DBD
penurunan jumlah trombosit menjadi < 100.000 /mm3 atau kurang dari 1-2 trombosit
/LPB dengan rata-rata pemeriksaan dilakukan pada 10 LPB, pada umumnya
trombositopenia terjadi sebelum ada peningkatan hematokrit dan terjadi sebelum suhu
turun. Jumlah trombosit < 100.000 /mm3, biasanya ditemukan antara hari sakit ketiga
sampai ketujuh. Peningkatan nilai hematokrit atau hemokonsentrasi selalu dijumpai pada
DBD, merupakan indikator yang peka akan terjadinya perembesan plasma; sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan Ht secara berkala. Pada umumnya penurunan trombosit
mendahului peningkatan hematokrit. Hemokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit
20 % atau lebih (misalnyadari 35 % menjadi 42 %), mencerminkan peningkatan
permeabilitas kapiler dan perembesan plasma. Perlu mendapat perhatian, bahwa nilai
hematokrit dipengaruhi oleh penggantian cairan atau perdarahan. Jumlah leukosit dapat
normal, tetapi biasanya menurun dengan dominasi sel neutrofil.

Kriteria diagnosis DBD (WHO, 1986)


Kriteria Klinis
a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama
2-7 hari
b. Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji touniquet positif, petechiae, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena.
c. Pembesaran hati
d. Syok, ditandai nadi cepat atau lemah serta penurunan tekanan nadi hipotensi, kaki dan
tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.

Kriteria Laboratoris
a. Trombositopenia (100.000 /mm3 atau kurang)

RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP

3
Portopolio DBD derajat II

b. Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20 % atau lebih,


menurut standar umum dan jenis kelamin.
Diagnosis ditegakkan bila didapatkan 2 atau lebih gejala klinis disertai
trombositopenia dengan atau tanpa hemokonsentrasi. Efusi pleura dan atau
hipoalbuminemia dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien anemi dan atau
terjadi perdarahan. Pada kasus syok, adanya peningkatan hematokrit dan adanya
trombositopenia mendukung diagnosis DBD.

Derajat Penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat :

1. Derajat I : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi


perdarahan ialah uji torniquet.
2. Derajat II : seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain.
3. Derajat III : didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut,
tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi,
sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak
tampak gelisah.
4. Derajat IV : syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
tekanan darah tidak terukur.

4. Plan
a. Diagnosis:
Pada pasien ini diagnosis demam berdarah dengue derajat II berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
b. Pengobatan:
Inf RL 20 tpm
Inj Ranitidin 2x1 amp
Inj Ondancentron 1x1 amp
Paracetamol 3x1 tab
Imunos 1x1 tab
Diet tinggi kalori dan tinggi protein
c. Pendidikan :

RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP

4
Portopolio DBD derajat II

Perlu dijelaskan kepada pasien atau keluarga pasien mengenai penyebab, faktor
risiko, gejala , pengobatan, komplikasi dan prognosis penyakit

d. Konsultasi
Penjelasan perlunya konsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mencegah
terjadinya komplikasi lanjutan.

FOLLOW UP :

HARI/ HASIL PEMERIKSAAN TERAPI


TANGGAL
Hari pertama, S : demam sejak 5 hari, demam Observasi TTV, H2TL, minum
Sabtu, 15 April terus menerus, keluhan disertai banyak
2017 mimisan, pusing, mual, muntah, Inf RL 20 tpm
BAB dan BAK normal Inj Ranitidin 2x1 amp
O: Inj Ondancentron 1x1
Keadaan umum : tampak amp
sakit sedang Paracetamol 3x1 tab
Kesadaran : compos mentis Imunos 1x1 tab
Tanda vital :

RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP

5
Portopolio DBD derajat II

o Tekanan Darah :
120/80 mmHg
o Suhu : 38,4 C
o Respirasi : 20 x/
menit
o Nadi : 88 x/ menit,
reguler, isi penuh
BB : 50 kg
TB : 155 cm
Status gizi : baik
Kepala : DBN
Thorax : DBN
Abdomen : Nyeri tekan
epigastrium (+), Bunyi Usus
(+)
Ekstremitas : DBN

LABORATORIUM (Tanggal, 15
April 2017)
Hb : 12,8 g/dL ( 12 - 16 )
Ht : 38,5% ( 37 - 43 )
Lc : 1.900/mm3 (4.000 -
10.000)
Tc: 95.000 (150.000 -
450.000)
Widal Test : (-)
A : DBD
Hari kedua S : mual, panas (-) Observasi TTV, H2TL, minum
Minggu, 16 O : TD : 100/70 mmHg, S : 37,50C banyak
April 2017 LABORATORIUM - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron 2x1
Hb : 12,5 g/dL ( 12 - 16 )
- Lanzoprazole 1x1

RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP

6
Portopolio DBD derajat II

Ht : 38,0% ( 37 - 43 ) (malam)
Lc : 1.900/mm3 (4.000 - - Dehaf 3x1
10.000)
Tc: 56.000 (150.000 -
450.000)
A : DBD
Hari ketiga S : mual, panas (-) Observasi TTV, H2TL, minum
Senin, 17 April O : TD : 120/80 mmHg, S : 37,50C banyak
2017 LABORATORIUM - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron 2x1
Hb : 11,1 g/dL ( 12 - 16 ) - Lanzoprazole 1x1
Ht : 34,0% ( 37 - 43 )
Lc :3.700/mm3 (4.000 - (malam)
- Dehaf 3x1
10.000)
Tc: 62.000 (150.000 -
450.000)
A : DBD

Hari ketiga S : tidak ada keluhan Observasi TTV, minum banyak


Selasa, 18 April O : TD : 120/80 mmHg, S : 37,50C - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron 2x1
2017 LABORATORIUM
- Lanzoprazole 1x1
Hb : 11,9 g/dL ( 12 - 16 ) (malam)
Ht : 36,0% ( 37 - 43 ) - Dehaf 3x1
Lc :5.500/mm3 (4.000 -
10.000)
Tc: 87.000 (150.000 -
450.000)
A : DBD

Hari kelima S : tidak ada keluhan Pasien boleh pulang


Rabu, 19 April O : TD : 120/80 mmHg, S : 37,50C - Up infus
- Pct 3x1
2017 A : DBD
- Lanzoprazole 2x1
-

RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP

Anda mungkin juga menyukai