I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
No. MR : 2000901388
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan tambahan
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
1
Laporan Kasus Hypertiroidisme
encer. 1 bulan yang lalu pasien sempat berobat di poli THT RS Sumber Kasih
Cirebon dan melakukan pemeriksaan USG tiroid dan rontgen cervical spine.
Tanda vital :
o Tekanan Darah : 130/70 mmHg
o Suhu : 37 C
o Respirasi : 24 x/ menit
o Nadi : 100 x/ menit
KEPALA
Bentuk : Bulat, simetris
Rambut : Hitam, tebal, mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), eksoftalmus (+)
Hidung :Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping
hidung (-), sekret (-)
Mulut : Bibir tidak kering ,gusi tidak berdarah, lidah tidak kotor,
tonsil T1-T1 tenang, faring tidak hiperemis.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
2
Laporan Kasus Hypertiroidisme
LEHER
KGB : Membesar
Tiroid : Tampak benjolan bilateral, simetris kiri dan kanan,
permukaan rata, nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, ukuran sekitar 5 cm.
THORAKS
Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi intercostal (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi substernal (-)
PARU
Inspeksi : Simetris
Palpasi : fremitus taktil kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kiri dan kanan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
JANTUNG
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-)
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra
Batas jantung kiri sela iga IV garis midclavicula sinistra
ABDOMEN
Inspeksi : cembung, simetris
Palpasi : Soepel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+).
EKSTREMITAS
Ekstremitas : akral hangat, tremor (+), Edema tungkai bawah (+),
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
3
Laporan Kasus Hypertiroidisme
LABORATORIUM
1. Darah Rutin (Tanggal, 7 Agustus 2017)
Hb : 92 g/dL ( 12 - 16 )
Ht : 28,0 % ( 37 - 43 )
Lc : 4.800/mm3 (4.000 - 10.000)
Tc: 228.000 (150.000 - 450.000)
2. Hormon (tanggal, 09 Agustus 2017
a. T3 : 238 (58-156 ng/dl)
b. TSHs : < 0,0025 (0,35-4,94 mIU/L)
Hasil : Takikardi
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
4
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Hasil :
Isthmus :
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
5
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Hasil :
- Tampak bayangan hipoekhoik berbatas tegas, hillus (+) di coli kanan ukuran
1,60 cm dan coli kiri ukuran o,88 cm.
Kesan :
- Kedua lobus tiroid membesar dengan tekstur parenkim inhomogen, solid dan
vaskularisasi meningkat dapat merupakan DD :
1. Goiter
2. Thyroiditis
- Pembesaran KGB daerah coli bilateral.
V. Diagnose Kerja
- Hyperthyroid
VII. PENATALAKSANAAN
1. Tatalaksana di IGD
o IVFD RL 20 tpm
o Inj. Furosemide 2x1 amp
o Inj. Ondasentron 2x1 amp
o Inj. Ranitidin 2x1 amp
o Propranolol 4x10 mg
2. Tatalaksana lanjutan :
a. Tanggal, 8 Agustus 2017
IVFD RL 20 tpm
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
6
Laporan Kasus Hypertiroidisme
VIII. PROGNOSIS
a. Ad vitam : ad bonam
b. Ad sanationam : dubia ad bonam
c. Ad fungsionam : dubia ad bonam.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
7
Laporan Kasus Hypertiroidisme
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid
secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa
perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis1.
Hipertiroid adalah gangguan yang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon
tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Hal ini kadang-kadang disebut tirotoksikosis, istilah
untuk hormon tiroid terlalu banyak dalam darah. Sekitar 1 persen dari penduduk AS memiliki
hyperthyroidism. Perempuan lebih mungkin mengembangkan hipertiroidisme daripada pria2.
Di Amerika Serikat, penyakit Graves adalah bentuk paling umum dari hipertiroid.
Sekitar 60-80% kasus tirotoksikosis akibat penyakit Graves. Kejadian tahunan penyakit Graves
ditemukan menjadi 0,5 kasus per 1000 orang selama periode 20-tahun, dengan terjadinya
puncak pada orang berusia 20-40 tahun. Gondok multinodular (15-20% dari tirotoksikosis)
lebih banyak terjadi di daerah defisiensi yodium. Kebanyakan orang di Amerika Serikat
menerima yodium cukup, dan kejadian gondok multinodular kurang dari kejadian di wilayah
dunia dengan defisiensi yodium. Adenoma toksik merupakan penyebab 3-5% kasus
tirotoksikosis3.
Prevalensi hipertiroid berdasarkan umur dengan angka kejadian lebih kurang 10 per
100.000 wanita dibawah umur 40 tahun dan 19 per 100.000 wanita yang berusia di atas 60
tahun. Prevalensi kasus hipertiroid di Amerika terdapat pada wanita sebesar (1 ,9%) dan pria
(0,9%). Di Eropa ditemukan bahwa prevalensi hipertiroid adalah berkisar (1-2%). Di negara
lnggris kasus hipertiroid terdapat pada 0.8 per 1000 wanita pertahun4.
Istilah hipertiroidisme sering disamakan dengan tirotoksikosis, meskipun secara prinsip
berbeda. Dengan hipertiroidisme dimaksudkan hiperfungsi kelenjar tiroid dan sekresi berlebihan
dari hormone tiroid dalam sirkulasi. Pada tirotoksikosis dapat disebabkan oleh etiologi yang
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
8
Laporan Kasus Hypertiroidisme
amat berbeda, bukan hanya yang berasal dari kelenjar tiroid. Adapun hipertiroidisme subklinis,
secara definisi diartikan kasus dengan kadar hormone normal tetapi TSH rendah. Di kawasan
Asia dikatakan prevalensi lebih tinggi dibanding yang non Asia (12% versus 2.5%)5.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
9
Laporan Kasus Hypertiroidisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam
sirkulasi. Sedangkan hipertiroid adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid
yang hiperaktif. Jadi hipertiroid dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh
terhadap pengaruh metabolik hormone tiroid yang berlebihan6.
B. ETIOLOGI
Lebih dari 90% hipertiroid adalah akibat penyakit Graves dan nodul tiroid toksik6.
Tabel 1. Penyebab hipertiroidisme
Tipe Penyakit
Biasa Penyakit Graves
Nodul tiroid toksis: multinodular dan mononodular toksis
Tiroiditis: de Quervains dan silent
Tidak Hipertiroidisme neonatal
biasa Hipertiroidisme faktisius
Sekresi TSH yang tidak tepat oleh hipofisis: tumor,
nontumor (sindrom resistensi hormone tiroid)
Yodium eksogen
Jarang Metastase kanker tiroid
Koriokarsinoma dan mola hidatidosa
Struma ovarii
Karsinoma testicular embrional
Pilyostotic fibrous dysplasia (Sindrom Mc-Cune-Albright)
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
10
Laporan Kasus Hypertiroidisme
C. ANATOMI
Kelenjar ini terletak di leher depan, berbentuk seperti huruh H, bagian vertikal
merupakan lobi sedang bagian horizontal merupakan isthmus glandula thyroidea. Berada
setinggi VC5-VT1, menutupi bagian atas trakea, sedang masing-masing lobus meluas dari
pertengahan cartilago thyroidea sampai cartilago trachealis 4 atau 5, isthmus membentang dari
cartilago trachealis 2-3.
Pada wanita kelenjar ini lebih besar dan semakin membesar pada kehamilan serta
menstruasi.
Kadang kala dijumpai lobus ketiga pada linea mediana dari isthmus ke cranial, disebut
lobus pyramidalis. Kadangkala dijumpai lobus jaringan fibrous atau fibromusculer (m.levator
glandula) yang berupa pita yang membentang dari corpus ossis hyoidei sampai istmus atau
lobus pyramidalis.
Kadang-kadang di sekitar lobus atau di atas isthmus dijumpai masa kecil terpisah dari
jaringan thyroid, disebut glandula thyroidea accesoria. Kelenjar ini dibungkus oleh capsula
propria (true capsula) dan capsula spuria (false capsula).
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
11
Laporan Kasus Hypertiroidisme
cenderung menimbulkan hipokalsemia. Efek ini berlawanan dengan efek dari glandula
parathyroidea.
Neurovaskuler dari kelenjar thyroidea terdiri dari :
a. Arteriae
A.thyroidea superior, cabang pertama a.carotis eksterna.
A.thyroidea inferior, cabang truncus thyrocervicalis
Kadang-kadang dijumpai a.thyroidea ima cabang a.anonyma/arcus aortae dan
aa.thyroidea accesoria cabang r.trachealis/r.oesophagealis.
b. Venae
V.thyroidea superior, berakhir pada v.facialis/v.jugularis intern
V.thyroidea media, berakhir pada v.jugularis interna
V.thyroidea inferior, berakhir pada`v.brachiocephalica sinistra
V.thyroidea quartana (Kocher) keluar di antara v.thyroidea media dan inferior
untuk berakhir pada v.jugularis interna.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
12
Laporan Kasus Hypertiroidisme
c. Nervi
Postganglioner symphatis dari ganglion cervicale medius, dan sebagian dari
ganglion cervicale superius dan inferius. Innervasi bersifat vasosecresi.
Preganglioner parasymphatis, berjalan dalam n.laryngeus externus dan
n.laryngeus reccurens. Innervasi bersifat secremotorik.
d. Lymphe
Lymphe dicurahkan ke lnn.coli profunda (grup anterosuperior`dan posteroinferior)
dan sebagian ke lnn.pretrachealis.
D. FISIOLOGI
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
13
Laporan Kasus Hypertiroidisme
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
14
Laporan Kasus Hypertiroidisme
E. PATOGENESIS
F. MANIFESTASI KLINIS
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
15
Laporan Kasus Hypertiroidisme
panas yang tinggi dari dalam tubuh sehingga apabila terkena matahari
lebih, klien tidak akan tahan akan panas.
d. Kulit penderita akan sering kemerahan (flusing) dengan warna ikan salmon yang
khas dan cenderung terasa hangat, lunak dan basah.
e. Adanya Tremor
f. Eksoftalmus yang diakibatkan dari penyakit graves, di mana penyakit ini
otot-otot yang menggerakkan mata tidak mampu berfungsi sebagaimana mesti,
sehingga sulit atau tidak mungkin menggerakkan mata secara normal
atau sulit mengkoordinir gerakan mata akibatnya terjadi pandangan ganda,
kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna sehingga menghasilkan
ekspresi wajah seperti wajah terkejut.
g. Peningkatan selera makan namun mengalami penurunan berat badan yang
progresif dan mudah lelah.
h. Perubahan defekasi dengan konstipasi dan diare.
i. Pada usia lanjut maka akan mempengaruhi kesehatan jantung.
G. KOMPLIKASI
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
16
Laporan Kasus Hypertiroidisme
hipertiroid dapat mengalami penurunan libido, impotensi, berkurangnya jumlah sperma, dan
ginekomastia6.
H. DIAGNOSIS
Sebagian besar pasien memberikan gejala klinis yang jelas, tetapi pemeriksaan
laboratorium tetap perlu untuk menguatkan diagnosis. Pada kasus-kasus subklinis dan pasien
usia lanjut perlu pemeriksaan laboratorium yang cermat untuk membantu menetapkan
diagnosis hipertiroidisme. Diagnosis pada wanita hamil agak sulit karena perubahan fisiologis
pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta manifestasi hipermetabolik, sama seperti
tirotoksikosis. Menurut Bayer MF, pada pasien hipertiroidisme akan didapatkan Thyroid
Stimulating Hormon Sensitive (TSHs) tak terukur atau jelas subnormal dan Free T4 (FT4)
meningkat10. Bila tak dapat menentukan TSHs, dapat dengan indeks WAYNE/NEW CASTLE
+ BMR dan NTN13.
Indeks Wayne
No Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau Bertambah Berat Nilai
1 Sesak saat kerja +1
2 Berdebar +2
3 Kelelahan +2
4 Suka udara panas -5
5 Suka udara dingin +5
6 Keringat berlebihan +3
7 Gugup +2
8 Nafsu makan naik +3
9 Nafsu makan turun -3
10 Berat badan naik -3
11 Berat badan turun +3
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
17
Laporan Kasus Hypertiroidisme
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
18
Laporan Kasus Hypertiroidisme
I. PENATALAKSANAAN
a. Obat antitiroid.
Digunakan dengan indikasi :
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
19
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Ketiga obat ini mempunyai kerja imunosupresif dan dapat menurunkan konsentrasi
thyroid stimulating antibody (TSAb) yang bekerja pada sel tiroid. Obat-obatan ini umumnya
diberikan sekitar 18-24 bulan. Pemakaian obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping
berupa hipersensitivitas dan agranulositosis. Apabila timbul hipersensitivitas maka obat diganti,
tetapi bila timbul agranulositosis maka obat dihentikan6.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
20
Laporan Kasus Hypertiroidisme
Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin
yaitu 200mg/hari atau lebih lagi.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
21
Laporan Kasus Hypertiroidisme
c. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme. Indikasi operasi
adalah:
1) Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis
besar.
2) Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat
antitiroid.
3) Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium
radioaktif.
4) Adenoma toksik atau struma multinodular toksik.
5) Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
22
Laporan Kasus Hypertiroidisme
KESIMPULAN
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid
secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa
perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis.
Lebih dari 90% hipertiroid adalah akibat penyakit Graves dan nodul tiroid toksik.
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik
(thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang
tidak terdiagnosis. Apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati
Graves, dermopati Graves, infeksi.
Hipertiroid yang menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi atrium
dan kelainan ventrikel akan sulit terkontrol. Pria dengan hipertiroid dapat mengalami penurunan
libido, impotensi, berkurangnya jumlah sperma, dan ginekomastia. Diagnosis pada wanita hamil
agak sulit karena perubahan fisiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta
manifestasi hipermetabolik, sama seperti tirotoksikosis.
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
23
Laporan Kasus Hypertiroidisme
DAFTAR PUSTAKA
1. http://drkney.com/pdfs/hyperT4_0411.pdf
2. http://www.endocrineclinic.com/Resources/Hyperthyroidism.pdf
3. http://medpeds.med.ucla.edu/MPOC/11-12/3-12-12,%20Hyperthyroidism%20-
%20Ly/AFP%20Hyperthyroidism.pdf
4. https://www.aace.com/files/hypo-hyper.pdf
5. http://www.touchbriefings.com/pdf/2781/Ajjan.pdf
6. http://www.ugr.es/~jagil/pinto_tiroides.pdf
7. https://www.aace.com/files/hypo-hyper.pdf
8. http://library.usu.ac.id/download/fk/anatomi-mega.pdf
9. http://classvideos.net/anatomy/pdf/endocrine_system-pdf.pdf
10. http://physiology.med.umn.edu/courses/phsl3061/Anderson/3061_ENDO3_thyroid.
pdf
11. http://www.blogsua.com/pdf/18EndocrineGlands.pdf
12. http://osp.mans.edu.eg/tmahdy/handy_resources/Dental/Thyroid_pre.pdf
RS PELABUHAN CIREBON
DOKTER INTERNSIP
24