Makalah Etika Profesi
Makalah Etika Profesi
tentang
PROFESI DAN PROFESIONAL
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
ISWANELLY MOURBAS, SKM, M.Kes
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PRODI D-IV JURUSAN GIZI
2017/2018
Profesi adalah suatu pekerjaaan yang membutuhkan kecakapan, kemampuan dan keahlian
serta menuntut pendidikan dan latihan tingkat tinggi, dan bekerja dengan menggunakan
kecerdasan dan intelektual serta menggunakan sifat kerja yang beragam. Profesi memuat
seperangkat pengetahuan yang sistematik dan teoritis, suatu pola pendidikan profesi yang jelas,
memiliki sifat intelektual dan terkait dengan suatu displin akademis tertentu pada perguruan
tinggi.
Ciri-ciri suatu profesi ( HB Hitchens)
1. Suatu bidang yg terorganisir dari teori intelektual & berkembang
2. Suatu teknik inteletual berupa jembatan antara teori & parkteknya
3. Penerapan praktis teknik inteletual tsb
4. Perlu waktu panjang mengikuti pelatihan untuk mendapat sertifikat
5. Punya standar tentang etika profesi yang harus diikuti
6. Ada kemampuan memberikan kepemimpinan pada profesi
7. Ada organisasi profesi
8. Ada pengakuan masyarakat terhadap profesi tsb
9. Ada perhatian yg profesional thd pelaksanaan profesi (ada sanksi, lisensi
sertifikasi dll)
10. Ada hubungan dengan profesi lain
Ciri-ciri lain:
1. Orientasi utama adalah kearah pemberian jasa
2. Adanya monopoli
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan dengan pengurus HAKLI
PROVINSI SUMATERA BARAT yaitu Ketua (R.Firwandri Marza, SKM. M.Kes) dan
Bendahara (Darwel,SKM.M.Epid) dapat disimpulkan bahwa HAKLI merupakan sebuah
organisasi yang terbentuk atas keinginan persatuan para ahli kesehatan lingkungan di Indonesia
dan jika dilihat ciri-ciri suatu profesi (HB Hitchens) berdasarkan teorinya. Ternyata ciri-ciri
profesi pada HAKLI belum terpenuhi secara keseluruhan.
HAKLI PROVINSI SUMATERA BARAT merupakan DPP (Dewan Pengurus Pusat), hal
itu berarti DPP sebagai coordinator dari DPC (Dewan Pengurus Cabang) Kab/Kota. Ada 19 DPC
HAKLI, seluruh DPC sampai saat ini aktif dan berkontribusi dalam melaksanakan programnya.
HAKLI PROVINSI SUMATERA BARAT lebih menangani masalah administratif dan
mengelola internal (organisasi) seperti, mengurus STR, SK daerah, sumpah profesi, legalisasi
seorang sanitarian, merumuskan SKP pada sertifikat, membina organisasi, dan mengurus surat
izin-izin provinsi. Untuk HAKLI yang berada di KAB/KOTA lebih terfokus kepada program-
program dimasyarakat seperti, adanya Pengabmas baik itu penyulahan, konseling maupun
bantuan peduli bencana. Standar Etika Profesi dan kode etik yang berlaku terdapat dalam
AD/ART HAKLI itu sendiri.
Kemudian hubungan HAKLI dengan profesi lain tidak tergambar secara structural
namun hubungannya dapat dilihat dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan secara bersama walaupun dengan program yang terpisah. Profesi HAKLI memonopoli
seluruh bidang terkait sanitasi diantaranya, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Rumah Sakit, Industri,
dan lain-lain.
Manfaat HAKLI dapat dirasakan oleh berbagai kalangan diantaranya, bagi masyarakat,
dengan adanya HAKLI, masyarakat bisa terbantu baik itu dari segi material maupun non
material. Ilmu-ilmu yang disampaikan oleh ahli kesehatan dalam penyuluhan maupun konseling
terkait sanitasi dan hygiene, kemudian bantuan dana jika terjadi bencana. Serta dimasyarakatpun
dibentuk desa binaan oleh HAKLI yang berkerjama sama dengan Jurusan Kesehatan
Lingkungan. Bagi Mahasiswa, HAKLI mengadakan seminar-seminar kesehatan dalam berbagi
ilmu, dan setelah lulus, HAKLI membantu dalam pengurusan STR dan legalisasi seorang
sanitarian.
LAMPIRAN
A. PENGERTIAN HAKLI
HAKLI organisasi profesi kesehatan lingkungan yang menjadi wadah aspirasi semua lulusan
institusi kesehatan lingkungan di Indonesia dan disiplin ilmu terkait yang berminat dalam bidang
kesehatan lingkungan.
HAKLI adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan ector ectorional kesehatan
lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan, lapangan
kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu kesatuan jejaring fungsional dengan
keahlian kesehatan lingkungan.
a. memiliki tujuan meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam
mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan dan mengembangkan kesehatan
lingkungan agar lebih berdaya bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan
lingkungan untuk kesejahteraan.
b. dibentuk dan didirikan pada tanggal 12 April 1980, dengan sadar dan keinginan luhur
yang didasari oleh ilmu, ketrampilan dan sikap yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan
tersebut, sebagai pengembangan dan perubahan organisasi Ikatan Kontrolir Kesehatan
Indonesia (IKKI) yang didirikan pada tanggal 5 September 1955.
c. Sebagai organisasi profesi, para anggotanya dilandasi oleh kemampuan dan ketrampilan
di bidang ilmu dan seni kesehatan lingkungan dalam upaya mengembangkan budaya
perilaku hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, sehat dan
sejahtera sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
d. Keanggotaannya bersifat stelsel aktif dengan berbagai latar belakang jenis dan jenjang
pendidikan kesehatan lingkungan dan yang terkait, yang menjalankan profesinya di
bidang kesehatan lingkungan dan atau peduli terhadap pengelolaan lingkungan baik di
lingkungan pemerintah maupun non pemerintah.
e. Di lingkungan pemerintah/ector kesehatan, anggotanya yg berminat menjadi tenaga
fungsional dikembangkan sesuai kompetensinya sebagai tenaga fungsional dengan
sebutan Sanitarian, terdiri dari Sanitarian Trampil (pelaksana), Sanitarian Ahli
(Pelaksana Lanjut, Pengelola, Penyidik) dan Sanitarian Spesialist (Pendidik, Peneliti,
Penyidik lanjut).
D. USAHA HAKLI
a. Menggalang persatuan dan kesatuan semua potensi anggota berdasarkan kekeluargaan
b. Meningkatkan pengabdian dan peranan anggota kepada masyarakat dalam upaya
pengelolaan lingkungan dan kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan
lingkungan pada khususnya
c. Menyelenggarakan penelitian dan pendidikan di bidang kesehatan lingkungan
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota di bidang kesehatan lingkungan
e. Mengadakan kerja sama dengan organisasi-organisasi lain, baik di dalam maupun di
luar negeri.
E. KEKUASAAN ORGANISASI HAKLI
1. Kekuasaan tertinggi di tingkat Nasional adalah musyawara nasioanl yang diadakan dalam
waktu sekurang- kurangnya lima tahun sekali dan berwenang :
a. Merubah, menyusun, dan menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, dan Etika profesi
b. Membahas , menerima, dan mengesahkan, pelaksanaan program kerja pengurus
lama
c. Menyusun pokok-pokok program kerja Nasional
d. Memilih pengurus pusat