Anda di halaman 1dari 4

Seri Pengelolaan Hutan dan Lahan Gambut Pertanian

07
TATA AIR UNTUK PERTANIAN
Di lahan RAWA gambut

Pengelolaan air (atau sering disebut tata air) di lahan rawa bukan hanya
Air merupakan unsur
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya banjir/genangan yang berlebihan di
penting bagi tanaman. musim hujan tetapi juga harus dimaksudkan untuk menghindari kekeringan di
Disamping berfungsi musim kemarau. Hal ini penting di samping untuk memperpanjang musim
langsung dalam proses tanam, juga untuk menghindari bahaya kekeringan lahan sulfat masam dan lahan
pertumbuhan, unsur ini gambut. Pengelolaan air yang hanya semata-mata mengendalikan genangan di
juga berfungsi dalam musim hujan dengan membuat saluran drainase saja akan menyebabkan
kekeringan di musim kemarau. Ini prinsip penting yang harus diterapkan jika
mengendalikan gulma,
akan berhasil bertani di lahan gambut.
mencuci senyawa-
senyawa beracun, dan Mengenal Tata Air Makro
mensuplai unsur hara.
Di lain pihak, air juga Tata air makro adalah pengelolaan air dalam suatu kawasan yang luas dengan cara
menjadi kendala jika membuat jaringan reklamasi sehingga keberadaan air bisa dikendalikan. Bisa
dikendalikan di sini berarti di musim hujan lahan tidak kebanjiran dan di musim
keberadaannya tidak
kemarau tidak kekeringan. Karena kawasannya yang luas, maka pembangunan
bisa diatur dan dan pemeliharaannya tidak dilaksanakan secara perorangan melainkan oleh
kualitasnya kurang baik pemerintah, badan usaha swasta, atau oleh masyarakat secara kolektif.
(beracun).
Bangunan-bangunan yang umumnya ada dalam suatu kawasan reklamasi adalah
tanggul penangkis banjir, saluran intersepsi, retarder, saluran drainase, dan saluran
irigasi. Kegiatan pembangunan sarana tersebut sering disebut sebagai reklamasi.

ISI: Tanggul penangkis banjir

! Mengenal Tata Air Drainase saja sering tidak mampu mengatasi meluapnya air di musim hujan
Makro terutama pada rawa lebak. Oleh sebab itu, sering dibuat tanggul di sepanjang
! Tenggul penangkis saluran. Tanggul ini sering pula dimanfaatkan sebagai sarana jalan darat, terutama
banjir di musim kemarau.
! Waduk retarder
! Saluran intersepsi Waduk retarder
! Saluran drainase
dan irigasi Waduk retarder atau sering disebut chek dam atau waduk umumnya dibuat di
! Tata Air Mikro lahan rawa lebak atau lebak peralihan. Fungsi bangunan ini untuk menampung air
! Tata air pada di musim hujan, mengendalikan banjir, dan menyimpannya untuk disalurkan di
saluran tersier dan musim kamarau.
kuarter
! Tata air dalam Saluran intersepsi
lahan pertanaman
Saluran intersepsi dibuat untuk menampung aliran permukaan dari lahan kering di
atas lahan rawa. Letaknya pada berbatasan antara lahan kering dan lahan rawa.
Saluran ini sering dibuat cukup panjang dan lebar sehingga menyerupai waduk

1
panjang. Kelebihan airnya Saluran sekunder merupakan Untuk dapat melakukan
disalurkan melalui bagian hilir ke cabang saluran primer dan pengaturan secara baik, setiap
sungai sebagai air irigasi. menghubungkannya dengan ujung saluran diberi pintu
saluran tersier. Sedangkan pengatur air yang bisa dibuka
Saluran drainase dan irigasi saluran tersier merupakan dan ditutup setiap saat
cabang saluran sekunder dan dikehendaki. Namun
Saluran drainase dibuat guna menghubungkannya dengan demikian, kondisi ini sering
menampung dan menyalurkan saluran yang lebih kecil yang terkendala karena saluran juga
air yang berlebihan dalam suatu terdapat dalam sistem tata air digunakan untuk sarana
kawasan ke luar lokasi. mikro. Dengan demikian, transportasi. Bila ini terjadi,
Sebaliknya, saluran irigasi dibuat saluran tersier merupakan minimal pada ujung saluran
untuk menyalurkan air dari luar penghubung tata air makro sekunder, pintu air harus
lokasi ke suatu kawasan untuk dengan tata air mikro. berfungsi. Pintu air drainase
menjaga kelembaban tanah atau biasanya dibuka di musim
mencuci senyawa-senyawa Air di saluran drainase hujan dan ditutup di musim
beracun. Oleh sebab itu, umumnya berkualitas kurang kemarau kecuali bila air
pembuatan saluran drainase baik karena mengandung berlebihan. Pintu saluran
harus dibarengi dengan senyawa-senyawa beracun. irigasi, dibuka dan ditutup
pembuatan saluran irigasi. Oleh sebab itu, saluran sesuai dengan kebutuhan
drainase dan irigasi sebaiknya tanaman dan kondisi air di
Dalam sistem tata air makro, diletakkan secara terpisah, lahan.
saluran drainase dan irigasi supaya air irigasi yang
biasanya dibedakan atas saluran berkualitas baik tidak Di lahan pasang surut atau
primer, sekunder, dan tersier. bercampur dengan air pasang surut peralihan, saluran
Saluran primer merupakan drainase. Air irigasi bisa irigasi dan drainase sering
saluran terbesar yang berasal dari sungai, waduk, disatukan untuk menghemat
menghubungkan sumber air atau atau tandon-tandon air lainnya. biaya. Ketika surut, saluran
sungai dengan saluran sekunder. Letak saluran irigasi biasanya berfungsi sebagai saluran
Saluran ini secara tradisional lebih tinggi dibandingkan drinase. Ketika pasang,
sering pula disebut sebagai dengan saluran drainase. saluran berfungsi sebagai
handil. saluran irigasi.

Sungai
T
Keterangan:
Ds
Ip : Saluran irigasi primer
R Dt Is : Saluran irigasi sekunder
It : Saluran irigasi tersier
Si Ik : Saluran irigrasi kuarter
Dp : Saluran drainase primer
Ds : Saluran drainase sekunder
Dt : Saluran drainase tersier
Dp Dk : Saluran drainase kuarter
It Ip
R : Retarder
T : Tanggul
Is Ik Dk Si : Saluran intersepsi

Gambar 1. Bangunan dalam tata air makro di lahan rawa Gambar 2. Pintu air

2
Kelemahan sistem ini adalah: Membuka keluar sehingga Tata air pada saluran tersier
1. Senyawa-senyawa beracun air drainase dapat keluar. dan kuarter
hasil pencucian lahan tidak Posisi ini diperlukan pada
dapat terdrainase secara musim hujan terutama Saluran kuarter merupakan
tuntas, tetapi bercampur pada pasang besar cabang saluran tersier dan
dengan air bersih dan sehingga kelebihan air berhubungan langsung dengan
menyebar ke lahan lain; harus dikeluarkan. Posisi lahan. Jika jarak antara saluran
2. Pada musim kemarau, air kedua, diperoleh bila tersier dengan lahan cukup jauh,
pasang tidak bisa sampai pintu diputar. Pada posisi saluran tersier tidak langsung
ke lahan sehingga lahan ini, pintu akan menutup berhubungan dengan saluran
mengalami kekeringan. sehingga air bisa ditahan di kuarter. Kedua saluran tersebut
Hal ini disamping akan dalam lahan. Posisi ini dihubungkan oleh yang sering
membatasi musim tanam diambil ketika musim disebut sebagai saluran kuinter.
juga berbahaya bagi lahan kemarau atau musim
gambut dan sulfat masam. pasang kecil. Saluran kuarter dibuat tegak lurus
saluran tersier. Saluran ini sering
Untuk mengurangi bahaya Tata Air Mikro pula dijadikan sebagai batas
tersebut di atas, maka kepemilikan lahan bila luas
sebaiknya minimal pada tingkat Tata air mikro ialah kepemilikan lahan terbatas (1-3
saluran tersier, saluran irigasi pengelolaan air pada skala ha/orang). Cara membuat saluran
dan drainase harus terpisah. petani. Dalam hal ini, ini sebagai berikut:
Dengan demikian, aliran air di pengelolaan air dimulai dari
saluran tersebut tetap satu pengelolaan saluran tersier a. Saluran drainase dan irigasi
arah. Oleh Widjaja-Adhi serta pembangunan dan dibuat berseling. Dengan
(1995) cara ini disebut sebagai pengaturan saluran kuarter demikian, setiap kapling lahan
sistem aliran satu arah. dan saluran lain yang lebih berhubungan dengan saluran
kecil. Saluran tersier irigasi dan saluran drainase.
Cara pengaturan sistem satu umumnya dibangun oleh b. Saluran irigasi dibuat pada
arah pada saluran tersier pemerintah tetapi sepanjang batas kepemilikan
sebagai berikut: pengelolaannya diserahkan lahan dengan membuat tanggul
kepada petani. pada sisi kanan-kiri saluran.
1. Bagian hulu saluran irigasi
Tanah tanggul berasal dari
tersier (yang berhubungan Pengelolaan air di tingkat lahan dan bukan dari galian
dengan saluran sekunder) petani bertujuan untuk: saluran. Dengan demikian,
diberi pintu air yang
! Mengatur agar setiap ketinggian dasar saluran
membuka ke arah dalam.
petani memperoleh air minimal sama dengan
Pada waktu pasang, pintu
irigasi dan mebuang air ketinggian lahan, agar air irigasi
secara otomatis akan
drainase secara adil. Untuk dapat masuk ke lahan. Ujung
membuka. Pada waktu
itu, diperlukan organisasi hulu saluran irigasi dipasang
surut, akan menutup;
pengatur air di tingkat pintu stop log.
2. Bagian muara saluran
desa. C. Saluran drainase kuarter dibuat
drainase tersier (yang
! Menciptakan kelembaban dengan cara menggali tanah
berhubungan dengan
tanah di lahan seoptimum selebar 0,5 - 0,6 m sedalam
saluran kuarter) diberi
mungkin bagi pertumbuhan 0,4 - 0,6 m di sepanjang batas
pintu stop log yang bisa
tanaman serta mencegah kapling lahan pada sisi lain
diputar dan diatur menjadi
kekeringan lahan sulfat saluran irigasi. Hasil galiannya
dua posisi. Posisi
masam dan lahan gambut. ditimbun di kanan-kiri saluran
pertama, pintu hanya bisa
sebagai pematang/tanggul.
Ujung muara (hilir) saluran
dipasang pintu stoplog.

3
Tata air dalam lahan caren dan surjan. Pada lahan bagian hilir. Pintu cukup
pertanaman yang ditata dengan sistem dibuat dengan cara menggali
sawah dan tegalan, pembuatan tanggul, dan dapat ditutup
Kuarter merupakan saluran di saluran setelah pengolahan sewaktu diperlukan dengan
luar pertanaman yang paling tanah. menimbunnya kembali.
kecil. Di dalam lahan, dibuat
saluran drainse intensif yang Saluran kolektor dibuat Saluran cacing dibuat tegak
terdiri atas saluran kolektor mengelilingi lahan dan tegak lurus saluran kolektor. Saluran
dan saluran cacing. Posisi lurus saluran kuarter pada ini dibuat setiap jarak 6-10 m
saluran kolektor dan saluran setiap jarak 25-30 m. Ukuran dengan ukuran lebar 30 cm
cacing ini tergantung pada saluran kolektor 40 x 40 cm dan dalam 25-30 cm.
penataan lahan (lihat flyer seri dengan kedalaman 5-10 cm
06: Memilih dan menata lahan lebih dangkal dari pada saluran
rawa gambut). kuarter. Saluran kolektor yang
berhubungan dengan saluran
Pada lahan yang ditata dengan irigasi diberi pintu pada bagian
sistem caren dan surjan, hulu. Saluran kolektor yang Daftar Pustaka
saluran drainase intensif dibuat berhubungan dengan saluran
Danarti, dkk. 1995. Studi
setelah selesai pembuatan drainase diberi pintu pada Pengembangan Lahan Rawa
Lebak. Puslitbangtrans. Jakarta.
IPG Widjaja-Adhi, Didi Ardhi, dan
Mansyur. 1993. Pengelolaan
E Lahan dan Air Lahan Pasang
C B
Surut. Puslitbangtrans.
Jakarta.
Najiyati, S., dkk. 1997. Studi
Unit lahan lain Pengembangan Lahan Pasang
A. Saluran drainase tersier Surut. Puslitbangtrans.
D Jakarta.
B. Saluran irigasi kuarter
C. Saluran drainase kuarter
D. Saluran kolektor
Tim Produksi:
E. Saluran cacing
F. Pintu air drainase stoplog Penyusun : Sri Najiyati
F Foto : Sri Najiyati
Desain/
A Tata Letak : Vidya Fitrian &
Achmad Alimi
Gambar 2. Contoh tata air mikro pada lahan sawah atau tegalan

Head Office: Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI),


Wetlands International-Indonesia Programme merupakan proyek yang berkaitan dengan serapan karbon (carbon
Jl. Ahmad Yani No 53-Bogor 16161 sequestration) dan dibiayai melalui Dana Pembangunan dan
PO. Box 254/BOO-Bogor 16002 Perubahan Iklim Kanada. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan
Tel:+62-251-312189; Fax: +62-251-325755 pengelolaan berkelanjutan pada hutan dan lahan gambut di
co_ccfpi@wetlands.or.id Indonesia agar kapasitasnya dalam menyimpan dan menyerap
karbon meningkat serta mata pencaharian masyarakat di sekitarnya
Sumatra Office: Kalimantan Office: menjadi lebih baik. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam
Jl. A. Thalib No. 28 Jl. Teuku Umar No 45 proyek ini, baik di tingkat lokal maupun nasional, dikaitkan dengan
Kec. Telanaipura - Jambi 36135 Palangka Raya 73111 - Kal Teng usaha-usaha perlindungan dan rehabilitasi hutan dan lahan gambut.
Tel: +62-741-60431 Tel/Fax: +62-536-38268 Dalam pelaksanaannya di lapangan, proyek ini menerapkan
sec_ccfpiss@yahoo.com aluedohong@yahoo.com OR pendekatan-pendekatan yang bersifat kemitraan dengan berbagai
alue_dohong@hotmail.com pihak terkait (multi stakeholders) dan dengan keterlibatan yang kuat
dari masyarakat setempat.

The Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI) Project is


undertaken with the financial support of the Government of Canada provided through
The Canadian International Development Agency (CIDA)
Indonesia Programme Ditjen. PHKA Canadian International Agence canadienne de
Development Agency dveloppement international
Http://www.indo-peat.net

Anda mungkin juga menyukai