DISUSUN OLEH :
NOVRIZA, S.Pd
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder Page 1 of 32
Modul Belajar
Motor 2 tak
SIKLUS MESIN
1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah terbakar Langkah Isap
2. Menekan campuran tersebut sampai pada volume tertentu Langkah Kompresi
3. Menyalakan campuran sehingga mengembang dan menghasilkan tenaga Langkah
Usaha
4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari dalam silinder Langkah Buang
4. Istilah Mesin
A. LANGKAH ISAP
Piston bergerak dari TMA ke TMB
Katup masuk terbuka
Katup buang tertutup
Kevakuman dalam ruang silinder mengakibatkan udara
mengalir ke dalam silinder dan bercampur bensin dari
karburator.
B. LANGKAH KOMPRESI
C. LANGKAH USAHA
Proses pembakaran menimbulkan energi panas dan menekan
piston menuju TMB.
Katup masuk tertutup
Katup buang tertutup
Piston bergerak dari TMA ke TMB
Gerak bolak-balik piston akan diteruskan oleh batang penghubung
(stang seher) ke poros engkol untuk diubah menjadi gerak putar
yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
D. LANGKAH BUANG
Piston bergerak dari TMB ke TMA
Katup masuk tertutup
Katup buang terbuka
Gas bekas didorong piston keluar melalui saluran buang dan
muffler menuju ke udara luar.
Setengah putaran pertama atau 180 , piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
Akhir pembilasan diikuti Langkah Kompresi
Setelah dekat TMA Pembakaran dimulai
Di Bawah Piston
Langkah Hisap/Pengisian ruang engkol (Campuran bahan bakar dan udara baru masuk
keruang engkol melalui saluran masuk)
B. LANGKAH USAHA , BUANG DAN BILAS
Setengah putaran kedua atau 360 , piston bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
Terjadi Langkah Usaha , Buang dan Bilas
Akibat pembakaran, tekanan mendorong torak ke TMB. Saluran buang terbuka, gas
bekas terbuang dan didorong gas baru (pembilasan)
Di Bawah Piston
Kompresi karter (Campuran bahan bakar dan udara di ruang engkol tertekan dan akan
naik keruang atas torak lewat saluran bilas)
7. Perbandingan Mesin
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH
Mesin 4 Langkah
Keunggulan :
Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas baru yang terbuang
bersama gas buang sangat kecil & sistem pembakaran yang lebih sempurna
Sistem pelumasan lebih sempurna
Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
Jangka waktu overhaul lebih lama
Hemat pemakaian minyak pelumas
Engine brake lebih besar
Kerugian :
Konstruksinya lebih rumit
Akselerasi lebih lambat
Mesin 2 Langkah
Keunggulan :
Konstruksinya lebih sederhana
Akselerasi lebih baik
Kekurangan :
Sistem pembuangan kurang sempurna
Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
Pelumasan relatif kurang sempurna
Jadwal perawatan lebih singkat
8. Diagram katup
1. KEPALA SILINDER
Fungsi kepala silinder adalah :
a. Sebagai tempat ruang bakar
b. Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen kepala silinder
2. KLEP
Fungsi :
1). Pintu keluar masuk gas
2). Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial (nickel-chrome)
Jenis-Jenis Klep :
1. Klep Pemasukan
Klep pemasukan menerima panas pembakaran, dan didinginkan oleh campuran gas
yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami pemuaian yang tidak
merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas kerapatan pada dudukan klep.
Untuk meningkatkan efisiensi pemasukan, biasanya lubang pemasukan dibuat sebesar
mungkin.
2. Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya akan
mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep mudah terjadi keausan.
Untuk menghindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve clearence) klep buang dibuat lebih
lebar.
B. Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang
akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada dalam batang penekan akan
naik ke atas melalui check valve, dengan demikian batang penekan akan turun secara
perlahan. Pada saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong
batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke bawah melalui check
valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder Page 17 of 32
Modul Belajar
bergerak turun secara perlahan. Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak
memerlukan penyetelan lagi
PENYETELAN :
1. Tipe Manual :
Longgarkan mur pengikat, maka "Penegang
Rantai" akan bekerja secara otomatis untuk
mendapatkan ketegangan rantai yang
sempurna.
Apabila melalui cara diatas ternyata tegangan
rantai belum sempurna, maka lakukan
penyetalan dengan menggunakan sebuah jari
jari roda sebagai alat bantu.
CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)
b. Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder.
c. Putar baut bagian dalam timing chain tensioner dengan obeng kecil, kearah kiri (1), dan
pastikan batang tensioner telah menekan guide dan selanjutnya pasangkan baut cap
MELAKSANAKAN OVERHAUL
KEPALA SILINDER
Bersihkan permukaan bidang kontak antara tutup kepala silinder dengan kepala silinder
dan sisa-sisa gasket yang masih tertinggal.
Bersihkan kepala silinder secara menyeluruh untuk mengeluarkan serpihan logam, skur,
dudukan klep
Bersihkan klep masuk dan buang secara menyeluruh dari kerak karbon
Putar klep pada dudukan klep menggunakan selang karet atau alat tangan lainnya untuk
skur klep
Lepaskan alat perkakas dan pemeriksaan lebar daripada masing-masing dudukan klep.
Jika dudukan klep terlalu lebar, maka harus diskur. Jika klep tidak dapat diskur maka
gantilah dengan yang baru. Untuk memperbaiki dudukan klep yang aus, gunakan alat
pengasah atau peralatan skur dudukan klep yang setaraf.
Olesi baut-baut sprocket poros bubungan dengan oli kemudian pasang dan kencangkan
sesuai torsi yang ditentukan
Putar poros penekan searah jarum jam dengan obneg kecil untuk menarik mundur
penekan dari tahan dalam posisi tertarik penuh, penekan akan terdorong keluar oleh
pegas ketika dilepaskan
Ganjal poros penekan dengan kawat untuk menahan penekan
Pasang sebuah gaskt baru pada pengangkat penekan rantai mesin dan kencangkan baut
soketnya, kemudian lepaskan kawat penahannya
Pasang dan kencangkan sekrup bersama sebuah cincin bulat baru
Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam beberapa kali dan periksalah waktu
pembukaan klep
Pasang sebuah gasket baru dan cincin bulat baru pada tutup sprocket
Pasang tutup sprocket dengan kantong oli di sebelah bawah dan kencangkan baut-baut
tutup dengan erat
Olesi minyak mesin baru ke cincin bulat daripada tutup lubang penyetelan klep
Pasang dan kenangkan baut-baut tutup
Pasang dan kencangkan tutup lubang pemeriksaan waktu pengapian dan tutup lubang
pada ujung poros engkol
3. Pasanglah per klep dengan memasang bagian yang rapat berada di bawah.
4. Jangan terlalu menekan per klep melewati batas maksimum, pada saat memasang kuku klep,
hal ini akan mengakibatkan melemahnya kepegasan per.
Gambar 4.8 Pemukulan dengan palu plstik pada klep yang sudah terpasang
6. Ketuklah dengan pukunan yang ringan pada klep yang sudah terpasang untuk memastikan
bahwa klep sudah pada posisi yang tepat.
7. Lumasi noken as (Cam Shaft) sebelum dipasang.
8. Berikan beberapa cm oil pada ruang kepala siiinder, sebagai pelumasan awal.
9. Bersihkan sisa-sisa gasket pada permukaan kepala silinder.
PERINGATAN
Hindari pengrusakan gasket dan permukaan kedudukan katup.
Check lubang busi dan daerah sekitar katup dan check kelengkungan cylinder head
dengan straight edge (water pass) dan feeler gauge. Jika hasil pengukuran
kelengkungannya melewati : servis maka cylinder head harus diperbaiki atau diganti.
Masukan valve guide Reamer dan sisi ruang bakar dan arah pengantar katup tersebut untuk
menghilangkan endapan carbon, sebelum pengukuran.
CATATAN
1. Hati-hati jangan memiringkan Reamer di dalam guide selama proses. Akibatnya katup
akan terpasang miring, sehingga akan ferjadi kebocoran oli dan stem seal akibat dudukan
katup yang tidakbenar.
2. Putarlah Reamer searah putaran larum lam jangan sekali-kali memutar kearah yang
berlawanan baik pada saat memasukan maupun mengeluarkan.
3. Ukur dan catat diameter dalam tiap valve guide dengan menggunakan dial gauge atau
inside micrometer.
CATATAN
Ketuk bagian katup berlawanan arah dengan dudukan katup beberapa kahi dengan
menggunakan jar fanpa memutar katup, untuk memeriksa kontak dudukan katup yang
tepat.
Alat Tester:
Compresion Gauge (Kompresi Meter)
Cara Pemeriksaan Tekanan Kompresi
1. Panaskan mesin terlebih dahulu sampai mencapai suhu kerja yang normal.
2. Matikan mesin, kemudian buka busi
3. Masukkan alat pengukur kompressi, yaitu KOMPRESI METER pada lubang busi
4. Putar gas pada posisi putaran penuh, serta posisi Chuck terbuka
5. Engkol mesin dengan berulang-ulang sampai jarum pada kompresi meter tidak
bergerak lagi.
Ukuran Standard: 10 - 13 kg/cm2 + 1 kg/cm2
a. Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep dilakukan pada kondisi mesin dingin (dibawah
35- C/95- F).
b. Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep harus dilakukan pada saat piston di titik
mati atas pada langkah kompresi.
Perhatian !
Pada mesin yang menggunakan sistim dekompresi posisi crank shaft tidak boleh diputar ke
arah kanan, pada saat menempatkan piston pada posisi TMA langkah kompresi.
5. Penyetelan dapat dianggap benar, bila feeler gauge ditarik agak seret
6. Kencangkan kembali mur pengikat bila kerenggangan sudah tepat, dengan
posisi feeler gauge masih terpasang.
2. Sewaktu piston mendekati TMA langkah kompresi, piston mengalami tahanan dari tekanan
kompresi yang timbul.
3. Piston akan terdorong kembali ke TMB dan poros engkol bergerak dalam putaran yg
berlawanan.
4. Poros nok juga berputar berlawanan, sehingga Decompression Cam akan menekan katup
buang untuk membuka.
Pemeriksaan ADS
Periksa cam dekompresi dengan memutar cam dekompresi dengan jari-jari.
Pastikan bahwa bubungan dekompresi hanya dapat berputar searah jarum jam saja dan tidak
dapatberputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Periksa pelat penahan terhadap adanya kerusakan.