Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE KEGIATAN PBL II

A. Metode Kegiatan
Metode kegiatan merupakan cara kerja untuk mengumpulkan data dan
kemudian mengolah data sehingga menghasilkan data yang dapat
memecahkan permasalahan yang ada. Peran metode kegiatan sangat
menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan, dengan kata lain
metode kegiatan akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan kegiatan
atau petunjuk bagaimana kegiatan ini dilakukan. Variasi metode yang ada
berupa angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi.
Jenis metode yang digunakan saat kegiatan PBL I adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek
dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya
yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa
adanya. Dari hasil yang didapatkan pada saat PBL I itulah yang di intervensi
di PBL II.
Jenis metode kegiatan yang digunakan di PBL 2 ini yaitu Pendekatan
Kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei. Metode survei
adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta. Dalam
metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap hal-hal
yang telah dikerjakan orang dalam menangani masalah serupa sehingga
hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan
keputusan di masa datang (Putra, 2006).
Survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan pre-test sebagai alat pengumpul data yang pokok
(Singarimbun, 1998). Dalam kegiatan Pengalaman Belajar lapangan (PBL) II,
Kelompok 19 Posko 5 menitikberatkan pada kegiatan Intervensi. Kegiatan
Intervensi yang kami lakukan berupa intervensi fisik dan intervensi non-fisik.

34
Intervensi fisik berupa Pembagian poster yaitu 5 poster Bahaya Rokok dan
5 poster Kesehatan Ibu Hamil di 5 lingkungan kelurahan Tonrokassi Timur,
masing masing tiap lingkungan mendapatkan 1 poster bahaya rokok dan 1
poster kesehatan ibu hamil. Selain itu 2 poster tentang CTPS dibagikan di 2
Sekolah Dasar (SD). Intervensi lain yang dilakukan yaitu pembuatan 7 tempat
sampah percontohan di 5 lingkungan Kelurahan Tonrokassi Timur, 2 TPS di
lingkungan Balandangan, 2 TPS di lingkungan Boyong, 1 TPS di lingkungan
Bontoa, 1 TPS di lingkungan Bontorea dan 1 TPS di lingkungan Bangka-
bangkala. Intervensi fisik yang dilakukan selanjutnya yaitu pembuatan serta
pemasangan papan wicara di Lingkungan balandangan dan Lingkungan
Boyong. Sedangkan intervensi non-fisik menggunakan metode penyuluhan, 3
macam penyuluhan yang kelompok 19 lakukan yaitu penyuluhan bahaya
rokok dan BPJS, serta melakukan sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) di 2 Sekolah Dasar di Tonrokassi Timur. Ketiga penyuluhan
menggunakan pre dan post-test sebagai instrumen pengambilan data dan alat
ukur tingkat pengetahuan Anak sekolah Dasar (SD), dan seluruh warga
Tonrokassi Timur.

B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Intervensi


1. Lokasi Kegiatan
PBL II Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin Kelompok 19 Posko V dilaksanakan di Kelurahan
Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto Tahun
Ajaran 2017/2018.
2. Waktu Pelaksanaan Intervensi
Kegiatan PBL II ini dilaksanakan selama dua minggu. Mulai tanggal
27 Juli 2017 - 07 Agustus 2017. Dengan waktu kegiatan intervensi
selama 11 hari.

35
C. Tahapan Kegiatan PBL II
1) Pembekalan PBL II
Pembekalan PBL II dilaksanakan mengikuti jadwal perkuliahan
tahun ajaran 2017 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin. Tujuan dari pembekalan adalah untuk mendapatkan
informasi dan pemahaman awal mengenai kegiatan PBL II. Adapun
beberapa cakupan materi yang didapatkan selama pembekalan PBL II
adalah:
a. Urgensi pembekalan PBL I
b. Analisis Data
c. Program Kerja yang baik
d. Penyuluhan Kesehatan
2) Survei Lokasi
Survei Lokasi dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2017 di Kelurahan
Tonrokassi Timur Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Tujuan
dari survei lokasi adalah untuk mengetahui batas lokasi dari setiap dusun
dan kondisi lingkungan di Kelurahan Tonrokassi Timur Kecamatan
Tamalatea Kabupaten Jeneponto.
3) Pengumpulan Data
Program intervensi dilaksanakan selama 11 Hari, kegiatan intervensi
non fisik selama 5 hari mulai tanggal 28 Juli sampai dengan 01 Agustus
2017 dan kegiatan intervensi fisik selama 7 hari mulai tanggal 02 sampai
dengan 07 Agustus 2017.
Adapun intervensi non fisik selama 5 hari mulai tanggal 28 Juli
sampai dengan 01 Agustus 2017.
a. Penyuluhan Rokok
Penyuluhan Rokok ini dilakukan di Kantor Lurah Tonrokassi
Timur pada tanggal 28 Juli 2017 pukul 14.00 sampai dengan 16.00,
yang dihadiri oleh 22 peserta. Penyuluhan Rokok ini memuat materi
tentang kandung di dalam rokok, dampak dari merokok, pemutaran

36
video singkat mengenai bahaya rokok dan cerita singkat tips berhenti
merokok dari Saudara Hamka H, SPdi.
b. Penyuluhan CTPS
Penyuluhan CTPS dilakukan di 2 SD yang berada di Kelurahan
Tonrokassi Timur, SD pertama yaitu SDI 123 Boyong pada tanggal
31 Juli 2017 pukul 09.00 sampai dengan 10.20 WITA dengan jumlah
peserta 40 orang gabungan antara siswa kelas 4, 5 dan kelas 6. SD
kedua yaitu SDI 210 Bangka-Bangkala pada tanggal 31 Juli 2017
pukul 10.30 sampai dengan 11.30 WITA dengan jumlah peserta 19
orang gabungan antara siswa kelas 4, 5 dan kelas 6.
c. Penyuluhan BPJS
Penyuluhan BPJS ini dilakukan di Kantor Lurah Tonrokassi
Timur pada tanggal 01 Agustus 2017 pukul 14.00 sampai dengan
16.00, yang dihadiri oleh 74 peserta. Penyuluhan BPJS ini dihadiri
oleh perwakilan dari pihak BPJS, perwakilan dari pihak Dinas Sosial
Kabupaten Jeneponto, perwakilan dari pihak PUSKESMAS
Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, Kepala Lurah dan
seluruh staff Kelurahan Tonrokassi Timur, Seluruh Kepala
Lingkungan Kelurahan Tonrokassi Timur, Tokoh Masyarakat serta
Tokoh Agama dan masyarakat Kelurahan Tonrokassi Timur
Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto.
Adapun intervensi fisik yang dilaksanakan yaitu:
a. Pengadaan poster
Poster yang dibagikan yakni poster mengenai Kesehatan Ibu
Hamil, Bahaya Rokok dan CTPS. Untuk poster CTPS kami
pasang di SDI 123 Boyong dan SDI 210 Bangka-Bangkala pada
hari Senin, 31 Juli 2017 pukul 09.00 sampai dengan 11.30
WITA. Untuk poster Bahaya Rokok kami pasang di setiap
lingkungan di kelurahan Tonrokassi Timur khususnya pada
tempat kumpul-kumpul warga pada hari Minggu, 30 Juli 2017
pukul 09.30 sampai dengan 11.30 WITA. Untuk poster

37
Kesehatan Ibu Hamil kami pasang di Posyandu kelurahan
Tonrokassi Timur pada hari Minggu, 30 Juli 2017 pukul 09.30
sampai dengan 11.30 WITA.
b. Tempat sampah percontohan
Pembuatan satu tempat sampah untuk Lingkungan Bontoa,
Bontorea dan Bangka-bangkala, dan dua tempat sampah untuk
Lingkungan Balandangan dan Boyong. Pertama di Lingkungan
Balandangan pada hari Minggu tanggal 06 Agustus 2017 pukul
15.00 WITA dan pukul 21.00 WITA. Hari dan tanggal yang
sama kami membuat satu tempat sampah percontohan masing-
masing di Lingkungan Bontoa dan Bontorea pukul 16.30
WITA, Setelah itu kami membuat satu tempat sampah di
Lingkungan Boyong pada pukul 19.00 WITA . Kemudian pada
tanggal 07 Agustus 2017 pukul 07.30 WITA kami membuat
tempat sampah percontohan di Lingkungan Bangka-bangkala
dan pada tanggal yang sama kami juga membuat di Lingkungan
Boyong pada pukul 16.30 WITA.
4) Analisis Data
Analisis data pada PBL II dilakukan untuk menganalisis hasil dari
pre test dan post test yang diberikan kepada warga Kelurahan Tonrokassi
Timur Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto pada saat
penyuluhan yaitu Penyuluhan rokok, BPJS, dan CTPS. Proses dalam
analisis data dimulai dengan membuat data variabel kedalam aplikasi
SPSS Statistic 22. Selanjutnya menginput jawaban masing-masing warga
Kelurahan Tonrokassi Timur Kecamatan Tamalatea Kabupaten
Jeneponto dari hasil pre test dan post test pada Penyuluhan rokok, BPJS,
dan CTPS.
5) Pembuatan Laporan
Proses pembuatan laporan dilakukan bersamaan dengan proses
intervensi yang dilakukan. Beberapa bagian dalam laporan seperti
pendahuluan, metode kegiatan PBL I, tinjauan pustaka, gambaran umum

38
lokasi, dan lampiran kegiatan sudah mulai dikerjakan. Hasil kegiatan dan
pembahasan akan dikerjakan kedalam SPSS dan dianalisis setelah semua
kegiatan intervensi dilakukan.
6) Seminar
1. Seminar Awal
Seminar awal Posko 5 Kelurahan Tonrokassi Timur
dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2017, pukul 14.00 -16.00 WITA,
di Kantor Lurah Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea,
Kabupaten Jeneponto. Seminar awal ini dihadiri oleh 22 orang,
dimana terdiri dari Kepala Lurah Tonrokassi Timur, Kepala
Lingkungan Balandangan, Bontoa, Bontorea, Bangka-bangkala, dan
Boyong, Tokoh masyarakat, Kader, dan warga Kelurahan
Tonrokassi Timur yang lain.
Seminar awal ini dilaksanakan untuk menyampaikan tujuan PBL
II dan memaparkan prioritas masalah beserta bentuk intervensi yang
akan dilakukan. Dalam pertemuan ini, mahasiswa PBL II meminta
kesediaan warga untuk dapat mendengarkan paparan kegiatan yang
akan dilakukan selama 2 minggu, dan melakukan diskusi bersama
masyarakat mengenai Bentuk Intervensi tersebut.
2. Seminar Akhir
Seminar akhir Posko 5 Kelurahan Tonrokassi Timur
dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2017, pukul 10.00-11.00
WITA, di Kantor Lurah Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea,
Kabupaten Jeneponto. Seminar akhir ini dihadiri oleh 30 orang,
dimana terdiri dari Kepala Lurah Tonrokassi Timur, Kepala
Lingkungan Balandangan, Bontoa, Bontorea, Bangka-bangkala, dan
Boyong, Tokoh masyarakat, Kader, dan warga Kelurahan
Tonrokassi Timur yang lain.
Seminar akhir ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
memaparkan intervensi yang telah dilaksanakan selama 2 minggu di
Kelurahan Tonrokassi Timur. Dalam pertemuan ini, mahadidwa PBL

39
II meminta kesediaan warga untuk tetap menjaga dan memelihara
program intervensi fisik yang telah dilakukan seperti papan wicara,
poster, tempat sampah percontohan serta tetap menjaga dan
mengembangkan edukasi yang telah diberikan dalam bentuk
penyuluhan rokok, BPJS dan CTPS.

40

Anda mungkin juga menyukai