Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

POACE

OLEH:
A. IRMASARI SANIH

K11115332

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah disebutkan bahwa objek dan subjek kesehatan adalah sistem kesehatan. Dengan
demikian untuk dapat melaksanakan administrasi kesehatan, perlu dipahami apa yang
disebutdengan sistem kesehatan tersebut. di sinilah letak masalahnya, karena untuk
memahami sistem kesehatan tidaklah semudah yang diperkirakan. Penyebabnya ialah karena
dalam oengertian sistem kesehatan terkandung pengertian sistem serta pengertian kesehatan.
Ada lima fungsi administrasi, biasanya dikenal dengan sebutan POACE yaitu Planning
, Organizing , Actuating , Controling dan Evaluation. Dimana fungsi ini memiliki perannya
masing-masing.

B.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PLANNING
1. Pengertian Perencanaan
Salah satu fungsi dari perencanaan yaitu planning (perencanaan), berbagai funngsi
administrasi lainnya baru dapat berperan jika fungsi perencanaan telah dilaksanakan.
Secara umum perencanaan adalah suatu proses sistematik berupa pengambilan
keputusan tentang pemilihan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, bentuk program dan
penilaian keberhasilan dengan memperhitungkan perubahan yang akan terjadi untuk
mencapai tujuan yang efektif dan efisien . Perencanaan yang baik dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang sedalammana perencanaan dan
kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Perencanaan merupakan pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang
telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik. Selain itu, perencanaan menganut
beberapa upaya yang menjabarkan cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan ke dalam
unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu hingga dapat dipakai
sebagai pedoman dalam melaksanakan dan cara menyelesaikan masalah.

2. Jenis perencanaan
- Berdasarkan Jangka Waktu
 Jangka panjang; jika masa berlakunya rencana tersebut antara 12-20 tahun
 Jangka menengah; jika masa berlakunya rencana tersebut antara 5-7 tahun
 Jangka pendek; jika masa berlakunya rencana tersebut hanya untuk 1 tahun
- Frekuensi Penggunaan
 Single use planning; apabila rencana yang dihasilkan hanya dapat
dipergunakan 1 kali.
 Repeat use planning; apabila rencana yang dihasilkan dapat dipergunakan
lebih dari 1 kali
- Tingkatannya
 Master of planning; apabila rencana yang dihasilkan lebih menitik beratkan
pada aspek kebijakan,mempunyai ruang lingkup yang amat luas serta berlaku
untuk jangka waktu yang panjang.
 Operational planning; apabila rencana yang dihasilkan lebih menitik pada
aspek pedoman pelaksanaan yang akan dipakai sebagai petunjuk pada waktu
melaksanakan kegiatan.
 Day to day planning; apabila rencana yang dihasilkan telah disusun secara
rinci. Rencana harian ini biasanya disusun untuk program yang telah bersifat
rutin.
- Filosofi
 Satisfing planning; apabila filosofi yang dianut pada waktu melakukan
perencanaan tidak terlalu mementingkan keuntungan golongan , melainkan
kepuasan semua pihak yang terlibat.
 Optimal planning; apabila filosofi yang dianut pada waktu melakukan
perencanaan sangat mementingkan pencapaian tujuan. Pada perencanaan ini
ukuran-ukuran kuantitas menjadi penting,dan karena itu perhatian lebih
diutamakan pada bagian-bagian yang produktif.
 Adaptiviser planning; apabila filosofi yang dianut pada waktu melakukan
perencanaan cenderung berupaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi.

- Orientasi waktu
 Past present planning; apabila rencana yang dihasilkan semata-mata bertitik
tolak dari pengalaman yang pernah di peroleh pada masa lalu saja. Perencanaan
model ini biasanya dilakukan apabila menghadapi keadaan darurat serta waktu
yang dimiliki sangat singkat . Misalnya dalam keadaan wabah.
 Futrure oriented planning; apabila rencana yang dihasilkan memperhitungkan
perkiraan-perkiraan yang akan datang.

- Ruang Lingkup
 Strategic planning; apabila rencana yang dihasilkan menguraikan dengan
lengkap kebijakan jangka panjang yang ingin diterapkan,tujuan jangka panjang
yang ingin dicapai serta rangkaian dan pentahapan kegiatan yang akan
dilakukan. Perencanaan ini umumnya sulit di ubah.
 Tactical planning; apabila rencana yang dihasilkan mengandung uraian tentang
kebijakan,tujuan serta kegiatan jangka pendek saja. Perencanaan taktik mudah
menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan kondisi.
 Comprehensif planning; apabila rencana yang dihasilkan mengandung uraian
yang bersifat menyeluruh. Dalam arti mencakup seluruh aspek dan ruang
lingkup berbagai kegiatan yang akan dilakukan.
 Integreted planning; apabila rencana yang dihasilkan jelas menggambarkan
keterpaduan antar kegiatan yang dilakukan ,atau dengan kegiatan lain yang telah
ada.

3. Syarat-syarat perencanaan
a. Tujuan harus jelas
b. Uraian aktivitas yang lengkap
c. Jangka waktu pelaksanaan jelas
d. Job description harus jelas
e. Faktor pendukung dan penghambat
f. Mencantumkan standar yang dipakai untuk mengukur keberhasilan
g. Berpedoman kepada sistem yang sedang berlaku
h. Simple
i. Fleksibel
B. ORGANIZING
1. Pengertian pengorganisasian
Peranan fungsi pengorganisasian cukup penting karena apabila fungsi telah berhasil
dilaksanakan ,maka berarti berbagai hal yang tercantum dalam suatu rencana telah
mendapatkan pengaturan ,sehingga siap untuk dilaksanakan.
Pengorganisasian adalah pengelompokkan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan memuaskan.

3. Pengorganisasian sebagai wadah


Sekalipun yang terpenting pada pengorganisasian adalah proses,namun untuk dapat
melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik,perlu dipahami terlebih dahulu hasil dari
pekerjaan pengorganisasian,yakni yang dikenal dengan nama wadah.

4. Prinsip pokok organisasi


 Mempunyai pendukung;
 Mempunyai dukungan
 Mempunyai kegiatan
 Mempunyai pembagian tugas
 Mempunyai perangkat organisasi
 Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang
 Mempunyai kesinambungan kegiatan,kesatuan perintah dan arah
5. Macam organisasi
 Organisai lini
 Organisasi staf
 Organisasi lini dan staf
6. Pengorganisasian sebagai suatu proses
 Memahami tujuan; Langkah pertama yang harus dilakukan pada pekerjaan
pengorganisasian ialah memahami tujuan yang ingin dicapai dari didirikannya
organisasi tersebut.
 Memahami kegiatan; Kegiatan yang dimaksud disini adalahkegiatan yang bersifat
pokok saja.
 Mengelompokkan kegiatan ; Dalam melakukan pengelompokan kegiatan ada
beberapa prinsip yang harus dilakukan seperti jenis kegiatan dan jumlah kegiatan
 Mengubah kelompok kegiatan kedalam bentuk jabatan; Untuk mengubah
kelompok kedalam bentuk jabatan , perlu dilakuakan beberapa kegiatan analisis
tugas , uraian tugas , dan penilaian tugas.
 Melakukan pengelompokan jabatan; Jabatan yang dihasilkan dari pekerjaan
klasifikasi dapat terrlalu berlebihan dan beraneka ragam.
 Mengubah kelompok jabatan kedalam bentuk satuan
 Membantuk struktur organisasi; Apabila satuan organisasi telah berhasil
dirumuskan ,lanjutkan dengan menyusun satuan organisasi tersebut dalam bentuk
bagan , bagan yang seperti inilah yang dikatakan atau dikenal dengan nama
struktur organisasi.
7. Manfaat pengorganisasian
 Pembagian tugas untuk wewenang perorangan dan kelompok
 Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota dan staf organisasi
 Pendelegasian wewenang
 Pemanfaatan dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi

C. ACTUATING
1. Pengertian

Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian


rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan bersama.

Penggerakan adalah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan serta


penggerakan orang-orang agar orang-orang tersebut mau dan suka bekerja. Berdasarkan
pengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan (actuating) sangat penting, karena
penggerakan berfungsi untuk menggerakan fungsi-fungsi manajemen yang lain, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan.

Menggerakan orang-orang agar mau dan suka bekerja mempunyai arti bagimana
menjadikan para pegawai sadar akan tugas dan kewajiban serta bertanggung jawa atas tugas
yang dibebankan kepadanya tanpa menunggu perintah dari siapapun.
Faktor-faktor penting dalam keberhasilan penggerakan

2. Faktor-Faktor Pendukung
 Segi Organisasi (terdapat peraturan-peraturan, terdapat fasilitas-fasilitas, terdapat
sarana komunikasi yang memadai.
 Segi Pemimpin (Wewenang; maksudnya adalah pemimpin harus memahami akan
tugas dan wewenang yang diembannya)
Teknik kepemimpinan dapat digolongkan dalam 2 golongan, yaitu :
- Teknik kepemimpinan pokok, yaitu teknik-teknik dasar pokok yang dapat
digunakan untuk berbagai macam kepemimpinan
- Teknik kepemimpinan khusus adalah teknik kepemimpinan untuk menggerakan
orang-orang agar supaya suka dan dapat bekerja.
 Segi Pegawai
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai
- Memiliki pandangan bahwa pengabdian.
- Mau dipimpim
- Terpeliharanya tim kerja, maksudnya bahwa untuk berhasilnya fungsi
penggerakan
D. CONTROLLING (PENGAWASAN)
1. Arti Pengawasan
Mc. Farland memberikan definisi, pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan
ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan sesuai
dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan.
Pengawasan dimkasudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, ketidak sesuaian dan lain-lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan
wewenang yang telah ditentukan. Jadi pengawasan bukan mencari kesalahan terhadap
orangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.

2. Tugas/Fungsi Pengawasan
 Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap yang diserahi tugas dan
wewenang dan pelaksanaan pekerjaan.
 Mendidik para pejabat/pimpinan agar dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan.
 Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan
kelemahan untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
 Suatu usaha untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan.

3. Metode Pengawasan
 Pengawasan Langsung, adalah pengawasan yang dilakukan secara langsung pada
lokasi pelaksanaan pekerjaan (sistem inspektif, verifikatif dan investigasi).
 Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan yang dilakukan terhadap hasil-
hasil laporan yang berupa uraian kalimat, angka-angka atau statistic yang berupa
gambar-gambar.
 Pengawasan formal, adalah pengawasan yang dilakukan secara formal oleh
aparat/unit pengawasan dilingkungan organisasi itu sendiri. Dalam pengawasan
ini telah ditentukan prosedur, hubungan dan tata kerjanya.
 Pengawasan informal, adalah pengawasan yang dilakukan pejabat/pimpinan
dengan melalui kunjungan yang tidak resmi (secara pribadi = secara incognito).
 Pengawasan administratif, meliputi pengawasan bidang keuangan, kepegawaian
dan materiil.

E. EVALUATION (EVALUASI)
1. Pengertian Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Apabila dari beberapa definisi tersebut dikaitkan dengan Evaluasi manajemen Perusahaan
maka berarti tentang penilaian terhadap suatu system manajemen perusahaan tersebut, apakah
sudah sesuai dengan perencanaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan hasil yang sangat memuaskan.
Tetapi juga bisa diartikan evaluasi adalah suatu penilaian terhadap kinerja seseorang,
sejauh mana dia bisa mengerjakan pekerjaan tersebut serta tentang keberhasilan kinerjanya.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi


Tujuan umum lebih mengarah kepada seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua
anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab, sehingga tidak hanya terdapat
pada pemeriksaan terhadap catatan akuntansinya saja tetapi juga efektivitas dan efisiensi
operasional.
Sedangkan tujuan khusus lebih mengarah kepada setiap kegiatan yang telah dilakukan
oleh setiap anggota sehingga lebih mendetail di dalam komponen-komponen yang telah
dilakukan oleh anggota manajemen. Atau dapat juga diartikan sebagai penilaian yang
dilakukan untuk menentukan secara obyektif dapat dipercaya tidaknya informasi yang
disampaikan oleh orang yang dipercaya. Adapun juga pendapat dari Crawford (2000:30)
tentang tujuan dan atau fungsi Evaluasi adalah:
 Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan
 Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil
 Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan
 Untuk memberikan umpan balik bagi, kegiatan yang dilakukan.

3. Standar Evaluasi
Di dalam suatu kegiatan Organisasi, dapat diterapkan suatu standar yang dipakai dalam
mengevaluasi kegiatan tersebut yaitu terdiri dari :
 Utility (manfaat); Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan seharunya bermanfaat
bagi manajemen agar dapat melalukan pengambilan keputusan atas program yang
sedang dilakukan.
 Accuracy (akurat); Di dalam informasi yang telah didapat dari evaluasi sebaiknya
memiliki tingkat kebenaran yang tinggai sehingga tidak akan terjadi kesalahan
ketika melakukan perubahan sistem rencana atau perbaikan dalam sistem
perencanaan.
 Feasibility (layak); Pada sat melakukan tahap evaluasi atau evaluating hendaknya
dilakukan dengan layak atau sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

4. Teknik Evaluasi
Saat selesai melakukan suatu tahap evaluasi kemudian melakukan suatu pengambilan
keputusan yang tepat. Maka pada saat evaluasi harus dilakukan dengan data-data yang
diperoleh secara akurat dan instrument yang valid serta reliabel. Dari penjelasan tersebut
dapat disumpulkan bahwa evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan
teknik notes (alternative test).
Dari pernyataan tersebut dapat di tarik sebuah kesimpulan yang dapat di artikan bahwa
di dalam suatu tahap evaluasi (Evolution) harus terdapat data yang akurat digunakan sebagai
patokan dalam melakukan suatu penilaian. Tetapi selain data yang akurat, juga diperlukan
informasi yang ketetapannya sangat tinggi. Informasi tersebut dapat diperoleh secara objektif
melalui orang-orang kepercayaan yang telah di tunjuk.
5. Model Evaluasi
Terdapat beberapa yang dapat dicapai dalam melakukan Evaluasi Evaluating yaitu:
 Sistem Assessment; Merupakan evaluasi yang memberikan Informasi tentang keadaan
atau posisi suatu sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat
menghasilkan Informasi mengenai posisi terakhir dari suatu elemen program yang
tengah diselesaikan.
 Program Plaining; Adalah suatu evaluasi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas
dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan.
 Program Improvement; Merupakan evaluasi orang memberikan informasi tentang
bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan
kegiatan
 Program Certification; Yakni evalusi yang memberikan informasi nilai atau manfaat
program.

6. Manfaat Adanya Evaluasi bagi Karyawan


 Meningkatkan motivasi untuk menghasilkan hasil yang terbaik atau mencapai tujuan
dengan hasil yang memuaskan.
 Adanya kejelasan standart hasil yang diterapkan oleh pegawai.
 Adanya kesempatan untk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana
mereka mengatasinya.
 Adanya pandangan yang jelas tentang konteks pekerjaan.
 Dapat meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.
 Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan ataupun pelatihan serta
dorongan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
 Peningkatan pengertian terhadap nilai pribadi.

7. Pihak-Pihak yang Berkepentingan untuk Di Evaluasi


Adapun pihak-pihak yang berkepentingan di dalam melakukan Evaluasi (Evaluating)
adalah sebagai berikut:

a. Orang yang dinilai (Karyawan).


b. Penilai (atasan, supervisior, pimpinan, manager, konsultan) ; serta
c. Perusahaan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi manajemen ada 5 yaitu Planning , Organizing , Actuating , Controling dan


Evaluation (Poace) . Dimana fungsi dari manajemen ini memiliki perannya masing-masing .
Planning bergerak atau membahas tentang perencanaan,organizing membahas tentang
pengelompokkan dan pembagian tugas,actuating tentang pelaksanaan,contolling tentang
pengawasan,dan evaluation sendiri membahas tentang penilaian .

B. Kritik dan Saran

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,dan apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari salah
khilaf, Alfa dan lupa.

Wabillah Taufik Walhidayah


Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
DAFTAR PUSTAKA

www.PengertianFungsiEvaluasi.com
www.LatarBelakangEvaluasi.com
www.Evaluasi(Evaluating).com
mdm2010.wordpress.com/2010/10/04/fungsi-manajemen-poac/
www.maswit.com
www.indonesian-publichealth.com/.../poac-pada-fungsi-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai