Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT


UPT PUSKESMAS PASUNDAN
Jl. Pasundan No. 104 (0262)231372 Garut
Email puskesmaspasundan01@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN RUMAH PASIEN LANSIA BERESIKO TAHUN 2017

I. Pendahuluan
Kesehatan dan kesejahteraan lansia merupakan hal penting untuk
diperhatikan dan diupayakan oleh berbagai pihak, terutama oleh para
tenaga profesional di bidang kesehatan. baik yang telah didiagnosis
menderita gangguan fisik maupun mental-psikologis, perlu mendapatkan
respon yang proporsional dan adekuat dari semua tenaga kesehatan. Hal
ini sejalan dengan konsep sehat WHO yang melihat kesehatan dari tiga
sisi yaitu kesehatan fisik-biologis, mental-psikologis (lansia) dan sosial
yang harus dicapai secara terintegrrasi (WHO, 2015). Undang-Undang
Kesehatan RI tahun 2009, bahkan menambahkan aspek spiritual sebagai
komponen yang harus ada melengkapi konsep sehat seutuhnya (UU
Kesehatan RI, 2009).
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas
pelayanan bagi pasien lansia di Puskesmas, maka pelayanan kesehatan
lansia yang menyeluruh menjadi salah satu syarat yang harus terpenuhi
untuk menjamin tercapainya kebutuhan pasien lansia. Salah satu
kegiatan yang dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan dan
keluarga pasien dalam membantu peningkatan kualitas hidup pasien
adalah kunjungan rumah. Kunjungan rumah dapat memberi bantuan
bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan bagi peningkatan kualitas hidup pasien.

II. Latar Belakang


Kunjungan rumah pasien lansia adalah mengunjungi tempat
tinggal pasien lansia beresiko dan bertemu dengan keluarga untuk
mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan dalam rangka
membantu pasien beresiko dalam proses penyembuhan, serta
melakukan penyuluhan/pmberian edukasi kesehatan
fisik/mental/sosial terkait dengan kebutuhan pasien selama menjalani
perawatan kesehatan. Kunjungan rumah merupakan alternatif yang
baik untuk dilakukan sebagai salah satu upaya membantu proses
perubahan respon maladaptif pasien menjadi respon yang lebih adaptif.
Hal ini menjadi alasan bahwa melalui kunjungan rumah akan
didapatkan informasi data fisik maupun non fisik pasien dan keluarga
yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan di fasilitas kesehatan
secara lebih lengkap dan sesuai dengan keadaan nyata pasien.
Data pasien dengan masalah kesehatan lansia beresiko di UPT
Puskesmas Pasundan sendiri sampai bulan Juli tahun 2017 dilaporkan
sebanyak 411 pasien lansia beresiko . Kasus yang paling sering dijumpai
adalah hypertensi,stoke dan DM, sedangkan kasus-kasus lainnya
seperti gastritis gangguan kencing. Fakta tersebut menunjukkan bahwa
masalah kesehatan lansia beresiko merupakan salah satu masalah
kesehatan yang besar dan nyata di masyarakat. Pasien lansia di
Puskesmas Pasundan perlu mendapatkan kunjungan rumah sehingga
membantu pemberian informasi dan motivasi pada pasien lansia
beresiko.

III. Tujuan
3.1 . Tujuan Umum
Keluarga dan masyarakat (baik lingkungan sekitar ataupun lintas
sektor terkat) memiliki pengetahuan dalam memperlakukan
pasien dan dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk
pasien.
3.2 . Tujuan Khusus
1. Memberikan informasi pada pasien tentang perkembangan
kondisinya
2. Memberikan motivasi pada pasien untuk meningkatkan
kualitas hidupnya dengan mengoptimalkan potensi yang
dimiliki
3. Memberikan informasi tentang perkembangan kondisi pasien
kepada keluarga
4. Meningkatkan peran keluarga dalam mengoptimalkan fungsi
sebagai sistem pendukung untuk pasien di rumah
5. Meningkatkan informasi dan kesadaran masyarakat tentang
perlakuan pada pasien lansia beresiko.
6. Meningkatkan peran masyarakat dan lintas sektor terkait
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan lansia
melalui kunjungan rumah pada pasien.

IV. Manfaat
4.1. Bagi Individual
Kunjungan rumah pasien lansia diharapkan dapat menjadi media
untuk mengetahui masalah, kondisi dan keadaan pasien, serta
dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan
mendapatkan akses pelayanan kesehatan lansia beresiko yang
tepat.
4.2. Bagi Keluarga
Kunjungan rumah diharapkan dapat menjadi media informasi
pada keluarga tentang kondisi pasien dan motivasi untuk
menjadi sistem pendukung pasien demi terciptanya kualitas
hidup yang lebih baik

4.3. Bagi Masyarakat


Kunjungan rumah diharapkan dapat menjadi media
pengembangan pengetahuan serta memotivasi masyarakat untuk
memperlakukan pasien secara manusiawi
4.4. Bagi UPT Puskesmas Pasundan
Kunjungan rumah pasien lansia diharapkan dapat meningkatkan
mutu dan kinerja petugas di UPT Puskesmas Pasundan dalam
memperbaiki kualitas hidup masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pasundan
4.5. Bagi Lintas Sektor
Kunjungan rumah menjadi model dalam melakukan edukasi,
motivasi dan pelayanan kesehatan lansia masyarakat melalui
pendekatan-pendekatan yang berbasis komunitas dan
meningkatkan kualitas hidup pasien sesuai dengan prinsip
pelayanan kesehatan lansia. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

V. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan kunjungan rumah pasien lansia beresiko adalah
sebagai berikut:
1. Pasien lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasundan (yakni di
kelurahan Kota Kulon, Kelurahan Margawati ,Kelurahan
Sukanegla dan Kelurahan Cimuncang)
2. Keluarga dari pasien lansia beresiko di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasundan (yakni di kelurahan Kota Kulon, Kelurahan
Margawati ,Kelurahan Sukanegla dan Kelurahan Cimuncang)

VI. Kegiatan Kunjungan Rumah


1. Melakukan penyuluhan sebagai solusi atas kebutuhan pasien
lansia
2. Memberikan saran yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien sesuai dengan kebutuhan pasien
VII. Cara Pelaksanaan
Berikut adalah cara pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan lansia
beresiko di Puskesmas Pasundan:
1. Petugas menentukan jadwal kunjungan rumah pasien lansia
beresiko
2. Petugas datang ke rumah pasien
3. Petugas mengambil database dan profil keluarga yang akan
dikumpulkan (macam data minimal yang harus dikumpulkan
adalah tentang keluarga, keadaan rumah dan lingkungan
pemukiman pasien, genogram, fungsi keluarga)
4. Petugas mencatat data yang dikumpulkan
5. Petugas menyampaikan saran dan/atau penyuluhan sesuai
dengan hasil temuan
6. Penanggung jawab mengevaluasi hasil kunjungan rumah dan
menyusun rencana tindak lanjut

VIII. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi dalam melakukan kegiatan kunjungan
rumah adalah:
- Kurangnya petugas yang dapat melakukan kegiatan kunjungan
rumah karena terbentur dengan kegiatan program lain
- Masalah kesehatan lansia beresiko belum terlalu mendapat
perhatian di masyarakat, sehingga masyarakat menilai masalah
kesehatan lansia beresiko belum terlalu penting dan cenderung
diabaikan.
- Penolakan dari pihak pasien maupun keluarga yang belum
memiliki kesadaran terhadap pentingnya kualitas hidup pasien
lansia beresiko.

IX. Solusi Permasalahan yang Disarankan


Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang dialami kegiatan kunjungan rumah pasien lansia
beresiko diantaranya adalah melakukan penyuluhan mengenai
pentingnya kesehatan penyakit lansia bersesiko yang diberikan oleh
petugas yang terlatih dalam menyampaikan informasi mengenai
masalah kesehatan lansia beresiko sehingga diharapkan mampu
menjadi informasi dan motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien. Selain itu juga perlunya dilakukan kerjasama antara petugas
kesehatan lansia dan lintas sektor, sehingga terjalinnya komunikasi
keluaraga pasien untuk mensosialisasikan perlunya penggalakan
kegiatan kunjungan rumah sebagai upaya kesehatan lansia
berpenyakit ber resiko di masyarakat.
Harapan yang diinginkan adalah para tokoh masyarakat, RT,
RW, Lurah, Camat turut berperan aktif dalam memberikan motivasi
kepada masyarakat umtuk menghadiri acara/kegiatan sosialisasi
kegiatan kunjungan rumah lansia beresiko dan memfasilitasi
kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

X. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah
adalah sebagai berikut:
BULAN
No Jenis Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kunjungan rumah
1. pasien lansia
beresiko

XI. Evaluasi dan Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap
bulan dalam setahun, dilakukan oleh Penanggung jawab Program
atau pelaksanan program. Evaluasi akan dilakukan dengan tindakan
korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan dan
mencantumkan rencana tindak lanjut terhadap permasalahan yang
dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Pelaporan tentang evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dan
evalusi kegiatan berupa laporan kunjungan rumah disertai dengan
rencana tindak lanjut jika ditemui masalah dalam pelaksanaan
kegiatan. Laporan evaluasi ini dibuat pada minggu ke-4 tiap bulan
sepanjang tahun 2017 dan bersamaan dengan laporan bulanan.
Laporan Evaluasi ini ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kab. Garut
oleh Kepala UPT Puskesmas.

XII. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan
Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pada dasarnya laporan
berisi tanggal pelaksanaan, jumlah yang hadir, kendala yang
dihadapi yang sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan.
Pelaporan dilakukan setiap minggu ke-4 setiap bulan
sepanjang tahun 2017 oleh penanggung jawab program dan
ditujukan kepada Kepala UPT Puskesmas dan diketahui oleh
Penanggung Jawab Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Laporan kegiatan riil disampaikan kepada Kepala UPT Puskesmas
Pasundan bersama dengan laporan kegiatan bulanan.

Anda mungkin juga menyukai