Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT


Jl. Proklamasi No. 7 Tarogong Garut No. Telp. (0262) 232670 Fax. (0262) 2246426

No. Dokumen 01
PROSEDUR TETAP Revisi -
PENJARINGAN SUSPEK PASIEN TB
Tanggal Berlaku

Halaman 1 dari 2 halaman

PENGESAHAN

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

Nama : dr. Hj. Marlinda Siti Hana Nama : Tatang Wahyudin, S.Sos, M.Si Nama : dr. H.Tenni Sewara Rifai, MKes
NIP : 19720315 201001 2 002 NIP : 19650913 198603 1 013 NIP : 19610117 198902 1 004
Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Pengertian Merupakan upaya untuk menjaring pasien-pasien yang dicurigai menderita TB ( suspek pasien
TB ) yang dilakukan secara promotive case finding,

Tujuan Sebagai acuan tata laksana menjaring pasien dicurigai menderita TB ( suspek pasien TB )

Kebijakan Bahwa seluruh pelaksana pelayanan di tiap unit pelayanan kesehatan di Kota Bandung
mempunyai kewajiban untuk menjaring pasien-pasien yang memiliki gejala menderita TB
( suspek pasien TB )

Prosedur 1. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus dianggap sebagai seorang
suspek pasien TB :

a. batuk terus menerus > 2 minggu


b. batuk berdahak, kadang bisa disertai darah
c. dapat disertai : demam meriang > 1 bulan, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam
d. pasien yang kontak erat dengan pasien TB
e. pasien dengan gejala TB ekstra paru ( sesuai organ yang diserang : pembesaran
kelenjar limfe multiple, gibbus, skrofuloderma,dll )

2. Pelaksana pelayanan kesehatan ( staf medis dokter / staf perawat ), apabila menemu
-kan pasien dengan gejala sebagaimana tersebut di atas :

a. di klinik-klinik rawat jalan :

catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06, kolom 1 s.d kolom 6
buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P-S ( form TB-05 ), untuk
penegakan diagnosis
buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya, sesuai indikasi
( foto thorax / histo-patologi / patologi-anatomi, dll )
dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya dilakukan 3 x peme
-riksaan dahak dan cara mengeluarkan dahak yang benar
dan pasien dipersilahkan ke laboratorium
setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P-S, maka data hasil pemerik
-saan dahak di catat pada form TB-06, kolom 8 s.d 14
melengkapi catatan rekam medik pasien
b. di ruang rawat inap :

catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06, kolom 1 s.d kolom 6
buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P-S ( form TB-05 ), untuk
penegakan diagnosis
buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya, sesuai indikasi
( foto thorax / histo-patologi / patologi-anatomi, dll )
suspek pasien TB diberi pot dahak, dan dibantu untuk mengeluarkan dahak
yang benar, S-P-S
pot dahak S-P-S suspek pasien TB di serahkan ke laboratorium
setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P-S, maka data hasil pemerik
-saan dahak di catat pada form TB-06, kolom 8 s.d 14
melengkapi catatan rekam medik pasien
pada saat pasien pulang dari rawat inap, dianjurkan untuk kontrol rawat jalan di
klinik rawat jalan SMF terkait

3. Suspek pasien TB selanjutnya dilakukan penegakan diagnosis oleh staf medis dokter
penanggung jawab perawatan pasien tersebut

Unit Terkait 1. Seluruh Fasyankes yang terkait


2. Seluruh unit pelayanan yang terkait

Anda mungkin juga menyukai