Anda di halaman 1dari 4

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. (Pasal 1 angka 2 UU No. 41 tahun 1999)
jadi jika hanya lahan yang didominasi oleh pepohonan belum tentu hutan, bisa saja
hanya kebun.

Kita sering mendengar kata-kata Hutan Larangan, Hutan Rimba, Hutan Lindung dsb;
karena jumlahnya cukup banyak dan sulit untuk menghapalnya saya mencoba
merefrensi macam-macam hutan yang diberi nama, makna dan tercatat secara autentik
dalam peraturan perundang-undanga.

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. (Pasal 1 angka 3
UU No. 41 tahun 1999)

Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.
(Pasal 1 angka 4 UU No. 41 tahun 1999)

Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. (Pasal 1
angka 5 UU No. 41 tahun 1999)

Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.
(Pasal 1 angka 6 UU No. 41 tahun 1999)

Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi
hasil hutan. (Pasal 1 angka 7 UU No. 41 tahun 1999)

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
(Pasal 1 angka 8 UU No. 41 tahun 1999)

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
(Pasal 1 angka 9 UU No. 41 tahun 1999)
Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
(Pasal 1 angka 10 UU No. 41 tahun 1999)

Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya. (Pasal 1 angka 11 UU No. 41 tahun 1999)

Taman buru adalah kawasan hutan yang di tetapkan sebagai tempat wisata berburu.
(Pasal 1 angka 12 UU No. 41 tahun 1999)

Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem
penyangga kehidupan. (Pasal 1 angka 9 UU No. 5 tahun 1990)

Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tunbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. (Pasal 1 angka 10 UU No.
5 tahun 1990)

Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. (Pasal 1 angka 11 UU No. 5 tahun
1990)

Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan
atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya
dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan. (Pasal 1 angka
12 UU No. 5 tahun 1990)

Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. (Pasal 1 angka 13 UU No. 5 tahun
1990)

Taman nasional adalah kawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. (Pasal 1
angka 14 UU No. 5 tahun 1990)

Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan
atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan
bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
budaya, pariwisata dan rekreasi. (Pasal 1 angka 15 UU No. 5 tahun 1990)

Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam. (Pasal 1 angka 16 UU No. 5 tahun 1990)

Hutan tanaman industri yang selanjutnya disingkat HTI adalah hutan tanaman pada
hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan
potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka
memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan. (Pasal 1 angka 18 PP No. 6
Tahun 2007)

Hutan tanaman rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah hutan tanaman pada
hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi
dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin
kelestarian sumber daya hutan. (Pasal 1 angka 19 PP No. 6 Tahun 2007)

Hutan tanaman hasil rehabilitasi yang selanjutnya disingkat HTHR adalah hutan
tanaman pada hutan produksi yang dibangun melalui kegiatan merehabilitasi lahan dan
hutan pada kawasan hutan produksi untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi lahan dan hutan dalam rangka mempertahankan daya dukung,
produktivitas dan peranannya sebagai sistem penyangga kehidupan. (Pasal 1 angka 20
PP No. 6 Tahun 2007)

Hutan kemasyarakatan adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan


untuk memberdayakan masyarakat. (Pasal 1 angka 23 PP No. 6 Tahun 2007)
Hutan desa adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa
dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa. (Pasal 1 angka 24 PP No. 6 Tahun 2007)

Hutan Produksi yang dapat dikonversi yang selanjutnya disebut HPK adalahkawasan
hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pembangunan di luar
kehutanan. (Pasal 1 angka 2 Permenhut No: P. 50/Menhut-II/2009)

Hutan Produksi Tetap yang selanjutnya disebut HP adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai dibawah 125, di luar
kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru. (Pasal 1
angka 3 Permenhut No: P. 50/Menhut-II/2009)

Hutan Produksi Terbatas yang selanjutnya disebut HPT adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125-174, di luar
kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.

Hutan Tetap adalah kawasan hutan yang akan dipertahankan keberadaannya sebagai
kawasan hutan, terdiri dari hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas dan
hutan produksi tetap. (Pasal 1 angka 7Permenhut No: P. 50/Menhut-II/2009)

Anda mungkin juga menyukai