Anda di halaman 1dari 11

Nama : Oerip Budiyanto

NIM : 100810301133
Makul : Akuntansi Manajemen kelas B

BAB 1
Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang


menghasilkan keluaran (output) dengan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen.
Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum, yaitu:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Model operasional: sistem informasi akuntansi manajemen.
Pengumpulan laporan khusus
Pengukuran harga pokok produk
Penyimpanan biaya pelanggan
Analisis anggaran
Pelaporan laporan kinerja
Economic events keuangan komunikasi personal
Masukan Proses keluaran

pengguna

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas aktivitas berikut:


1. Perencanaan, yaitu formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan
dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah
suatu rencana dibuat rencana tersebut harus diterapkan, dan manajer serta
pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana seharusnya.. aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan disebut sebagai pengendalian.
3. Pengambilan keputusan, proses pemilihan dari berbagai alternatif disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan
jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat
membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih
diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang
dipilih.
Perbandingan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan:
Akuntansi manajemen Akuntansi keuangan
1. Fokus internal 1. fokus eksternal
2. Tidak mengikuti aturan 2. mengikuti aturan tertentu dari pihak
eksternal
3. Informasi keuangan dan non 3. informasi keuangan bersifat objektif
keuangan; informasi dapat
bersifat subjektif
4. Penekanan pada masa yang 4. berorientasi historis
akan datang
5. Evaluasi dan keputusan internal 5. informasi mengenai perusahaan
didasarkan atas informasi yang secara keseluruhan
sangat terinci
6. Sangat luas dan multidisiplin 6. lebih independen

Manajemen Berdasarkan Aktivitas


Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan
relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas.
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan
terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas,
dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya.
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan
nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah
fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan
menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau
lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih
rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang
pelanggan terima dengan apa yang mereka serahkan. Apa yang diterima disebut
produk total. Produk total seluruh manfaat baik berwujud maupun tidak berwujud
yang pelanggan terima dari produk yang dibeli.
Penetapan posisi strategis. Meningkatkan nilai pelanggan dengan tujuan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dicapai melalui pemilihan
berbagai strategi secara bijaksana. Manajemen biaya strategis adalah pemggunaan
data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi strategi superior
yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Kerangka kerja rantai nilai, fokus pada nilai bagi pelanggan memiliki arti
bahwa sistem akuntansi manajemen seharusnya mengahasilkan informasi baik
tentang realisasi maupun pengorbanan pelanggan. Rantai nilai internal adalah
rangkaian aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain, mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan mengirimkan produk serta jasa ke pelanggan.
Perspektif lintas fungsional, pengelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen
harus memahami banyak fungsi bisnis mulai dari manufaktur , pemasaran,
distribusi hingga ke pelayanan konsumen. Fungsi bisnis tersebut saling
berhubungan; suatu keputusan yang mempengaruhi satu keputusan akan
mempengaruhi keputusan lainnya.
Manajemen Kualitas Total
Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi
pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur
adalah kunci untuk bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global dewasa
ini. Pelaporan dan pengukuran biaya kualitas adalah kunci dari sistem akuntansi
manajemen bagi industri manufaktur dan jasa.
Waktu sebagai unsur kompetitif, waktu adalah unsur penting dari semua tahap
rantai nilai. Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan
produksi.tujuan keseluruhannya adalah peningkatan daya tanggap terhadap
pelanggan.
Efisiensi, kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatan
dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia,
atau bahkan fatal.
Bisnis secara elektronik, adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi
yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Peranan Akuntan Manajemen
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasimerupakan salah satu
peran pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab
melaksanakan tujuan organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada
tujuan organisasi disebut sebagai posisi lini. Posisi yang mendukung dan tidak
bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai
posisi staf.
Controller, kepala bagian akuntansi mengawasi semua departemen akuntansi.
Karena perannya yang penting dalam operasi suatu organisasi, controller sering
dipandang sebagai anggota dari tim manajemen puncak dan diikutsertakan dalam
perencanaan, pengendalian, dan pngendalian keputusan.
Bendahara, bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan. Tepatnya, bendahara
mencari dana dan mengelola kas serta investasi. Bendahara juga dapat
bertanggung jawab atas pemberian kredit dan penagihan serta asuransi.
Akuntansi Manajemen Dan Perilaku Etis
Akuntansi manajemen bukan hanya membantu manajer untuk
menghasilkan laba, tetapi yang lebih penting adalah memaksimumkan kekayaan
bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dicapai dengan perilaku yang etis dan
sesuai dengan etika.
Perilaku etis, melibatkan pemilihan tindakan yang benar serta adil.
Standar Perilaku Etis Untuk Akuntan Manajemen
Organisasi pada umumnya menetapkan standar perilaku untuk para manajer dan
pekerjanya. Asosiasi-asosiasi profesional juga menetapkan standar etika. Sebagai
contoh, Institute Of Management Accountants (IMA) telah membuat standar etika
untuk akuntan manajemen.
Standar perilaku etis untuk akuntansi manajemen, yaitu:
I. Kompetensi
II. Kerahasiaan
III. Integritas
IV. Objektivitas
Sertifikasi
Ada banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen, yaitu:
Certificate Of Management Accounting (CMA), Certificate In Public Accounting
(CPA), dan Certificate In Internal Auditing (CIA).
Sertifikat Akuntan Manajemen (CMA)
Sertifikat ini dirancang untuk memebuhi kebutuhan khusus para akuntan
manajemen. Seorang CMA telah lulus suatu ujian kualifikasi yang ketat, telah
memiliki pengalaman, dan terus meningkatkan pendidikannya.
Akuntan publik (CPA)
CPA adalah sertifikat yang paling tua dan paling dikenal dalam akuntansi.
Tujuannya adalah untuk menyediakan kualifikasi minimal profesional bagi
auditor eksternal.
Auditor internal bersertifikat (CIA)
Penyebab munculnya CIA sama dengan yang menyebabkan munculnya
CMA. Pemeriksaan internal berbeda dengan pemeriksaan eksternal dan akuntansi
manajemen, dan banyak auditor internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi
khusus.
Bab 2
Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Pembebanan Biaya: Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran


Penggerak (Driver Tracing), Dan Alokasi (Allocation)
Pembebanan biaya atas produk jasa, pelanggan, dan objek lain yang
merupakan kepentingan manajemen, adalah salah satu tujuan dasar sistem
informasi akuntansi manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya
menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi, yang dapat digunakanuntuk
membuat keputusan yang lebih baik.
Biaya, adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang
bagi organisasi. Dikatakan ekuivalen kas karena sumber nonkas ditukar dengan
barang jasa yang diinginkan.
Biaya kesempatan, manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu
alternatif dipilih dari beberapa alternatif lain.
Beban, biaya yang telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan dan
biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa.
Objek biaya, sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan
membebankan biaya kepada entitas. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti
produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur
biayanya dan dibebankan.
Keakuratan pembebanan, keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan
harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode
pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya
terhadap sumberdaya yang dikonsumsi terhadap objek biaya.
Ketertelusuran, hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk
membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat secara
langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Biaya tidak
langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai
objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat
ditelusuri sebagai objek biaya. Jadi, ketertelusuran adalah kemampuan utuk
membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab akibat.
Metode penelusuran, penelusuran adalah pembebanan aktual biaya ke objek
biaya, dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang
dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran langsung adalah suatu proses
pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik
dengan suatu objek. Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak
untuk membebani biaya ke objek biaya. Di dalam konteks pembebanan biaya,
penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur
konsumsi sumber daya objek biaya.
Membebankan biaya tidak langsung, yaitu biaya yang tidak dapat dibebankan
ke objek-objek biaya, baik dengan menggunakan penelusurn langsung atau
penggerak. Pembebanan biaya secara tak langsung ke objek biaya disebut alokasi.
Oleh karena tidak ada hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya tidak langsung
didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan.
Biaya produk dan jasa, keluaran organisasi menggambarkan salah satu dari
objek biaya terpenting. Ada 2 jenis keluaran yaitu produk berwujud dan jasa.
Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubahbahan baku
melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan modal, seperti pabrik, lahan, dan
mesin. Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk seorang pelanggan,
atau aktivitas yang dijalankan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan
produk atau fasilitas organisasi.
Perbedaan jasa dengan produk berwujud:
1. Ketidakberwujudan, berarti bahwa pembeli jasatidak dapat melihat,
merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut
dibeli. Jadi, jasa adalah produk tidak berwujud.
2. Tidak tahan lama, bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan
masa depan oleh pelanggan.
3. Tidak dapat dipisahkan, produsen dan pembeli jasa biasanya harus
melakukan kontak langsung saat pertukaran.
4. Heterogenitas, terdapat peluang variasi yang lebih besar pada
penyelenggaraan jasa daripada produksi produk.
Biaya Yang Berbeda Untuk Tujuan Berbeda
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang
spesifik. Jadi, arti dari biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang
sedang berusaha dicapai. Definisi biaya produk mengilustrasikan prinsip
manajemen biaya yang bersifat fundamental. Yaitu biaya yang berbeda untuk
tujuan yang berbeda. Rantai nilai perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang
memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk.
Aktivitas rantai nilai internal

desain

pelayanan pengembangan

pendistribusian produksi

Pemasaran

Biaya produk dan pelaporan keuangan eksternal

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk
untuk pelaporan keuangan eksternal. Demi tujuan perhitungan biaya produk,
konvensi yang berlaku secara eksternal menyatakan bahwa biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsi, yang hendak mereka
capai.
Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang dan penyedia jas. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan
fungsi perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan
dan administrasi umum.
Bahan langsung, adalah bahan yang dapat ditelusuri kebarang atau jasa yang
sedang diproduksi.
Tenaga kerja langsung, adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang
atau jasa yang sedang diproduksi.
Overhead, semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja
langsung dikelompokkan dalam satu kategori yang disebut ongkos overhead.
Biaya penjualan dan administrasi, biaya yang diperlukan untuk memasarkan,
mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa.
Biaya utama dan konversi, biaya utama adalah jumlah bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah tenaga kerja langsung dan
biaya overhead.
Harga pokok produksi, mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan
selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan barang yang diselesaikan
adalah biaya manufaktur bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Barang dalam proses, semua unit yang telah diselesaikan sebagian.
Sistem Akuntansi FBM dan ABM
Model umum untuk sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsional
dan aktivitas. Kedua model memiliki dua dimensi dimensi vertikal dari model
menggambarkan bagaimana biaya dibebankan ke objek biaya, seperti produk dan
pelanggan. Sementara dimensi horizontal memperhatikan bagaimana sistem
mencoba untuk memperbaiki efisiensi operasional dan pengendalian biaya.
Elemen pusat dari model FBM adalah fungsi, sementara ABM adalah aktivitas.
Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan dalam unit organisasional seperti
departemen-departemen dan pabrik-pabrik. Aktivitas dengan tujuan umum
dikelompokkan bersama dalam satu bentuk proses.
Tinjauan biaya FBM, biaya sumber daya dibebankan ke unit fungsional dan
kemudian produk. Dalam pembebanan biaya, digunakan penelusuran langsung
dan penelusuran penggerak.
Tinjauan biaya ABM, biaya dilacak untuk aktivitas dan kemudian ke produk.
Sebagaimana dengan pembiayaan berdasar fungsional, kedua penelusuran
langsung dan penelusuran penggerak digunakan.
Tinjauan efisiensi operasional FBM, pendekatan akuntansi manajemen berdasar
fungsional untuk mengendalikan pembebanan biaya untuk unit organisasional dan
kemudian menuntut tanggung jawab unit manajer organisasional untuk
pengendalian biaya yang dibebani.
Tinjauan efisiensi operasional ABM, fokus pada aktivitas manajemen dengan
tujuan memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan dan profit yang diterima
dengan menyediakan nilai ini.
Pilihan dari sistem akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan
yang berarti, termasuk memperbaiki keakuratan pembiayaan produk, memperbaiki
pengambilan keputusan, meningkatkan perencanaan strategis, dan kemampuan
yang lebih baik dalam mengelola aktivitas. Selain itu, sistem berdasar aktivitas
secara khusus sesuai untuk mendukung sasaran perbaikan berkelanjutan tujuan
yang penting bagi perusahaan untuk bersaing secara global. Akan tetapi, berbagai
manfaat tersebut tidak diperoleh secara gratis. Sistem akuntansi manajemen
berdasar aktivitas lebih komplek dan memerlukan perbaikan signifikan atas
aktivitas pengukuran dan pengukuran menjadi mahal.
Bagi banyak perusahaan manfaat dari perpindahan sistem FBM ke sistem
ABM melebihi biayanya. Karenanya, penggunaan ABC dan ABM telah semakin
meluas dan perhatian akan akuntansi manajemen berdasar aktivitas adalah tinggi.
Berdasar fungsional Berdasar aktivitas
1. Penggerak berdasar unit 1. penggerak berdasar unit dan non unit
2. Intensif alokasi 2. intensif dalam penelusuran
3. Pembiayaan produk sempit dan 3. pembiayaan produk luas dan
kaku fleksibel
4. Fokus pada pengelolaan biaya 4. fokus pada pengelolaan aktivitas
5. Informasi aktivitas sedikit 5. informasi aktivitas terinci
6. Maksimalisasi dari kinerja unit 6. maksimalisasi sistem kerja meluas
individual
7. Penggunaan ukuran kinerja 7. penggunaan baik ukuran kinerja
finansial finansial maupun non finansial

Model manajemen berdasarkan fungsional

Sumber daya

Analisis fungsi Analisis kinerja


efisiensi

produk

Model manajemen berdasarkan aktivitas


Tinjauan biaya
Sumber Daya

Tinjauan proses

Analisis Aktivitas Analisis Kinerja


Penggerak

Mengapa? Apa? Seberapa baik?

Produk dan
pelanggan

Anda mungkin juga menyukai