Anda di halaman 1dari 5

INTERLEUKIN

Tugas makalah Imunoserologi

Disusun oleh :

Valentina Dexna Mandasari

114015

AKADEMI ANALIS KESEHATAN THERESIANA

SEMARANG

2017
BAB I

Pendahuluan

Sitokin merupakan protein atau glikoprotein yang diproduksi oleh

leukosit dan sel berinti lainnya. Bekerja sebagai penghubung kimia antar

sel dan tidak bertindak sebagai molekul efektor. Sitokin mempunyai

berbagai macam fungsi, namun pada umumnya sitokin bertindak sebagai

pengatur pertahanan tubuh untuk melawan hal-hal yang bersifat patogen

dan menimbulkan respons inflamasi. Hampir seluruh sitokin akan disekresi

dan sebagian dapat ditemukan pada membran sel, sisanya disimpan

dalam matriks ekstraseluler.

Sitokin dibagi menjadi beberapa famili menurut reseptornya, yaitu

famili IL-2/IL-4,- IL-6/IL-12, Interferon, TNF, IL-l, Transformatisasi factor

pertumbuhan (TGF) dan Kemokin. Pada umumnya sitokin merupakan

faktor pembantu pertumbuhan dan diferensiasi. Sebagian besar sitokin

bekerja pada selsel dalam sistim Hemapoetik.


BAB II

Tinjauan Pustaka

Istilah limfokin pertama kali digunakan pada tahun 1960 untuk

golongan protein yang diproduksi limfosit B dan T yang diaktifkan. Sel-sel

lain seperti makrofag, eosinofil, sel mast, sel endotel, dan epitel juga

memproduksi protein golongan tersebut. Oleh karena itu istilah yang lebih

tepat adalah sitokin. Sitokin merupakan protein sistem imun yang

mengatur interaksi antar sel dan memacu reaktivitas imun, baik pada

imunitas nonspesifik maupun spesifik.

2.1 Sifat Umum Sitokin

Sitokin dapat memberikan efek langsung dan tidak langsung. Sitokin

yang berefek langsung memiliki ciri :

a. Lebih dari satu efek terhadap berbagai jenis sel (pleiptropi)

b. Autoregulasi (fungsi autokrin)

c. Terhadap sel yang letaknya tidak jauh (fungsi parakin)

Sedangkan Sitokin yang berefek tidak langsung mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut :

a. Menginduksi ekspresi reseptor untuk sitokin lain atau bekerja sama

dengan sitokin lain dalam merangsang sel (sinergisme)

b. Mencegah ekspresi reseptor atau produksi sitokin (antagonisme)


Sitokin sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Sitokin adalah polipeptida yang diproduksi sebagai respons

terhadap rangsang mikroba dan antigen lainnya dan antigen

lainnya dan berperan sebagai mediator pada reaksi imun dan

inflamasi.

2) Sekresi sitokin terjadi cepat dan hanya sebentar, tidak disimpan

sebagai molekul preformed. Kerjanya sering pleiotropik (satu sitokin

bekerja terhadap berbagai jenis sel yang menimbulkan berbagai

efek) dan redundan (berbagai sitokin menunjukkan efek yang

sama). Oleh karena itu, efek antagonis satu sitokin tidak akan

menunjukkan hasil nyata karena ada kompensasi dari sitokin yang

lain.

3) Sitokin sering berpengaruh terhadap sintesis dan efek sitokin yang

lain.

4) Efek sitokin dapat lokal atau sistemik.

5) Sinyal luar mengatur ekspresi reseptor sitokin atau respons sel

terhadap sitokin.

6) Efek sitokin terjadi melalui ikatan dengan reseptornya pada

membran sel sasaran.

7) Respons selular terhadap kebanyakan sitokin terdiri atas

perubahan ekpresi gen terhadap sel sasaran yang menimbulkan

ekspresi fungsi baru dan kadang proliferasi sel sasaran.


Sitokin merupakan protein pembawa pesan kimiawi, atau perantara

dalam komunikasi antarsel yang sangat poten, aktif pada kadar yang

sangat rendah (10-10 -10-15 mol/l dapat merangsang sel sasaran).

Reseptor yang diekspresikan dan afinitasnya merupakan faktor kunci

respons selular.

2.2 Antagonis Sitokin

Sejumlah protein mencegah aktivitas biologis sitokin. Sitokin

tersebut berikatan direk dengan reseptor sitokin tetapi tidak dapat

mengaktifkan sel, atau berikatan direk dengan sitokin yang mencegah

aktivitasnya. Contoh yang menghambat adalah antagonis IL-1R (IL-1Ra)

yang berikatan IL-1R tetapi tidak memiliki aktivitas. Produksi IL-1Ra

diduga berperan dalam regulasi respons intensitas inflamasi. Inhibitor

sitokin ditemukan dalam darah dan cairan ekstraselular.

Beberapa virus dapat mengembangkan strategi untuk menghindari

aktivitas sitokin. Strategi antisitokin tersebut merupakan bukti biologis

pentingnya sitokin dalam menimbulkan respons imun yang efektif

terhadap mikroba. Molekul yang diproduksi virus yang menyerupai sitokin

memungkinkan virus untuk memanipulasi respons imun yang membantu

masa hidup patogen.

Anda mungkin juga menyukai