Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN / SAP

1. Pokok bahasan : TEKNIK MENYUSUI BAYI YANG


BENAR PADA IBU NIFAS
2. Sub Pokok Bahasan :
a. Teknik menyusui yang benar pada ibu nifas
3. Sasaran : Ibu Nifas
4. Waktu : 35 menit
5. Tempat : Balai RT 01 Kel. Medikamentosa Kec.
Stikvinc
6. Hari / tanggal : Minggu, 30 Maret 2014
7. Team Penyuluh : Amshy, Mirah dan Yolanda
8. Tujuan penyuluhan :
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu nifas dapat memahami
tentang cara menyusui yang benar

Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan 1x35 menit ibu nifas diharapkan
mampu:
a. Menjelaskan prinsip mengatur posisi bayi
b. Menjelaskan macam-macam posisi menyusui yang benar
c. Menjelaskan cara menyusui yang benar
d. Menjelaskan cara menyendawakan bayi
e. Mengetahui tanda bayi kecukupan ASI

9. Kegiatan :

N Langkah Wakt Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


o langkah u
1. Pendahulu 5 a. Memberi salam a. Menjawab
an b. Memperkenalka salam
n diri b. Menjawab
c. Menjelaskan pertanyaan
maksud dan
tujuan
d. Memberikan
pretest

1
2. Penyajian 20 a. Menjelaskan a. Mendengarka
prinsip mengatur n dengan
posisi bayi seksama
b. Menjelaskan
macam-macam
posisi menyusui
yang benar
c. Menjelaskan
cara menyusui
yang benar
d. Menjelaskan
cara
menyendawakan
bayi
e. Mengetahui
tanda bayi
kecukupan ASI

3. Evaluasi 10 a. Tanya jawab a. Partisipasi


dan b. Menyanyakan aktif
Penutup kembali b. Memberikan
c. Redemonstrasi kesan dan
d. Postest pesan
e. Memberi salam c. Menjawab
salam

10. Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi


11. Media dan Alat : PPT, Leaflet, dan pantom
12. Materi : Terlampir
13. Evaluasi :
Pertanyaan :
a. Bagaimana teknik menyusui yang benar pada ibu nifas

Jawaban :

a. Ibu nifas mengetahui prinsip mengatur posisi bayi


b. Ibu nifas mengetahui macam-macam posisi menyusui yang benar

2
c. Ibu nifas mengetahui cara menyusui yang benar
d. Ibu nifas menegtahui cara menyendawakan bayi
e. Ibu nifas mengetahui tanda bayi kecukupan ASI

14. Daftar pustaka :

Lampiran Materi

MATERI TEKNIK MENYUSUI BAYI YANG BENAR PADA IBU NIFAS

I. Prinsip mengatur posisi bayi:


1) Kepala dan tubuh sejajar, sehingga leher bayi tidak tertekuk sama
sekali.
2) Bayi didekap mendekat ke tubuh ibu, tanpa membuat ibu condong ke
depan.
3) Hidung harus berhadapan dengan puting ibu
4) Posisi harus ditopang secara terus-menerus
5) Seorang bayi baru lahir harus ditopang seluruh tubuhnya, bukan hanya
kepala dan bahunya.
6) Bayi tidak boleh dibedong terlalu ketat
(Diadaptasi dari WHO 1997)
II. Macam-macam posisi menyusui

3
1) Memegang bayi dengan posisi menimang
Posisi tradisional disebut sebagai posisi menimang. Untuk
melakukannya topang bayi anda dengan lengan pada posisi yang sama
dengan payudara yang anda susukan kepadanya. Dekatkan tangan
sebelah atas anda ke tubuh anda posisikan kepala bayi anda di siku,
topang badannya dengan lengan depan anda dan pegang bokong atau
pahanya. Tangannya mungkin diposisikan disekitar tubuh anda atau di
tempelkan di bawah tubuhnya supaya tidak keluar.
2) Memegang bayi dengan posisi menyilang
Variasi dari posisi menimang atau posisi menyilang. Menopang bayi
anda dengan tangan yang berlawanan dengan payudara yang disusukan
pada posisi ini lengan anda menopang leher dan punggung bagian atas
bayi tidak menopang bokongnya.
3) Memegang bayi dengan posisi bersarang
Posisi bersarang berguna bagi para ibu yang melahirkan bayi kembar
karena seorang bayi bisa menyusui pada tiap sisi dan menguntungkan
bagi wanita yang memiliki payudara besar atau putting susu datar
karena ibu bisa melihat putting susu dan mulut bayi sealigus dengan
mudah bisa mengontrol posisi kepala bayi. Pada posisi bersarang ini,
bayi anda dipegang dengan cara yang hampir sama dengan cara anda
memegang sebuah tas lengan yang disamping payudara yang akan
anda gunakan dengan posisi kepala didekat payudara anda. Posisikan
tubuhnya berseberangan dengan samping anda, di bawah lengan anda.
Lengan bagian depan harus menopang punggung sebelah atas leher
dan kepala. Kaki membentang dibelakang anda atau jika anda duduk di
kursi bisa menempatkan bokongnya di belakang kursi dan menekuk
kakinya lurus ke atas.letakan bantal di bawah siku untuk menopang
dan menjaga kepala bayi anda sejajar dengan payudara anda.
4) Posisi berbaring
Berbaringlah dengan posisi miring dengan menggunakan satu atau
lebih bantal di belakang punggung dan di bawah kepala untuk
menopang tubuh anda. Jaga agar punggung dan pinggul anda tetap
lurus. Pegang bayi dengan lembut pada sisi sampingnya sehingga dia
menghadap dengan mulut yang menempel pada putting susu anda dan
tangan anda ada di sekitarnya. Topang payudara anda dengan tangan

4
yang satunya sambil membimbing bayi lebih dekat dengan tangan
yang menopang tubuhnya. Mengganjal dengan sebuah bantal sehingga
mulut sejajar dengan payudara yang sebelah atas dan sodorkan putting
susu sebelah atas kepalanya.

5
Macam-macam Posisi Menyusui

1. Memegang bayi dengan posisi menimang

2. Memegang bayi dengan posisi menyilang

3. Memegang bayi dengan posisi bersarang

6
4. Posisi berbaring

7
III. Cara Menyusui yang Benar
a. Keluarkan ASI sedikit untuk membersihkan putting susu sebelum
menyusui
b. Pegang payudara dengan C Hold atau seperti huruf V di belakang
areola
c. Hidung bayi dan putting susu ibu berhadapan
d. Kepala dan tubuh sejajar, sehingga leher bayi tidak tertekuk sama
sekali
e. Sentuh pipi atau bibir bayi merangsang reflex rooting
f. Tunggu sampai mulut terbuka lebar dan lidah menjulur
g. Dekatkan bayi ke ibu dan arahkan putting susu ke atas menyusuri
langit mulut bayi
h. Ibu mengamati tanda-tanda pelekatan yang optimal:
Tampak areola masuk sebanyak mungkin. Areola bagian atas lebih
banyak terlihat
Tidak ada nyeri
Mulut terbuka lebar
Menghisap secara berirama dan berhenti sesaat (jeda)
Dagu bayi menempel pada payudara
Putting susu sekitar 1/3-1/4 bagian dot saja
Bayi menyusu pada payudara bukan putting susu
i. Jika tanda-tanda pelekatan bayi sudah optimal dan ibu merasa nyaman,
ibu secara perlahan dapat melepas lengannya dari payudara dan
menggunakan lengannya untuk menopang bayi sehingga kepala bayi
tersandar di lekukan lengan siku ibu.
j. Dekaplah bayi ke tubuh ibu dengan lengan kiri sehingga ujung hidung
bayi menyentuh payudara. Tekanlah sedikit payudara, hingga bayi
dapat bernapas dengan baik.
k. Setelah selesai, untuk melepaskan hisapan bayi, tekanlah dagunya atau
pijatlah hidungnya lalu masukan jari kelingking ibu yang bersih ke
sudut mulutnya.

8
l. Sebelum menyusui dengan payudara yang satu lagi, sendawakan bayi
agar tidak muntah.

Gambar Langkah-Langkah Pelekatan atau Menyusui yang Benar

Langkah 1

Langkah 2

9
Langkah 3

Langkah 4

10
Langkah 5

Langkah 6

11
Langkah 7

Langkah 8

12
Langkah 9

Gambar Pelekatan yang Salah

Gambar 1

13
Gambar 2

IV. Cara menyendawakan bayi


Caranya adalah
a) Gendong bayi dalam keadaan tegak, bersandar ke pundak ibu, lalu tepuk-
tepuk punggungya perlahan-lahan.

14
b) Telungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, lalu gosok-gosokanlah
punggungnya

V. Tanda bayi kecukupan ASI adalah:


1. Bayi merasa puas, tidur pulas setelah mendapat ASI dan ibu merasakan
ada perubahan tegangan pada payudara pada saat menyusui bayinya ibu
merasa ASI mengalir deras.
2. Sesudah menyusui tidak memberikan reaksi apabila dirangsang (disentuh
pipinya, bayi tidak mencari arah sentuhan).
3. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan
ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.
4. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi
lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
5. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari.
6. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
7. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
8. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
9. Pertumbuhan berat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai
dengan grafik pertumbuhan.
10. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan
rentang usianya).

DAFTAR PUSTAKA

Bowden, Jan. 2011. Promosi Kesehatan dalam Kebidanan Ed. 2.


Jakarta: EGC

15
Ilyas, Jumarni. 1994. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarata:
EGC

Nichol, Kathryn Piziali. 2005. Panduan Menyusui. Jakarta: Anak


Prestasi Pustaka

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
Suradi, Rulina dan Sidi, Ieda Poernomo. 2011. Bahan Bacaan
Manajement Laktasi Cetakan ke 5. Jakarta: Perkumpulan
Peritanologi Indonesia (PERINASIA)

16

Anda mungkin juga menyukai