Anda di halaman 1dari 38

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas)


Kode MA : Bd. 303
Pokok Bahasan : Asuhan Ibu Masa Nifas Normal
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengkajian Data Fisik dan Psikososial
2. Riwayat Kesehatan Ibu
3. Pemeriksaan Fisik
Waktu : 1 x 60 menit
Semester : Semester III
Pertemuan ke :7
Dosen :-
Dosen Tamu :-

I. Tujuan pembelajaran Umum:


Setelah mengikuti mata kuliah ini, peserta didik diharapkan mampu melaksanakan asuhan
kebidanan pada masa nifas normal

II. Tujuan pembelajaran Khusus:


Setelah mengikuti mata kuliah ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Melaksanakan pengkajian data fisik dan psikososial pada masa nifas
2. Melaksanakan pengkajian riwayat kesehatan ibu nifas
3. Melaksanakan pemeriksaan fisik pada masa nifas

III. Metode Pembelajaran


Metode yang digunakan adalah ceramah

IV. Media dan alat


1. OHT
2. OHP
3. Spidol
4. White board
5. Sound system

V. Struktur Bahan

VI. Materi (terlampir)


1. Melaksanakan pengkajian data fisik dan psikososial pada masa nifas
2. Melaksanakan pengkajian riwayat kesehatan ibu nifas
3. Melaksanakan pemeriksaan fisik pada masa nifas

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa

Pendahuluan a. Mena a. Maha


10 menit nyakan pada mahasiswa siswa mengemukakan tujuan akan
mengenai tujuan pembelajaran dicapai pada pembelajaran kali ini.
kali ini.
b. Maha
b. Mena siswa mengemukan materi
nyakan pada mahasiswa kebutuhan dasar ibu masa nifas
mengenai materi kebutuhan dasar yang telah dipelajari sebelum
ibu masa nifas yang telah pembelajaran dimulai
dipelajari oleh mahasiswa
sebelum pembelajaran dimulai c. Memp
c. Memb erhatikan
erikan relevansi materi yang lalu
dengan pembelajaran kali ini.
d. Memp
d. Memb erhatikan
erikan gambaran perkuliahan
pada pertemuan kali ini.

Penyajian 1. Pengkajian data fisik dan


psikososial
a. Mena a. Menja
nyakan kepada beberapa wab pertanyaan
40 menit mahasiswa tentang pengkajian
data fisik dan psikososial ibu
nifas. b. Memp
b. Menul erhatikan
iskan jawaban mahasiswa di
white board c. Memp
c. Meng erhatikan
klarifikasi jawaban mahasiswa
d. Menje d. Memp
laskan tentang pengkajian data erhatikan
fisik dan psikologi ibu nifas.
2. Riwayat kesehatan ibu nifas
a. Meminta kepada a. Menjawab pertanyaan
mahasiswa untuk menjelaskan
riwayat kesehatan ibu nifas
b. Menuliskan jawaban b. Memperhatikan
mahasiswa diwhite board
c. Meminta kepada c. Memberikan komentar
mahasiswa lain untuk
memberikan komentar
d. Menjelaskan tentang d. Memperhatikan
riwayat kesehatan ibu niifas
e. Memberikan e. Bertanya
kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya tentang materi
yang belum jelas
f. Menjawab f. Memperhatikan
pertanyaan mahasiswa
3. Pemeriksaan fisik ibu nifas
a. Menjelaskan tentang macam
& cara pemeriksaan fisik ibu
nifas meliputi inspeksi, a. Memperhatikan
palpasi, auscultasi & perkusi
mulai head to toe

b. Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk b. Bertanya
bertanya
c. Menjawab pertanyaan
mahasiswa c. Memperhatikan

Penutup Evaluasi:
10 menit a. Meng a. Menja
evaluasi pemahaman wab pertanyaan
mahasiswa mengenai
pengkajian, riwayat kesehatan
dan pemeriksaan fisik pada ibu
nifas
b. Memb b. Meng
erikan tugas kepada mahasiswa erti dan paham tentang tugas
untuk mempelajari materi yang diberikan oleh dosen
pemeriksaan fisik sebelum
praktik dilaboratorium
c. Memb c. Memp
erikan gambaran tentang materi erhatikan penjelasan yang
perkuliahan yang akan datang diberikan oleh dosen

VIII. Referensi
1. Varney H, 1997, Varneys Midwifery, Jones & Bartlett Publishers, London.
2. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gan NF et al. (2001), William Obstetrics. 21 th ed,
New York : Mc Graw Hill, inc.
3. Derek Llewellyn Jones, 2002, Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi, Hipokrates,
Jakarta
4. Pusdiknakes, 2003, Buku IV Asuhan Kebidanant Post Partum
5. McCall P, 1993, Midwifery,Juta & Co LTD, Kenwyn
6. Prodikeb Cirebon, Poltekkes Tasikmalaya, 2003, Buku Panduan
Preseptor,Cirebon.Departemen Kesehatan RI, 2001, Konsep Asuhan Kebidanan,
Depkes, Jakarta

IX. Evaluasi
Prosedur : langsung
Jenis pertanyaan : lisan
MATERI
ASUHAN IBU MASA NIFAS NORMAL

A. Pengkajian Data Fisik Dan Psikologis Masa Nifas


1. Pengkajian Data Fisik Masa Nifas
Dalam menghadapi masa nifas dari seorang klien, seorang bidan harus mengumpulkan data
untuk memastikan bahwa keadaan klien dalam keadaan stabil. Yang termasuk dalam
komponen komponen pengkajian data fisik ini adalah :
.a Kesehatan Umum : bagaimana perasaan ibu?
.b Tanda tanda vital
1). Temperatur / suhu
Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama masa nifas pada umumnya
disebabkan oleh dehidrasi ,yang disebabkan oleh keluarnya cairan pada waktu
melahirkan , selain itu bisa juga disebabkan karena isirahat dan tidur yang
diperpanjang selama awal persalinan . Tetapi pada umumnya setelah 12 jam post
partum suhu tubuh kembali normal. Kenaikan suhu yang mencapai > 38 C adalah
mengarah ke tanda tanda infeksi
2). Denyut nadi dan pernafasan
Nadi berkisar antara 60 80 x / menit. Denyut nadi di atas 100 x / menit pada masa
nifas adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi , hal ini salah satunya bisa
diakibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena kehilangan darah yang
berlebihan .
Jika takikardi tidak disertai panas kemungkinan disebabkan karena adanya vitium
kordis.
Beberapa ibu postpartum kadang kadang mengalami bradikardi puerperal , yang
denyut nadinya mencapai serendah rendahnya 40 sampai 50 x / menit , beberapa
alasan telah diberikan sebagai penyebab yang mungkin , tetapi belum ada
penelitian yang membuktikan bahwa hal itu adalah suatu kelainan .
Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal , yaitu sekitar 20 30 x /
menit
Tekanan darah
Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi post partum., tetapi keadaan ini
akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit penyakit lain yang
menyertainya dalam 2 bulan pengobatan .
.c Payudara
Pada payudara terjadi proses laktasi. Dalam hal melakukan pengkajian data fisik lakukan
perabaan payudara apakah terdapat benjolan, pembesaran kelenjar atau abses, serta
bagaimana keadaan putting
.d Fundus
Perubahan Tinggi Fundus Uteri Selama Masa Nifas

.e Uterus
Perubahan dalam uterus
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi
sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram .

Tabel berikut ini menggambarkan perubahan perubahan yang normal di dalam


uterus selama masa nifas

Bobot Uterus Diameter Uterus Palpasi Serviks

Pada akhir Persalinan 900 gram 12,5 cm Lembut / Lunak

Pada akhir minggu ke 1 450 gram 7,5 cm 2 cm

Pada Akhir minggu ke 2 200 gram 5,0 cm 1 cm

Sesudah Akhir 6 minggu 60 gram 2,5 cm Menyempit


.f Kandung Kemih
Kesulitan miksi mungkin terjadi pada 24 jam setelah melahirkan , karena refleks penekanan
aktivitas detrusor yang disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih selama
melahirkan.Ibu mungkin merasa kurang nyaman ketika diuresis muncul setelah melahirkan.
Kehamilan menyebabkan dilatasi dan peregangan pelvis renalis dan ureter , tetapi akan
kembali normal pada minggu keempat
Jika terjadi incontinencia urin , sehingga ibu tidak berkemih dalam 6 jam pertama , maka
diperlukan kateterisasi..
Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah waktu 3 minggu.
.g Genetalia, perineum
Setelah persalinan , vagina meregang dan membentuk lorong berdinding lunak dan luas
yang ukurannya secara perlahan mengecil , tapi jarang kembali ke ukuran nullipara.
Kadang - kadang pada persalinan lama ditemukan oedema dan memar pada dinding
vagina .
Rugae terlihat kembali pada minggu ketiga .
Himen muncul sebagai beberapa potong jaringan kecil , yang selama proses sikatrisasi
diubah menjadi carunculae mirtiformis yang merupakan ciri khas pada wanita yang pernah
melahirkan.
.h Lokhea
Lochia mengalami perubahan karena proses involusi yaitu Lochia Rubra , serosa dan alba
Lochia rubra
Lochia ini muncul pada hari pertama sampai keempat masa post partum , warnanya merah
dan mengandung darah dari perobekan / luka pada bekas implantasi placenta dan serabut
dari desidua dan chorion
Lochia serosa
Lochia ini warnanya kecoklatan dan muncul pada hari kelima sampai hari kesembilan ,
mengandung lebih sedikit darah , dan lebih banyak serum , juga terdiri dari leukosit dan
robekan atau laserasi placenta

Lochia Alba
Muncul pada hari kesepuluh dan berkurang dalam minggu berikutnya , warnanya lebih
pucat , putih kekuningan dan mengandung leukosit , selaput lendir serviks dan serabut
jaringan yang mati
i. Ekstremitas bawah
Pada pengkajian data fisik ekstremitas bawah lakukan pemerikasaan kaki apakah ada
varises, warna kemerahan pada betis dan edema.
Pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu
Pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu akan dibahas dibawah ini :

2. Pengkajian Psikologis Masa Nifas


Wanita mengalami banyak perubahan emosi / psikologis selama masa nifas sementara ia
menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.Cukup sering ibu menunjukan depresi ringan beberapa
hari setelah kelahiran. Depresi tersebut sering disebut sebagai postpartum blues. Postpartum
blues sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh wanita
yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini sering terjadi sering diakibatkan oleh sejumlah
fakor.
Penyebab yang paling menonjol adalah :
Kekecewaan emosional yang mengikuti rasa puas dan takut yang dialami kebanyakan wanita
selama kehamilan dan persalinan.
Rasa sakit masa nifas awal.
Kelelahan karena kurang tidur selama persalinan dan postpartum pada kebanyakan Rumah
sakit. Di Rumah Sakit biasanya diakibatkan oleh kebijakan kunjungan yang kaku, kebijakan
perawatan yang tidak fleksibel dan tidak ada ketetapan untuk berada di Ruang.
Kecemasan pada kemampuannya untuk merawat bayinya setelah meninggalkan rumah sakit
Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya.
Pada sebagian besar kasus tidak diperlukan terapi yang efektif kecuali antisipasi,
pemahaman dan rasa aman.
Robinson dan Stewart (1986) menekankan bahwa gangguan ringan ini hilang sendiri dan
biasanya membaik setelah 2 atau 3 hari, meskipun kadangkala menetap sampai 10 hari.
Terdapat dasar fisiologis penyebab terjadinya postpartum blues yaitu : adanya perubahan
hormonal yang berlangsung cepat ketika tubuh kembali ke status nonpregnant dan adanya
hormon yang berhubungan dengan siklus laktasi. Emosi yang labil ditingkatkan oleh
ketidaknyamanan fisik ( contoh : sakit setelah melahirkan, sakit karena jahitan dan oleh
kekurangan tidur). Postpartum blues umumnya terjadi sekitar hari ketiga hingga kelima
postpartum. Seorang wanita yang mengalami perasaan kehilangan fisik setelah melahirkan
dapat mengakibatkan proses duka cita. Duka cita ini merupakan suatu istilah yang dibuat oleh
Lindemann. Duka cita bersifat normal.
3 Tahap dalam duka cita :
1. Tahap pertama dukacita adalah shock yang merupakan respon awal individual terhadap
kehilangan. Manifestasi perilaku dan perasaan termasuk diantaranya : ketidakpercayaan,
keputusasaan, marah, takut, kesepian, kebencian, keluhan kehilangan berat, tidur gelisah,
keletihan, kurang istirahat dsb.
2. Tahap kedua dukacita adalah penekanan, fase realitas penerimaan fakta kehilangan.
3. Tahap ketiga dukacita adalah tahap membuat hubungan baru yang signifikant. Selama
periode ini orang yang berduka cita menerima penyesuaian kehilangan dan individu kembali
kepada keadaan normal seperti biasanya.

Dalam menghadapi hal hal yang telah dijelaskan diatas seorang bidan bisa lebih dekat dengan
ibu dan berusaha memberikan nasehat yang berarti dan meminta kelurga untuk tetap
memberikan dukungan moril dan perhatian terhadap klien. Bayi yang baru dilahirkan segera
disusukan kepada ibu agar ikatan antara ibu dan bayi (Bonding) semakin erat.
Rangsangan psikis merupakan refleks dari mata ibu ke otak, mengakibatkan oksitosin
dihsilkan, sehingga air susu dapat dikeluarkan, memperbaiki involusi uterus. Keuntungan lain
menyusui bayi sedini mungkin ialah akan menjelmanya rasa kasih sayang sehingga tumbuh
suatu pertalian yang intim antara ibu dan anak. ASI mempunyai sifat melindungi bayi terhadap
infeksi seperti gastroenteritis, radang jalan pernafasan dari paru paru, otitis media,
sehubungan air susu ibu mengandung laktoferi, lisozyme dan immunglobulin A.

B. Riwayat Kesehatan Ibu


Seorang bidan dalam mengkaji riwayat kesehatan ibu, perlu dikaji hal hal seperti tersebut
dibawah ini :
Bagaimana perasaannya, termasuk mood ( suasana hati) dan perasaannya menjadi
orangtua
Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan
Kesulitan dalam buang air kecil atau buang air besar
Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya
Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi, episiotomi?
Suplemen zat besi : adakah ia makan tablet?
Pemberian ASI : berhasilkah, adakah kesulitan?
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada daftar tilik.

C. Pemeriksaan Fisik
(Hari ke 2-6 dan Minggu ke 2-6 Pasca salin)
1. Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital : Tekanan darah, suhu tubuh dan Nadi
2. Melakukan Pemeriksaan Payudara
Lakukan perabaan payudara apakah terdapat benjolan, pembesaran kelenjar atau abses,
keadaan puting. Lakukan pada bagian payudara yang lainnya.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen
Melihat apakah ada luka bekas operasi
Lakukan palpasi apakah ada uterus diatas pubis atau tidak
Lakukan palpasi untuk mendeteksi masa, kelembekan
Lakukan pemeriksaan kantung kemih
4. Melakukan pemerikasaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis dan
edema
5. Melakukan pemeriksaan genetalia, lokia dan perineum.
6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar tilik.

Kesimpulan
1. Yang termasuk dalam komponen komponen pengkajian data fisik ini adalah : Kesehatan
Umum : bagaimana perasaan ibu, tanda tanda vital, payudara, fundus, uterus, kandung
Kemih, genetalia, lokia, perineum, ekstremitas bawah, pengkajian psikologis dan pengetahuan
ibu.
Wanita mengalami banyak perubahan emosi / psikologis selama masa nifas, beberapa diantara
perubahan psikologis yang normal adalah post partum blues.
2. Untuk mengetahui riwayat kesehatan ibu, maka dapat diketahui dengan memperhatikan faktor -
faktor berikut : Bagaimana perasaannya, termasuk mood ( suasana hati) dan perasaannya
menjadi orangtua, Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan, Kesulitan dalam buang air
kecil atau buang air besar, Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya, Penjelasan
tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi, episiotomi?, Suplemen zat besi : adakah ia
makan tablet?, Pemberian ASI : berhasilkah, adakah kesulitan?
Pemeriksaan fisik untuk hari ke 2- 6 dan 2- 6 Minggu post partum adalah meliputi pemeriksaan
tanda tanda vital, Pemeriksaan Payudara, pemeriksaan abdomen, pemerikasaan kaki,
pemeriksaan genetalia, lokia dan perineum.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIK

Mata Kuliah : Askeb III (Nifas)


Kode : Bd. 303
Pokok Bahasan : Asuhan Ibu Nifas Normal
Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan Fisik
Sasaran : Mahasiswa Tk. II Smt. III
Waktu :
Pengampu :
Pertemuan Ke :

I. Tujuan Pembelajaran Umum


Selama mengikuti pembelajaran, mahasiswa mampu memberikan dan melakukan asuhan ibu
nifas normal
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Selama mengikuti pembelajaran, mahasiswa mampu:
a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
b. Melakukan pemeriksaan payudara
c. Melakukan pemeriksaan uterus
d. Melakukan pemeriksaan kandung kemih
e. Melqakukan pemeriksaan genetalia
f. Melakukan pemeriksaan perineum
g. Melakukan pemeriksaan extremitas bawah
III. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus ialah metode simulasi
bermain peran.
IV. Bahan dan alat
a. Bahan dan alat yang digunakan untuk pemeriksaan tanda-tanda vital, ialah:
1. Tempat tidur
2. Kursi
3. Tensi meter
4. Stetoskop
5. Termometer
6. Air bersih, air sabun dan air klorin 5%
7. Jam tangan
8. Format pengkajian
b. Bahan dan alat yang digunakan untuk pemeriksaan payudara, ialah:
1. Tempat tidur
2. Bantal

c. Bahan dan alat yang digunakan untuk pemeriksaan genetalia dan perineum, ialah:
1. Tempat tidur
2. Phatoom
3. Lampu sorot
4. Celemek
5. Spekulum
6. Bengkok
7. Handscoon
8. Kasa steril dan betadin
d. Bahan dan alat yang digunakan untuk pemeriksaan ekstremitas bawah, ialah:
1. Reflek hammer

V. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa

Pendahuluan a. Menanyakan pada a. Mahasiswa


mahasiswa mengenai tujuan mengemukakan tujuan khusus
pembelajaran khusus pada praktik yang akan dicapai pada praktik
kali ini. kali ini.

b. Menanyakan pada b. Mahasiswa


mahasiswa mengenai materi mengemukan materi
pemeriksaan fisik yang telah pemeriksaan fisk yang telah
dipelajari oleh mahasiswa sebelum dipelajari sebelum pembelajaran
pembelajaran praktik dimulai. praktik dimulai

c. Menanyakan dan
meminta kepada mahasiswa untuk c. Menyebutkan dan
menyiapkan bahan dan alat yang menyiapkan bahan dan alat
digunakan untuk praktik yang digunakan untuk praktik
pemeriksaan fisik: pemeriksaan fisik:
- Tanda-tanda - Tanda-
vital tanda vital
- Payudara - Payudara
- Uterus - Uterus
- kandung - Kandung
kemih kemih
- Genetalia - Genetalia
- Perineum - Perineum
- Extremitas - Extremitas
bawah bawah

d. Menanyakan kepada
mahasiswa prosedur praktik d. Menjelaskan
pemeriksaan fisik: prosedur pembelajaran praktik
- Tanda-tanda pemeriksaan fisik:
vital - Tanda-
- Payudara tanda vital
- Uterus - Payudara
- Kandung - Uterus
kemih - Kandung
- Genetalia kemih
- Perineum - Genetalia
- Extremitas - Perineum
bawah - Extremitas
bawah
Penyajian a. Meminta kepada beberapa a. Bermain peran
mahasiswa untuk bermain peran melakukan praktik pemeriksaan
melakukan praktik pemeriksaan fisik:
fisik: - Tanda-
- Tanda-tanda tanda vital
vital - Payudara
- Payudara - Uterus
- Uterus - Kandung
- Kandung kemih
kemih - Genetalia
- Genetalia - Perineum
- Perineum - Extremitas
- Extremitas bawah
bawah

b. Mengklarifikasi prosedur
pemeriksaan fisik: b. Memperhatikan dan
- Tanda-tanda menyimak penjelasan dosen
vital (SOP terlampir)
- Payudara
(SOP terlampir)
- Uterus (SOP
terlampir)
- Kandung
kemih (SOP terlampir)
- Genetalia
(SOP terlampir)
- Perineum
(SOP terlampir)
- Extremitas c. Mahasiswa
bawah (SOP terlampir) membagi kelompok (tiap 10
secara sistematis dan benar mahasiswa didampingi 1 dosen)
untuk mempraktikan praktik
c. Mengevaluasi praktik dengan pemeriksaan fisik:
membagi kelompok (tiap 10 - Tanda-
mahasiswa didampingi 1 dosen) tanda vital
untuk mempraktikan pemeriksaan - Payudara
fisik : - Uterus
- Tanda-tanda vital - Kandung
(SOP tanda-tanda vital kemih
terlampir) - Genetalia
- Payudara (SOP - Perineum
payudara terlampir) - Extremitas
- Uterus (SOP uterus bawah
terlampir) secara sistematis dan benar
- Kandung kemih (SOP
kandung kemih terlampir)
- Genetalia (SOP
genetalia terlampir)
- Perineum (SOP
perineum terlampir)
- Extremitas bawah
(SOP ekstremitas bawah
terlampir)
secara sistematis dan benar
sekaligus melakukan penilaian
dengan menggunakan lembar
evaluasi (alat evaluasi checklist
pemeriksaan fisik terlampir)
Penutup Evaluasi:
a. Mengevaluasi target a. Mahasiswa
pencapaian kemampuan masing- memperhatikan
masing mahasiswa dalam
melakukan praktik pemeriksaan
fisik:
- Tanda-tanda
vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung
kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas b. Mahasiswa
bawah memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh dosen diri di
b. Memberikan tugas laboratorium tentang
kepada mahasiswa yang belum pemeriksaan fisik:
kompeten untuk praktik mandiri di - Tanda-
laboratorium tentang pemeriksaan tanda vital
fisik: - Payudara
- Tanda-tanda - Uterus
vital - Kandung
- Payudara kemih
- Uterus - Genetalia
- Kandung - Perineum
kemih - Extremitas
- Genetalia bawah
- Perineum
- Extremitas
bawah
c. Memperhatikan
Persiapan pertemuan berikutnya: penjelasan yang doleh dosen
c. Menjelaskan tujuan
praktik selanjutnya tentang
penyuluhan masa nifas d. Mengerti dan
paham tentang tugas yang
d. Menugaskan diberikan oleh dosen
mahasiswa untuk membaca
materi, alat dan prosedur tentang
penyuluhan masa nifas

VI. Referensi
Buku Utama
a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.
b. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London
Buku Anjuran
a. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2001, Buku IV, Asuhan Kebidanan pada Ibu Post
Partum
b. WHO, 2001; Panduan Praktis Maternal dan Neonatal
c. Saifudin A.B et al (2000) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan, Jakarta
VII. Alat evaluasi
Prosedur : Evaluasi dilakukan saat mahasiswa diminta melakukan prosedur praktik
pemeriksaan tanda-tanda vital, payudara, uterus, kandung kemih, genetalia,
perineum, dan ekstremitas bawah.
Bentuk : Praktik

Chek list pemeriksaan tanda-tanda vital ( Tekanan Darah)


Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Bersikap sopan dan menjaga privasi
4. Memposisikan pasien dengan tepat
5. Tanggap terhadap reaksi pasien
6. Sabar dan teliti
B. Isi
1. Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Tempat tidur
2. Kursi
3. Tensi meter
4. Stetoskop
2. Mencuci tangan
3. Lengan baju dibuka
4. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya
berada diluar lengan
5. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
6. Pompa tensi meter dipasang
7. Denyut arteri brakialis dirab, lalu stetoskop ditempatkan pada daerah
tersebut
8. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka. Selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam
pipa gelas naik
9. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun p[erlahan-
lahan. Sambil memperhatikan turunya air raksa, dengarkan bunyi
denyutan pertama
10. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama
disebut tekanan sistole
11 Dengarkan terus sampaidenyutan yang terakhir disebut tekanan diastole
12. Membereskan alat
C. Teknik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan tanda-tanda vital (Nadi)
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Bersikap sopan dan menjaga privasi
4. Memposisikan pasien dengan tepat
5. Tanggap terhadap reaksi pasien
6. Sabar dan teliti
B. Isi
1. Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
a. Jam tangan
b. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran
suhu
4. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-benar
istirahat dalam posisi berbaring atau duduk
5. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari
tengah di atas arteri selama satu menit penuh
C. Teknik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan tanda-tanda vital ( Respirasi )
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Bersikap sopan dan menjaga privasi
4. Memposisikan pasien dengan tepat
5. Tanggap terhadap reaksi pasien
6. Sabar dan teliti
B. Isi
1. Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
a. Jam tangan
b. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Penghitungan pernafasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran
nadi dan denyut nadi
4. Penghitungan dilakukan
5. Penghitungan dilakukan dalam satu menit
C. Teknik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan tanda-tanda vital ( Suhu tubuh)
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswadi
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Bersikap sopan dan menjaga privasi
4. Memposisikan pasien dengan tepat
5. Tanggap terhadap reaksi pasien
6. Sabar dan teliti
B. Isi
1. Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
a. Termometer
b. Air bersih, air sabun dan air klorin 5%
c. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Legan baju dibuka dan ketiak dibersihkan
4. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat diangka nol, lalu
dijepitkan dengan reservoarnya tepat di tengan ketiak, dan lengan
berada disamping tubuh
5. Setelah 5-10 menit, termometer diangkat dan langsung dibaca
dengan teliti
Termometer dicelupkan ke dalam larutan sabun, dikeringkan lalu
dimasukkan ke dalam larutan desinfektan kemudian dengan air
bersih lalu dikeringkan.
C. Teknik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan perineum
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Menyiapkan alat
a. Tempat tidur
b. Phatoom
c. Lampu sorot
d. Celemek
e. Spekulum
f. Bengkok
g. Handscoon
h. Kapas air hangat
i. Larutan Klorin 0,5 %
2. Memakai celemek
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Memastikan keadaan perineum dengan lampu sorot
6. Memastikan apakah terdapat luka jahitan
7. Memastikan keadaan luka jahitan
8. Memastikan apakah terdapat pembengkakan/ iritasi pada luka jahitan
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list Pemeriksaan Genetalia

Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa


Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Menyiapkan alat
a. Tempat tidur
b. Phatoom
c. Lampu sorot
d. Celemek
e. Spekulum
f. Bengkok
g. Handscoon
h. Kasa steril
i. Betadin
2. Memakai celemek
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Melihat warna lochea (rubra/serosa, serosa, serosa/alba, alba)
6. Mengukur jumlah pengeluaran lochea
7. Memastikan bau lochea
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan Payudara
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Menyiapkan alat
a. Tempat tidur
b. Bantal
2. Mencuci tangan
3. Bagaimana dukungan keluarga terhadap perawatan payudara
4. Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri diatas kepala,
kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ketiak:
a. Massa
b. Raba adanya peregangan dan pembesaran
c. Adakah nyeri dan pembesaran vena
5. Jika ibu menyusui;
a. Gejala iritasi/kemerahan
b. Puting susu lecet
c. Abses
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan Reflek Patela
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Menyiapkan alat
a. reflek hamer
2. Mencuci tangan
3. Sedikit mengangkat lutut
4. Menentukan tempat
5. Memukul tendon lutut dengan lembut dan tepat
6. Menilai hasil pukulan
7. Melakukan pada lutut kanan dan kiri secara bergantian
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list pemeriksaan Tanda Homan
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat (tidur terlentang)
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Mencuci tangan
2. Megamati tanda kemerahan pada betis, paha
3. Mengamati adanya varices pada ekstremitas
4. Anjurkan ibu untuk menekuk lutut secara bergantian, kalau
perlu bantu dengan meletakkan tangan dibawah lutut ibu
5. Tanyakan pada ibu apakah terasa sakit pada kaki atau paha
yang ditekuk.
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi
Chek list Pemeriksaan Uterus
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat dan nyaman
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Mencuci tangan
2. Menentukan kontraksi uterus:
a. Letakkan satu tangan pada segmen bawah uterus. Gunakan
sisi tangan yang satunya untuk melakukan palpasi untuk
menemukan fundus uteri
b. b. Tentukan apakah kontraksinya kuat atau lemah. Jika
kontraksi lemah lakukan masase ringan sampai kontraksi
kuat
3. Menentukan tinggu fundus uteri:
a. Ukur tinggi fundus uteri dari ujung atas fundus dengan
menggunakan lebar jari
b. Tentukan apakah tinggi fundus ada diatas, bawah atau tepat
di umbilikus
4. Menentukan posisi fundus:
a. Tentukan apakah fundus bergeser dari garis tengah
(midline), jika tidak pada garis tengah, tentukan dimana
lokasinya. Cek kandung kemih
b. Ukur pengeluaran urine pada beberapa jam sampai status
eliminasi normal
5. Mengkorelasikan / mencocokan status uterin dengan lokia:
a. Kaji jumlah, warna dan bau lokia
b. Kaji adanya bekuan darah yang keluar
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
Chek list Pemeriksaan Kandung Kemih
Berilah tanda cheklist () sesuai dengan kompetensi mahasiswa
Nama :
Nim :
No Prosedur Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Memposisikan pasien dengan tepat
4. Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
1. Mencuci tangan
2. Meraba abdomen teraba kembung/besar
3. Meraba uterus teraba pada bagian kanan atas
4. Jika kandung kemih penuh, apakah dapat diraba pada abdomen
bagian bawah
C. Tehnik
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menjaga privacy pasien
3. Memberi perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
5. Mendokumentasi

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
PRAKTIK PEMERIKSAAN FISIK

A. Penjelasan kegiatan pembelajaran saat ini


1. Dosen menanyakan pada mahasiswa mengenai tujuan
khusus pembelajaran praktik pada pertemuan kali ini.
2. Mahasiswa mengemukakan tujuan khusus yang akan
dicapai pada pembelajaran praktik pada pertemuan kali ini.
3. Dosen menanyakan pada mahasiswa mengenai materi
pemeriksaan fisik yang telah dipelajari oleh mahasiswa sebelum pembelajaran praktik
dimulai.
4. Mahasiswa mengemukakan materi pemeriksaan fisik yang
telah dipelajari sebelum pembelajaran praktik dimulai
5. Dosen menanyakan dan meminta kepada mahasiswa
untuk menyiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk praktik pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
secara sistematis dan benar
6. Mahasiswa menyebutkan dan menyiapkan bahan dan alat
yang digunakan untuk praktik pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
7. Dosen menanyakan kepada mahasiswa prosedur
pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
8. Mahasiswa menjelaskan prosedur pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
9. Dosen meminta kepada beberapa mahasiswa untuk
bermain peran melakukan praktik pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
10. Mahasiswa bermain peran melakukan praktik pemeriksaan
fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
11. Dosen mengklarifikasi prosedur pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital (SOP praktik terlampir)
- Payudara (SOP praktik terlampir)
- Uterus (SOPprakti terlampir)
- Kandung kemih (SOP praktik terlampir)
- Genetalia (SOP praktik terlampir)
- Perineum (SOP praktik terlampir)
- Extremitas bawah (SOP praktik terlampir)
secara sistematis dan benar
12. Mahasiswa memperhatikan dan menyimak klarifikasi
dosen
13. Dosen mengevaluasi praktik dengan membagi kelompok
mahasiswa (tiap 10 mahasiswa didampingi 1 dosen) untuk mempraktik pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital (SOP praktik terlampir)
- Payudara (SOP praktik terlampir)
- Uterus (SOPprakti terlampir)
- Kanding kemih (SOPprakti terlampir)
- Genetalia (SOPprakti terlampir)
- Perineum (SOPprakti terlampir)
- Extremitas bawah (SOPprakti terlampir)
sekaligus memberikan penilaian dengan menggunakan lembar evaluasi (alat evaluasi
cheklist pemeriksaan terlampir)
14. Mahasiswa bermain peran melakukan praktik pemeriksaan
fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
secara sistematis dan benar
15. Dosen mengevaluasi target pencapaian kemampuan
masing-masing mahasiswa mengenai pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
secara sistematis dan benar
16. Mahasiswa memperhatikan

B. Penjelasan kegiatan pembelajaran yang akan datang


17. Dosen menjelaskan tujuan praktik selanjutnya tentang
penyuluhan masa nifas
18. Mahasiswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh
dosen
19. Dosen menugaskan mahasiswa untuk membaca materi,
alat dan prosedur tentang penyuluhan masa nifas
20. Mahasiswa mengerti dan paham tentang tugas yang
diberikan oleh dosen
200
MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU
DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Tanda-tanda vital (Respirasi)


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Suatu tindakan untuk mengetahui frekuensi pernafasan pada ibu nifas
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Untuk mengetahui frekuensi pernafasan
Petugas Bidan
Pengkajian pernafasan
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Jam tangan
2. Format pengkajian
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
a. Jam tangan
b. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Penghitungan pernafasan dilakukan bersamaan
dengan pengukuran nadi dan denyut nadi
4. Penghitungan dilakukan
5. Penghitungan dilakukan dalam satu menit

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Pemeriksaan Genetalia


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Suatu tindakan untuk mengetahui keadaan genetalia dengan menggunakan
spekulum
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Untuk mengetahui keadaan genetalia
Petugas Bidan
Pengkajian Pengeluaran pervaginam, jumlah warna dan bau.
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Tempat tidur
2. Phatoom
3. Lampu sorot
4. Celemek
5. Spekulum
6. Bengkok
7. Handscoon
8. Kasa steril
9. Betadin
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan alat
a. Tempat tidur
b. Phatoom
c. Lampu sorot
d. Celemek
e. Spekulum
f. Bengkok
g. Handscoon
h. Kasa steril
i. Betadin
2. Memakai celemek
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Melihat warna lochea (rubra/serosa, serosa, serosa/alba,
alba)
6. Mengukur jumlah pengeluaran lochea
7. Memastikan bau lochea
Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.
b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London
200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Pemeriksaan perineum


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan perineum selama
masa nifas
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Untuk mengetahui keadaan perineum
Petugas Bidan
Pengkajian Luka jahitan, pembengkak/iritasi
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Tempat tidur
2. Phatoom
3. Lampu sorot
4. Celemek
5. Spekulum
6. Bengkok
7. Handscoon
8. Kasa steril
9. Betadin
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan bahan dan alat:
a. Tempat tidur
b. Phatoom
c. Lampu sorot
d. Celemek
e. Spekulum
f. Bengkok
g. Handscoon
h. Kasa steril
i. Betadin
2. Memakai celemek
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Memastikan keadaan perineum dengan lampu sorot
6. Memastikan apakah terdapat luka jahitan
7. Memastikan keadaan luka jahitan
8. Memastikan apakah terdapat pembengkakan/ iritasi pada
luka jahitan
Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.
b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London
200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI
.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Tanda-tanda vital (Suhu)


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Pemeriksaan pada ketiak ubtuk mengetahui kondisi tubuh ibu selama masa
nifas
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Untuk mengetahui suhu tubuh ibu nifas
Petugas Bidan
Pengkajian Suhu tubuh
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
10. Tempat tidur
11. Termometer
12. Air bersih, air sabun dan air klorin 5%
13. Jam tangan
14. Format pengkajian
Persiapan klien 3. Memberikan inform Choice dan inform conset
4. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, ialah:
a. Termometer
b. Air bersih, air sabun dan air klorin 5%
c. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Legan baju dibuka dan ketiak dibersihkan
4. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat diangka
nol, lalu dijepitkan dengan reservoarnya tepat di tengan ketiak, dan
lengan berada disamping tubuh
5. Setelah 5-10 menit, termometer diangkat dan
langsung dibaca dengan teliti
6. Termometer dicelupkan ke dalam larutan sabun,
dikeringkan lalu dimasukkan ke dalam larutan desinfektan kemudian
dengan air bersih lalu dikeringkan.

Referensi d. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


e. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
f. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Tanda-tanda vital (Nadi)


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Pemeriksaan untuk mengetahui frekuensi denyut nadi
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Mengetahui nadi ibu nifas
Petugas Bidan
Pengkajian Nadi: frekuensi, ritme.
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Jam tangan
2. Format pengkajian
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan:
a. Jam tangan
b. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan
pengukuran suhu
4. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-
benar istirahat dalam posisi berbaring atau duduk
5. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk
dan jari tengah di atas arteri selama satu menit penuh

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Tanda-tanda vital (Tekanan Darah)


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Pemeriksaan untuk mengukur dan mengetahui nilai sistole dan diastole
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Untuk mengetahui nilai sistole dan diastole
Petugas Bidan
Pengkajian Sistole dan diastole
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Tempat tidur
2. Kursi
3. Tensi meter
4. Stetoskop
5. Format pengkajian
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
a. Tempat tidur
b. Kursi
c. Tensi meter
d. Stetoskop
2. Mencuci tangan
3. Lengan baju dibuka
4. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas
dengan pipa karetnya berada diluar lengan
5. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
6. Pompa tensi meter dipasang
7. Denyut arteri brakialis dirab, lalu stetoskop
ditempatkan pada daerah tersebut
8. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka.
Selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi
dan air raksa didalam pipa gelas naik
9. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air
raksa turun p[erlahan-lahan. Sambil memperhatikan turunya air raksa,
dengarkan bunyi denyutan pertama
10. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar
denyutan pertama disebut tekanan sistole
11. Dengarkan terus sampaidenyutan yang terakhir
disebut tekanan diastole
12. Membereskan alat

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London
200
MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU
DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Pemeriksaan Uterus


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Pemeriksaan dengan cara palpasi abdominal untuk memastikan keadaan
fundus uteri
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Mengetahui keadaan uterus setelah proses persalinan
Petugas Bidan
Pengkajian Fundus uteri
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Kain palpasi
2. Format pengkajian
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan:
a. Kain palpasi
b. Format pengkajian
2. Mencuci tangan
3. Mencatat lokasi, ukuran dan konsistensi
4. Menempatkan jari diatas TFU atau dibawah umbilikus,
untuk mengetahui tinggi fundus uteri
5. Meraba konsistensi uterus dengan meletakkan telapak
tangan pada fundus
6. Jika uterus teraba lunak, lakukan masase pada fundus
7. Apakah uterus teraba teraba 2 jari dibawah umbilikus

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Pemeriksaan Payudara


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Pemeriksaan payudara untuk mengetahui kelainan pada payudara
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Mengetahui keadaan dan kelainan pada payudara
Petugas Bidan
Pengkajian Pembengkakan, puting susu, dan kanker
Persiapan alat Alat dan bahan yang digunakan, ialah:
1. Tempat tidur
2. Bantal
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Menyiapkan alat
a. Tempat tidur
b. Bantal
2. Mencuci tangan
3. Bagaimana dukungan keluarga terhadap perawatan
payudara
4. Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri diatas
kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ketiak:
a. Massa
b. Raba adanya peregangan dan pembesaran
c. Adakah nyeri dan pembesaran vena
5. Jika ibu menyusui;
a. Gejala iritasi/kemerahan
b. Puting susu lecet
c. Abses

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Pemeriksaan Kandung kemih


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan pada kandung kemih
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Untuk mengetahui kandung kemih penuh atau tidak
Petugas Bidan
Pengkajian Volume kandung kemih
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Apakah abdomen terlihat kembung/besar
3. Apakah uterus teraba pada bagian kanan atas
4. Jika kandung kemih penuh, apakah dapat diraba pada abdomen
bagian bawah

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.
STANDARD OPERATING PROSEDUR

Institusi : Pemeriksaan ekstremitas bawah


NO DOKUMEN
Akbid Pemkab --/303/2006
Cilacap TANGGAL DITETAPKAN OLEH
DITETAPKAN

()
Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan pada ekstremitas bagian bawah ibu nifas
Indikasi Dilakukan pada ibu post partum
Tujuan Mengetahui keadaan ektremitas bagian bawah
Petugas Bidan
Pengkajian Varises, odema, gejala tromboplebitis dan reflek patela
Persiapan klien 1. Memberikan inform Choice dan inform conset
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
Prosedur 1. Mencuci tangan
2. Memeriksa apakah terdapat varises
3. Memeriksa apakah terdapat kemerahan pada betis
4. Memeriksa apakah terdapat odema
5. Memeriksa apakah terdapat tanda Homan
6. Memeriksa apakah terdapat reflek patela

Referensi a. Varney. 1997. Varneys Midwifery.


b. Ruth Bennet, Myles Text Book for Midwives Book for , Edisi
12, 1993
c. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery. Baillire Tindal, London

200

MENGETAHUI DOSEN PENGAMPU


DIREKTUR / KAJUR / KAPRODI

.
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai