Anda di halaman 1dari 33

UKATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dan kedepannya dapat lebih baik.

Jember, Maret 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I .................................................................................................................................. 3

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Tujuan ..................................................................................................................... 3

BAB II................................................................................................................................. 4

A. KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 4

1. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN .............................. 4

2. PERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN .................................. 9

BAB III............................................................................................................................. 30

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 33

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kepolisian yang dianut dan dijalankan oleh suatu Negara sangat
tergantung dan dipengaruhi oleh sistem politik dan sistem kontrol sosial yang
diterapkan pada Negara tersebut. Sistem Kepolisiannya didasarkan pada
bagaimana menyeimbangkan antara pengendalian kejahatan dengan terjaminnya
kebebasan/ham dan keadilan serta adanya dukungan penuh dari masyarakat dalam
penerapannya.
Pada Negara Negara demokratis berkembang 3 paradigma sistem
kepolisian, yaitu; Sistem kepolisian terpisah (fragmented system of policing),
sistem kepolisian terpusat (centralized system of policing), dan sistem kepolisian
terintegrasi (integrated system of policing). Indonesia merupakan Negara
demokratis yang sistem kepolisiannya cendrung menganut sistem kepolisian
terpusat (centralized system of policing). Sebagaimana disebutkan dalam UU no 2
tahun 2002 bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan kepolisian
yang bersifat Nasional.
Sebagai suatu sistem, Kepolisian Negara Republik Indonesia memerlukan
manajemen dalam mencapai sasaran sasaran dan tujuan tujuan yang
diharapkan oleh aparatnya maupun masyarakat, Bangsa dan Negara yang
dilayaninya. Oleh karena itu, penulis disini akan membahas tentang sistem
informasi manajemen salah satu kepolisian di kecamatan Kaliwates.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen?
2. Apa sajakah konsep dasar dari Sistem Informasi Manajemen?
3. Bagaimana hasil penelitian dilapangan?
C. Tujuan
1. Agar memahami maksud dari Sistem Informasi Manajemen.
2. Agar mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen.
3. Untuk mengetahui sistem informasi manajemen Polsek Kaliwates.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
1. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
a. Sistem1
Robert G. Murdick, menyatakan bahwa Sistem dapat dijelaskan
dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu
dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
b. Informasi2
Menurut Robert G. Murdick, data harus dibedakan dari informasi,
dan perbedaan ini jelas serta penting untuk maksud kita. Data adalah
fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,
dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan
tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan
keputusan. Sebagai contoh dapat berupa sebuah dokumen penunjang,
buku besar, dan sebagainya yang terdiri dari material sumber untuk
perhitungan rugi laba. Materi serupa itu hanya merupakan perhatian
historis bagi auditor luar.
Robert G. Murdick, menyatakan bahwa Informasi terdiri dari data
yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk
tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar
untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Suatu contoh disini
dapat juga berupa sebuah dokumen penunjang yang telah disebutkan,
tetapi dalam hal ini data dapat digunakan oleh auditor intern,
departemen pelayanan manajemen dari auditor luar, atau manajemen
intern untuk perencanaan keuntungan dan pengendalian atau untuk
tujuan pengambilan keputusan lainnya.
c. Manajemen

1
Robert G. Murdick, Sistem Informasi untuk Manajemen Modern, hal. 6
2
Ibid.
4
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan menyatakan Manajmen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Andrew F. Sikula menyatakan bahwa Manajemen pada umumnya
dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan
tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien.
G.R. Terry menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Harold Koontz dan Cyril ODonnel menyatakan bahwa
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas
sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.
Jadi dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat para ahli diatas
bahwa kegiatan Manajemen meliputi 4 Fungsi yaitu POAC (Planning,
Organizing, Actuating, and Controlling).
d. Sistem Informasi Manajemen3
Menurut Robert G. Murdick, Sistem informasi manajemen adalah
suatu kelompok orang, seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan
pengolah data (seperangkat elemen) memilih, menyimpan, mengolah
dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan barang) untuk

3
Robert G. Murdick, Sistem Informasi untuk Manajemen Modern, hal. 16
5
mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan (mencari
tujuan bersama) dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada
waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisian
(menghasilkan informasi menurut waktu rujukan).
Gordon B. Davis mengemukakan beberapa-beberapa istilah
mengenai sistem informasi manajemen (Management Information
System) seperti sistem informasi / keputusan dan sistem informasi.
Dalam beberapa buku disebut Sistem Informasi bagi pimpinan, dan
sebagainya. Walaupun demikian, dari beberapa pengertian dapat ditarik
suatu pengertian bahwa didalam Sistem Informasi Manajemen (SIM)
terkandung pengertian sistem pengolahan informasi dalam menunjang
pelaksanaan manajemen.
e. Pokok-pokok sebuah SIM4
Menurut Gordon B. Davis, Sebuah sistem informasi manajemen
mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut :
1) Perangkat keras komputer
2) Perangkat lunak
a) Perangkat lunak sistem umum
b) Perangkat lunak terapan umum
c) Program apikasi
3) Data base (data yang tersimpan dalam media penyimpanan
komputer)
4) Prosedur
5) Petugas pengoperasian
f. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen5
Menurut Asep Jalaludin, S.T., M.M. Sistem informasi manajemen
dapat dijelaskan dengan memberikan penjelasan yang didasarkan pada
tiga macam tinjauan yaitu berdasarkan komponen fisik, fungsi

4
Gordon B. Davis, Sistem Informasi Manajemen, hal. 15
5
Asep Jalaludin, Modul Sistem Infomasi Manajemen, (SIM-sevz ,2007) 12
6
pengolahan, dan fungsi keluaran. Berdasarkan komponen fisik
penyusunnya, Sistem Informasi Manajemen dapat terdiri atas
komponen:
1) Perangkat keras (hard ware)
2) Perangkat lunak (soft ware)
3) Berkas (file)
4) Procedure (prosedur)
5) Manusia (brain ware)
Berdasarkan fungsi pengolahan Sistem Informasi Manajemen
terdiri atas:
1) Mengolah transaksi
2) Memelihara file historis
3) Menghasilkan keluaran
4) Interaksi user-pengolah
Berdasarkan fungsi keluaran, Sistem Informasi Manajemen dapat
menghasilkan keluaran berikut:
1) Dokumen transaksi
2) Laporan terjadwal/rutin
3) Jawaban atas pertanyaan terjadwal
4) Laporan tidak terjadwal
5) Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal
6) Dialog user-machine
g. Unsur Pengolahan Data6
Menurut Asep Jalaludin, S.T., M.M. Pengolahan data adalah
serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai
tujuan. Proses pengolahan data dapat meliputi sebagian atau seluruh
unsur pengolahan data berikut:
1) Pengumpulan data (data capturing)
2) Pembacaan (reading)

6
Ibid.
7
3) Pemeriksaan (verifying)
4) Perekaman (recording)
5) Penggolongan (classifying)
6) Pengurutan (sorting)
7) Peringkasan (sumarizing)
8) Perhitungan (calculating)
9) Perbandingan (comparing)
10) Pemindahan (transmiting)
11) Penampilan kembali (retrieving)
12) Penggandaan (reproduction)
13) Penyebarluasan (distribution)
h. Unsur Penting agar SIM Efektif7
Menurut Asep Jalaludin, S.T., M.M. Agar Sistem Informasi
Manajemen dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara efektif,
maka perlu diperhatikan tentang beberapa unsur penting berikut:
1) Data yang dibutuhkan
2) Kapan data dibutuhkan
3) Siapa yang membutuhkan
4) Dimana data dibutuhkan
5) Dalam bentuk apa data dibutuhkan
6) Prioritas yang diberikan dari bermacam data
7) Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses data
8) Bagaimana pengaturan umpan balik
i. CBIS (Computer Based Information System)
Menurut Asep Jalaludin, S.T., M.M. Fundamental Komputer
Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komputer,
maka Sistem Informasi Manajemen yang dikembangkan pada saat ini
hampir semuanya telah memanfaatkan teknologi komputer sebagai
pemegang peran utama dalam pengolahan data. Keadaan seperti ini

7
Ibid.
8
dikenal dengan istilah Computer Based Information
System/CBIS. Terdapat empat generasi bahasa (4 generation
language/4GL)dalam CBIS yaitu:
1) Bahasa mesin (machine language)
2) Bahasa rakitan (assembly language)
3) Bahasa pemrograman (programming language)
4) Bahasa Query (query language)
2. PERANAN SIM DALAM KEGIATAN MANAJEMEN8
Menurut Asep Jalaludin, S.T., M.M. Aplikasi SIM dikembangkan
untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi setiap unit fungsional pada
semua tingkatan kegiatan manajemen.
Isi informasi yang dibutuhkan tergantung pada fungsi masing-masing
unit fungsional yang ada. Sedangkan ciri informasi yang dibutuhkan
tergantung pada jenis pembuatan keputusan yang mempunyai perbedaan
tergantung pada tingkatan kegiatan manajemen. Dengan demikian suatu
SIM harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
a. Dukungan SIM pada Proses Perencanaan
Proses perencanaan akan memerlukan suatu model perencanaan,
data masukan,dan manipulasi model untuk menghasilkan keluaran
berupa suatu rencana Dukungan SIM pada proses perencanaan.
Kebutuhan Dukungan Sistem Informasi Model perencanaan, Dukungan
analitik dalam pengembangan struktur dan persamaan model.
Data historis untuk analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan
Suatu penggerak model perencanaan untuk dijalankan pada suatu
komputer.
Data masukan, Data historis ditambah analisis dan manipulasi
data untuk membangkitkan data masukan yang berdasarkan data
historis.

8
Ibid.
9
Manipulasi model, Penggunaan komputer untuk menjalankan
suatu model. Manipulasi data lainnya berdasarkan teknik peramalan dan
ekstrapolasi. SIM yang baik akan mampu menyediakan data dan
kemampuan analisis perhitungan data-data.Kemampuan manipulasi
model merupakan hal penting, hal ini akan memungkinkan penggunaan
model dalam suatu simulasi.
Teknik analisis data historis yang dapat digunakan untuk proses
perencanaan antara lain:
1) Teknik kecenderungan waktu atau tingkat pertumbuhan
2) Teknik penghalusan data
3) Analisis musiman
4) Analisis korelasi
5) Analisis korelasi secara otomatis (auto correlaton analysis)
6) Analisis penyebaran
b. Dukungan Sistem Informasi pada Proses Pengendalian
Pengendalian terdiri atas kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
pengendalian diperlukan suatu ukuran prestasi yang didasarkan pada
pengalaman manusia. Prestasi dinyatakan menurut ukuran sebagai
berikut:
1) Unit masukan
2) Kegiatan
3) Keluaran yang dihasilkan
Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai
dengan model perencanaan. Dukungan yang diberikan mencakup hal-
hal sebagai berikut:
1) Analisis perbedaan prestasi dengan standar prestasi
2) Analisis lain yang membantu dalam pemahaman perbedaan
3) Arah tindakan yang akan memperbaiki prestasi pada masa
mendatang

10
Dukungan lain dari SIM dalam proses pengendalian adalah
monitor yang terus menerus dari prestasi, bukan hanya pelaporan
periodik saja.

11
BAB III
HASIL PENELITIAN

Dalam perkembangan zaman saat ini peranan Teknologi Informasi sudah


merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam sebuah organisasi
modern. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya selain sangat
tergantung pada 4 ( empat ) macam Sumber Daya fisik yang dimiliki suatu
organisasi yaitu Manusia, Material , Mesin dan Uang, sebuah organisasi
memerlukan pula Sumber Daya Konseptual yaitu Informasi.9
Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan
perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem
informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat
yang maju dan sejahtera.
Bagi manajemen kepolisian, adanya system informasi yang baik merupakan
nilai tambah dalam pengembangan strategi pengawasan dan penegakan hukum.
Demikian pula dengan Aparatur Negara, Pemerintahan Daerah melalui Dinas
Pendapatan Daerah memiliki kewajiban untuk mengelola pendapatan daerah,
khususnya Pajak. Dengan pengelolaan pendapatan yang baik melalui Sistem
Informasi yang handal, maka sinergi antara kepentingan pemerintah dan
pemenuhan kebutuhan rakyat akan semakin meningkat.
Untuk memberikan layanan yang baik, cepat dan mengesankan tersebut,
baik Kepolisian maupun Pemda melalui Dispendanya memerlukan backroom
sistem informasi manajemen yang handal. Dengan adanya dukungan sistem
informasi yang baik, data kendaraan di suatu wilayah dapat diketahui secara
online, sehingga dapat diketahui kendaraan mana yang statusnya kendaraan
curian, kecelakaan atau disinyalir melakukan pelanggaran lalu lintas.

9
http://catatankujuga.blogspot.co.id/2010/12/sistem-informasi-manajemen-organisasi.html

12
Seluruh komponen penyelenggaraan TI yang ada di Polri telah berjalan
semenjak dulu, kita mengenal awalnya penggunaan Teknologi Komputer dalam
rangka pembuatan SIM ( Surat Ijin Mengemudi ) kemudian pada saat ini
berkembang penggunaan Teknologi Internet untuk berbagai kepentingan yang
disesuaikan dengan tugas pokok Polri yaitu bidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.
Polsek Kaliwates ini juga berfungsi sebagai pelayanan dan pengaduan
masyarakat.Terbukanya akses yang luas, kemudahan mendapatkan pelayanan
kepolisian, kemudahan memberikan dan mendapatkan informasi dengan cepat dan
tepat, merupakan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian. Oleh karena
itu perlu dilakukan pembenahan dan pembangunan fasilitas pelayanan dan
pengaduan masyarakat yang sesuai dengan situasi dan kemajuan teknologi
informasi komunikasi.
Mekanisme Sistem Teknologi Informasi pada Organisasi Kepolisian
1) Perangkat keras (Hardware)
Pengendalian hardware merupakan pengendalian otomatis yang dimiliki
oleh hardware yang tercakup didalamnya dan BUILT IN dalam mesin komputer.
Alat ini dibuat untuk mendeteksi kemungkinan kegagalan atau kesalahan alat-alat
elektronik dari mesin komputer. Para personil pengguna perlu terlibat memahami
frekuensi kesalahan yang terjadi, yang dilakukan oleh komputer , namun harus
mengetahui bagaimana cara kerja komputer.
2) Perangkat Lunak (Software )
Software yang digunakan adalah keseluruhan instruksi yang berfungsi untuk
menjalankan mengontrol hardware komputer. Software terdiri dari System
Software dan Application Software. Adapun penjelasan beberapa Software yang
digunakan oleh Organisasi Kepolisian adalah sebagai berikut :
a) Operating System :
Operating System, yaitu instruksi-instruksi yang disimpan dalam komputer
yang bertugas mengontrol dan mengkoordinir penggunaan CPU termasuk proses

13
input data, penyimpanan, processing dan output. Operating sistem yang dipakai
yaitu Windows dan Linux.
Compilers, Assembling dan interpreters. Sistem ini berfungsi
mengkonversikan instruksi yang ada dalam bahasa program ke bahasa mesin.
Setiap bahasa program seperti COBOL, FOTRAN menggunakan sistem yang unik
yang didasarkan pada struktur bahasa programnya. Soft ware ini biasanya
digunakan dalam Intelejen kepolisian.
Utilities. Software ini disediakan untuk melaksanakan tugas-tugas
pemasukkan/pengeluaran data seperti penyortiran atau pemunculan data.
Beberapa Software yang umum dipakai yaitu program Word, Power Point, Corel
Draw dan lain sebagainya.
b) Perangkat lunak aplikasi ( Application Software )
Application software atau program aplikasi merupakan susunan instruksi
untuk melaksanakan tugas-tugas pemrosesan data seperti membuat daftar gaji,
statistika data pada Bag Ops, daftar jaringan pelaku kejahatan, software koneksi
internet Wireless dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan pemrosesan data penyimpanan data, Operator TI
Organisasi kepolisian menggunakan beberapa motode sebagai berikut.
1) On Line / Off Line
Tipe ini membedakan cara menginput dan memproses data. Istilah ini
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara hardware komputer dan CPU dan
akses data dari program ke CPU. On Line berarti bahwa hardware komputer
selalu berhubungan dengan CPU tanpa bantuan manusia. Misalnya : terminal dan
disk merupakan hardware yang selalu on line. Sedangkan Off Line adalah
sebaliknya, yaitu untuk menempatkan pita magnetic disk ke drive harus dilakukan
oleh operator sebelum dia dapat mengakses dengan CPU.
2) Penyimpanan Data
Penyimpanan data yang ada dalam sistem komputer sangat rumit. Setiap
CPU memiliki unit penyimpanan yang disebut Main Memory, Internal Memory,
Primary Storage atau Care Memory.
3) Sequential dengan Direct Access
14
Sequential access berarti data disimpan secara berurutan dan akses
komputer dengan data jugga berurutan. Dengan kata lain, data yang disampaikan
pada awal tape, misalnya harus dilewati lebih dahulu sebelum komputer dapat
menemukan akhir tape. Contohnya magnetic tape. Direct atau Random Access
berarti akses komputer ke data tidak dipengaruhi oleh tempat dimana data dalam
media tersebut berada. Semua data yang disimpan memiliki kesempatan yang
sama untuk dilihat/dipanggil. Contohnya magnetic disk.
4) File
Files sekumpulan catatan yang mempunyai sifat yang seragam dan khusus
yang dapat berupa :
a) Transaction file, merupakan suatu paket transaksi yang memiliki ciri yang
khusus selama periode tertentu, misalnya transaksi penjualan kredit.
b) Data Filed, adalah data yang merupakan catatan indivisu dalam satu file.
c) Sequential File, adalah file yang disusun secara berurutan, misalnya
disusun menurut nomor langganan.
d) Direct File , adalah file yang disusun tidak secara berurutan.
Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam
organisasi saat ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi
yang penting. Informasi bagi sebuah organisasi Polri menjadi sebuah potret atau
gambaran dari kondisi di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini
hilang akan berakibat cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Sebagai contoh adalah jika data pelaku kejahatan sebuah Polda hilang akibat
rusak, maka informasi yang terkait akan hilang, misalkan siapa saja pelaku
kejahatan yang ada pada jaringan kejahatan tertentu . Atau juga daftar rencana
kegiatan Polisi dalam mempersiapkan pengamanan wilayah dalam rangka operasi
khusus dan rutin kepolisian.
Kehilangan data juga dapat terjadi karena tiadanya pengendalian yang
memadai, seperti tidak adanya prosedur back-up file. Kehilangan data dapat
disebabkan karena gangguan sistem operasi pemrosesan data, sabotase, atau
gangguan karena alam seperti gempa bumi, kebakaran atau banjir.

15
Pemrosesan komputer menjadi pusat perhatian utama dalam sebuah sistem
informasi berbasis komputer. Banyak kesatuan Polri telah menggunakan
komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai
dari pekerjaan yang sederhana, seperti input data reserse/intelejen sampai
penggunaan komputer sebagai bantuan bagi pimpinan satuan kerja Polri untuk
mengambil keputusan berbasis data base. Dan banyak pula di antara satuan kerja
tersebut sudah saling terhubung dan terintegrasi.
Akan sangat mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di
dalam komputer. Kerugian mulai dari tidak dipercayainya data yang masuk
sampai kepada kesalahan proses pelaksanaan giat kepolisian dalam rangka
pelayanan umum.
Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi
yang disajikan untuk pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan
pentingnya sebuah data atau informasi dari kesatuan Polri yang dibawahnya
tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil oleh masing-masing Kepala
Satuan Kerja ( Polda, Polwil atau Polres).
Jika masing-masing jenjang manajer Satker Polri akan mengambil
keputusan yang bersifat strategik, mungkin akan dapat ditoleransi berkaitan
dengan sifat keputusan yang berjangka panjang. Tetapi kadangkala informasi
yang menyesatkan akan berdampak kepada pengambilan keputusan yang
menyesatkan pula.
Informasi bagi di dalam sebuah organisasi Kepolisian sangat beragam,
mulai data personil,data kerawanan daerah, data jaringan pelaku kejahatan dan
lain sebagainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dan diawasi dengan benar.
Seseorang dapat saja memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan.
Sebagai contoh bila data pelaku jaringan teroris atau data intelejen
Kepolisian yang sangat rahasia, dapat diketahui / dijebol oleh hacker untuk
memperoleh manfaat dalam kepentingan pribadi maka seluruh data tersebut bisa
jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga
dampaknya dapat membahayakan keamanan negara.Oleh sebab itu dengan
menyadari betapa pentingnya kerahasiaan sebuah informasi dan keamanan system
16
yang ada dalam penggunaan IT Kepolisian. Membuat hal ini sudah menjadi
prioritas utama.
Dalam rangka menjaga kerahasiaan informasi tersebut pengguna ( user )
yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk tidak membeberkan pola
pertahanan ataupun bersikap sombong terhadap keamanan yang dimiliki dalam
Sitem TI Organisasi Kepolisian, karena hal tersebut sangat riskan membuat para
hacker mencoba dengan keras untuk membobol system TI Organisasi Kepolisian.
Dari Hasil Penelitian di atas dapat di bagimenjadi 3 pembahasan, yaitu:
a. Karakteristik Sistem informasi
1. Komponen : Terdapat kantor untuk tempat pengaduan masyarakat secara
langsung dan media lain seperti HT, Telepon dan internet yang dapat
mempermudah pelayanan pihak kepolisian untuk masyarakat.
2. Batas : Terdapat aplikasi android terbaru dari pihak kepolisian yakni
WAR (We Are Ready). Aplikasi WAR (We Are Ready) adalah sebuah inovasi
dari Polres Jember dengan memadukan dari Program Revitalisasi Kentongan dan
Jember Police Online (jempol) berbasis android.
Dengan adanya aplikasi WAR Polres Jember, diharapkan tindak kejahatan
yang saat ini semakin membahayakan masyarakat dapat direspon dengan cepat
oleh petugas kepolisian Polres Jember. Sehingga akan terwujud Jember yang
aman, nyaman dan makmur.
3. Lingkungan : berada dekat dengan kota
4. Penghubung : menggunakan media telepon dan HT (Handy Talky)
untung menghubungkan setiap bagian yang ada di Polsek
5. Masukan : Mendapat laporan dari masyarakat atas keluhan dan juga
pengaduan.
6. Pengolahan : memproses laporan dari masyarakat.
7. Keluaran : hasil atas tindaklanjut pihak kepolisian atas laporan yang
diajukan oleh masyarakat.
8. Sasaran : masyarakat yang tinggal di kecamatan Kaliwates
9. Tujuan : agar keamanan dan kesejahteraan masyarakat Kaliwates terjaga.

17
10. Kendali : terdapat baliho, spanduk, banner, brosur, dan juga penyuluhan
dari pihak kepolisian kepada masyarakat.
11. Umpan balik : masyarakat merespon dan mendukung serta membantu
atas terlaksananya perarturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
kepolisian.
b. Klasifikasi
1. Sistem Abstrak : Website dan Pelayanan online
Sistem Fisik : anggota kepolisian, properti ruangan dan komputer
2. Sistem alamian : -
Sistem buatan : komputer, ruangan dan kendaraan patroli.
c. Model
Tingkat kegiatan menajemen berada pada Middle Level Manajemen
Karena pihak yang menjadi informan adalah bagian humas.

18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA
BERTINDAK PERSONIL SEKSI/FUNGSI POLSEK KALIWATES
a. TUGAS POKOK
1) Seksi Umum :
Perencanaan kegiatan, pelayanan administrasi umum serta
ketatausahaan dan urusan dalam antara lain kesekretariatan
dan kearsipan di lingkungan Polsek.
Pelayanan administrasi personel dan sarpras.
Pelayanan markas antara lain pelayanan fasilitas kantor,
rapat, protokoler untuk upacara, dan urusan dalam di
lingkungan di lingkungan Polsek.
Pelayanan administrasi personel dan sarpras.
1) Pelayanan markas Seksi Umum
Pembinaan karier personel meliputi :
o Pengusulan kenaikan pangkat dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
Meneliti data personel yang memenuhi syarat.
Meneliti persyaratan berkas yang meliputi daftar
riwayat hidup, daftar penilaian, dan Skep
pengangkatan pertama dan terakhir.
Mengirim berkas ke Bag Sumda Polrestabes
Jember.
Memonitor perkembangan pengajuan berkas dan
apabila terdapat kekurangan persyaratan segera
menghubungi personel yang diusulkan.
Melakukan penataan dan pengarsipan berkas dan
surat.
Koordinasi dan mengikutsertakan personil
mengikuti upacara Korps Raport yang akan naik
pangkat.

19
o Pengusulan Kenaikan Gaji Berkala dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut :
Meneliti data personel yang memenuhi syarat.
Meneliti persyaratan berkas yang meliputi Skep
pengangkatan pertama menjadi anggota Polri, Skep
pengangkatan terakhir dan Skep kenaikan gaji
berkala terakhir.
Mengirim data personel yang berpangkat Pama,
Pamen dan PNS Golongan III keatas untuk
diusulkan kenaikan gaji berkalanya ke Bag Sumda
Polrestabes Jember dan selanjutnya penerbitan
Skep Kenaikan Gaji Berkala oleh Biro SDM Polda
Jatim.
Memonitor perkembangan pengajuan berkas dan
apabila terdapat kekurangan persyaratan segera
menghubungi personel yang diusulkan.
Melakukan penataan dan pengarsipan berkas dan
surat.
o Penempatan personil dilingkup Polsek Kaliwates
dengan kegiatan:
Menganalisis dan mengevaluasi kemampuan
personel dan melaksanakan rapat para Kaseksi dan
Kanit Polsek Kaliwates.
Menerbitkan dan mendistribusikan surat perintah
mutasi kepada personel yang tercantum dalam
surat perintah.
Penyelenggaraan administrasi dan perawatan personel
meliputi :
o Pengajuan cuti dan izin dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :

20
Personel mengajukan surat permohonan yang
dibuatkan melalui Sium yang diketahui oleh
Kapolsek Kaliwates.
Mengirim surat permohonan ke Bag Sumda
Polrestabes Jember yang diantar sendiri oleh yang
bersangkutan yang akan melaksanakan Cuti/Ijin.
Memberitahukan keberangkatan/kepulangan atas
pelaksanaan Cuti / Ijin kepada Unit Provos Polsek
yang bersangkutan bekerja dan yang dituju (tujuan
lokasi Cuti/Ijin).
o Pengajuan nikah dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut :
Calon suami/istri menyiapkan berkas berupa :
Surat persetujuan dan pernyataan orang
tua/wali calon suami/istri.
Surat pernyataan dan kesanggupan dari calon
suami dan istri.
Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) dari calon suami/istri dan orang
tua/wali calon suami/istri.
Surat keterangan dari kelurahan (N1, N2, N3
dan N4) untuk calon suami/istri.
Surat keterangan dari dokter yang
berwenang.
Pasfoto calon suami/istri ukuran 4 x 6 cm
sebanyak 2 (dua) lembar.
Membuat surat permohonan nikah dan diketahui
oleh Kapolsekta Kaliwates.
Mengirim berkas ke Bag Sumda Polrestabes
Jember.

21
Mengarahkan personil yang mengajukan Nikah
agar melengkapi dokumen/administrasi lainnya
untuk proses pengajuan nikah di Bag Sumda
Polrestabes Jember.
Kapolsek Kaliwates menghadiri Sidang
Perkawinan personil yang telah mengajukan ijin
Nikah.
Mengarahkan personil yang telah menikah agar
menyerahkan surat nikah kepada Kasikeu untuk
persyaratan perubahan gaji.
Melakukan penataan dan Pengarsipan.
o Pengurusan hak anggota apabila meninggal dunia
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Melengkapi administrasi berupa fotokopi :
Fotokopi skep pertama dan terakhir.
Fotokopi daftar riwayat hidup.
Fotokopi gaji berkala.
Fotokopi kartu keluarga.
Fotokopi kartu ASABRI.
Fotokopi kartu pegawai.
Fotokopi kartu suami/Istri.
Fotokopi surat nikah.
Fotokopi surat keterangan tidak pernah
dihukum.
Fotokopi surat keterangan kematian.
Fotokopi surat keterangan janda dari
kelurahan.
Pasfoto ukuran 4 x 6 cm.
Mengirim administrasi sebagaimana point 1 di atas
Ke Bag Sumda Polrestabes Jember dan selanjutnya
Polerstabes Jember mengirim ke Karo SDM Polda
22
Jatim agar dapat diberikan hak - hak keluarga yang
ditinggalkan.
Melakukan penataan dan pengarsipan berkas dan
dokumen.
o Pengajuan restitusi perawatan kesehatan dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut :
Menghitung biaya pengobatan/perawatan.
Mengajukan surat permohonan ke Bag Sumda
Polrestabes Jember dan Polrestabes Jembern
mengajukannya kepada Kabid Dokkes Polda Jatim
untuk penggantian biaya.
Melakukan penataan dan pengarsipan berkas dan
surat.
Mengarahkan kepada personil untuk menerima hak
biaya kesehatan.

23
Draft Wawancara
a. Apa saja sumber daya fisik yang dimiliki suatu organisasi?
Dalam perkembangan zaman saat ini peranan Teknologi
Informasi sudah merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi
dalam sebuah organisasi modern. Keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya selain sangat tergantung pada 4 ( empat ) macam
Sumber Daya fisik yang dimiliki suatu organisasi yaitu Manusia,
Material, Mesin dan Uang, sebuah organisasi memerlukan pula
Sumber Daya Konseptual yaitu Informasi.
b. Sebutkan salah satu keuntungan dengan adanya sistem informasi yang
baik bagi kepolisian!
Bagi manajemen kepolisian, adanya system informasi yang baik
merupakan nilai tambah dalam pengembangan strategi pengawasan
dan penegakan hukum. Demikian pula dengan Aparatur Negara,
Pemerintahan Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah memiliki
kewajiban untuk mengelola pendapatan daerah, khususnya Pajak.
Dengan pengelolaan pendapatan yang baik melalui Sistem Informasi
yang handal, maka sinergi antara kepentingan pemerintah dan
pemenuhan kebutuhan rakyat akan semakin meningkat.
c. Apa yang diperlukan oleh pihak kepolisian untuk memberikan layanan
yang baik, cepat dan mengesankan?
Untuk memberikan layanan yang baik, cepat dan mengesankan
tersebut, baik Kepolisian maupun Pemda melalui Dispendanya
memerlukan backroom sistem informasi manajemen yang handal.
Dengan adanya dukungan sistem informasi yang baik, data kendaraan
di suatu wilayah dapat diketahui secara online, sehingga dapat
diketahui kendaraan mana yang statusnya kendaraan curian,
kecelakaan atau disinyalir melakukan pelanggaran lalu lintas.
d. Kapan komponen penyelenggaraan TI yang ada di kepolisian
berjalan?

24
Seluruh komponen penyelenggaraan TI yang ada di Polri telah
berjalan semenjak dulu, kita mengenal awalnya penggunaan
Teknologi Komputer dalam rangka pembuatan SIM ( Surat Ijin
Mengemudi ) kemudian pada saat ini berkembang penggunaan
Teknologi Internet untuk berbagai kepentingan yang disesuaikan
dengan tugas pokok Polri yaitu bidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat.
e. Apa fungsi Polsek Kaliwates bagi masyarakat?
Polsek Kaliwates ini juga berfungsi sebagai pelayanan dan
pengaduan masyarakat.Terbukanya akses yang luas, kemudahan
mendapatkan pelayanan kepolisian, kemudahan memberikan dan
mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat, merupakan tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kepolisian. Oleh karena itu perlu
dilakukan pembenahan dan pembangunan fasilitas pelayanan dan
pengaduan masyarakat yang sesuai dengan situasi dan kemajuan
teknologi informasi komunikasi.
f. Bagaimana mekanisme teknologi informasi pada organisasi
kepolisian?
Mekanisme Sistem Teknologi Informasi pada Organisasi Kepolisian
1) Perangkat keras (Hardware)
Pengendalian hardware merupakan pengendalian
otomatis yang dimiliki oleh hardware yang tercakup didalamnya
dan BUILT IN dalam mesin komputer. Alat ini dibuat untuk
mendeteksi kemungkinan kegagalan atau kesalahan alat-alat
elektronik dari mesin komputer. Para personil pengguna perlu
terlibat memahami frekuensi kesalahan yang terjadi, yang
dilakukan oleh komputer , namun harus mengetahui bagaimana
cara kerja komputer.
2) Perangkat Lunak (Software )

25
Software yang digunakan adalah keseluruhan instruksi
yang berfungsi untuk menjalankan mengontrol hardware
komputer. Software terdiri dari System Software dan
Application Software. Adapun penjelasan beberapa Software
yang digunakan oleh Organisasi Kepolisian adalah sebagai
berikut :
a) Operating System :
Operating System, yaitu instruksi-instruksi yang
disimpan dalam komputer yang bertugas mengontrol
dan mengkoordinir penggunaan CPU termasuk proses
input data, penyimpanan, processing dan output.
Operating sistem yang dipakai yaitu Windows dan
Linux.
Compilers, Assembling dan interpreters. Sistem ini
berfungsi mengkonversikan instruksi yang ada dalam
bahasa program ke bahasa mesin. Setiap bahasa
program seperti COBOL, FOTRAN menggunakan
sistem yang unik yang didasarkan pada struktur bahasa
programnya. Soft ware ini biasanya digunakan dalam
Intelejen kepolisian.
Utilities. Software ini disediakan untuk melaksanakan
tugas-tugas pemasukkan/pengeluaran data seperti
penyortiran atau pemunculan data. Beberapa Software
yang umum dipakai yaitu program Word, Power Point,
Corel Draw dan lain sebagainya.
b) Perangkat lunak aplikasi ( Application Software )
Application software atau program aplikasi
merupakan susunan instruksi untuk melaksanakan tugas-
tugas pemrosesan data seperti membuat daftar gaji,
statistika data pada Bag Ops, daftar jaringan pelaku
kejahatan, software koneksi internet Wireless dan lain-lain.
26
g. Bagaimana cara pemrosesan dan penyimpanan data dalam kepolisian?
Dalam pelaksanaan pemrosesan data penyimpanan data,
Operator TI Organisasi kepolisian menggunakan beberapa motode
sebagai berikut.
1) On Line / Off Line
Tipe ini membedakan cara menginput dan memproses data.
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
hardware komputer dan CPU dan akses data dari program ke
CPU. On Line berarti bahwa hardware komputer selalu
berhubungan dengan CPU tanpa bantuan manusia. Misalnya :
terminal dan disk merupakan hardware yang selalu on line.
Sedangkan Off Line adalah sebaliknya, yaitu untuk menempatkan
pita magnetic disk ke drive harus dilakukan oleh operator
sebelum dia dapat mengakses dengan CPU.
2) Penyimpanan Data
Penyimpanan data yang ada dalam sistem komputer sangat
rumit. Setiap CPU memiliki unit penyimpanan yang disebut Main
Memory, Internal Memory, Primary Storage atau Care Memory.
3) Sequential dengan Direct Access
Sequential access berarti data disimpan secara berurutan
dan akses komputer dengan data jugga berurutan. Dengan kata
lain, data yang disampaikan pada awal tape, misalnya harus
dilewati lebih dahulu sebelum komputer dapat menemukan akhir
tape. Contohnya magnetic tape. Direct atau Random Access
berarti akses komputer ke data tidak dipengaruhi oleh tempat
dimana data dalam media tersebut berada. Semua data yang
disimpan memiliki kesempatan yang sama untuk
dilihat/dipanggil. Contohnya magnetic disk.
4) File
Files sekumpulan catatan yang mempunyai sifat yang
seragam dan khusus yang dapat berupa :
27
a) Transaction file, merupakan suatu paket transaksi yang
memiliki ciri yang khusus selama periode tertentu, misalnya
transaksi penjualan kredit.
b) Data Filed, adalah data yang merupakan catatan indivisu
dalam satu file.
c) Sequential File, adalah file yang disusun secara berurutan,
misalnya disusun menurut nomor langganan.
d) Direct File , adalah file yang disusun tidak secara berurutan.
h. Apa saja kerugian yang dialami akibat kehilangan data?
Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset
penting dalam organisasi saat ini. Banyak aktivitas operasi
mengandalkan beberapa informasi yang penting. Informasi bagi
sebuah organisasi Polri menjadi sebuah potret atau gambaran dari
kondisi di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini
hilang akan berakibat cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan
aktivitasnya.
Sebagai contoh adalah jika data pelaku kejahatan sebuah Polda
hilang akibat rusak, maka informasi yang terkait akan hilang,
misalkan siapa saja pelaku kejahatan yang ada pada jaringan kejahatan
tertentu . Atau juga daftar rencana kegiatan Polisi dalam
mempersiapkan pengamanan wilayah dalam rangka operasi khusus
dan rutin kepolisian.
Kehilangan data juga dapat terjadi karena tiadanya pengendalian
yang memadai, seperti tidak adanya prosedur back-up file. Kehilangan
data dapat disebabkan karena gangguan sistem operasi pemrosesan
data, sabotase, atau gangguan karena alam seperti gempa bumi,
kebakaran atau banjir.
i. Apa saja kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer?
Pemrosesan komputer menjadi pusat perhatian utama dalam
sebuah sistem informasi berbasis komputer. Banyak kesatuan Polri
telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan
28
kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari pekerjaan yang sederhana,
seperti input data reserse/intelejen sampai penggunaan komputer
sebagai bantuan bagi pimpinan satuan kerja Polri untuk mengambil
keputusan berbasis data base. Dan banyak pula di antara satuan kerja
tersebut sudah saling terhubung dan terintegrasi.
Akan sangat mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam
pemrosesan di dalam komputer. Kerugian mulai dari tidak
dipercayainya data yang masuk sampai kepada kesalahan proses
pelaksanaan giat kepolisian dalam rangka pelayanan umum.
j. Bagaimana jika terjadi pengambilan keputusan yang salah akibat
informasi yang salah?
Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas
informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan tersebut.
Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi dari
kesatuan Polri yang dibawahnya tergantung kepada jenis keputusan
yang akan diambil oleh masing-masing Kepala Satuan Kerja ( Polda,
Polwil atau Polres).
Jika masing-masing jenjang manajer Satker Polri akan
mengambil keputusan yang bersifat strategik, mungkin akan dapat
ditoleransi berkaitan dengan sifat keputusan yang berjangka panjang.
Tetapi kadangkala informasi yang menyesatkan akan berdampak
kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.
k. Bagaimana cara pemeliharaan kerahasiaan informasi?
Informasi bagi di dalam sebuah organisasi Kepolisian sangat
beragam, mulai data personil,data kerawanan daerah, data jaringan
pelaku kejahatan dan lain sebagainya adalah amat riskan bila tidak
dijaga dan diawasi dengan benar. Seseorang dapat saja memanfaatkan
informasi untuk disalahgunakan.
Sebagai contoh bila data pelaku jaringan teroris atau data
intelejen Kepolisian yang sangat rahasia, dapat diketahui / dijebol oleh
hacker untuk memperoleh manfaat dalam kepentingan pribadi maka
29
seluruh data tersebut bisa jatuh ke tangan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab sehingga dampaknya dapat membahayakan
keamanan negara.Oleh sebab itu dengan menyadari betapa pentingnya
kerahasiaan sebuah informasi dan keamanan system yang ada dalam
penggunaan IT Kepolisian. Membuat hal ini sudah menjadi prioritas
utama.
Dalam rangka menjaga kerahasiaan informasi tersebut pengguna
( user ) yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk tidak
membeberkan pola pertahanan ataupun bersikap sombong terhadap
keamanan yang dimiliki dalam Sitem TI Organisasi Kepolisian,
karena hal tersebut sangat riskan membuat para hacker mencoba
dengan keras untuk membobol system TI Organisasi Kepolisian.
Dari Hasil Penelitian di atas dapat di bagimenjadi 3 pembahasan,
yaitu:
a. Karakteristik Sistem informasi
1. Komponen : Terdapat kantor untuk tempat pengaduan masyarakat
secara langsung dan media lain seperti HT, Telepon dan internet
yang dapat mempermudah pelayanan pihak kepolisian untuk
masyarakat.
2. Batas : Terdapat aplikasi android terbaru dari pihak kepolisian
yakni WAR (We Are Ready). Aplikasi WAR (We Are Ready)
adalah sebuah inovasi dari Polres Jember dengan memadukan dari
Program Revitalisasi Kentongan dan Jember Police Online
(jempol) berbasis android.
Dengan adanya aplikasi WAR Polres Jember, diharapkan tindak
kejahatan yang saat ini semakin membahayakan masyarakat dapat
direspon dengan cepat oleh petugas kepolisian Polres Jember.
Sehingga akan terwujud Jember yang aman, nyaman dan makmur.
3. Lingkungan : berada dekat dengan kota
4. Penghubung : menggunakan media telepon dan HT (Handy Talky)
untung menghubungkan setiap bagian yang ada di Polsek
30
5. Masukan : Mendapat laporan dari masyarakat atas keluhan dan
juga pengaduan.
6. Pengolahan : memproses laporan dari masyarakat.
7. Keluaran : hasil atas tindaklanjut pihak kepolisian atas laporan
yang diajukan oleh masyarakat.
8. Sasaran : masyarakat yang tinggal di kecamatan Kaliwates
9. Tujuan : agar keamanan dan kesejahteraan masyarakat Kaliwates
terjaga.
10. Kendali : terdapat baliho, spanduk, banner, brosur, dan juga
penyuluhan dari pihak kepolisian kepada masyarakat.
11. Umpan balik : masyarakat merespon dan mendukung serta
membantu atas terlaksananya perarturan-peraturan yang telah
ditetapkan oleh kepolisian.
b. Klasifikasi
1. Sistem Abstrak : Website dan Pelayanan online
Sistem Fisik : anggota kepolisian, properti ruangan dan komputer
2. Sistem alamian : -
Sistem buatan : komputer, ruangan dan kendaraan patroli.
c. Model
Tingkat kegiatan menajemen berada pada Middle Level
Manajemen
Karena pihak yang menjadi informan adalah bagian humas.

31
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mekanisme penggunaan Sistem Teknologi Informasi yang dilakukan oleh
Polsek Kaliwates ini telah mengaplikasikan perangkat keras (Hardware),
perangkat lunak (Software) dan cara pemrosesan/penyimpanan data serta
menggunakan personil yang bertugas mengoperasionalisasikan, dimana tentunya
aplikasi TI Kepolisian ini diperuntukkan sesuai dengan tugas pokok Kepolisian
yaitu sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta dalam rangka
penegakkan hukum.
Selama dalam pengoperasionalan sistem TI Polsek Kaliwates ini tentunya
terdapat beberapa kendala-kendala yang secara langsung dan tidak langsung
mengganggu dan menghambat tujuan Organisasi Kepolisian. Kendala tersebut
antara lain : Kerugian akibat kehilangan data, kerugian akibat kesalahan
pemrosesan computer, pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang
salah, kerugian karena penyalahgunaan computer ( Computer Abused ), dan masih
kurangnya pemeliharaan kerahasiaan informasi.
Perkembangan penggunaan Sistem Teknologi Informasi oleh Polsek
Kaliwates ini tentunya menuntut konsekwensi agar dilakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap efektifitas dan efisiensinya. Audit Sistem Informasi
merupakan bentuk waspada yang relevan pada saat ini karena AuditInformasi
dilakukan terhadap Sistem Informasi secara keseluruhan. Bukan hanya perangkat
TI yang digunakan seperti Software, Hardware dan jaringan saja, tetapi audit
dilakukan terhadap seluruh aspek yang terlibat dan relevan dalam sistem
informasi. Sehingga pada akhirnya tidak terjadi kebocoran Sistem Informasi yang
dilakukan dari ekternal dan internal Polsek Kaliwates sendiri selain itu diharapkan
Investasi Sistem TI yang dilakukan tidak berimplikasi pemborosan dan ketidak
efisienan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Murdick, Robert G. Tt. Sistem Informasi untuk Manajemen Modern.


Davis, Gordon B. Tt. Sistem Informasi Manajemen.
Jalaludin, Asep. 2007. Modul Sistem Infomasi Manajemen.

33

Anda mungkin juga menyukai