Anda di halaman 1dari 36

Pernyataan:

Background Cover ini menunjukkan Keaslian Ebook ini yang sesuai / sama dengan
Cover CD depan aslinya. Dan bila background / Cover setiap Ebook yang ada
dalam CD tidak sama dengan cover CD depan, maka Ebook tersebut tidak asli.
Mahir dan
Professional
Setting Jaringan di Linux
vize@telkom.net
IlmuKomputer.Com
Mahir dan professional
Setting Jaringan di Linux

Penulis : Muhammad Syahrizal


Kutipan Pasal 44, Ayat 1 dan 2, Undang-Undang Republik Indonesia tentang
HAK CIPTA:

Tentang Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang


HAK CIPTA, sebgaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.7 Tahun
1987 jo. Undang-Undang No.12 Tahun 1997, bahwa:

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau


Memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Mahir dan Professional
Setting Jaringan di Linux
Muhammad Syahrizal
2007, Gratech Media Perkasa, Medan
Hak cipta dilindungi undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit Gratech Media Perkasa

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh


isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Setting Jaringan di Linux

Linux mempunyai keunggulan di bidang jaringan, karena selain bisa


menjadi client juga bisa menjadi server pada saat yang bersamaan. Hal
ini sangat membantu, terutama bagi para programmer dan webmaster yang
membutuhkan penggunaan server. Terutama bagi mereka yang menggunakan
apache, cgi dan php.

Selain itu Linux juga memiliki kelebihan untuk bisa berhubungan dengan
sistem operasi lainny, seperti: Windows 9.x, Windows ME, Windows 2000,
Windows XP, Mac OS, Amiga, Atari, Sun, dan keluarga Unix lainnya.

Segala kelebihan tersebut di atas tentunya akan sia-sia jika kita tidak
bisa menghubungkan komputer Linux kita dengan jaringan komputer
lainnya. Untuk itu, penulis mencoba memberikan sedikit tips untuk
menghubungkan komputer Linux kita dengan jaringan komputer lainnya.

Dalam tulisan ini, penulis membahas setting jaringan dengan metoda


konvensional, dengan alasan:

Setting jaringan pada setiap distribusi berbeda antara satu dan


lainnya.
Agar kita tidak menjadi manja dan menjadi bodoh dengan setting
konfigurasi yang serba otomatis, sebagaimana sistem operasi lain :).
Capek nulisnya :)).

Pada saat menulis artikel ini, penulis menggunakan SuSE Linux 7.0, jadi
jika ternyata ada perbedaan nama directory mohon dimaklumi. Karena aku
tidak bisa hidup tanpa SuSE :)).

Setting Jaringan Dasar


Setting jaringan dasar merupakan langkah awal kita dalam rangka
menghubungkan diri dengan komputer tetangga :). Adapun langkahnya
adalah sebagai berikut:
o Setting Kartu Jaringan
Pastikan komputer anda telah terpasang kartu jaringan, saat ini di
pasaran telah beredar banyak sekali macam & jenis kartu jaringan.
Untuk mudahnya, usahakan memilih kartu jaringan yang banyak
dipakai, misalnya kompatibel ne2000 pci dengan kecepatan
standard 10/100M.
Anda juga bisa menggunakan kartu jaringan lama, versiISA atau
ISA Plug&Play, pastikan anda mengetahui alamat yang digunakan,
bisa melalui disket bawaan, kemudian anda mencatatnya untuk
diinstalasi di sistem Linux.
Created By 1
Muhammad Syahrizal
Pastikan kernel mengenali kartu jaringan anda, dengan
mengetikkan perintah:

:~ $> dmesg
--------- dipotong -----------
Serial driver version 4.27 with HUB-6 MANY_PORTS MULTIPORT SHARE_IRQ
enabled
ttyS00 at 0x03f8 (irq = 4) is a 16550A
ttyS01 at 0x02f8 (irq = 3) is a 16550A
3Com 3c90x Version 1.0.0 1999 <
linux_dri...@3com.com

> (20:28:04)

enable_irq() unbalanced from c4024510


Installing knfsd (copyright (C) 1996
o...@monad.swb.de

)
nfsd_fh_init : initialized fhcache, entries=512
atau dengan cara ketikkan perintah:

root@rizal:/home/rizal $> ifconfig


eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:DA:C8:A6:5A
inet addr:192.168.1.254 Bcast:192.168.1.255
Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:609275 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:397967 errors:38 dropped:0 overruns:0 carrier:39
collisions:0 txqueuelen:100
Interrupt:11 Base address:0xd800

lo Link encap:Local Loopback


inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1
RX packets:99 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:99 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0

Pada dasarnya, hampir semua distro Linux sudah mengaktifkan modul


kernel untuk pengenalan kartu jaringan. Jika ternyata kernel belum mengenali
kartu jaringan anda, yang ditunjukkan dengan menampilkan "lo" tanpa eth0.
Anda bisa mengaktifkannya dengan membuka /etc/rc.d/rc.modules.
Jika anda tidak dapat menemukan /etc/rc.d/rc.modules., anda bisa
mencarinya di /lib/modules/net atau di /etc/conf.modules untuk melihat
konfigurasi modul-modul yang aktif.

Created By 2
Muhammad Syahrizal
Sebagaimana modul kartu jaringan di
/lib/modules/net berikut ini:

rizal@rizal:/lib/modules/2.2.18/net $> ls
3c501.o comx-proto-lapb.o hp100.o sb1000.o
3c503.o comx-proto-ppp.o ibmtr.o sbni.o
3c505.o comx.o ipddp.o scc.o
3c507.o cops.o ircomm.o sdla.o
3c509.o cosa.o irda.o sdladrv.o
3c515.o cs89x0.o irda_deflate.o sealevel.o
3c59x.o de4x5.o irlan.o shaper.o
3c90x.o de600.o lance.o sis900.o
6pack.o de620.o lanstreamer.o sk98lin.o
8139too.o depca.o lapbether.o skfp.o
82596.o dgrs.o lne390.o sktr.o
8390.o dlci.o ltpc.o slhc.o
ac3200.o dmascc.o mkiss.o slip.o
acenic.o dmfe.o n2.o smc-ultra.o
arc-rimi.o dummy.o ne.o smc-ultra32.o
arcnet.o e100.o ne2k-pci.o smc9194.o
arlan-proc.o e1000.o ne3210.o soundmodem.o
arlan.o e2100.o ni5010.o starfire.o
at1700.o eepro.o ni52.o strip.o
baycom_epp.o eepro100.o ni65.o syncppp.o
baycom_par.o eexpress.o old_tulip.o tlan.o
baycom_ser_fdx.o epic100.o olympic.o tulip.o
baycom_ser_hdx.o eql.o pc300.o via-rhine.o
bonding.o es3210.o pci-scan.o wanpipe.o
bpqether.o eth16i.o pcnet32.o wanxl.o
bsd_comp.o ethertap.o plip.o wavelan.o
c101.o ewrk3.o ppp.o wd.o
com20020.o fmv18x.o ppp_deflate.o x25_asy.o
com90io.o hamachi.o ppp_mppe.o yam.o
com90xx.o hdlc.o pppox.o yellowfin.o
comx-hw-comx.o hdlcdrv.o rcpci.o z85230.o
comx-hw-locomx.o hostess_sv11.o rl100a.o
comx-hw-mixcom.o hp-plus.o rrunner.o
comx-proto-fr.o hp.o rtl8139.o

Kemudian untuk mengaktifkannya, anda bisa mengetikkan perintah:

root@rizal:~ $> modprobe ne2k-pci

Untuk menyertakannya ke dalam modul, sehingga setiap saat bisa


dijalankan secara otomatis pada saat start komputer, sertakan ke dalam
file conf.modules. Misalnya sebagaimana contoh di bawah ini:

Created By 3
Muhammad Syahrizal
rizal@rizal:/etc $> more conf.modules
#
# Copyright (c) 1996-2000 SuSE GmbH Nuernberg, Germany. All rights
reserved.
#
# Author: Hubert Mantel <
man...@suse.de

>, 1996-2000

#
# Configuration file for loadable modules; used by modprobe and
kerneld#
# Aliases - specify your hardware
alias eth1 off
alias tr0 off
alias scsi_hostadapter off
alias fb0 off
# only used for Mylex or Compaq Raid as module
alias block-major-48 off
alias block-major-49 off
alias block-major-72 off
alias block-major-73 off
# only needed for fifth and sixth IDE adaptor
alias block-major-56 off
alias block-major-57 off
# mouse (for older busmice)
alias char-major-10 off
alias parport_lowlevel parport_pc
options parport_pc io=0x378 irq=none,none
;
------------dipotong---------------
;
# post-install paride insmod frpw
# YaST2: Network card
alias eth0 ne2k-pci

o Mengaktifkan Alamat IP Ethernet


Langkah selanjutnya, adalah mengaktifkan alamat IP ethernet,
sehingga komputer kita bisa dikenal oleh server & komputer lain
pada jaringan.
Untuk mengaktifkan alamat IP ethernet, anda bisa mengetikkan
perintah di bawah ini:

root@rizal:~ $> ifconfig eth0 192.168.1.1 broadcast 192.168.1.255


netmask 255.255.255.0

Created By 4
Muhammad Syahrizal
Untuk mengaktifkan konfigurasi alamat IP eth baru kita, jalankan script
/etc/rc.d/init.d/network dengan option 'restart', seperti di bawah ini:

root@rizal:~ $> /etc/rc.d/init.d/network restart

Agar alamat ip komputer kita bisa berjalan secara otomatis, maka


perintah ifconfig tsb. di atas perlu dimasukkan kedalam skrip khusus.
Untuk beberapa distribusi bisa dimasukkan kedalam rc.local. Sedangkan
distro SuSE terdapat dalam file /etc/rc.config. Adapun contohnya adalah
seperti berikut ini:

#
# IP Adresses
#
IPADDR_0="192.168.1.1"
IPADDR_1=""
IPADDR_2=""
IPADDR_3=""

#
# network device names (e.g. "eth0")
#
NETDEV_0="eth0"
NETDEV_1=""
NETDEV_2=""
NETDEV_3=""

#
# parameteres for ifconfig, simply enter "bootp" or "dhcpclient" to use
the
# respective service for configuration
# sample entry for ethernet:
# IFCONFIG_0="192.168.81.38 broadcast 192.168.81.63 netmask
255.255.255.224"
#
IFCONFIG_0="192.168.1.1 broadcast 192.168.1.255 netmask 255.255.255.0"
IFCONFIG_1=""
IFCONFIG_2=""
IFCONFIG_3=""

Sampai di sini selesailah sudah setting jaringan Linux tahap awal, jika
anda menghendaki mempunyai virtual domain sendiri yang dikenal oleh
komputer tetangga sebelah (pak RT), silakan masuk ke tahap server DNS.

Created By 5
Muhammad Syahrizal
Setting Server DNS
DNS merupakan singkatan dari Domain Name Server, merupakan sebuah
database yang berisi daftar seluruh nama komputer yang terhubung ke
jaringan lokal (intranet).

Gambarannya, jika anda mempunyai jaringan komputer yang berisi 5 pc


yang terhubung ke komputer server, dan anda ingin menghubungi server
melalui browser secara intranet (lokal) ke alamat http://server.net, pc
anda akan mencarinya dulu di /etc/resolc.conf untuk mencari nama
komputer server. Setelah terhubung, name server akan meneruskan ke
database root, jika ketemu maka server akan merespon balik, dengan
memberikan informasi mesin yang menggunakan nama server.net ke pc anda

Untuk membuat sebuah server DNS, pertama kali anda harus menginstalasi
bind versi 8.2.x, dengan perintah:

rpm -ivh bind8-8.2.3-36.rpm

Setelah terinstalasi, sekarang silakan anda mengedit file


/etc/resolv.conf, isinya seperti berikut ini:

search .
domain nama.isp.anda
domain server.net
nameserver 202.x.x.x
nameserver 192.168.1.1

Kemudian silakan edit file /etc/named.conf, isinya seperti berikut ini:

/* sample configuration file for BIND 8.1 or later


* should be installed as /etc/named.conf
*
* Author: Florian La Roche
*/

#
# overall options of the server
#
options {
directory "/var/named";
# the default is to fail, if the master file is not correct
check-names master warn;

pid-file "/var/run/named.pid";

Created By 6
Muhammad Syahrizal
datasize default;
stacksize default;
coresize default;
files unlimited;
recursion yes;

multiple-cnames no;// if yes, then a name my have more


// than one CNAME RR. This use
// is non-standard and is not
// recommended, but it is available
// because previous releases supported
// it and it was used by large sites
// for load balancing.

# the default is to ask the forwarders and if they fail


# try to find the answer yourself, this will only ask the forwarders
#forward only;
# list of DNS servers to ask
#forwarders {
#192.168.1.1;
#192.168.1.2;
#192.168.1.3;
#};
# the default is to listen on port 53 on all available interfaces
# you can also give a detailed list:
#listen-on { 5.6.7.8; };
#listen-on port 1234 { !1.2.3.4; 1.2/16; };

};

#
# do not be verbose about these problems...
#
#logging {
#category lame-servers { null; };
#category cname { null; };
#};

#
# predefined access control lists (acl):
# "any"allows all hosts
# "none"denies all hosts
# "localhost"allows the IP adresses of all interfaces of the system
# "localnets"allows any host on a network of the local interfaces
#
# defining an additional ACL:
#acl can_download { 192.168.0.17; 192.168.0.18; };
Created By 7
Muhammad Syahrizal
#
# The server statement defines the characteristics to be associated
with
# a remote name server.
#
# Marking a server as bogus will prevent queries to that server.
#server 192.168.0.128 { bogus yes; }
# If the other name server has also BIND 8.1 or newer installed, you
# can allow compacter zone transfers with this statement.
#server 192.168.0.128 { transfer-format many-answers; }

zone "." IN {
type hint;
file "root.hint";

};

zone "localhost" IN {
type master;
file "localhost.zone";
check-names fail;
allow-update { none; };
};

zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "127.0.0.zone";
check-names fail;
allow-update { none; };
};

#
# a master zone
#
#zone "isc.org" IN {
#type master;
#file "isc.org";
## by default, any host can receive zone transfers
##allow-transfer { any; };
#notify yes;
#};

#
# a slave zone
#
#zone "isc.org" IN {
#type slave;

Created By 8
Muhammad Syahrizal
#file "slave/db.isc.org";
#masters { 192.168.0.128; };
#};

Kemudian, sisipkan perintah berikut ini:


forwarders { x.x.x.x; y.y.y.y; };,

Dimana:
x: merupakan server utama, dan
y: merupakan server kedua

Pada contoh di atas, kalimat forwarders, sudah tersedia. Anda tinggal


menghilangkan tanda # dan mengubah nomor ip sesuai dengan komputer
anda.

Untuk memastikan server DNS berjalan pada saat komputer dinyalakan,


ketikkan perintah berikut:

root@rizal:~ $> chkconfig named on

Kemudian jalankan server DNS, dengan mengetikkan perintah:

/etc/rc.d/init.d/named start

Agar komputer anda dikenal nama doamin-nya oleh server dan sebaliknya
isikan nama domain komputer anda pada server atau nama domain server
pada komputer anda ke dalam file /etc/hosts, seperti tampak pada contoh
di bawah ini:

#
# hosts This file describes a number of hostname-to-address
# mappings for the TCP/IP subsystem. It is mostly
# used at boot time, when no name servers are running.
# On small systems, this file can be used instead of a
# "named" name server.
# Syntax:
#
# IP-Address Full-Qualified-Hostname Short-Hostname
#
# special IPv6 addresses

127.0.0.1 localhost
192.168.1.2 ridho.net ridho
192.168.1.1 server.net server
::1 localhost ipv6-localhost ipv6-loopback
fe00::0 ipv6-localnet

Created By 9
Muhammad Syahrizal
ff00::0 ipv6-mcastprefix
ff02::1 ipv6-allnodes
ff02::2 ipv6-allrouters
ff02::3 ipv6-allhosts

Sampai di sini pc anda sudah bisa berhubungan ke server dan sebaliknya.


Namun, jika anda ingin mempunyai server web, server ftp dan server mail
sendiri, ikuti langkah selanjutnya.

Teknik Hubungan Dial-up ke Internet


Persiapan Interface & DNS untuk sambungan ke Internet .Pada bagian ini akan
dijelaskan beberapa perangkat yang dapat membantu server anda untuk men-
dial ISP. Juga akan diterangkan cara untuk menjaga agar kerahasiaan account
yang anda miliki agar tidak dipergunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung
jawab. Namun sebelum anda melakukan koneksi sebaiknya anda cek terlebih
dahulu setting DNS (Doman Name Server). Biasanya setting tersebut ada di file
/etc/resolve.conf agar di set supaya name server (NS) ISP menjadi salah
satu acuan pada saat proses resolve nama. Di samping itu, anda juga
bisa memberikan alternatif NS server yang lain yang dapat disertakan
dalam file tersebut. Contoh isi dari file /etc/resolve.conf sbb:

search .
domain isp1.net.id isp2.net.id
domain isp1.net.id isp2.net.id
nameserver 202.xxx.xxx.xxx
nameserver 202.yyy.yyy.yyy
nameserver 202.zzz.zzz.zzz
Untuk melakukan pengecekkan apakah anda atau komputer server anda yang
menggunakan SO Linux sudah terhubung dengan ISP atau belum, anda bisa
menggunakan perintah ifconfig yang akan menampilkan setting interface
ke jaringan. Yang perlu kita cari adalah setting interface ppp0 yang
merupakan interface modem serial yang menghubungkan server Linux ke ISP
secara Point-to-Point. Dari informasi tersebut kita nantinya dapat
memastikan bahwa memang server anda akan dapat melakukan routing klien
ke internet, anda bisa menggunakan perintah route untuk mengecek
routing dari server anda menuju ke ISP tujuan. Untuk tampilan yang akan
anda peroleh kurang lebih sebagai berikut :

[rizal@server /root]# ifconfig

lo Link encap Local Loopback


inet addr 127.0.0.1 Bcast 127.255.255.255 Mask 255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU 2000 Metric 1
RX packets 0 errors 0 dropped 0 overrun 0
TX packets 0 errors 0 dropped 0 overrun 0

Created By 10
Muhammad Syahrizal
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:E0:18:C1:CD:A5
inet addr:192.168.0.1 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:410903 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:5162
TX packets:403208 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:2839
collisions:31500 txqueuelen:100
Interrupt:10 Base address:0x1800

ppp0 Link encap Point-to-Point Protocol


inet addr 202.152.1.129 P-t-P 202.152.1.44 Mask 255.255.255.255
UP POINTOPOINT RUNNING MTU 576 Metric 1
RX packets 33 errors 0 dropped 0 overrun 0
TX packets 42 errors 0 dropped 0 overrun 0

[root@server /root]# route


Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.0.1 * 255.255.255.255 UH 0 0 0 eth0
202.152.1.129 * 255.255.255.255 UH 0 0 0 ppp0
192.168.0.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0
127.0.0.0 * 255.0.0.0 U 0 0 0 lo
default 202.159.1.44 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0

Perhatikan pada tampilan perintah route ada paling tidak tiga (3)
interface (Iface) yaitu eth0, ppp0 & lo. Eth0 adalah interface ethernet
ke LAN yang mempunyai alamat IP 192.168.1.1, ppp0 adalah interface ke
ISP yang memperoleh IP dari ISP secara dinamik dalam hal ini yang di
peroleh adalah 202.152.1.129, sedang interface lo adalah untuk local
loopback dengan IP yang standar 127.0.0.1.

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan server anda ke Internet. Salah


satu cara yang relatif paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan
menggunakan saluran telepon dial-up ke Internet. Pada server yang
sederhana dengan jumlah klien yang terbatas dan dengan dana yang
terbatas, dapat menggunakan koneksi dial-up yang memiliki biaya lebih
murah dibandingkan dengan dedicated line. Jenis koneksi dial-up ke ISP
pun sebenarnya berbagai macam antara lain SLIP, CSLIP ataupun PPP,
tergantung mode yang di support oleh ISP anda. Kebanyakan ISP di
Indonesia mendukung koneksi model PPP.

Untuk hubungan dial-up point-to-point antara Server Linux dengan ISP,


sebenarnya kita dapat menggunakan beberapa alternatif pilihan:

Kita bisa menggunakan script ppp sederhana (slackware)


bisa menggunakan perangkat lunak dip yang ada di paket instalasi Linux

Created By 11
Muhammad Syahrizal
(RedHat),
minicom yang juga sudah terdapat dalam paket Linux (RedHat)
wvdial yang bisa anda download atau anda dapatkan secara gratis di
internet, pada distribusi SuSE secara default menggunakan jenis ini.

Dengan pertimbangan kemudahan dan efektifitas penggunaan, maka penulis


mengajak anda untuk membahas mengenai penggunaan program aplikasi
wvdial.

Koneksi dengan menggunakan wvdial


Cara lain yang lebih mudah untuk menyambungkan diri ke internet, adalah
dengan menggunakan program program bantu seperti Kppp, EzPPP,
kinternet, atau wvdial, kami hanya akan menjelaskan cara yang terakhir
yaitu dengan menggunakan wvdial, karena cara ini tergolong sangat mudah
dan terbukti cukup efektif, Wvdial mampu mengantisipasi berbagai bentuk
login prompt dan dapat secara otomatis mendeteksi apakah ISP anda
menggunakan chap, pap atau tidak dan memberikan option pppd yang paling
pas untuk koneksi anda.

Selain itu wvdial mudah dalam penggunaan, pengkonfigurasian untuk


melakukan dial ke ISP yang bersangkutan, juga program ini akan secara
otomatis mendeteksi bila terjadi kesalahan atau kegagalan pada waktu
melakukan dial ke ISP. Bila ada kegagalan atau kesalahan yang
menyebabkan koneksi ke ISP terputus, maka program ini tidak akan
terhenti akan tetapi akan terus melakukan dial ke ISP secara otomatis
hingga program ini benar-benar dihentikan. Bila karena suatu kesalahan
di konsol Linux kita melakukan penghentian terhadap program pppd, dan
bila program wvdial ini masih berjalan maka secara otomatis program
wvdial ini akan terus melakukan dial dan menghidupkan kembali pppd.
Bagi anda peminat X-Window, ada juga program seperti ini yang berjalan
pada lingkungan KDE yaitu kwvdial.

Program ini dapat anda download dan dapatkan dengan gratis source
code-nya, juga informasi mengenai program ini secara lengkap di
internet pada situs :
http://www.worldvisions.ca/wvdial/ atau site site linux terkemuka seperti
www.linuxberg.com, www.freshmeat.com, ataupun www.linux.com. Setelah anda
mendownload wvdial, anda akan memperoleh file bernama (kira-kira / atau versi
yang lebih baru): wvdial-1.20.tar.gz

silakan anda login sbg root dan kemudian un-compress dan extract file
tersebut ke direktori source anda (misalnya di /usr/local/src) dengan
cara:

# gunzip wvdial-1.20.tar.gz
# tar -xvf wvdial-1.20.tar

Created By 12
Muhammad Syahrizal
nanti anda akan menemukan direktori baru bernama: wvdial-1.20
silakan anda masuk ke direktori tersebut :
cd wvdial-1.20

di dalam direktori tersebut terdapat beberapa file:

[root@localhost wvdial-1.20]# ls
ANNOUNCE Makefile configfile/ rules.mk wvdial/ wvver.h
CHANGES README debian/ streams/ wvdial.1
COPYING.LIB TODO@ ppp.provider utils/ wvdialconf.1
karena wvdial di distribusikan dalam source code, maka anda harus
melakukan kompilasi terlebih dahulu agar bisa digunakan. Sebelum anda
melakukan kompilasi terhadap wvdial, pastikan terlebih dahulu bahwa
anda telah memasang beberapa paket berikut ini:

pppd 2.2.0f , 2.3.5 atau yang lebih baru


gcc 2.7.2 atau lebih baru, dgn g++
GNU make; mungkin anda membutuhkan versi 3.75 atau lebih baru.
Kebanyakan distribusi Linux sekarang SUDAH menyertakan prasyarat
tersebut! atau bahkan mungkin sudah menyertakan wvdial kedalam paketnya
(Redhat sejak versi 6.1). Nah anda sudah siap untuk mengkompilasi
wvdial. Untuk mengkompilasi aplikasi ini dapat anda ikut langkah-langkah berikut

Buka file hasil download anda yang biasanya dalam bentuk file
terkompres.

[root@server /root]# tar zxvf wvdial-1.40.tar.gz

Masuk ke dalam direktori tempat kode sumber wvdial tersebut dan lakukan
langkah-langkah kompilasi hingga instalasi:

[root@server /root]# cd wvdial-1.40


[root@server wvdial-1.40]# make
[root@server wvdial-1.40]# make install

Untuk membersihkan sampah dari hasil kompilasi setelah anda selesai


menginstalasi program ini dan untuk menghemat tempat penyimpanan anda,
anda bisa memberikan perintah :

[root@server wvdial-1.40]# make clean

Untuk meng-uninstall program yang telah anda instalasi, anda dapat


memberikan perintah :
[root@server wvdial-1.40]# make uninstall
secara defaultnya wvdial akan menginstall wvdial dan wvdialconf pada
direktori /usr/local/bin dan manual pagenya di /usr/local/man/man1

Created By 13
Muhammad Syahrizal
jika anda menggunakan redhat silakan pindahkan manualnya ke direktori
/usr/man/man1 dgn perintah :

mv /usr/man/man1/wvdial* /usr/man/man1

Untuk membuat konfigurasi program wvdial ini, anda dapat membuat file
wvdial.conf secara manual yaitu dengan menggunakan editor yang anda
senangi pada lingkungan Linux dan anda bisa mencontoh konfigurasi yang
ada berikut ini. File ini biasanya disimpan di dalam direktori /etc.

[Dialer Defaults]
Modem = /dev/ttyS1 port tempat modem berada
Baud = 115200
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 S11=55 +FCLASS=0
Init3 = ATM1
Dial Command = ATDT

#Stupid Mode = 1 akan mengeksekusi pppd tanpa menunggu login


New PPPD = 1
Phone = 080989999
Username = telkomnet@instan
Password = telkom

[Dialer ISP1]
Phone = 564645
Username = userku
Password = passku

[Dialer ISP2]
Phone = 564647
Username = usernya
Password = passnya

Selain itu, anda juga dapat membuat file konfigurasi tersebut dengan
menggunakan program yang memang sudah disediakan untuk membuat
konfigurasi secara otomatis dengan sekalian mendeteksi keberadaan modem
yang ada pada komputer anda beserta dengan konfigurasi dari modem
tersebut. Anda bisa menggunakan program wvdialconf.

[root@rizal /root]# wvdialconf /etc/wvdial.conf


Perintah tersebut akan membuat file wvdial.conf baru dalam direktori
/etc dengan konfigurasi modem yang berhasil dideteksi oleh program

Created By 14
Muhammad Syahrizal
tersebut. Meskipun demikian anda tetap perlu mengedit untuk memasukkan
beberapa informasi untuk melakukan dial ke ISP anda.

Untuk menjaga keamanan dari user anda dan password anda agar tidak
digunakan oleh orang lain, anda dapat melindungi file wvdial tersebut
dengan mengubah hak akses dan kepemilikannya sehingga hanya anda
sebagai super user (root) yang bisa membaca dan menulis ke dalam file
konfigurasi tersebut.

Dalam file konfigurasi tersebut terdapat beberapa macam dialer yang


bisa kita gunakan dengan konfigurasi yang berbeda. Ini dimaksudkan agak
anda dapat memasukkan informasi mengenani beberapa ISP yang berbeda.
Untuk penamaan dialer terserah dari keinginan anda namun satu hal yang
perlu diperhatikan bahwa pada setiap konfigurasi terdapat satu dialer
default dengan nama Default dimana bila kita mengeksekusi program ini
jika tidak ada nama unik yang menandakan dialer mana atau ISP mana yang
kita dial maka secara otomatis program akan mengambil informasi yang
terdapat dalam konifgurasi dalam tag ini.

Setelah anda selesai mengkonfigurasikan wvdial anda dalam file


wvdial.conf, maka anda siap melakukan dial ke ISP anda dan tampilan dan
pesan yang akan anda peroleh kurang lebih akan nampak sebagai berikut :

[root@rizal /root]# wvdial 1


--> WvDial: Internet dialer version 1.40
--> Initializing modem.
--> Sending: ATZ
ATZ
OK
--> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 S11=55 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 S11=55 +FCLASS=0
OK
--> Sending: ATM0
ATM0
OK
--> Modem initialized.
--> Sending: ATDT 564647
--> Waiting for carrier.
ATDT 564647
CONNECT 115200
--> Carrier detected. Waiting for prompt.
login:
--> Looks like a login prompt.
--> Sending: usernya
usernya
Password:

Created By 15
Muhammad Syahrizal
--> Looks like a password prompt.
--> Sending: (password)
Last login: Wed May 31 23:34:56 on ttyS0
~[7f]}#@!}!}!} }4}"}&} } } } }%}&@|}=+}'}"}(}0C~
--> PPP negotiation detected.
--> Starting pppd at Wed May 31 23:31:45 2000

Pada konsol tempat anda melakukan atau mengeksekusi wvdial tersebut


akan terhenti seperti yang tertulis diatas, dan tidak akan kembali ke
shell karena program berjalan pada latar depan. Jika anda ingin
mengakhiri sesi wvdial tersebut anda tinggal menekan kombinasi tombol
Ctrl-C sehingga tampilannya akan kurang lebih seperti :

Caught signal #2! Attempting to exit gracefully...


--> Disconnecting at Wed May 31 23:32:07 2000
[root@rizal /root]#

Dan anda kembali lagi ke shell. Jika anda ingin agar konsol tersebut
tetap bisa digunakan anda dapat menjalankan program ini pada proses
latar belakang yaitu dengan menambahkan '&' pada akhir perintah. Untuk
mengakhirinya anda tidak dapat lagi menggunakan Ctrl-C, melainkan anda
harus mematikan proses wvdial dengan menggunakan perintah kill. Setelah
anda mengakhiri sesi wvdial ini, anda dapat membaca tentang berapa lama
anda terkoneksi dan berapa besar data yang di transfer baik keluar
maupun masuk selama anda terhubung anda dapat membacanya pada file
/var/log/messages.

Membuat Server Web


Server web berfungsi banyak, salah satu fungsinya adalah memberikan
informasi kepada orang yang mengakses kedalamnya. Server web selain
berfungsi untuk internet, juga bisa berfungsi sebagai intranet, yang
akan menjembatani komunikasi antar anggota dalam jaringan tersebut.

Cara Pembuatan Server Web


Untuk membuat server web, anda membutuhkan program apache yang bisa
anda download di http://www.apache.org/. Untuk instalasinya ada dua
cara:

Jika anda mendownload versi binernya, ketikkan perintah sebagai


berikut:

root@rizal:/tmp $> rpm -ivh apache_1.3.19-i386.rpm

Created By 16
Muhammad Syahrizal
Jika anda mendownload versi source-code, ketikkan perintah sebagai
berikut:

root@rizal:/tmp $> tar -zxvf apache_1.3.19.tar.gz

Kemudian, lanjutkan dengan prosedur instalasi selanjutnya:

root@rizal:/tmp/apache_1.3.19 $> ./configure --prefix=PREFIX


root@rizal:/tmp/apache_1.3.19 $> make
root@rizal:/tmp/apache_1.3.19 $> make install
Pada instalasi di atas, kata PREFIX bisa anda ganti dengan directory
dimana anda akan menempatkan apache.

Setting Apache
Untuk melakukan setting apache, anda cari file conf/httpd.conf dan file
conf/srm.conf. Pada SuSE, bisa anda temukan konfigurasinya di
/etc/httpd/httpd.conf dan /etc/httpd/srm.conf. Selanjutnya lakukan
setting konfigurasi pada file conf/httpd.conf, dengan contoh sebagai
berikut:

### Section 1: Global Environment


ServerType standalone
ServerRoot "/usr/local/httpd"
PidFile /usr/local/apache/logs/httpd.pid
ScoreBoardFile /usr/local/apache/logs/httpd.scoreboard
Timeout 300
KeepAlive On
MaxKeepAliveRequests 100
KeepAliveTimeout 15
MinSpareServers 5
MaxSpareServers 10
StartServers 3
MaxClients 150
MaxRequestsPerChild 0
BindAddress *

# Dynamic Shared Object (DSO) Support


LoadModule vhost_alias_module libexec/mod_vhost_alias.so
LoadModule env_module libexec/mod_env.so
LoadModule config_log_module libexec/mod_log_config.so
LoadModule mime_magic_module libexec/mod_mime_magic.so
LoadModule mime_module libexec/mod_mime.so
LoadModule negotiation_module libexec/mod_negotiation.so
LoadModule status_module libexec/mod_status.so
LoadModule info_module libexec/mod_info.so
LoadModule includes_module libexec/mod_include.so

Created By 17
Muhammad Syahrizal
LoadModule autoindex_module libexec/mod_autoindex.so
LoadModule dir_module libexec/mod_dir.so
LoadModule cgi_module libexec/mod_cgi.so
LoadModule asis_module libexec/mod_asis.so
LoadModule imap_module libexec/mod_imap.so
LoadModule action_module libexec/mod_actions.so
LoadModule speling_module libexec/mod_speling.so
LoadModule userdir_module libexec/mod_userdir.so
LoadModule alias_module libexec/mod_alias.so
LoadModule rewrite_module libexec/mod_rewrite.so
LoadModule access_module libexec/mod_access.so
LoadModule auth_module libexec/mod_auth.so
LoadModule anon_auth_module libexec/mod_auth_anon.so
LoadModule dbm_auth_module libexec/mod_auth_dbm.so
LoadModule digest_module libexec/mod_digest.so
LoadModule proxy_module libexec/libproxy.so
LoadModule cern_meta_module libexec/mod_cern_meta.so
LoadModule expires_module libexec/mod_expires.so
LoadModule headers_module libexec/mod_headers.so
LoadModule usertrack_module libexec/mod_usertrack.so
LoadModule unique_id_module libexec/mod_unique_id.so
LoadModule setenvif_module libexec/mod_setenvif.so
#LoadModule perl_module libexec/libperl.so
LoadModule php4_module libexec/libphp4.so

ClearModuleList
AddModule mod_vhost_alias.c
AddModule mod_env.c
AddModule mod_log_config.c
AddModule mod_mime_magic.c
AddModule mod_mime.c
AddModule mod_negotiation.c
AddModule mod_status.c
AddModule mod_info.c
AddModule mod_include.c
AddModule mod_autoindex.c
AddModule mod_dir.c
AddModule mod_cgi.c
AddModule mod_asis.c
AddModule mod_imap.c
AddModule mod_actions.c
AddModule mod_speling.c
AddModule mod_userdir.c
AddModule mod_alias.c
AddModule mod_rewrite.c
AddModule mod_access.c

Created By 18
Muhammad Syahrizal
AddModule mod_auth.c
AddModule mod_auth_anon.c
AddModule mod_auth_dbm.c
AddModule mod_digest.c
AddModule mod_proxy.c
AddModule mod_cern_meta.c
AddModule mod_expires.c
AddModule mod_headers.c
AddModule mod_usertrack.c
AddModule mod_unique_id.c
AddModule mod_so.c
AddModule mod_setenvif.c
#AddModule mod_perl.c
AddModule mod_php4.c

ExtendedStatus On

### Section 2: 'Main' server configuration


Port 80
User wwwrun
Group nogroup
ServerAdmin
vize@telkom.net

ServerName server.net
DocumentRoot "/usr/local/httpd/htdocs"

<Directory />
Options FollowSymLinks
AllowOverride None
</Directory>

<Directory "/usr/local/httpd/htdocs">
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>

<IfModule mod_userdir.c>
UserDir public_html
</IfModule>

<IfModule mod_dir.c>
DirectoryIndex index.html index.php
</IfModule>

Created By 19
Muhammad Syahrizal
AccessFileName .htaccess

<Files ~ "^\.ht">
Order allow,deny
Deny from all
</Files>

UseCanonicalName On

<IfModule mod_mime.c>
TypesConfig /etc/apache/mime.types
</IfModule>

DefaultType text/plain

<IfModule mod_mime_magic.c>
MIMEMagicFile /etc/apache/magic
</IfModule>

HostnameLookups Off
ErrorLog /var/log/httpd/error_log
LogLevel warn
LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\"
\"%{User-Agent}i\"" combined
LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b" common
LogFormat "%{Referer}i -> %U" referer
LogFormat "%{User-agent}i" agent
CustomLog /var/log/httpd/access_log common
ServerSignature On

<IfModule mod_alias.c>
Alias /icons/ "/usr/local/httpd/icons/"

<Directory "/usr/local/httpd/icons">
Options Indexes MultiViews
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>
ScriptAlias /cgi-bin/ "/usr/local/httpd/cgi-bin/"

<Directory "/usr/local/httpd/cgi-bin">
AllowOverride None
Options None
Order allow,deny

Created By 20
Muhammad Syahrizal
Allow from all
</Directory>

</IfModule>

<IfModule mod_autoindex.c>
IndexOptions FancyIndexing
AddIconByEncoding (CMP,/icons/compressed.gif) x-compress x-gzip

AddIconByType (TXT,/icons/text.gif) text/*


AddIconByType (IMG,/icons/image2.gif) image/*
AddIconByType (SND,/icons/sound2.gif) audio/*
AddIconByType (VID,/icons/movie.gif) video/*

AddIcon /icons/binary.gif .bin .exe


AddIcon /icons/binhex.gif .hqx
AddIcon /icons/tar.gif .tar
AddIcon /icons/world2.gif .wrl .wrl.gz .vrml .vrm .iv
AddIcon /icons/compressed.gif .Z .z .tgz .gz .zip
AddIcon /icons/a.gif .ps .ai .eps
AddIcon /icons/layout.gif .html .shtml .htm .pdf
AddIcon /icons/text.gif .txt
AddIcon /icons/c.gif .c
AddIcon /icons/p.gif .pl .py
AddIcon /icons/f.gif .for
AddIcon /icons/dvi.gif .dvi
AddIcon /icons/uuencoded.gif .uu
AddIcon /icons/script.gif .conf .sh .shar .csh .ksh .tcl
AddIcon /icons/tex.gif .tex
AddIcon /icons/bomb.gif core

AddIcon /icons/back.gif ..
AddIcon /icons/hand.right.gif README
AddIcon /icons/folder.gif ^^DIRECTORY^^
AddIcon /icons/blank.gif ^^BLANKICON^^

DefaultIcon /icons/unknown.gif
ReadmeName README
HeaderName HEADER
IndexIgnore .??* *~ *# HEADER* README* RCS CVS *,v *,t

</IfModule>

<IfModule mod_mime.c>
AddEncoding x-compress Z
AddEncoding x-gzip gz tgz

Created By 21
Muhammad Syahrizal
AddLanguage da .dk
AddLanguage nl .nl
AddLanguage en .en
AddLanguage et .ee
AddLanguage fr .fr
AddLanguage de .de
AddLanguage el .el
AddLanguage he .he
AddCharset ISO-8859-8 .iso8859-8
AddLanguage it .it
AddLanguage ja .ja
AddCharset ISO-2022-JP .jis
AddLanguage kr .kr
AddCharset ISO-2022-KR .iso-kr

AddLanguage no .no
AddLanguage pl .po
AddCharset ISO-8859-2 .iso-pl
AddLanguage pt .pt
AddLanguage pt-br .pt-br
AddLanguage ltz .lu
AddLanguage ca .ca
AddLanguage es .es
AddLanguage sv .se
AddLanguage cz .cz
AddLanguage ru .ru
AddLanguage tw .tw
AddCharset Big5 .Big5 .big5
AddCharset WINDOWS-1251 .cp-1251
AddCharset CP866 .cp866
AddCharset ISO-8859-5 .iso-ru
AddCharset KOI8-R .koi8-r
AddCharset UCS-2 .ucs2
AddCharset UCS-4 .ucs4
AddCharset UTF-8 .utf8

<IfModule mod_negotiation.c>
LanguagePriority en da nl et fr de el it ja kr no pl pt pt-br
ru ltz ca es sv tw
</IfModule>

AddType application/x-httpd-php .php


#AddType application/x-httpd-php-source .phps

AddType application/x-tar .tgz

Created By 22
Muhammad Syahrizal
</IfModule>

<IfModule mod_setenvif.c>
BrowserMatch "Mozilla/2" nokeepalive
BrowserMatch "MSIE 4\.0b2;" nokeepalive downgrade-1.0
force-response-1.0

BrowserMatch "RealPlayer 4\.0" force-response-1.0


BrowserMatch "Java/1\.0" force-response-1.0
BrowserMatch "JDK/1\.0" force-response-1.0

</IfModule>

### Section 3: Virtual Hosts


NameVirtualHost home.rizal.net

<VirtualHost home.rizal.net>
ServerAdmin
r...@home.rizal.net

DocumentRoot /home/rizal/www
ServerName home.rizal.net
ErrorLog /var/log/apache/home.rizal.net/error.log
CustomLog /var/log/apache/home.rizal.net/access.log common
</VirtualHost>

Untuk file srm.conf tidak usah dirubah, kecuali anda ingin menambahkan
modul-modul tambahan seperti php. Selantnya, untuk menjalankan apache,
ketikkan perintah berikut ini: root@rizal:/tmp $> PREFIX/bin/apachectl start

Untuk penjelasan fungsi yang ada pada file httpd.conf anda bisa
membacanya di buku "Apache Web Server". Sampai di sini server web yang
anda buat sudah bisa anda akses secara intranet melalui komputer klien.
Tentunya untuk menambahkan fasilitas yang macam-macam anda perlu
membuatkan program html dan cgi serta php kedalamnya.

Setting Server FTP


Server FTP berguna untuk men-download suatu program ataupun data dari
server oleh klien. Yang akan dibahas di sini adalah pembuatan server
FTP secara intranet.

Secara default program ftp, biasanya wu.ftp sudah disertakan pada saat
instalasi Linux. Pada saat ini, sudah ada program ftp terbaru yaitu
proftpd, yang diinformasikan lebih amand dari pada pendahulunya. Dimana
jika tidak aktivitas selama sekian menit, maka secara otomatis akan
terputus koneksinya dengan sendirinya.

Created By 23
Muhammad Syahrizal
Jika program ftp sudah terpasang pada komputer anda, langkah berikutnya
adalah mengaktifkan ftp, dengan cara:

Melakukan editing pada file /etc/inetd.conf


Penulis mengasumsikan anda menggunakan program inetd, contoh skripnya
adalah sebagai berikut:

# FTP Server
ftpstreamtcpnowaitroot/usr/sbin/tcpdwu.ftpd -a
# ftpstreamtcpnowaitroot/usr/sbin/tcpdproftpd
# ftpstreamtcpnowaitroot/usr/sbin/tcpdin.ftpd
Pada skrip di atas, hilangkan tanda pagar pada kalimat ftp stream tcp
nowait root /usr/sbin/tcpd wu.ftpd -a

. Sehingga program ftpd akan diaktifkan pada saat komputer dinyalakan.


Melakukan Editing pada /etc/services
Lakukan editing pada file /etc/services, dengan cara hilangkan tanda #
pada baris yang berisikan ftp. Seperti contoh berikut ini:

ftp-data 20/tcp # File Transfer [Default Data]


ftp-data 20/udp # File Transfer [Default Data]
ftp 21/tcp # File Transfer [Control]
ftp 21/udp# UDP File Transfer

Tindakan tersebut di atas berfungsi agar port ftp terbuka, sehingga


bisa diakses untuk umum.

Sampai di sini. program ftp sudah bisa berjalan dan siap digunakan.
Untuk tindakan pengamanan, salinlah skrip berikut ini ke directory /etc
dengan nama ftpusers dan securetty. Berikut adalah skrip dari ftpusers
dan securetty:

# file /etc/ftpusers:
adabas
amanda
at
bin
cyrus
daemon
dbmaker
db2fenc1
db2inst1
db2as
empress
fax

Created By 24
Muhammad Syahrizal
firewall
fnet
games
gdm
gnats
irc
informix
ixess
lnx
lp
man
mdom
mysql
named
news
nobody
nps
postfix
postgres
root
skyrix
uucp
virtuoso
yard
# End.

-------------------------------

#file /etc/securetty:
tty1
tty2
tty3
tty4
tty5
tty6
# for devfs:
vc/1
vc/2
vc/3
vc/4
vc/5
vc/6

Created By 25
Muhammad Syahrizal
Membuat Server Mail
Server mail berfungsi untuk administrasi email anda, baik yang masuk
maupun keluar (sending & receive email). Keuntungan dari server mail
ini adalah, bila anda mengirimkan attachment yang berukuran besar,
misalnya 1 Mbs tidak menjadi masalah karena akan dikirimkan dalam waktu
kurang dari satu menit. Keuntungan lainnya adalah anda tidak perlu
antri di ISP, karena email anda langsung terkirim ke alamat tujuan pada
server mail alamat yang dituju. Selain itu anda bisa melakukan
filtering untuk memisah-misahkan alamat email kepada klien secara
otomatis. Kerugiannya adalah orang yang anda kirimi biasanya ngomel
karena dikirimi attachment yang besar-besar :).

Untuk membuat server mail, kita membutuhkan aplikasi sendmail yang


biasanya sudah masuk di dalam paket instalasi Linux semua distribusi.

Menjalankan Sendmail sebagai Daemon


Secara default pada semua distro, sendmail berjalan secara otomatis
pada saat komputer dinyalakan. Untuk melihat status sendmail, sudah
aktif atau belum, anda bisa ketikkan perintah:

root@rizal:/home/rizal $> /etc/rc.d/init.d/sendmail status


Checking for service sendmail: OK

Administrasi Sendmail
Untuk menjalankan sendmail secara otomatis pada sat komputer
dinyalakan, anda harus menempatkan file sendmail di:

Untuk distro SuSE, ada di:


/etc/rc.d/init.d/sendmail

Untuk distro Slackware, ada di lokasi:


/etc/rc.d/rc.M/sendmail

Untuk distro RedHat, menempati lokasi yang sama dengan SuSE, yaitu di
lokasi:
/etc/rc.d/init.d/sendmail

Berikut ini, isi skrip sendmail yang ada pada distro SuSE:

#! /bin/sh
# Copyright (c) 1996-99 SuSE Gmbh Nuernberg, Germany.
#
# Author: Florian La Roche, 1996, 1997
# Werner Fink <
wer...@suse.de

Created By 26
Muhammad Syahrizal
>, 1996, 1999

. /etc/rc.config

test -s /etc/rc.config.d/sendmail.rc.config && \


. /etc/rc.config.d/sendmail.rc.config

# Determine the base and follow a runlevel link name.


base=${0##*/}
link=${base#*[SK][0-9][0-9]}

# Force execution if not called by a runlevel directory.


test $link = $base && SMTP=yes
test "$SMTP" = yes || exit 0

if test -z "$SENDMAIL_ARGS" ; then


SENDMAIL_ARGS="-bd -q30m -om"
fi

# The echo return value for success (defined in /etc/rc.config).


return=$rc_done
case "$1" in
start)
echo -n "Initializing SMTP port. (sendmail)"
startproc /usr/sbin/sendmail $SENDMAIL_ARGS || return=$rc_failed
echo -e "$return"
;;
stop)
echo -n "Shutting down SMTP port:"
killproc -TERM /usr/sbin/sendmail || return=$rc_failed
echo -e "$return"
;;
restart)
$0 stop && $0 start || return=$rc_failed
;;
reload)
echo -n "Reload service sendmail"
killproc -HUP /usr/sbin/sendmail || return=$rc_failed
echo -e "$return"
;;
status)
echo -n "Checking for service sendmail: "
checkproc /usr/sbin/sendmail && echo OK || echo No process
;;
*)
Created By 27
Muhammad Syahrizal
echo "Usage: $0 {start|stop|status|restart|reload}"
exit 1
esac

# Inform the caller not only verbosely and set an exit status.
test "$return" = "$rc_done" || exit 1
exit 0

Pada dasarnya, administrasi sendmail berisikan 3 hal utama, antara


lain:

Mendefinisikan lingkungan sendmail


Menuliskan kembali alamat-alamat pada sintaks yang tepat untuk mail
penerima
Memetakan alamat-alamat kepada instruksi untuk pengiriman email
Bagi anda pemula, jangan takut dengan skrip di atas, karena secara
default system sudah menyertakan skrip tersebut sesuai dengan
konfigurasi sistem anda. Untuk pengaturan administrasinya, anda bisa
mengedit file /etc/rc.d/init.d/sendmail. Misalnya:

# Force execution if not called by a runlevel directory.


test $link = $base && SMTP=yes
test "$SMTP" = yes || exit 0

if test -z "$SENDMAIL_ARGS" ; then


SENDMAIL_ARGS="-bd -q30m -om"
fi

Pada kalimat SENDMAIL_ARGS="-bd -q30m -om", mengartikan bahwa email


akan dikirim setiap 30 menit. Skrip ini bisa anda ganti dengan 1h untuk
satu jam, atau 10m utnuk setiap 10 menit.

Penggunaan Sendmail
Untuk menggunakan sendmail dalam pengiriman smtp maupun pop, caranya
adalah sebagai berikut:

Untuk melihat status dari sendmail, ketikkan perintah berikut ini:

root@rizal:~ $> /etc/rc.d/init.d/sendmail status


Checking for service sendmail: OK
root@rizal:~ $>

Created By 28
Muhammad Syahrizal
Untuk menjalankan sendmail bukan sebagi daemon, ketikkan perintah:

root@rizal~$> /etc/rc.d/init.d/sendmail

Pada Kmail:

buka: File - Settings - Network.


Kemudian klik Sendmail.
Pada Location:, isikan /usr/sbin/sendmail
Untuk pop pada server, terserah kepada masing-masing mail server ISP
yang bersangkutan.

Untuk klien Windows dengan Outlook Express, prosedurnya adalah sebagai


berikut:

Klik Tools - Accounts - Mail - add - Mail.

Pada bagian Email Server Names - Incoming mail (POP3, IMAP or HTTP)
server, isikan nama server Linux untuk POP3. Misalnya 192.168.1.1
Pada Outgoing mail (SMTP) server, ketikkan: mail.server.net
sampai di sini, pembuatan server mail sudah selesai, jika ingin
menambahkan fasilitas lainnya anda bisa menemukannya di

Membuat Samba Server


Samba Server berfungsi sebagai jembatan yang dapat mengatasi masalah
komunikasi antar jaringan, baik yang satu keluarga Unix maupun yang
berbeda platform, misalnya antara Linux/Unix dengan MS Windows. Maupun
antara Linux/Unix dengan platform yang lain, misalnya: Apple Mac OS,
Amiga, dan lain-lainnya.

Kita akan membahas mengenai penggunaan Samba dalam


pembuatan file server. Pembahasan ini berdasarkan asumsi, bahwa masih
banyak komputer klien yang menggunakan platform Windows. Sedangkan kita
tahu bahwa platform Windows berbeda dengan Linux/Unix dalam banyak hal,
antara lain komunikasi jaringan. Perbedaan ini dikarenakan:

Microsoft menerapkan protokol SMB, yang diberi nama CIFS (Common


Internet file System.
Dalam membatasi lingkungannya diterapkan Window domain, merupakan
sekumpulan worstation yang menjalankan protokol SMB.
Dalam satu domain, ada sebuah domain controller, dimana setiap Domain
Controller menggunaakan Security Account Manager (SAM), untuk meyimpan
daftar kombinasi username dan password.
Sebuah domain bisa mempunyai lebih dari satu domain controller.
Primary Domain Controller (PDC), merupakan domain controller yang

Created By 29
Muhammad Syahrizal
memberikan pelayanan sehari-hari. PDC ini bekerja sama dengan Back Up
Domain Controller (BDC) melakukan sinkronisasi Security Account Manager
(SAM). Sehingga bilamana terjadi PDC mengalami crash, tugasnya akan
segera digantikan oleh BDC.
Beberapa keuntungan program Samba, antara lain:

Sharing (penggunaan secara bersama-sama) data & file antara server


Linux dengan klien Windows, sebaik kita menggunakan Network
Neighborhood pada Windows.
Sharing data & file antar sesama mesin Linux
sharing printer Linux dengan mesin Windows.
Sharing printer Windows dengan mesin Linux.

Instalasi Samba
Berikut ini, langkah-langkah yang akan kita jalankan untuk melakukan
instalasi program Samba:

Download Samba
Anda bisa melakukan download Samba di http://www.samba.org/. File yang
akan kita ambil adalah: samba-versi terkini-i386.tar.gz. Aplikasi Samba
yang penulis miliki adalah: samba-2.0.7-51-i386.tar.gz

Ekstraksi Samba
Untuk melakukan ekstraksi samba, ketikkan perintah:

tar -zxvf samba-2.0.7-51-i386.tar.gz

Konfigurasi Samba
Untuk konfigurasi Samba, anda login sebagai root, kemudian ketikkan
perintah di bawah ini:

root@rizal:/tmp/samba-2.0.7-51 $> ./configure


root@rizal:/tmp/samba-2.0.7-51 $> make
root@rizal:/tmp/samba-2.0.7-51 $> make install

Administrasi lewat Swat


Jika Samba sudah terinstalasi dengan baik, langkah selanjutnya adalah
mengaktifkan SWAT, untuk membantu pengaturan administrasi Samba.
Fasilitas yang ada pada SWAT , antara lain adalah:

Mempermudah dalam editing administrasi Samba.


Dokumnetasi yang lengkap dengan petunjuk link.
Menampilkan status sharing file
Menjalankan, mematikan dan menjalankan ulan (restart) Samba daemon

Created By 30
Muhammad Syahrizal
(smbd & nmbd).

Pengaturan resource yang akan di-share


Untuk mengaktifkan SWAT, hapuslah tanda # pada file /etc/inetd.conf,
seperti tampak di bawah ini:

# swat is the Samba Web Administration Tool


swatstreamtcpnowait.400root/usr/sbin/swatswat

Administrasi Samba
Untuk melakukan administrasi Samba, anda bisa mengedit file
/etc/smb.conf, seperti tampak di bawah ini:

# /etc/smb.conf
[global]
workgroup = arbeitsgruppe
guest account = nobody
keep alive = 30
os level = 2
kernel oplocks = false
security = user
printing = bsd
printcap name = /etc/printcap
load printers = yes
socket options = TCP_NODELAY
map to guest = Bad User
wins support = no

[homes]
comment = Heimatverzeichnis
browseable = no
read only = no
create mode = 0750

comment = All Printers


browseable = no
printable = yes
public = no
read only = yes
create mode = 0700
directory = /tmp
Untuk melakukan editing, ada dua cara:

Created By 31
Muhammad Syahrizal
Melakukan editing secara manual, dengan menggunakan teks editor yang
ada, atau Menggunakan program bantu bernama SWAT, dengan cara ketikkan
perintah di bawah ini pada browser, seperti tampak pada gambar berikut:
Pastikan sebelumnya, anda sudah mempunyai account di server Linux, karena
bila tidak, maka tidak akan bisa bergabung dengan server Linux.
Selanjutnya akan muncul kotak dialog yang akan menanyakan nama user dan
password anda. Ketikkan dengan benar, dan anda siap berbagi data, file
dan printer dengan server Linux.

Referensi
Ahmad Sofyan, "Membangun Server Linux".
Onno W. Purbo & Akhmad D. Sembiring, "Apache Web Server".
Andreas Kostyrka, "NFS-Root-Howto".
Ofer Maor, "NFS-Root-Client-mini-HOWTO".
Onno W. Purbo, Kresno Aji, L. Budhi Handoko, Agus Hartx,
"Linux untuk Warnet".
David Wood, "SMB HOWTO".
Paul Ramsey, "Home-Network-mini-HOWTO-1".
Pramod Karnad, "The Linux Intranet Server HOWTO".
Paul Ramsey, "Red Hat Linux 6.X as an Internet Gateway for a
Home Network".
Terry Dawson (main author), VK2KTJ; Alessandro Rubini
(maintainer) , "Linux Networking-HOWTO".
Robert Eckstein, David Collier-Brown, Peter Kell, "Using Samba".

Created By 32
Muhammad Syahrizal

Anda mungkin juga menyukai