Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANGAN DAN PELAKSANAAN QMR ICU

MAKALAH
Disusun sebagai tugas Mata KuliahSistemInformasiManajemen
Dosen Pengampu:

DISUSUN OLEH:
AHMAD SAHURI (NIM)
ANASTASIA SARI KUSUMAWATI (NIM 1606947212)
ANA LUSIYANA (NIM 1606947206)
MEYLONA V Z (NIM)
RINA FITRIA (NIM)

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2017
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen ini dengan judul Rancangan dan Pelaksanaan
Registrasi Pasien ICU dengan Menggunakan Aplikasi Intensive Care Unit Quality
Management Registry (ICU-QMR)
Tugas ini disusun untuk memenuhi salahsatupenugasan dalam menyelesaikan mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen pada Program Pasca Sarjana Keperawatan Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan
terima kasih, kepada yang terhormat:
1. Koordinator mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Dosen pembimbing dan pengajar matakuliahSistem Informasi Manajemen.
Kelompok telah berusaha menyelesaikan tugas ini sesuai waktu dan kriteria penulisan.
Kelompok sadar masih ada kekurangan dan keterbatasannya. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna melengkapi makalah ini.

Depok, 31 Agustus 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................. 3
1.3 Manfaat................................................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1 Konsep dan Teori SIM Kesehatan....................................................... 4
2.2 Teori dan Konsep Nursing Informatics................................................ 5
BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................................. 11
3.1 Manfaat dan Dampak........................................................................... 11
3.2 Kekurangan dan Kelebihan................................................................. 12
3.3 Kemungkinan Diterapkan di Indonesia............................................... 12
BAB 4 KESIMPULAN................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 14
4.2 Rekomendasi....................................................................................... 14
DAFTAR REFERENSI.................................................................................. 15
LAMPIRAN.................................................................................................... 15

BAB1

3
PENDAHULUAN

Kualitas pelayanan kesehatan di era modern saat ini dituntut untuk semakin
meningkat. Seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan, di era asuransi kesehatan
melalui program Jaminan Kesehatan Nasional diharapkan pula pelayanan perumah sakitan
mampu melaksanakan pengendalian biaya agar organisasi rumah sakit dapat terus bertahan.
Intensive Care Unit (ICU) merupakan salah satu unit di dalam rumah sakit yang
memerlukan cost atau biaya operasional yang cukup besar besar, sehingga pelaksanaan
pelayanan di ICU perlu menjadi perhatian khusus pihak manajemen rumah sakit. Kualitas
pelayanan di ICU harus ditingkatkan, jika tidak, hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi
rumah sakit dikarenakan tingginya biaya perawatan kesehatan di ICU.
Kualitas perawatan yang buruk akan mengakibatkan pemborosan, dan peningkatan
kualitas di ICU ditujukan untuk memperbaiki layanan yang juga dapat berarti mengurangi
biaya yang harus dikeluarkan. Gambaran situasi mengenai kualitas pelayanan di ICU
merupakan landasan untuk meningkatkan kualitas layanan di ICU. Perkembangan
manajemen data/database elektronik untuk pengumpulan dan pelaporan merupakan
instrumen kunci yang memungkinkan dokter dan perawat untuk memonitor perubahan
dalam peningkatan kualitas layanan(Kosmidis, 2017).
Banyak indikator kualitas digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas, hai ini
disebabkan kualitas manajemen merupakan hal yang sangat penting. Berdasarkan quality
control, pengukuran atau monitoring biaya dapat digunakan untuk menilai efisiensi ICU
secara keseluruhan, sehingga dapat memperkirakan dampak finansial. Indikator kualitas
menjadi penting untuk audit ICU dan terpadu di beberapa kumpulan data registri
ICU(Kosmidis, 2017).
Walaupun penggunaan software Information Technology (IT) khusus ICU sudah
umum di banyak negara, literatur di manajemen ICU-berfokus menggabungkan indikator
kualitas dengan parameter finansial/keuangan masih sangat langka. Beberapa electronic
Medical Registries (EMR) telah dikembangkan dalam lingkup nasional seperti the United
Kingdom Intensive Care National Audit and Research Centre Case Mix Program Database,
the United States National Registry of Cardiopulmonary Resuscitation, dan the Australian
and New Zealand Intensive Care Society Adult and Pediatric Database(Kosmidis, 2017)..

4
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menggambarkan perkembangan
Intensive Care Unit Quality Management Registry (ICU-QMR) yang merupakan registri
manajemen data lokal di sebuah rumah sakit negeri Yunani. Prinsip dari ICU-QMR yaitu
untuk mendukung pemantauan kinerja dan kualitas di ICU dewasa dan untuk
mengkombinasikan biaya operasional ICU dengan beberapa parameter klinis dasar guna
penelitian kedepan, manajemen, kontrol biaya, dan keseluruhan efisiensi di ICU(Kosmidis,
2017)..

5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SIM Kesehatan


Salah satu upaya dalam pencapaian pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan bermutu
yaitu melalui penggunaan dan pengembangan sistem informasi kesehatan, baik
elektronik maupun non elektronik. Proses pengembangan ini harus terintegrasi secara
menyeluruh di setiap lini pelayanan dan berdasarkan kebutuhan serta kemampuan tenaga
kesehatan sebagai pengguna sistem ini.

2.1.1 Konsep Dasar SIM Kesehatan


Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan seperangkat tatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang
saling berkaitan dan dikelola secara terpadu. Tujuan penggunaan SIK ini terutama
terkait dengan suatu manajemen terpadu dan menyeluruh sehingga pengambilan
keputusan berguna dalam mendukung pelayanan kesehatan(Peraturan Menteri
Kesehatan, 2014). SIK menjadi sebuah pendukung utama dalam mencapai efektifitas,
efisiensi pelayanan dan pengeluaran dalam sebuah unit pelayanan.

World Health Organization (WHO), menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi


kesehatan menjadi sebuah komponen penting dalam sebuah sistem pelayanan
kesehatan di suatu negara. Komponen dalam sistem ini mencakup :
a. Service delivery
b. Medical product, vqaccine, and technologies
c. Health workforce
d. Health system financing
e. Health information system
f. Leadership and governance

2.1.2 Dasar Hukum SIK


Pemerintah sangat mendukung pengembangan SIK dalam unit pelayanan
kesehatan. Hal ini terlihat dari disahkannya beberapa peraturan dan kebijakan yang

6
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan SIK dalam unit pelayanan
kesehatan di Indonesia. Beberapa peraturan dan kebijakan yang menjadi landasan
hukum legal dalam pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan ada beberapa jenis,
yaitu:
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
2. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan
3. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VII/2002 tetang petunjuk pelaksanaan
pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang
Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nasional.
2.2 Nursing Informatics

7
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 ManfaatdanDampak
Intensive Care Unit Quality Management Register (ICU-QMR) bermanfaat untuk
mengukur kualitas pelayanan dan meningkatkan efesiensi biaya di ruang intensive
rumah sakit.

3.2 KekurangandanKelebihan
Kekurangandarisistemkomputeriasi

3.3 KemungkinanDiterapkan di Indonesia


Sisteminisangatmungkinuntukditerapkan di Indonesia. Beberapahal yang
perludipahamiolehrumahsakit yang akanmenyiapkansistemkomputeriasi

8
BAB 4
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
1. Penggunaanteknologiinformasisecarakomputerisasidalamkegiatan
4.2 Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai