Anda di halaman 1dari 38

Presentasi Kasus

ABSES SEREBRI
Oleh:

BETTI HARIANI (99120095)


ERIZON (01120083)
MARSU WARLIS (02120019)
MAILYA FIRINDA (02120009)
DICKY KURNIAWAN P (02923040)

Pembimbing:
Dr. Hj.MEITI FRIDA Sp.S
ABSES SEREBRI

A. DEFINISI

Abses serebri Infeksi purulen parenkim otak kerusakan jaringan dan


edem di sekitarnya serta terdapat lesi desak ruang.

B. ETIOLOGI

75% abses serebri penjalaran dari otitis, mastoiditis, sinusitis


frontalis, atau fraktur tengkorak
Jarang abses serebri osteomielitis tulang tengkorak, atau infeksi gigi-
geligi ataupun infeksi di wajah.
75% abses serebri bakteri, 25% mikroorganisme lainnya.
C. PATOGENESIS

Peradangan supuratif jaringan otak ( substansia alba) eksudat, trombosis

septik pada pembuluh darah, dan agregasi leukosit yang sudah mati edema,

perlunakan, dan kongesti jaringan otak disertai perdarahan kecil

Pada abses terdapat pembuluh darah dan infiltrasi leukosit. Bagian tengah

melunak ruang abses.


D. GEJALA KLINIS

Gejala yang tidak khas


Tanda TIK nyeri kepala makin lama makin hebat, muntah-muntah,
demam, penglihatan kabur, kejang umum / fokal, nafsu makan (-), dan
kesadaran .
Funduskopi edema papil
Defisit neurologi lokasi dan luas abses defisit nervi kranial, hemiparesis,
reflek tendon meningkat, afasia, kaku kuduk, hemianopia, nistagmus, ataksia,
dsb
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Leukosit ( > 10.000 sel/mm)

Laju Endap Darah (LED) meningkat pada 60% kasus

C reactive protein meningkat 85-90%

Kultur darah/ abses

Scanning

Arteriografi
F. PENATALAKSANAAN

1. Terapi konservatif

2. Tindakan bedah

3. Steroid

4. Manitol
ILUSTRASI KASUS

Seorang pasien laki-laki, usia 41 tahun, masuk ke bangsal Neurologi RS Dr.


M. Djamil Padang pada tanggal 13 Juni 2007, dengan :

ANAMNESIS : Alloanamnesis

Keluhan Utama :
Nyeri kepala sejak 1minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :

Nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu, nyeri kepala makin lama makin
hebat, muntah (+), tidak terus menerus, penglihatan ganda (+), menjalar ke
bagian belakang kepala
Nyeri kepala sudah dirasakan sejak 3 minggu yang lalu, awalnya nyeri
kepala dirasakan pada bagian kiri, tidak terus menerus, muntah (-), aura(-),
penglihatan ganda (-), kira-kira 5 menit kemudian hilang, dan tiba-tiba
muncul kembali tanpa ada faktor pencetus tertentu
Nyeri dada sebelah kanan, nyeri bertambah bila batuk dan bila berbaring ke
sebelah kanan
Kelemahan anggota gerak tidak ada
Demam (-), Kejang (-), perubahan status mental (-)
BAB dan BAK biasa
Pasien sudah dirawat di RS kerinci 1 minggu yang lalu, dengan nyeri kepala
dan nyeri dada sebelah kiri dan pernah dipasang WSD, selama dirawat
pasien mendapat obat OAT (OAT bulan ke lima) dan kemudian di rujuk ke
RS Dr. M Djamil Padang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat hipertensi, Diabetes Mellitus, penyakit jantung dan stroke.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga pasien yang menderita hipertensi, Diabetes Mellitus,
penyakit jantung dan stroke.

Riwayat Pekerjaan dan Sosial Ekonomi :


Pasien adalah seorang pegawai dinas kesehatan
Pasien mempunyai kebiasaan merokok
PEMERIKSAAN FISIK :
Status Generalis
Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : sadar, kooperatif
Keadaan Gizi : sedang
Tekana Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 84x /menit
Pernapasan : 18x /menit
Suhu : 37C
Status Internus

Dalam batas normal

Status Neurologikus
GCS : E 4 M6V5 = 15
Tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-), II (-), Kernig
(-)
Tanda peningkatan intrakranial: muntah proyektil (+), sakit kepala progresif
(+).
Nervi cranialis :
N. I : sukar dinilai
N. II : sukar dinilai
N. III, IV, VI : pupil isokor kanan dan kiri, bulat, 3 mm, reflek
cahaya (+/+), gerakan bola mata bebas ke segala arah
N. VII : raut muka simetris, plica nasolabialis kanan = kiri
N. VIII : fungsi pendengaran baik
N. IX, X : arcus faring simetris, uvula ditengah, nadi teratur, reflek
muntah (+)
N. XI : gerakan mengangkat bahu baik

N. XII : lidah tidak deviasi dan tidak atrofi


Motorik : Baik

Sensorik : sensibilitas halus dan kasar baik

Otonom : BAB dan BAK terkontrol

Reflek fisiologis : +/+

Reflek patologis : -/-


HASIL LABORATORIUM :
Darah : Urine :
Hb : 16,2 gr% Protein : (+)
Leukosit : 15.700/mm Reduksi : (-)
LED : 81 mm/jam Leukosit : +++
Ht : 49 % Eritrosit : (+)
GDP : 79 mg% Silinder : (-)
DC : 0/2/2/75/16/5 Kristal : (-)
Trombosit : 279.000/mm 3 Epitel : (-)
Eritrosit : 5,34 juta/mm 3 Bilirubin : (-)
Kolesterol total : 194 mg% Urobilin : (+)
HDL : 49 mg%
LDL : 113 mg%
Trigliserida : 162 mg%
Ureum : 41 mg%
Kreatinin : 2,4 mg%
Asam urat : 6,1 mg%
K : 2,4 mEq/L
Na : 140 mEq/L
Cl : 106 mg/dl

Konsul paru, jawaban :

Kesan efusi pleura kanan e.c ?

anjuran : rawat bersama dengan bagian paru

FODS : papil batas tidak tegas, warna pucat.

Aa:vv = 3 : 2
Kesan : papil edema

DIAGNOSIS :

Diagnosis Klinik : sefalgia + udem papil bilateral

Diagnosis Topik : intrakranial

Diagnosis Etiologi : SOL

Diagnosis sekunder : pleural efusi dextra


TERAPI :

Umum :
IVFD RL 12 jam/kolf
Diet MB TKTP
Khusus :
Metil prednisolon 2x4mg po
Kalltrofen 2x100 mg
PEMERIKSAAN ANJURAN :
1. Ro foto cranium
2. EEG
3. pungsi cairan pleura
dilakukan pleural pungsi pada 2 tempat
hasil : cairan (-)
kesan : penebalan pleura
anjuran : foto lateral decubitus dextra
FOLLOW UP :

14 Juni 2007
A/ : Nyeri kepala berkurang, tidur bisa, penglihatan ganda (-), muntah (-)
PF/ Keadaan Umum : Sedang Nadi : 82x/menit
Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 22x/menit
Tekanan Darah : 130/90 mmHg Suhu : 36,5C
Status Neurologikus
GCS : E 4 M6V5 = 15
TRM : kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-), II (-), Kernig (-)
Tanda TIK : muntah proyektil (-), sakit kepala (-).
Nervi cranialis : pupil isokor kanan dan kiri, bulat, 3 mm, reflek
cahaya (+/+), gerakan bola mata bebas ke segala arah, raut muka simetris,
plica nasolabialis kanan = kiri, fungsi pendengaran baik, lidah tidak deviasi
dan tidak atrofi.
Motorik : Baik
Sensorik : Baik
Otonom : BAB dan BAK terkontrol
Reflek fisiologis : +/+, Reflek patologis : -/-
Ro thorax lateral decubitus dextra :
paru : tampak perselubungan homogen di hemithorax lateral kanan
jantung : dbN
ks : efusi pleura dextra
Diagnosis Klinik : cephalgia + udem papil bilateral
Diagnosis Topik : intrakranial
Diagnosis Etiologi : SOL
Diagnosis sekunder : efusi pleura kanan
Terapi : Kaltrofen aff, ganti dengan asam mefenamat 3x1
Alprazolam 3 x 0,5 mg
15 Juni 07
A/ :Sakit kepala bertambah, tidur susah, muntah tidak ada, batuk kering (+)
PF/ Keadaan Umum : Sedang Nadi : 78x/menit :

Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 20x/menit


Tekanan Darah : 130/90 mmHg Suhu : 36,5C
Status Neurologikus
GCS : E4M6V5 = 10
TRM : kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-), II (-), Kernig (-), Laseque (-).
Tanda TIK : muntah proyektil (-), sakit kepala (-).
Nervi cranialis : pupil isokor kanan dan kiri, bulat, 3 mm, reflek
cahaya (+/+)
Motorik : Baik
Sensorik : Baik
Otonom : BAB dan BAK terkontrol
Reflek fisiologis : ++/++, Reflek patologis : -/-
Menunggu hasil CT Scan
Diagnosis Klinik : cephalgia + udem papil bilateral
Diagnosis Topik : intrakranial
Diagnosis Etiologi : SOL
Diagnosis sekunder : efusi pleura dextra
Terapi :
Drip tramadol 1 amp dalam RL 12 jam/kolf
Alprazolam 2x12,5 mg po
Dekstrometorphan syr 3xcth I
Dexamethason 4x1 amp iv
Ranitidin 3x1 amp iv
Ampicilin 6x2 gr iv
Kemicetin 4x1 amp iv
16 Juni 07
A/ :Sakit kepala bertambah, muntah (-), batuk (+)

Keadaan Umum : Sedang Nadi : 78x/menit


Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 18x/menit
Tekanan Darah : 130/90 mmHg Suhu : 36,8C
PF :

Status Neurologikus
GCS : E4M6V5 = 15
TRM : kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-), II (-), Kernig (-), Laseque (-).
Tanda TIK : muntah proyektil (-), sakit kepala (-).
Nervi cranialis : pupil isokor kanan dan kiri, bulat, 3 mm, reflek
cahaya (+/+)
Motorik : Baik
Sensorik : Baik
Otonom : BAB dan BAK terkontrol
Reflek fisiologis : +/+, Reflek patologis : -/-
EKG : dalam batas normal
Menunggu hasil EEG , CT Scan, dan ro foto thorax lateral decubitus
Diagnosis Klinik : sephalgia + udem papil bilateral
Diagnosis Topik : intrakranial
Diagnosis Etiologi : SOL
Diagnosis sekunder : efusi pleura dextra
Terapi : Terapi lanjut

18 juni 2007
A/: Sakit kepala berkurang, muntah (-), batuk (+)

Keadaan Umum : Sedang Nadi : 78x/menit


Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 18x/menit
Tekanan Darah : 140/100 mmHg Suhu : 36,8C
PF :

Status Neurologikus : stq

Diagnosis Klinik : sephalgia + udem papil bilateral


Diagnosis Topik : intrakranial
Diagnosis Etiologi : SOL
Diagnosis sekunder : efusi pleura dextra
Terapi :
kaltrofen 2x100 mg po
tramadol 2x50 mg po aff
alprazolam 2x0,5 mg
menunggu EEG dan ro foto lat decubitus dextra

11.00
A/ : sakit kepala terus menerus, muntah +, banyak tidur
PF/ ;
Keadaan Umum : Sedang Nadi : 86x/menit
Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 18x/menit
Tekanan Darah : 150/100 mmHg Suhu : 37 C
Thy :
Drip tramadol dalam RL 1 amp 12 jam/kolf
Metoclopramid 1 amp iv jika muntah
Thy lain lanjut
Brain CT scan menunggu acc

14.00
A/ : sakit kepala berkurang, muntah ()

PF/ :
Keadaan Umum : Sedang Nadi : 86x/menit
Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 18x/menit
Tekanan Darah : 150/100 mmHg Suhu : 37 C
Brain CT scan :
Massa hipodens di fronto occipito occipital dextra = midline shief ke kiri
Thy :
Thy lanjut, ditambah :
Dexamethasone kir 4x1 amp iv
Ranitidin 3x1 amp iv
Kemicetin 4x1 amp iv
Rencana : konsul bedah saraf
19 juni 2007
A/ : Sakit kepala berkurang, muntah (-), demam (-)
PF/ :
Keadaan Umum : Sedang Nadi : 78x/menit
Kesadaran : sadar, kooperatif Nafas : 18x/menit
Tekanan Darah : 160/100 mmHg Suhu : 36,5C

Status Neurologikus : stq


Diagnosis Klinik : sephalgia + udem papil bilateral
Diagnosis Topik : intrakranial
Diagnosis Etiologi : abses serebri multipel
Diagnosis sekunder : efusi pleura dextra
Terapi : lanjut
13.00 : jawaban konsul bedah saraf :
Ks : abses serebri multipel
Anjuran
drainase abses serebri multipel bila KU memungkinkan besok pagi
Konsul penyakit dalam untuk tindakan drainase

Anda mungkin juga menyukai