TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Lensa
dan posterior lensa dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis,
merupakan struktur yang tidak memiliki pembuluh darah dan tidak memiliki
pembuluh limfe. Di dalam mata, lensa terfiksir pada serat zonula yang
berasal dari badan silier. Serat zonula tersebut menempel dan menyatu
dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. Kapsul
ini merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks dan epitel
lensa.
tersusun dari kolagen tipe IV yang berasal dari sel-sel epitel lensa. Kapsul
ini mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat
posterior zona pre-equator dan bagian paling tipis berada di bagian tengah
kutub posterior.
Lensa terfiksir oleh serat zonula yang berasal dari lamina basal pars
planadan pars plikata badan silier. Serat-serat zonula ini menyatu dengan
1
Tepat di belakang kapsul anterior lensa terdapat satu lapis sel-sel
epitel. Sel-sel epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan
sel-sel lainnya,seperti sintesis DNA, RNA, protein dan lipid. Sel-sel tersebut
epitel yang baru terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi menjadi
serat lensa.
Sel-sel berubah menjadi serat, lalu serat baru akan terbentuk dan akan
serat paling tua yang terbentuk merupakan lensa fetus yang diproduksi pada
fase embrionik dan masih menetap hingga sekarang. Serat-serat yang baru
2
B. Histologi Lensa
Lensa memiliki 3 komponen utama, yaitu
1. Kapsul lensa dibungkus suatu simpai tebal (10-20 m), homogen,
membran basal yang sangat tebal dan terutama terdiri atas kolagen tipe
IV dan glikoprotein.
2. Epitel subkapsular terdiri atas selapis sel epitel kuboid yang hanya
berasal dari sel-sel subkapsular. Serat lensa akhirnya kehilangan inti serta
organel lainnya dan menjadi sangat panjang dan mencapai panjang 7-10
C. Fisiologi Lensa
3
hanya sisianterior lensa saja yang terkena aqueous humor. Oleh karena itu,
antarsel.
Lensa normal mengandung 65% air, dan jumlah ini tidak banyak
sangat tergantung dari permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa
amino aktif masuk ke dalam lensa melalui pompa sodium yangberada di sel
4
Lensa memiliki kemampuan untuk mencembung dan menambah
Mekanisme yang dilakukan mata untuk merubah fokus dari benda jauh ke
oleh aksi badan silier terhadap serat serat zonula. Setelah umur 30 tahun,
dan terjadi akomodasi. Saat otot silier relaksasi, serat zonular menegang,
Katarak ialah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan lensa) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat
5
Berdasarkan usia diklasifikasikan menjadi katarak kongenital, juvenil,
presenilisi, dan senilis. Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang
1. Katarak Insipien
Pada katarak stadium insipien terjadi kekeruhan mulai dari tepi ekuator
yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang
6
2. Katarak Imatur
Pada katarak senilis stadium imatur sebagian lensa keruh atau katarak
yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat
3. Katarak Matur
masa lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang
cairan lensa akan keluar, sehingga lensa kembali pada ukuran yang
normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan
kedalaman normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang
4. Katarak Hipermatur
menjadi keras atau lembek dan mencair. Masa lensa yang berdegenerasi
kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan
7
Bila proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal
maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka
dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat.
Cristalin atau protein lensa dirubah oleh modifikasi dan agregasi bahan
kimia menjadi molekul protein. Hasil dari terjadinya agregasi protein ini
E. Patofisiologi
berikut:
8
- Teori mutasi spontan
yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral
terdapat densitas seperti duri di anterior dan poterior nukleus. Opasitas pada
9
influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang
dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim
akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan
atau sistemis (diabetes) tetapi paling sering karena adanya proses penuaan
yang normal. Faktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak
mulai presbiopia, bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur, terlihat bahan
granular.
- Epitel : semakin tipis, sel epitel (germinatif) pada ekuator bertambah besar
10
- Korteks lensa : tidak berwarna karena kadar asam askorbat tinggi dan
muda.
berkabut, (2) merasa silau terhadap sinar matahari, (3) penglihatan ganda (4)
melihat halo; warna disekitar sumbu sinar (5) penglihatan di malam hari
lebih baik
Tanda klinis katarak senilis imatur dapat berupa penurunan visus,
G. Diagnosis
normal. Iris, pupil, dan COA terlihat normal. Pada lensa pasien katarak,
11
didapatkan lensa keruh. Pada pasien katarak senilis imatur kekeruhan lensa
shadow test untuk menentukan stadium pada penyakit katarak senilis. Pada
atau ekstrakapsular :
sekarang.
12
- Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi. Merupakan teknik
lokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau diberikan
sakit.
- Insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh
13
ultrasonik dan kelengkungan kornea (maka juga kekuatan optik) secara
pekerjaan jarak dekat meski tidak dibutuhkan kacamata untuk jarak jauh.
Saat ini digunakan lensa intraokular multifokal, lensa intraokular yang dapat
operasi maka gel vitreousnya dapat masuk ke dalam bilik mata depan yang
- Prolaps iris. Iris dapat mengalami protus melalui insisi bedah pada periode
jarangterjadi (<0,3%), pasien datang dengan mata merah yang terasa nyeri,
14
penurunantajam penglihatan, pengumpulan sel darah putih di bilik mata
depan (hipopion).
dan tetes mata steroid dihentikan. Kelengkungan kornea yang berlebih dapat
terjadi pada garis jahitan bila jahitan terlalu erat. Pengangkatan jahitan
klinik dengan anastesi lokal,dengan pasien duduk di depan slit lamp. Jahitan
yang berat.
15
- Opasifikasi kapsul posterior. Pada sekitar 20% pasien, kejernihan kapsul
dan mungkin didapatkan rasa silau. Dapat dibuat satu lubang kecil pada
klinis rawat jalan. Terdapat risiko kecil edema makular sistoid atau
untuk membuat lensa, bentuk tepi lensa, dan tumpang tindih lensa
pembedahan pada saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis
umumnya baik.
katarak senilis ialah oleh karena faktor usia, namun dapat dilakukan
16
antioksidan (seperti asam vitamin A, C dan E) secara teori bermanfaat
(AAO, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2006. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. pp : 205-8.
Vaughan D. G., 2000. Anatomi dan Embriologi Mata. Dalam: Oftalmologi
Umum.Jakarta: Widya Medika Publishing.
17
18