Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Trauma kapitis merupakan kerusakan pada kulit kepala, tulang tengkorak,


maupun otak yang diakibatkan oleh suatu trauma.1 Cedera yang ditimbulkan dapat
hanya berupa benturan pada tulang tenggorak atau hingga mengakibatkan
kerusakan otak yang serius. Pada umumnya trauma kepala terjadi akibat
kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan bermotor, jatuh/tertimpa benda berat
(benda tumpul), serangan/kejahatan (benda tajam), pukulan (kekerasan), akibat
tembakan, dan pergerakan mendadak sewaktu berolahraga.2
Di negara maju cedera kepala merupakan sebab utama kerusakan otak
pada generasi muda dan usia produktif. Sedangkan, pada negara berkembang
seperti Indonesia dengan meningkatnya pembangunan, juga diikuti dengan
mobilitas masyarakat dengan kendaraan bermotor yang juga meningkat, hal
tersebut mengakibatkan kecelakaan lalu lintas semakain sering dan korban cedera
kepala semakin banyak.3 Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap
tahunnya diperkirakan mencapai 2,5 juta kasus. Dari jumlah tersebut, sekitar 87%
berhasil ditatalaksana di emergency departement, sekitar 11% harus dirawat di
rumah sakit, dan sekitar 2% meninggal dunia.4
Peningkatan tekanan intrakranial merupakan suatu keadaan yang sering
menyertai terjadinya suatu trauma kapitis. Peningkatan tekanan intrakranial dapat
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan dalam rongga kranialis. Normalnya
tekanan intrakranial sebesar 4-15 mmHg. Ruang intrakranial ditempati oleh
jaringan otak, darah, dan cairan serebrospinal. Peningkatan volume pada salah
satu dari ketiga unsur utama ini mengakibatkan desakan ruang yang ditempati
oleh unsur lainnya yang kemudian menaikkan tekanan intrakranial.5
Terjadinya peningkatan tekanan intrakranial mengakibatkan terjadinya
edema dan iskemia pada otak yang kemudian dapat berakhir pada kematian.
Untuk itu dibutuhkan terapi yang tepat pada penanganan kasus trauma kapitis
dengan peningkatan tekanan intrakranial. Prinsip tatalaksana yang dibutuhkan
salah satunya dengan menurunkan tekanan intrakranial segera, disamping

1
mempersiapkan terapi operatif yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan. Jenis
terapi yang dapat digunakan dengan agen diuretik osmotik (manitol) ataupun loop
diuretik (furosemid) biasanya efektif untuk menurunkan edema otak dan tekanan
intrakranial sementara hingga terapi definitif lain dilakukan.6

Anda mungkin juga menyukai