Anda di halaman 1dari 2

KONTROL TRANSLASIONAL PADA EKSPRESI GEN

Meskipun ekspresi gen pada prokariot diregulasi secara predominan pada level
transkripsi, keselarasan tersebut juga sering terjadi pada level translasi. Pada prokariot, molekul
mRNA adalah multigenik, membawa sekuen yang mengkode beberapa gen. Contohnya, operon
lac pada E. coli mengandungsekuen nukleotida yang mengkode -galaktosidase, -galaktosida
permease, dan -galaktosida transetilase. Jadi, tiga gen yang mengkode protein-protein tersebut
harus diaktifkan dan dinonaktifkan bersamaan pada tahap transkripsi karena gen-gen tersebut
ditranskripsi secara bersamaan. Namun, produk dari ketiga gen tersebut tidak disintesis dalam
jumlah yang sama. Sel E. coli yang tumbuh pada medium yang diperkaya dengan laktosa sebagai
satu-satunya sumber karbon berisi sekitar 3000 molekul -galaktosidase, 1500 molekul -
galaktosida permease, dan 600 -galaktosida transetilase. Jelasnya, perbedaan kuantitas molar
dari protein-protein tersebut pada tiap sel harus dikontrol setelah proses transkripsi.

Perlu diingat bahwa ketika transkripsi, translasi, dan degradasi m-RNA selalu
berpasangan pada prokariot; molekul m-RNA biasanya terlibat pada seluruh mekanisme tersebut.
Jadi, produk gen bisa jadi diproduksi pada jumlah yang berbeda-beda dari transkripsi yang sama
oleh beberapa mekanisme.

1. Efisiensi yang tidak setara saat inisiasi translasi diketahui terjadi pada kodon start ATG pada
gen yang berbeda.
2. Efisiensi yang berubah-ubah pada pergerakan ribosom pada area intergenik transkripsi adalah
hal yang biasa. Penurunan tingkat translasi sering dihasilkan oleh struktur jepit rambut
(hairpin) atau bentuk lain dari struktur sekunder yang menghalangi migrasi ribosom
sepanjang molekul m-RNA.
3. Tingkatan degradasi yang berbeda-beda dari region spesifik molekul m-RNA juga terjadi.

Mekanisme Regulasi Posttranslational

Umpan balik inhibition terjadi bila produk dari biosintesis menghambat aktivitas enzyme
pertama dalam jalur tersebut sehingga proses sistesis produk terhenti.

Contoh yang mudah yaitu biosintesis tripthopan pada E-coli. Produk akhirnya yaitu
triptopan berikatan dengan enzim pertama pada jalur tersebut yaitu anthranilate syntetase dan
menghentikan aktifitas enzyme tersebut sepenuh nya, menghentikan sintesis dari tryptophan
tersebut.
Enzyme yg sensitive terhadap
feedback inhibition mengandung
tempat berikatan bagi produk
akhir selain adanya tempat
berikatan bagi subtrat. Pada
kasus enzyme multimerik,
tempat berikatan dari produk
akhir sering berada pada bagian
sub-unit. Setelah berikatan pada
produk akhir enzyme tersebut
mengalami transisi alosterik
yang mengurangi afinitas pada
substratnya.

Trasisi alosterik juga


berperan dalam aktifasi enzyme,
yg sering terjadi ketika enzyme
berikatan dengan satu atau lebih
substrat atau molekul lainnya.
Beberapa enzyme menunjukkan
spectrum yang luas dari aktifasi dan inhibisi terhadap banyak molekul efektor yg berbeda-beda.
Contoh nya yaitu glutamin sintetase yang mengkatalis langkah akhir dari biosintesis asam amino
glutamin, glutamin sintetase adalah enzyme multimerik yg kompleks pada prokariot dan
eukariot. Glutamin sintetase pada E-coli sudah menunjukkan respon baik aktivasi maupun
inhibisi terhadap 16 metabolit yang berbeda, kemungkinan menggunakan cara transisi alosterik.

Anda mungkin juga menyukai