Anda di halaman 1dari 5

BIOAKTIVATOR PENGURAI KOMPOS (BAKTERI FERMENTASI)

Secara alami, kotoran ternak akan mengalami dekomposisi sehingga menjadi pupuk kandang
yang siap pakai. Namun, proses ini berjalan sangat lama, berkisar 4-6 bulan.
Untuk mempercepat proses pengomposan, bisa dilakukan dengan pembuatan bioaktivator.
Mikroba yang terdapat dalam bioaktivator akan membantu menguraikan ikatan-ikatan kimia
kompleks menjadi sederhana. Kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam membuat petani
berfikir keras untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Kondisi ini memacu
para ahli untuk membuat terobosan dengan menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur
tanah, memperkaya bahan makanan dalam tanah, dan menetralisir kimia atau racun dalam tanah.
Pemanfaatan pupuk kandang juga dapat mengurangi pemakaian pupuk kinia hingga 50% untuk
satu hektar lahan pertanian.
A. Mengenal MOL (Mikroorganisme Lokal)
Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan mikroorganisme menguntungkan yang digunakan
untuk peragian atau mempercepat pembusukan dalam proses pembuatan pupuk kandang. Dengan
penggunaan MOL dalam pembuatan pupuk kandang bisa mengemilir adanya limbah, selain itu,
MOL juga bisa mempercepat pengomposan pupuk kandang menjadi tiga minggu.
Selain digunakan sebagai starter pupuk kandang, MOL bisa juga dipakai sebagai pupuk cair.
Cara aplikasinya dengan mengencerkan MOL terlebih dahulu. Satu bagian MOL dicampur
dengan 15 bagian air. Larutan tersebut disiramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan
jangan mengenai batang tanaman. Namun demikian, pupuk cair MOL ini tidak
direkomendasikan untuk tanaman anggrek. Karena, anggrek tumbuh di media pakis dan akarnya
menonjol. Jika MOL disiramkan ke media pakis, mikrobia dalam MOL akan memakan pakis dan
menimbulkan panas. Akibatnya, akar terbakar dan tanaman mati.
B. Membuat Bioaktivator (Bakteri Pengurai Kompos)
Bioaktivator yang dibuat sendiri atau mikroorganisme local (MOL), yaitu kumpulan
mikroorganisme yang bisa diternakan. Fungsinya sebagai starter dalam pembuatan pupuk
kandang. Berdasarkan bahannya, ada dua MOL yang bisa dibuat, yaitu MOL tapai dan MOL
nasi basi serta MOL berbahan lainnya.
1. Mol Tapai
Mol tapai adalah bioaktivator yang bahan dasarnya terbuat dari tapai, baik tapai singkong
maupun tapai ketan.
Bahan
Adapun bahan-bahan yang perlu dipersiapkan sebelum membuat MOL tapai sebagai berikut:
Tapai singkong atau tapai ketan 1 ons
Air bersih 1.000 ml

Gula pasir 5 sendok makan

Cara Pembuatan
Adapun cara pembuatan MOL tapai sebagai berikut:
a. Siapkan satu botol plastic bekas air mineral ukuran besar (1.500 ml) tanpa tutup. Masukan tapai
ke dalam botol tersebut.
b. Isi air ke dalam botol berisi tapai hingga mendekati penuh.
c. Masukan gula pasir ke dalam botol berisi tapai dan air.
d. Kocok-kocok botol sebentar agar gula melarut.
e. Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5 hari agar MOL bisa bernafas.
f. Setelah lima hari MOL sudah bisa digunakan. Hal ini ditandai dengan adanya aroma alcohol dari
larutan MOL.
g. Jika ingin beternak MOL, ambilah botol mineral kosong sejenis. Bagi rata cairan MOL ke
dalam dua botol tersebut. Lalu, isi air ke dalam masing-masing botol tadi sampai penuh.
Kemudian, masukkan gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Jika ingin
memperbanyak MOL ke dalam botol-botol lain, lakukan dengan cara pembagian yang sama.
2. MOL Nasi Basi
Nasi basi di rumah selalu jadi masalah. Biasanya, nasi basi ini dibuang sebagai sampai atau
diberikan kepada ternak sebagai pakan. Cara lain untuk memanfaatkan nasi basi adalah dengan
membuatnya menjadi bioaktivator.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
Nasi Basi Secukupnya
Air 1.000 ml

Gula Pasir 5 sendok makan

Cara Pembuatan
Adapun pembuatan MOL nasi basi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Kepal-kepal nasi basi sebesar bola pingpong.
b. Letakan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas, lalu tutup dengan dedaunan (misalnya
daun pisang) yang membusuk. Dalam tempo 3 hari, akan tumbuh jamur-jamur berwarna
kuning, jingga, dan merah.
c. Buat larutan gula dengan cara mencampur dan mengocok gula dengan air.
d. Ambil bola-bola nasi yang telah ditumbuhi jamur, masukkan ke dalam wadah plastic, lalu
campur dengan larutan secukupnya.
e. Biarkan selama 1 minggu. Setelah satu minggu, cairan akan mengeluarkan bau seperti tapai.
Hal itu menandakan bahwa cairan ini sudah bisa dipakai sebagai starter untuk membuat
puppuk kandang.
C. Aplikasi Pembuatan Pupuk Kandang dengan MOL
1. Bahan
Kotoran Ternak 500 kg
Serbuk Gergaji 400 kg

Arang Sekam 100 kg

Mikroorganisme Lokal (MOL) 2,5 litter


secukupnya
Air
2. Tahap Pembuatan
Siapkan terpal dengan ukuran secukupnya sebagai alas dasar. Kemudian, taburkan kotoran
ternak dengan ketinggian 15-20 cm, tuburkan abu bakar dan serbuk gergaji di atasnya dan
aduk hingga merata.
Buat larutan MOL dengan menuangkan 2,5 litter MOL dalam 10 litter air. Aduk hingga
MOL terlarut dalam air.
Siramkan sedikit demi sedikit larutan MOL yang telah diramu sebelumnya. Untuk
pembuatan 1 ton pupuk organic, diperlukan larutan MOL 2,5 litter. Aduk lagi bahan pupuk
kandang dan larutan MOL.
Setelah bahan pupuk diaduk rata, adukan tersebut dikumpulkan hingga ketinggian 50-75
cm. Tutup adukan dengan terpal atau plastik hingga rapid an rapat. Sekitar 3-5 hari,
bongkar adukan dan aduk ulang untuk mendapatkan hasil pupuk kandang yang baik.
Setelah 7-10 hari, pupuk kandang tersebut siap digunakan. Cirri-cirinya apabila dikepal,
tidak terasa panas dan remah.
EM4 ini nantinya bisa digunakan dalam membuat kompos, pupuk cair organik, obat-obatan
organik maupun fermentasi bahan organik, misalnya sampah/jerami untuk pakan ternak.
Berikut ini alat dan bahan yang diperlukan :
Alat :
Ember besar (15 lt) 1 buah, plastik penutup 1 buah, jerigen 1 buah, saringan 1 buah,
Bahan :
Isi perut sapi/isi rumen (bisa juga diganti rumen kambing, kerbau) 2 kg, gula pasir/tetes tebu 1
kg/1 lt, dedak halus/katul 2 kg, air bersih bukan PAM 10 lt.
Cara pembuatannya sbb :
1. siapkan ember plastik kemudian masukkan gula/tetes tebu dan dedak yang dicampur dgn air 2
lt sampai larut
2. rumen sapi dimasukkan ke dalam ember yg telah berisi larutan diatas
3. ke dalam ember tadi, tambahkan air bersih 8 liter, lalu diaduk hingga campuran homogen
kira-kira 10 menit.
4. kemudian tutuplah ember tersebut rapat-rapat dengan plastik dan tempatkanlah agak jauh dari
sinar matahari langsung. Biarkan selama kurang lebih 3 hari.
5. Nah, pada hari ke-4, 5, 6, 7, 8 ember dibuka sebentar dan campuran tsb diaduk rata kemudian
ditutup rapat lagi. Proses pembuatan EM4 ini berhasil bila campuran berbau tape.

Jika sudah jadi biang EM4 ini bisa bertahan +- 1 bulan dalam suhu ruang. EM4 buatan sendiri
ini bisa kita aplikasikan langsung ke tanah untuk menambah kandungan mikroorganisme
tanah/sebagai obat organik dengan cara dicampur air kemudian disemprotkan ke tanah/tanaman
ataupun di kocorkan langsung ke tanah dengan perbandingan 1 : 10. Biang EM4 ini bisa juga
kita perbanyak sendiri dg menambahkan gula/tetes tebu, katul dan air. Bisa juga digunakan
untuk membuat fermentasi bahan organik/pupuk organik/kompos/BOKASHI.

Sedangkan menurut cara dibawah ini, mungkin tidak menimbulkan bau yang kurang sedap
karena menggunakan bahan-bahan nabati. Baiklah, caranya akan saya kutip semuanya untuk
anda, semoga bermanfaat.

Bahan-bahan :
- Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
- Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
- Bekatul, secukupnya
- Gula merah, sedikit saja
- Air beras, secukupnya

Cara membuat:

Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam
sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama
satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1.

EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan
mempercepat proses pengomposan.
Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah
mengalami dekomposisi selama satu minggu.

Langkah berikutnya cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan.
Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu.
Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.

Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama
satu minggu sehingga menjadi EM3.

Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.

Anda mungkin juga menyukai