Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SADANANYA
Jalan Raya Sadananya No. 477 Telepon (0265) 775690 Kode Pos : 46256 Email :
puskesmas_sadananya@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SADANANYA

NOMOR : / / /SK/I/2017

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPTD PUSKESMAS SADANANYA

MENIMBANG : 1.bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
merupakan tanggung jawab tenaga klinis yang melakukan asuhan pasien;
2. 2.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
1, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Kewajiban
Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah Sakit;

3. 3.Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan


4.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1436/MENKES/X/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran;
5.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang akreditasi
puskesmas,klinik pratama,tempat praktek mandiri dokter dan tempat praktek
mandiri dokter gigi;
6. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan
pasien.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEWAJIBAN
TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN
KESATU : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
KEDUA : Tenaga Klinis adalah dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain
yang bertanggung jawab dalam melakukan asuhan pasien.
KETIGA : Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien sebagaimana
tertera dalam lampiran keputusan ini harus dijadikan acuan dalam
melakukan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di
Puskesmas Sadananya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diubah kembali sebagaimana mestinya jika ditemukan
kekeliruan dalam penetapannya.

DITETAPKAN DI : SADANANYA
PADA TANGGAL Januari 2017

Kepala UPTD Puskesmas Sadananya

Dedeng Nurkholik SP, SKM.,MM

Lampiran 1
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SADANANYA
NOMOR :
TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS SADANANYA

1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis.
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP Layanan Klinis yang telah
disusun bersama.
5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk mencegah timbulnya
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi pemasalahan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan berdasarkan prioritas fungsi dan proses pelayanan
Puskesmas Sadananya
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien yang sudah direncanakan.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
11. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi
dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas
Sadananya.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Sadananya
dengan pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu linis dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun
penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan
program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:


a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan Puskesmas Sadananya
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
f. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
g. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
h. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.

16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.


17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap triwulan.
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas
yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat

Tabel tenaga kesehatan pada pelayanan klinis

No Tenaga Kesehatan kualifikasi


1. Dokter S1 Kedokteran dengan profesi
2. Perawat Nurse
S1 Keperawatan
DIII keperawatan
3. Perawat gigi DIII keperawatan gigi
4. Bidan D IV kebidanan
D III Kebidanan
5. Laboratorium Petugas lain yang diperbantukan
6. Kefarmasian Asisten apoteker
7. Nutrisionis SKM
8. Sanitarian D I Sanitarian
9. Perekam Medis Petugas lain yang diperbantukan

Anda mungkin juga menyukai