Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN PNEUMONIA

Topik : Penyakit Menular


Sub topik : Pneumonia
Hari/Tanggal : Kamis, 13 September 2018
Sasaran : Keluarga klien
Tempat : Ruang Tunggu Rawat Inap
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Hasil dari proses penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat
menginformasikan dan mengetahui tentang penyakit pneumonia sehingga
dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat :
1. Mengetahui pengertian dari pneumonia
2. Mengetahui penyebab dari pneumonia
3. Mengetahui tanda dan gejala – gejala dari pneumonia
4. Mengetahui cara pengobatan dari pneumonia

III. SASARAN
Klien dan keluarga klien di Ruang Tunggu RSU SMC Tasikmalaya

IV. MATERI
1. Pengertian dari pneumonia.
2. Penyebab dari pneumonia.
3. Tanda dan gejala dari pneumonia.
4. Cara pengobatan dari pneumonia

V. PENGORGANISASIAN
Team Kelompok 5

VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VII. MEDIA
1. leaflet
2. Power point
VIII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Klien dan keluarga klien hadir ditempat penyuluhan.
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan Kepanjen.
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
 Klien dan keluarga klien antusias terhadap materi penyuluhan.
 Klien dan keluarga klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
 Klien dan keluarga klien mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
 Klien dan keluarga klien mengetahui tentang pneumonia sehingga dapat
menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
 Pre test materi:
a. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pneumonia?
b. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang penyebab dari pneumonia?
 Post test materi I:
a. Apa saja tanda dan gejala dari pneumonia?
b. Bagaimana cara pencegahan dari pneumonia?

IX. KEGIATAN PENYULUHAN


WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
o Membuka kegiatan dengan
· Menjawab salam
mengucapkan salam.
o Memperkenalkan diri · Mendengarkan
o Menjelaskan tujuan dari
· Memperhatikan
penyuluhan
o Menyebutkan materi yang
· Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
o Menjelaskan tentang
· Memperhatikan
pengertian dari
pneumonia ·
o Menjelaskan tentang Memperhatikan
penyebab dari
pneumonia ·
o Menjelaskan tentang Memperhatikan
tanda dan gejala dari
pneumonia ·
o Menjelaskan tentang Memperhatikan
cara pengobatan dari
pneumonia
3. 10 menit Evaluasi :
· Menanyakan kepada peserta
· Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada klien atau keluarga
klienyang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
· Mengucapkan terimakasih · Mendengarkan
atas peran serta peserta.
· Mengucapkan salam penutup
· Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN
PNEUMONIA

1. Pengertian
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran
gas setempat. (Zul, 2001)

2. Penyebab Pneumonia
a. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme
gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan
streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi
droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab
utama pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
d. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.

3. Tanda dan Gejala Pneumonia


o Nyeri pleuritik
o Nafas dangkal dan mendengkur
o Takipnea
o Mengecil, kemudian menjadi hilang
o Krekels, ronki, egofoni
o Gerakan dada tidak simetris
o Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium
o Diaforesis
o Anoreksia
4. Pemeriksaan Pneumonia
a. Pemeriksaan Radiologi (chest X-Ray)
Teridentifikasi adanya penyebaran (misalnya lobus dan bronchial),
menunjukkan multiple abses dan infiltrasi (bacterial), penyebaran
extensivenodul infiltrat (viral)
b. Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis menunjukkan adanya infeksi bakteri dan menentukan
diagnosis secara spesifik. LED biasanya meningkat.
Elektrolit: Sodium dan klorida menurun, bilirubin biasanya meningkat.
c. Analisis Gas Darah dan Pulse Oximetry
Menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen.
d. Pemeriksaan fungsi paru-paru
Volume paru-paru mungkin menurun, tekanan saluran udara meningkat,
kapasitas pemenuhan udara menurun dan hipoksemia.

5. Faktor Resiko terserang pneumonia


a. Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah seperti penderita
HIV/AIDS, penyakit kronis jantung dan DM, orang yang rutin menjalani
kemoterapi, dan orang yang rutin meminum obat golongan
immunosupresan dalam waktu yang lama.
b. Pada perokok berat dapat mengalami iritasi pada saluran pernapasan
(bronchial) yang akhirnya menimbulkan sekresi mukus (dahak). Bila dahak
mengandung bakteri maka dapat menyebabkan pneumonia. Alkohol
berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih sehingga daya tahan tubuh
dalam melawan suatu infeksi menjadi lemah.
c. Pasien yang dilakukan tindakan ventilaror (alat bantu nafas) endotracheal
tube sangat beresiko terkena pneumonia. Saat mereka batuk akan
mengeluarkan tekanan balik isi lambung ke tenggorokan,. Bila hal itu
mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas, ia sangat berpotensi
terkena pneumonia.
6. Cara pencegahan
a. Berhenti merokok.
b. Hindari orang-orang yang memiliki infeksi yang kadang-kadang
menyebabkan pneumonia.
c. Tinggal jauh dari orang-orang yang sedang flu atau sedang terserang
infeksi saluran pernafasan lainnya.
d. Jika anda belum mengalami campak atau cacar dan belum mendapatkan
vaksin terhadap penyakit ini, hindari orang-orang tersebut.
7. Pengobatan Pneumonia
o Terapi antibiotic
Merupakan terapi utama pada pasien pneumonia dengan manifestasi
apapun, yang dimaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman
penyebabnya.
a. Antibiotik yang biasanya menjadi pilihan sebagai terapi awal adalah amoxilin,
clarithromycin atau erithromycin untuk beberapa pasien CAP (Community
Acquired Pneumonia).
b. Pada kasus pneumonia CAP yang disebabkan oleh bakteri atypical, antibiotik
yang menjadi pilihan peratama penderita adalah dari golongan makrolida
seperti azithromycin dan clarithromycin, fluoroquinolol, dan doxycycline.
c. Antibiotik untuk pneumonia HCAP (Hospital Acquired pneumonia) adalah
chepalosporin generasi ketiga dan keempat, carbapenem, fluoroquinolol,
aminoglikosida dan vancomycin.

o Terapi suportif umum


a. Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-96 % berdasar
pemeriksaan AGD
b. Humidifikasi dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak yang kental
c. Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk dan
napas dalam

8. Anjuran perawatan pasien dirumah


a. Rutin berkonsultasi dengan dokter
Penderita pneumonia dianjurkan untuk rutin berkonsultasi ke dokter hingga
seluruh gejalanya hilang total, karena resiko terkena infeksi sekunder
sangat besar bagi penderita pneumonia
b. Beristirahat dengan cukup
Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperbaiki sistem imunitas
pasien penderita pneumonia dalam fase penyembuhan.
c. Menghirup udara yang bersih
Menghirup udara yang terpolusi akan memperburuk keadaan, bahkan
mampu meningkatkan frekuensi dan intensitas batuk penderita. Karena itu
hindarilah area berpolusi, asap rokok dan pakai masker untuk membantu
melindungi paru-paru anda.
d. Berada di ruangan yang lembap
Udara yang lembap baik untuk mereka yang sedang menjalani proses
pnyembuhan pneumonia. Humidifier dapat digunakan untuk mengatur
kelembaban udara bila memungkinkan dan dibutuhkan. Mandi air hangat
Penderita pneumonia dianjurkan untuk rutin berkonsultasi ke dokter hingga
seluruh gejalanya hilang total, karena resiko terkena infeksi sekunder
sangat besar bagi penderita pneumonia
e. Beristirahat dengan cukup
Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperbaiki sistem imunitas
pasien penderita pneumonia dalam fase penyembuhan.
f. Menghirup udara yang bersih
Menghirup udara yang terpolusi akan memperburuk keadaan, bahkan
mampu meningkatkan frekuensi dan intensitas batuk penderita. Karena itu
hindarilah area berpolusi, asap rokok dan pakai masker untuk membantu
melindungi paru-paru anda.
g. Berada di ruangan yang lembap
Udara yang lembap baik untuk mereka yang sedang menjalani proses
pnyembuhan pneumonia. Humidifier dapat digunakan untuk mengatur
kelembaban udara bila memungkinkan dan dibutuhkan. Mandi air hangat
juga akan membantu menyejukkan paru-paru sekaligus mengurangi batuk
anda.
h. Gunakan obat batuk berjenis expectorant, bukan jenis suppresant

Anda mungkin juga menyukai