Anda di halaman 1dari 6

BIOPORI

A. Pengertian Biopori
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk meengatasi banjir dengan
cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah
dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik
untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian
dapat menghidupi fauna , yang seterusnya mampu menciptakan pori pori di dalam tanah.
Pori pori tersebut terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme didalamnya, seperti cacing,
perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Fungsi cacing tanah pada pembuatan
biopori yaitu akan membentuk pori-pori atau terowongan dalam tanah (biopori) yang dapat
mempercepat resapan air ke dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan
nama biopori.
Air hujan bergerak meresap ke dalam tanah melalui pori tanah besar (pori makro).
Biopori merupakan pori mikro di dalam tanah, berbentuk saluran sambung menyambung,
yang dibentuk oleh akar tanaman dan fauna tanah. Biopori sangat berguna untuk menyimpan
air permukaan menjadi air tanah. Bila dalam tanah cukup tersedia bahan organik(berasal dari
sampah/kompos), air dan oksigen, maka perakaran tanaman dan fauna tanah akan mudah
menembus tanah dan berkembang. Untuk membantu terbentuknya biopori di dalam tanah
perlu dibuat lubang vertikal atau biasa disebut Lubang Resapan Biopori. Biopori disebut juga
dengan teknologi Lubang resapan biopori.
Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke
dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 1 m. LRB sebaiknya dibuat
sebanyak mungkin atau sekitar 20-40 Lubang. Lubang pori pori yang terbentuk akan terisi
udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Lubang tersebut selanjutnya
diisi dengan bahan organik, seperti :
a. Sampah sampah organik rumah tangga
b. Potongan rumput
c. Vegetasi lainnya
Bahan organik ini kemudian dijadikan sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga
aktivitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatkannya aktivitas mereka maka akan
semakin banyak biopori yang terbentuk. Dengan memanfaatkan sampah organik ke dalam
LRB kawasan pemukiman, sampah rumah tangga tidak perlu dikumpulkan di tempat
pembuangan sementara(TPS). Sampah organik dari dapur atau halaman langsung dimasukan
ke dalam LRB untuk menyuburkan tanahnya masing masing. Sementara sampah bukan
organik dapan disumbangkan untuk pemulung. Sampah organik yang dimasukan ke dalam
tanah dapat menghidupi keanekaragaman hayati dalam tanah dan disintesis menjadi kompos
atau humus yang tersimpan di dalam tanah, tidak mempercepat emisi karbon sebagaimana
sampah yang ditumpuk di TPS atau TPA. LRB dapat bermanfaat untuk mempercepat
peresapan air hujan. Tak hanya itu , kehadiran LRB juga mampu mengatasi kekeringan,
menambah cadangan air tanah, mengurangi emisi karbon dan metan, serta mengubah sampah
organik menjadi kompos.

B. Lokasi Pembuatan Biopori


Lubang resapan biopori dibuat di tempat yang bebas dari lalu lalang orang terutama anak
anak. Karena fungsinya sebagai peresap air maka penempatannya dilakukan di lokasi dimana
air secara alami akan cenderung berkumpul atau air tersebut diarahkan ketempat dimana
lubang resapan biopori berada. Air dapat diarahkan dengan membuat alur, dan lubang
resapan dibuat pada dasar alur tersebut. Lubang resapan biopori dapat di buat di dasar saluran
yang semula dibuat untuk membuang air hujan, didasar alur yang dibuat disekeliling batang
pohon atau pada batas tanaman.
Tempat untuk pembuatan biopori
a. Dihalaman rumah, perkantoran, lapangan parkir
b. Di parit/ selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan saja
c. Dilahan kebun areal terbuka lainnya
C. Alat dan bahan Pembuatan Biopori
Beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan biopori diantara lain :
1. Alat
a. Bor tanah
b. Cangkul
c. Pisau/pencongkel tanah
d. Pipa PVC
e. Semen
f. Penutup(kawat jaring)
2. Bahan
a. Sampah organik
b. Air
c. Karung
Gambar. Alat dan bahan pembuatan biopori

D. Cara pembuatan Biopori


Tidak hanya tempat penyerapan air tanah, LRB juga bisa digunakan sebagai tempat
pembuatan kompos. Hal ini penting sekali untuk sumber makanan fauna tanah yang akan
membuat biopori. Berikut ini adalah cara membuat biopori :
1. Buat lubang silindris dalam tanah dengan diameter 10 cm, putar searah jarum jam.
Kedalamannya kurang lebih 100 cm. Jarak antar lubang antara 50 100 cm. Untuk
memudahkan pengeboran, siramkan air kedalam lubang tanah atau pasir.
2. Setiap kira kira 15 cm atau sedalam mata bor. Tarik mata bor sambil tetap diputar ke
arah kanan, lalu bersihkan tanah yanga ada di mata bor. Lakukan terus hingga lubang
sedalam 100 cm.
3. Mulut lubang kemudian dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan tebal 2
cm disekeliling mulut lubang.
4. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur. Sisa tanaman atau
dedaunan. Sampah organik perlu selalu ditambahkan setiap 5 hari sekali ke dalam
lubang yang isinya akan berkurang dan meyusut akibat proses pelapukan
5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil setiap 3 bulan bersamaan dengan
pemeliharaan lubang resapoan biopori. Angkat kompos seperti sewaktu melakukan
pengeboran.
6. Jaga lubang resapan selalu terisi sampah organik. Dan pastikan agar lubang tidak akan
berpotensi terisi oleh material lain seperti tanah atau pasir.

E. Manfaat Pembuatan Biopori


Manfaat pembuatan biopori adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya resapan air
Adanya lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air,
setidaknya sebesar luas lubang.
Dan kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran lubang resapan biopori
secara bersamaan akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
2. Mengubah sampah organik menjadi kompos
Lubang resapan biopori diaktifkan dengan memberikan sampah organik sebagai
sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses
dekomposisi, sampah yang telah didekomposisi ini dikenal sebagai kompos. Kompos
ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
3. Mengurangi emisi gas rumah kaca
Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh
biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca.
Sehingga mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
4. Mengatasi masalah penyakit akibat genangan air
Dengan adanya lubang-lubang resapan biopori dapat mencegah adanya genangan
genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya
penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah akan dapat dihindari.
5. Melawan intrusi air laut ke dalam tanah
Melawan intrusi air laut ke dalam tanah, terutama jika diterapkan oleh masyarakat
yang bermukim di sekitar daerah pantai
6. Lebih hemat pembuatannya
Lebih hemat pembuatannya dibandingkan dengan membangun sumur serapan , parit
resapan , atau kolam resapan biasa yang jelas tidak memerlukan pengecoran beton.
7. Tidak memakan tempat
Tidak memakan tempat, karena di atas lubang resapan biopori tetap bisa dimanfaatkan
untuk akltivitas harian, seperti untuk parkir mobil.
8. Pencegahan Banjir
Mengurangi debit air masuk ke selokan dan diharapkan mengurang debit banjir.

Anda mungkin juga menyukai