BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk tumbuh dan berkembang khususnya bagi yang masih dalam masa
pertumbuhan. Zat gizi yang dibutuhkan tersebut antara lain adalah protein dan
lemak (Alkatiri, 1996). Protein adalah salah satu zat gizi yang berperan dalam
tersebut dari Air Susu Ibu (ASI). Asi memiliki keistimewaan dibandingkan
susu lainnya, antara lain kebersihannya terjamin, suhu ASI sama dengan suhu
pada bayi-bayi yang baru lahir terutama dalam 6 bulan pertama. Tetapi ada
2
saat dimana ASI tersebut tidak dapat diberikan atau tidak dapat mencukupi
kebutuhan bayi, maka dapat digantikan atau ditambah dengan susu formula
Permasalahan saat ini yang menyebabkan tidak sedikit bayi tidak bias
disusui oleh ibunya antara lain adalah banyaknya ibu yang bekerja, ibu yang
kurang edukati mengenai pentingnya menyusui dan air susu tidak keluar
karena ibu mengalami stres mental serta penyakit fisik seperti malnutrisi.
bahwa perbandingan kadar protein ASI, Susu sapi formula, susu kedelai
formula dan kadar lemak susu sapi formula berbeda signifikan dengan daily
intake, sedangkan kadar lemak ASI dan susu kedelai formula berbeda tidak
signifikan dengan daily intake menurut nutrient reference values for Australia
and new zaeland ( daily intake proten 1,17%, daily intake lemak 3,65%).
menganalisis perbandingan kadar protein dan lemak pada ASI, dengan susu
formula baik yang terbuat dari susu sapi maupun susu kedelai. Persyaratan
yang digunakan adalah SNI 3141.1.2011 tentang susu segar untuk ASI, SNI
01-2970-2006 tentang susu sapi bubuk untuk susu sapi formula dan SNI 01-
B. Rumusan masalah
dan lemak pada ASI, dengan susu formula baik yang terbuat dari susu sapi
C. Tujuan penelitian
dengan susu formula baik yang terbuat dari susu sapi maupun susu kedelai.
D. Manfaat penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
penulisan laporan akhir, dimulai sejak bulan Februari 2016 sampai selesai.
C. Objek penelitian
Objek penelitian adalah ASI Ekslusif dari seorang ibu dan susu formula
penetapan kadar protein dan lemak pada ASI, susu sapi formula dan susu
kedelai formula.
- Kompor
- labu Kjeldahl,
- buret 50 ml,
- statif,
- mortir,
- beker glass,
- corong
- oven
- kertas saring
- cawan
- timbangan analitik
6
- ASI Ekslusif
- K2SO4
- CuSO4. 5H2O
- H2SO4 pekat
- Aqua destilata
- Serbuk Zn
- Es batu
- NaOH
- Batu didih
- Na2B4O7
- Pasir
F. Prosedur penelitian
kualitatif dalam labu ukur dengan aqua destilata sampai 100,0 ml,
Dititrasi dengan larutan HCl melalui buret sampai titik akhir titrasi.
dibiarkan mendingin.
cairan tercampur.
8
175 ml.
Perhitungan :
.14100%
%N= ()1000
%protein = %Nxfaktor
a. Persiapan alat
b. Persiapan bahan
c. Cara kerja
ekstraksi soxhlet
9
air 100C.
Perhitungan
(1)
% lemak = 100%
2
W2 =bobot sampel
10
DAFTAR PUSTAKA
Alkatiri, S. (1996). Penuntun hidup sehat menurut ilmu kesehatan modern. Surabaya:
Airlangga Universitas Press.
Australian Government, Departmen Of Health and Ageing, National Health and
Medikal Research Council. (2006). Nutrient Referencs Value for Australia
and New Zealand Including Recommended Dietari Intake. Ministry of Health,
29-35.
Calyptra (2013).Jurnal Ilmiyah Mahasiswa Surabaya Vol.2 No. 2. Perbandingan
Kadar Protein dan Lemak dalam ASI, Susu Sapi Formula dan Susu Kedelai
Formula. Surabaya.
Kartaapoetra, G. (2002). Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta
Rineka Cipta.
Matondang, C.S., Munatsir, Z., & Sumadiono. (2008). Aspek Imunologo Air Susu Ibu
Buku Ajar Alergi Imunologi Anak. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indoneia.
Muchtadi, D. (2010). Kedelai Komponen untuk kesehatan. Bandung : Penerbit
Alfabet.
Proverawati, K. (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta : Penerbit
Nuha Medika.
Siregar SP. Imunitas humoral dalam : Dalam : Akib AAP, Munazir Z, Kurniati N.
Penyunting Buku Ajar Alergi Imunologi Anak. Jakarta FKUI. 2008