Anda di halaman 1dari 6

Headache

1. Definisi

Nyeri kepala (headache atau chepalgia) merupakan keluhan yang sangat umum pada pasien.Chepalgia
atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama pada manusia. Sakit kepala pada kenyataannya
adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakitorganik (neurologi atau penyakit lain), respon
stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka(sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut. Karena
nyeri kepala sering menyertai padapenyakit-penyakit lainnya, terkadang pasien mengobati sendiri nyeri
kepalanya, padahal banyak nyeri kepala yang disebabkan karena penyakit serius seperti infeksi dan tumor
intracranial,meningitis, infeksi akut, cedera kepala, hipoksia serebral, atau penyakit kronis dan akut padamata,
hidung, dan tenggorokan. Nyeri kepala terjadi ketika area sensitif pada kepala distimuluskemudian
diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah distribusi syaraf yangbersangkutan. Area-area tersebut
diantaranya kulit kepala, periosteum, syaraf kranial V, IX, X,daerah meningen(Tarwono,2007).

Patofisiologi

Klasifikasi jenis nyeri kepala :

1. Nyeri kepala vaskuler

Sifat-sifat nyeri kepala vascular berdenyut sesuai dengan denyut jantung. Denyutan arteri yang kuat
dapat dilihat atau diraba .

Migrain
Migran ialah nyeri kepala vascular yang biasanya mengenai sebelah kepala dan timbul
dalam serangan-serangan.

Patofisiologi :

migrain diawali dengan vasokontriksi dan diikuti oleh vasodilatasi arteri frontalis,
temporalis, dan arteri oksipitalis. Berkenaan dengan migren ini dikatakan bahwa kemungkinan
disebabkan oleh ketegangan emosional yang berkepanjangan. Ini akan menyebabkan reflek
vasospasmus dari beberapa arteridi kepala termasuk arteri yang mensuplai otak. Vasospasmus akan
menyebabkan sebagian otak menjadi iskemik dan menyebabkan gejala prodromal. Iskemik yang
berkepanjangan menyebabkan dinding vaskular menjadi flasik dan tidak mampu mempertahankan
tonus vaskular. Desakan darah menyebabkan pembuluh darah berdilatasi dan terjadi peregangan
dinding arteri sehingga menyebabkan nyeri atau migren.
Migrain terbagi atas 2 :

1.Migrain tanpa aura ( migraine umum)


Sakit kepala berlangsung antara 4-72 jam ( baik tidak ditangani maupun ditangani dengan
sukses)
Sakit kepala memiliki 2 dari karakteristik berikut :
1. Lokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intesitas sedang atau berat
4. Diperburuk oleh atau menyebabkan dihindarnya aktivitas fisik rutin ( misalnya berjalan,
menaiki tangga ).

Selama sakit kepala berlangsung minimal mengalami satu dari gejala berikut :
mual,muntah,berkeringat,poliuria,fotofobia,hidung tersumat pada sisi nyeri.

(sumber : Digunakan atas izin dari Cephalagia : An International Journal of Headache. The international
Classification of Headache Disorders, 2nd ed. Cephalagia.2004 : 24 suppl 1; 26. )

2. Migrain dengan aura (migrain klasik )

Migraine klasik daidahului oleh skotoma, vertigo,gangguan konsentrasi dan gejala-gejala lainnya
biasanya bertentangan dengan sisi yang nyeri.

Minimal memiliki 3 dari 4 karakteristik berikut :

1. mengalami gejala aura yang reversible sepenuhnya

2. Gejala aura terjadi selama lebih dari 4 menit

3. Aura yang tidak berlangsung lebih dari 60 menit

4. sakit kepala terjadi dalam 60 menit setelah aura berakhir

2. Sakit Kepala Tipe Tegang(Tension headache)

Tension headache merupakan nyeri kepala yang pada umumnya disebabkan oleh ketegangan
dan kontraksi otot-otot leher dan kepala. Ini akan menyebabkan tekanan pada serabut syaraf dan
konstriksi pembuluh darah pada dasar leher yang pada gilirannya akan makin menambah tekanan dan
menyebabkan buangan sisa (asam laktat) menumpuk. Akumulasi inimenyebabkan timbulnya nyeri.
Ketegangan otot ini pada umumnya merupakan reaksi yang tidak disadari terhadap stres. Akan tetapi,
aktifitas-aktifitas yang membutuhkan kepala harus bertahan pada satu posisis dapat menyebabkan nyeri
kepala jenis ini, ataupun tidur dengan letak leher yang tidak benar(tegang) dapat merpakan penyebab
tension headache
Sakit kepala berlangsung antara 30 menit sampai 7 hari.
Sakit kepala minimal memilliki 2 karakteristik berikut :
1. lokasi bilateral
2. kualitas menekan/menegang (tidak berdenyut)
3. intesitas ringan atau sedang
4. Tidak diperburuk oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau menaiki tangga.

Tidak merasa mual dan Muntah (mungkin mengalami anoreksia), hanya mengalami salah
satu dari fotofobia.

3. Cluster
Nyeri kepala cluster merupakan nyeri kepala vaskuler, dikenal dengan istilah nyeri kepalaHarton,nyeri
kepala histamine, migren merah.

Patofisilogi :
Focus patofisiologi di arteri karotis intrakavernosus yang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini
mendapat rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus trigeminus, ganglia servikalissuperior/SCG
(simpatetik) dan ganglia sfenopalatinum/SPG (parasimpatetik). Diperkirakan focus iritatif di dan sekitar
pleksus membawa impuls-impuls ke batang otak dan mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital,
retroorbital dan dahi.

Tanda dan Gejala:

1. Sakit yang mengerikan, biasanya terdapat pada atau sekitar mata, tapi dapat
merambatpada area lain di wajah, kepala, leher dan pundak.

2.Sakit pada satu sisi

3.Kegelisahan

4.Keluar air mata secara berlebihan

5.Mata merah sebagai efek samping

6.Lendir atau basah pada lubang hidung sebagai efek samping pada wajah

7.Berkeringat, kulit pucat pada wajah


8.Bengkak di sekitar mata sebagai efek samping pada wajah

9.Ukuran pupil yang mengecil

10.Kelopak mata yang layu

Migren

Terdiri dari 2 macam, yaitu:

1.Pengobatan akut/segera (abortif). Jenis obat yang dipakai adalah :


Aspirin dan NSAID dosis tinggi (900 mg) untuk serangan ringan serta sedang.

Kombinasi analgesik dan antiemetik, contoh: aspirin dengan metoklopramid atauparasetamol dengan
domperidon untuk serangan ringan sampai sedang.

Analgesik yang mengandung opiat, contoh: almotriptan, eletriptan, frovatriptan,naratriptan,


sumatriptan, rizatriptan, zolmitriptan yang terdapat dalam bentuk sediaanoral, semprotan hidung,
subkutan, dan rektal supositoria. Sediaan oral sesuai untuk intensitas nyeri kepala ringan sampai sedang
untuk menjaga absorbsinya. Obat ini harusdiberikan dengan dosis optimal dan sebaiknya diulang setiap
2 jam (untuk naratriptansetiap 4 jam), sampai nyeri kepala hilang sepenuhnya atau telah mecapai dosis
maksimal.

Golongan triptan sebaiknya tidak digunakan dalam 24 jam setelaj pemakaina triptan jenislain.

Dihidroergotamin (DHE) untuk semua jenis serangan.

2. Pengobatan preventif (profilaksis). Macam-macam obat pilihan pertama yang diangga pefektif dalam
pengobatan preventif adalah:

Penyekat- misalnya atenolol, bisoprolol, metoprolol, nadolol, propanolol, dan timolol.


Pemakaian penyekat dikontraindikasikan pada sinus bradikardi, penyakit paru
obstruktif (asma), dan DM.

Antagonis serotonin (5-HT2), misalnya: metisergid dan siproheptadin.

Antidepresan trisiklik, misalnya amitriptilin.

Penyekat-Ca, misalnya: flunarisin dan verapramil .Meningkatkan ambang rangsang nyeri .

Antikomvulsan, misalnya:Na valproat dan topiramat.b.


Tension type headache (Nyeri kepala tegang)

1. Terapi Non-farmakologi

melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya 20 sampai 30 menit

perubahan posisi tidur

pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi otot yang lain

Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :

Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja, menggunakan komputer, atau saatmenonton televisi

Hindari eksposur terus-menerus pada suara keras dan bising

Hindari suhu rendah pada saat tidur pada malam hari

2. Terapi farmakologi

Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeri.


Contoh : Obat-obat OTC seperti aspirin, acetaminophen, ibuprofen atau naproxen sodium.
Produk kombinasi dengan kafein dapat meningkatkan efek analgesik

Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih teliti mengenai penyebabnya,misalnya karena
anxietas atau depresi pilihan obatnya adalah antidepresan, sepertiamitriptilin atau antidepresan lainnya.
Hindari penggunaan analgesik secara kronis

memicu rebound headachec.

Cluster
Sasaran terapi : menghilangkan nyeri (terapi abortif), mencegah serangan (profilaksis)

Strategi terapi : menggunakan obat NSAID, vasokonstriktor cerebral

Obat-obat terapi abortif:

Oksigen
Ergotamin
Dosis sama dengan dosis untuk migrain
Sumatriptan
Obat-obat untuk terapi profilaksis :

Verapamil
Litium
Ergotamin
Metisergid
Kortikosteroid
Topiramat

Terapi Nonfarmakologi headache:

1.Terapi AkupunturPenggunaan akupuntur dilakukan di titik-titik yang direkomendasikan menggunakan 10


sampai12 jarum, 30 menit per minggu, selama 10 hingga 12 minggu.

1.Latihan fisik
Latihan fisik mengurangi intensitas dan bahkan membebaskan sakit kepala sebagian pasienhingga
enam bulan. Selain itu juga bisa dilakukan latihan olahraga yang mengarah pada otot-ototbahu dan
leher, masing-masing selama 100 kali, dan ditambah pula dengan mengayuh sepedaergonomik serta
peregangan.

2.Latihan relaksasi
Latihan relaksasi mencakup latihan pernapasan, teknik mengendalikan stres, serta bagaimanabersikap
rileks selama beraktivitas dan dalam menjalani hidup sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai