Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANINDYA WAHYU KURNIAWATI

NIM : 151610101032

TEORI KESEHATAN MENURUT H.L BLOOM


Kesehatan merupakan dambaan dari setiap manusia di muka bumi, yang mana
merupakan komponen sejahteranya kehidupan seseorang. Sebenarnya, definisi sehat tidak
hanya terhindar dari suatu penyakit saja, namun kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan memang sangat peting dalam setiap kehidupan manusia, entah itu dari
segi gaya hidup atau juga asupan makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Oleh karena itu,
bnyak sekali usaha yang dilakukan agar kesehatan tubuh terjaga dan selalu fit dalam keadaan
apapun, bahkan banyak orang yang rela membayar lebih apabila kesehatan mereka
terganggu. Banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila tubuh kita dalam keadaan sehat.
Antara lain yaitu membuat kinerja tubuh lebih maksimal, membuat hidup lebih nyaman
karena di dalam tubuh tidak ada keluhan yang dihadapi sehingga akan terasa nyaman serta
lebih leluasa melakukan segala aktivitas. Adapun manfaat kesehatan secara tidak langsung
adalah menjernihkan setiap pikiran dan tindakan kita dan mendorong kita untuk berbuat
sesuatu yang positif. Selain itu sehat juga memberikan peluang untuk sukses. Peluang untuk
sukses hanya dapat kita peroleh dengan dukungan kesehatan pada diri kita. Yang mana
aktivitas harian kita tidak akan terganggu jika kita dalam keadaan sehat. Disamping itu
kesehatan juga memberikan kesempatan untuk berbagi. Kesehatan akan membuat kita lebih
menghargai hidup, oleh karenanya kita akan diberi kesempatan lebih untuk berbagi antar
sesama untuk berbuat pahala.
Pentingnya kesehatan bagi makhluk hidup terutama manusia mendorong beberapa
ilmuan atau pakar mengkaji lebih dalam apa saja komponen penting yang terkait dalam
kesehatan, salah satunya adalah Hendrick L Bloom. Menurut beliau, untuk mencipakan
kondisi yang sehat dipengaruhi oleh hal-hal yang saling berhubungan dan berjalan secara
harmonis. Ia pun mengkaji dan membuat suatu teori, yang dinamakan teori Bloom. Teori ini
menjelaskan bahwa terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu
atau masyarakat, yang mana faktor-faktor inilah yang menjadi determinan timbulnya masalah
kesehatan. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor genetik, faktor lingkungan, faktor
perilaku masyarakat dan faktor pelayanan kesehatan.
1. Faktor genetik
Faktor ini merupakan faktor yang telah ada dalam diri suatu individu yang dibawa
semenjak lahir. Faktor genetik juga terkait dengan status kesehatan seseorang, contohnya
adalah penderita diabetes melitus, hipertensi, thalasemia dan lain-lain. Pengaruhnya pada
status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar dideteksi, sehingga perlu
mendapat perhatian di bidang pencegahan penyakit. Dapat diambil contoh seseorang yang
keluarganya memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, beresiko terwarisi penyakit tersebut.
Sehingga perlu beberapa upaya dari seseorang ini antara lain menjaga pola makan,
mengurangi makanan yang kadar glukosanya tinggi, rajin berolahraga dan lain-lain agar
terhindar dari resiko terjdinya diabetes melitus pada dirinya. Dapat diibaratkan genetik
diabetes melitus tadi adalah sebagai peluru, tubuh manusia sebagai pistol dan perilaku
manusia serta lingkungan adalah pelatuknya.

2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu komponen penting penentu ada tidaknya masalah
kesehatan. Lingkungan yang bermasalah akan menimbulkan potensi berkembangnya suatu
penyakit. Sebaliknya, lingkungan yang terkontrol akan menekan atau meminimalisir
terjadinya resiko suatu penyakit. Sebagai contoh adalah pada musim penghujan, selokan yang
tidak dibersihkan dan tertimbun oleh tumpukan sampah akan menjadi sarang berkembangnya
jentik-jentik nyamuk aides aegyp sehingga lingkungan tersebut rawan terjadi penyakit
demam berdarah. Contoh lain adalah orang yang bertempat tinggal di kompleks elit akan
berbeda status kesehatannya dibanding orang yang bermukim di tempat yang bisa dikatakan
kumuh. Hal ini dapat dikarenakan kebersihan udara dan air di daerah tersebut memilii
keadaan yang berbeda orang-orang yang tinggal di kompleks elit akan lebih terjaga
kesehatannya dibanding orang-orang yang tinggal di lingkungan kumuh.

3. Faktor pelayanan kesehatan


Peran aktif dari tenaga medis atau tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam menjaga
derajat kesehatan suatu individu atau masyarakat. Masyarakat yang belum atau tidak pernah
mendapat arahan tentang kesehatan ataupun pengobatan yang tepat akan berbeda status
kesehatannya dengan mereka yang elah mendapatkan pengobatan, arahan mapun sosialisasi
kesehatan. Sehingga, pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan perlu diimbangi
dengan kelengkapan sarana dan prasarana serta dana yang dapat menjamin kualitas pelayanan
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang optimal akan mengurangi masalah kesehatan yang
sedang berkembang pada suatu wilayah tersebut.

3. Faktor perilaku masyarakat


Perilaku merupakan kunci utama dan penentu ada tidaknya suatu permasalahan.
Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan. Perilaku tersebut
antara lain seberapa pedulinya seorang individu dalam menjaga kesehatannya dengan rutin
berolahraga, menjaga pola makan, memiliki kebiasaan hidup yang bersih, memiliki gaya
hidup yang sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada baik untuk pencegahan
penyakit seperti control/check up maupun datang berobat.

Dari keempat faktor yang dikemukakan oleh H,L Bloom tersebut, faktor yang paling
dominan dan paling mempengaruhi adalah faktor perilaku masyarakat. Hal ini dikarenakan
perilaku merupakan penentu apakah suatu individu ini mau dan bersedia hidup sehat atau
tidak. Seperti yang dikatakan H.L Bloom tadi bahwa perilaku seseorang merupakan pelatuk,
manusia sebagai pistol dan genetik sebagai peluru. Tersedianya fasilitas kesehatan yang
optimal serta lingkungan yang sehat apabila tidak disertai perilaku yang sehat maka maslaah
kesehatan akan tetap tidak mampu terminimalisir. Perilaku merupakan hal yang sangat sulit
diubah. Oleh karena itu, tinggal bagaimana individu itu memilih jalan kehidupan yang sehat
ataupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Slamet, Juli Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.
2. Azwar, A. 1999. Pengantar Epidemiologi. Edis revisi. Jakarta: Bina Rupa Aksara
3. Blum, HL 1981. Planning for Health Development and Application at Social Change
Theory. Human Sciences Press:New York: 462

Anda mungkin juga menyukai