BAB I
PENDAHULUAN
I.3. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini, diantaranya:
1. Mampu menangani pencemaran air yang ada di lingkungan masyarakat
2. Kita dapat mencegah atau memberi penyuluhan mengenai pencemaran air
3
BAB II
PEMBAHASAN
d. Nutrisi
Nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat dapat
mengakibatkan produktivitas primer perairan. Peningkatan produktivitas
primer perairan sebagai akibat pengayaan (enrichment) air dengan
nutrient/unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan disebut eutrofikasi.
Eutrofikasi tersebut menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air, khususnya
alga dan bakteri secara melimpah.
e. Pencemar anorganik
Banyak pencemar anorganik, seperti logam, garam, asam dan basa
dapat masuk kebadan air melalui proses alam ataupun sebagai akibat
aktivitas manusia. Beberapa jenis logam seperti merkuri, timbal, cadium,
dan nikel, dengan konsentrasi yang relatif kecil sudah dapat
membahayakan makhluk hidup. Logam merupakan zat yang sangat
persisten sehingga dapat berakumulasi pada rantai makanan dan
menyebabkan dampak kumulasi pada manusia. Keberadaan asam di dalam
air umumnya bersala dari produk samping proses industri seperti
peleburan dan pelapisan logam. Asam dan basa menyebabkan perubahan
pH air, sehingga dapat mengganggu kehidupan makhluk air.
f. Zat kimia organik
Ribuan zat kimia organik digunakan di dalam industri kimia untuk
membuat pestisida, plastik, produk farmasi, pigmen dan produk lain yang
kita gunakan setiap hari. Banyak dari zat kimia organic ini memiliki
toksisitas yang tinggi. Kontaminasi air permukaan dan air tanah dengan
zat kimia organik dapat mengancam kesehatan manusia. Sumber utama zat
kimia organik berbahaya adalah limbah industri dan rumah tangga yang
tidak dikelolah dengan semestinya
g. Energi panas
Kenaikan atau penurunan temperatur air dari kondisi normal dapat
memperburuk kualitas air dan kehidupan di dalamnya. Temperatur air
biasanya lebih stabil dari temperatur udara, sehingga makhluk hidup air
cenderung tidak mudah baradaptasi dengan perubahan temperatur yang
6
a. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila
terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
b. Suhu, apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan
dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa
selalu memiliki suhu pas di ukuran 0 derajat celcius.
c. Warna, bau dan rasa
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan
bening). Bau biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh
bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati
(seperti bau amis dan busuk). Rasa, air normal tidak mempunyai rasa,
kecuali rasa asin pada air laut, jumlah kandungan oksigen dalam air,
pencemaran mikroorganisme patogen kandungan minyak, kandungan
logam berat dan Kandungan bahan radio aktif.
Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak
membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di
sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan
bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan
aktivitas mereka.
e. Penyuluhan pembuangan limbah industri.
Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi
penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang
ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat
ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu
saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada
masyarakat yang hidup di area tersebut.
f. Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.
Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan
penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak
mencemari air laut.
g. Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.
Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat
pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh
mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat
sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka
binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.
h. Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan
limbah beracun.
Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir
berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan
limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha. Maka
jika Anda akan mendirikan sebuah industri, buatlah industri yang ramah
lingkungan. Selain lebih murah, Anda pun tidak akan dibenci oleh
masyarakat dan lembaga-lembaga pencinta lingkungan.
11
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Untuk mencegah pencemaran air semakin meluas, maka perlu adanya
penanggulangan terhadap pencemaran air. Penanggulangan tersebut dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu penanggulangan teknis dan
penanggulangan non teknis.
III.2. Saran
Agar polusi air tak ada lagi, saran kami adalah:
1. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu
ada yang terpolusi dan ada yang tidak.
2. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar
dari pencemaran air.
3. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada
tempatnya
4. Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara
berlebihan.
5. Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah
di sungai akan mengakibatkan banjir.
12
DAFTAR PUSTAKA