PENDAHULUAN
A. Judul Program
B. Latar Belakang
Potensi sumberdaya ikan tidak harus tertuju pada laut, ada beberapa potensi
sumberdaya ikan juga bisa dihasilkan dari hasil budidaya. Salah satunya budidaya
ikan lele yang saat ini banyak dijadikan obyek oleh masyarakat untuk
memperoleh keuntungan. Disamping itu, ikan lele banyak mengandung protein
yang berguna bagi tubuh manusia.
Lele merupakan salah satu komoditas unggulan. Setiap segmen usaha ini
sangat menguntungkan. Selain untuk konsumsi lokal, pasar lele telah mulai di
ekspor dan permintaannya cukup besar. Dengan aneka kreasi masakan yang
berbahan dasar lele, permintaan lele di Semarang semakin meningkat.
Pembudidaya lele di Semarang sudah ada namun belum bisa memenuhi
permintaan di Semarang dan sekitarnya.
Dengan budidaya lele dengan optimasi limbah ayam pedaging sebagai pakan
tambahan ini sangat berpotensi untuk memperoleh keuntungan. Limbah ayam
pedaging bisa didapatkan dari usaha peternakan yang berada di sekitar daerah
Gunungpati. Dalam satu bulan, ayam petelur mati dipeternakan mencapai 10 ekor.
Oleh peternak, limbah ayam pedaging tidak dimanfaatkan lagi bahkan dikubur.
Dalam sehari setidaknya ada satu ayam pedaging yang mati dan tidak
dimanfaatkan oleh peternak. Limbah ayam pedaging tersebut bisa dimanfaatkan
sebagai pakan alternatife pengganti pelet dengan pengolahan terlebih dahulu.
Budidaya lele dengan optimasi limbah ayam pedaging bisa menghemat
pengeluaran biaya pakan. Pengolahan limbah ayam pedaging pertama kali
dilakukan pembersihan bulu bulu yang menempel pada ayam. Pembersihan
tersebut dilakukan dengan cara direbus terlebih dahulu agar bulu ayam mudah
untuk dibersihkan dan perebusan juga bertujuan untuk menghilangkan bakteri
yang menempel pada tubuh atau daging ayam. Setelah pembersihan bulu sudah
selesai, selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging dan tulang. Pemisahan
daging dan tulang tersebut bertujuan untuk mempermudah pemberian pakan untuk
lele.
C. Rumusan Masalah
Diharapkan dari usaha budidaya lele ini bisa menjadikan penghasilan serta
mampu melatih mahasiswa untuk mengembangkan jiwa wirausaha.
BAB II
Usaha budidaya lele ini belum ada yang mengembangkan secara maksimal.
Ketersediaan air yang cukup melimpah dan cuaca yang bersuhu hangat sangatlah
berpotensi dalam usaha budidaya lele. Dalam usaha budidaya lele tidaklah sulit
untuk mendapatkan benih yang berkualitas. Benih bisa didapatkan dari daerah
Kab. Semarang yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi budidaya yang akan
dilakukan.
Ikan lele dalam kegiatan budidaya secara intensif, ikan lele didorong untuk
tumbuh secara optimal sesuai permintan pasar. Lele merupakan komoditas yang
dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di
kawasan marginal dan hemat air. Untuk kolam ukuran 5x3 m lele dapat ditebar
sebanyak 2500 ekor benih. Selama 3 bulan dapat diproduksi lele sebanyak 300 kg.
B. Lokasi Usaha
C. Strategi Pemasaran
Hasil budidaya lele ini tidak lepas dari penjualan atau pemasaran setelah
panen. Pemasaran akan dilakukan beberapa metode yang tepat untuk menarik
minat pembeli dari daerah Semarang dan sekitarnya. Metode pemasaran sebagai
berikut:
Sebelum merintis usaha budidaya lele, telah dilakukan kerja sama dengan
pengepul. Pengepul ini yang nantinya akan membeli ikan lele yang sudah panen.
Banyaknya warung makan yang menyediakan aneka masakan dari bahan lele bisa
diajak kerja sama dalam pemasokan ikan lele segar untuk dijadikan bahan olahan
masakan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Persiapan Lahan
5. Setelah selesai, terpal di pasang dalam kerangka kolam bagian tepi tepinya di
ikat.
6. Untuk bagian terpal yang dekat dengan bagian pipa pengeluaran, Di buat
lubang dengan cara di tekan dan di potong menggunakan cutter. Pemasangan pipa
pengaturan yang sudah kita buat sebelumnya dan di lem supaya tidak bocor.
Dan kolam terpal siap dilakukan penebaran benih, tapi ada 2 hal perlu
diperhatikan. Yang pertama terpal masih dalam keadaan baru, pasti ada bau-bau
yang tidak diinginkan ikan patin di sana. Untuk menetralisir, kolam di isi dengan
air dan di gosok dengan menggunakam busa lalu keringkan. Dan yang kedua
adalah pembuatan saluran pembuangan, jangan sampai air hasil pembuangan
menggenangi daerah sekitar kolam.
Contoh gambar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Penebaran Ikan Patin
Setelah kolam siap untuk penebaran benih, selanjutnya benih ikan patin
akan di tebar dalam kolam terpal. Benih ikan patin sebanyak 3000 ekor dengan
panjang dan lebar kolam 5x4 m. Benih yang berukuran 3-5 cm dimasukkan ke
dalam kolam terpal yang sudah berisi air.
Umur ikan patin berkisar antara tiga bulan. akan dilakukan pemanenan
secara bertahap. Tahap pertama ialah ukuran size ikan patin yang berukuran 6 9
ekor / kg dan siap untuk di jual. Ikan patin yang berukuran masih agak kecil
dipelihara agar tumbuh menjadi lebih besar.
BAB IV
A. Anggaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan
1 Pelaksanaan
bersifat
administratif
2 Pembersihan dan
pembuatan kolam
3 Pemeliharaan
Ikan patin
4 Penyusunan
laporan
5 Evaluasi hasil