2
JembatanOverPassCigombong1A
BAB V
Mulai
B
Shop Drawing
ya
Konstruksi
Perbaikan / Dibongkar
dan dikonstruksi ulang
ya
As Build Drawing
Gambar 5.1 Alur kerja proyek
persetujuan dari owner, maka shop drawing tersebut baru bisa dilaksanakan. Dari
shop drawing tersebut ditetapkan metode pelaksanaan proyek yang sesuai, setelah
itu dapat dihitung kebutuhan alat dan bahan, yang kemudian dilakukan pengadaan
bahan dan peralatan oleh bagian logistic/pengadaan. Setelah alat dan bahan
terpenuhi maka selanjutnya masuk ketahap konstruksi di lapangan.
Pekerjaan dilapangan akan diawasi lansung oleh konsultan pengawas sebagai
wakil owner dilapangan, yang perlu diawasi dilapangan berupa kuantitas, kualitas
dan metode pekerjaan dan sebagainya. Jika terjadi kesalahan atau perbedaan
antara di kontrak dan pelaksanaan atau pekerjaan melewati batas toleransi yang
telah diatur maka konsultan pengawas berhak menolak pekerjaan dan kontraktor
harus melakukan perbaikan jika kesalahan masih tahap sedang, atau dibongkar
dan dilakukan pekerjaan ulang jika terjadi kesalahan yang fatal. Setelah pekerjaan
tersebut diterima oleh konsultan pengawas barulah pekerjaan tersebut dimasukan
kedalam mata pembayaran yang nantinya harus dibayarkan owner ke kontraktor.
Pada pelaksanaan pekerjaan suatu proyek, sangatlah diperlukan pembagian
jenis-jenis pekerjaan dalam satuan unit kerja, ini dimaksudkan untuk:
1. Penjadwalan waktu pekerjaan.
2. Monitoring atau pengamatan perkembangan prestasi suatu pekerjaan.
3. Penjadwalan alat maupun material yang dibutuhkan.
4. Efisiensi waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.
Tahap pelaksanaan dalam proyek merupakan tahap dimana masalah-masalah
yang terbilang umumnya jarang dan bahkan tidak pernah muncul pada saat masa
perencanaan oleh konsultan perencana akan datang dan dapat sekali menghambat
progres yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga proyek pun akan
mengalami keterlambatan yang dapat menyebabkan kerugian material dan waktu.
Timbulnya masalah-masalah itu sudah pasti tidak dapat diselesaikan begitu saja
oleh satu pihak, tetapi harus selalu dikoordinasikan bersama oleh pihak-pihak
yang terkait di dalam proyek sesering mungkin, sehingga dapat menghasilkan
jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang muncul. Berikut adalah pihak-
pihak yang diwajibkan berkoordinasi secara berkala selama proses berlangsung:
1. Kepala Proyek selaku pihak yang bertanggung jawab atas proyek.
2. Site manager dan Pelaksana yang berhubungan langsung dengan
kondisi di lapangan.
3. Konsultan pengawa atau Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Owner sebagai pihak penengah dan penentu keputusan bersama.
7. Kadar air diperoleh dengan rumus (kadar air(w)= berat isi kering (d)
= m / (1 + w).
Kalendering pemancangan
Gambar 5.6 Diagram Alir Pekerjaan Spunpile
As titik pancang
sumbu segmen tiang pancang yang disambung berada dalam satu garis lurus.
Untuk mempercepat proses penyambungan, pengelasan dilakukan oleh dua
orang bersamaan.
Marking
Pembesian Footing
Pemasangan bekisting
Pengecoran Footing
Pembongkaran bekesting
Curring
5.4.8 Curring
Perawatan beton dilakukan pasca pelepasan bekesting untuk menjaga
kualitas beton agar tidak terjadi retak rambut karena proses pengeringan yang
terlalu cepat dan perbedaan temperatur yang drastis. Perawatan beton dapat
dilakukan dengan cairan Sika Antisol atau menyiram air secara berkala pada
permukaan beton.
Marking as pilar
Pembesian pilar
Pemasangan bekesting
Pengecoran pilar
Pembongkaran bekesting
Curring
Stake
tulangan
kolom
Pembesian pierhead
Pemasangan bekesting
Pengecoran pierhead
Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 115
LaporanKerjaPraktekPembangunanJalanTolBOCIMISeksi1Paket3.2
JembatanOverPassCigombong1A
Pembongkaran bekesting
Curring
Gambar 5.26 Diagram Alir Pekerjaan Pierhead
Mobilisasi Girder
Positioning Girder
Pemasangan Strand
Stressing Girder
Grouting
Erection Girder