Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.

2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1 Tinjauan Umum


Manajemen proyek merupakan penerapan fungsi manajemen secara sistematis
pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada kemudian dikelola
secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Proyek
konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara berurutan dan
terkoordinasi. Pelaksanaan proyek memerlukan koordinasi dan kerjasama antar
organisasi secara solid dan terstruktur. Hal inilah yang menjadi kunci pokok agar
tujuan akhir proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Manajemen proyek sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan,
pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para
anggotanya dengan memanfaatkan waktu dan sumber daya seoptimal mungkin
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek
terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu.
Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan
dalam penyelenggaraan suatu proyek.

2.2 Struktur Organisasi Proyek


Struktur organisasi proyek adalah suatu sistem manajemen proyek yang
menggambarkan hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat dan terkait
dalam proyek. Pihak yang terlibat dalam proyek mempunyai kewajiban dan
tanggung jawabnya masing-masing di dalam pelaksanaan proyek. Koordinasi yang
baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek menjadikan kunci
utama dalam kesuksesan proyek tersebut, baik dalam masa pelaksanaan bahkan
pemecahan masalah yang sering muncul menjadikan proyek akan cepat berjalan
dengan lancar.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 8


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

Berikut adalah bagan hubungan kerja antara unsur-unsur penting yang ada di
dalam proyek ini :

Garis Perintah

Garis Koordinasi
Owner

Konsultan Supervisi Kontraktor

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2

Dari bagan pada Gambar 2.1 maka dapat dijelaskan hubungan kerja diantara
pihak yang terlibat pada proyek tersebut sebagai berikut :
2.2.1 Pemilik Proyek dengan Konsultan Supervisi
Dari skema pada Gambar 2.1 hubungan yang terjalin antara pemilik proyek
dengan konsultan supervisi terjadi hubungan secara langsung yang terikat
dengan kontrak. Dalam hal ini konsultan Supervisi memberikan jasa
pengawasan proyek yang bersifat teknis terhadap pemilik proyek. Dan dari
posisi pemilik proyek wajib untuk memberikan imbalan berupa biaya
pengawasan serta berhak untuk memutuskan dan memberikan perintah kepada
konsultan supervisi.

2.2.2 Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana


Kontraktor pelaksana berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan
konstruksi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam hubungan
ini pemilik proyek wajib untuk membayar seluruh biaya pelaksanaan kepada

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 9


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

kontraktor pelaksana proyek agar dapat berjalan dengan lancar. Hubungan kerja
ini telah diatur dalam kontrak kerja.

2.2.3 Kontraktor Pelaksana dengan Konsultan Supervisi


Hubungan yang terjalin antara kontraktor pelaksana dan konsultan
perencana hanya sebatas hubungan koordinasi. Diantara keduanya tidak terjalin
hubungan perintah satu sama lain karena setiap lembaga tersebut langsung
berada di bawah perintah dari pemilik proyek.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 10


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

2.3 Struktur Organisasi Owner

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Owner

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 11


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

Dari Gambar 2.2 struktur organisasi Owner pada proyek ini terdiri dari :
- Pimpinan Proyek bertugas untuk memimpin dan mengkoordinasi
pelaksanaan kegiatan kerja dan sebagai orang yang mengambil keputusan
terakhir yang berhubungan dengan pembangunan proyek.
- Deputy Pimpro bertugas mengambil keputusan yang berkenaan dengan
proyek atas persetujuan Pimpinan Proyek dan membantu mengkoordinir
pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai. Deputy Pimpro bertanggung
jawab kepada Pimpinan Proyek.
- Pengendali Mutu bertugas untuk pengawasan dan pengkoreksian terhadap
seluruh mutu dari bahan yang digunakan dilapangan, apakah sudah sesuai
dengan spek dan metode yang telah disepakati.
- Pengawas Lapangan bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati agar dapat memberikan laporan kepada pimpinan proyek
mengenai kualitas material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
rencana atau belum.
- Engineering bertugas untuk mengendalikan dan mengevaluasi pekerjaan-
pekerjaan yang dilaksanakan sehingga sesuai dengan yang direncanakan.
- Quantity Engineer bertugas melakukan pengawasan dan pengkoreksian
terhadap keseluruhan konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah
sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
- Administrasi Teknik dan Biaya bertugas untuk mempersiapkan daftar
biaya yang berkaitan dengan rancangan dalam batas biaya dan target biaya
untuk setiap pekerjaan yang bertujuan sebagai pengendalian biaya selama
pelaksanaan proyek serta membuat pembukuan arsip-arsip yang berhungan
dengan pelaksanaan proyek.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 12


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

2.4 Struktur Organisasi Konsultan Supervisi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Konsultan

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 13


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

Dari Gambar 2.3 struktur organisasi Konsultan Supervisi pada proyek ini terdiri
dari :
- Deputy Resident Engineer bertugas untuk memimpin dan mengkoordinasi
pelaksanaan kegiatan kerja. Bertanggungjawab terhadap pengawasan
pekerjaan secara keseluruhan
- Quantity Engineer bertugas melakukan pengawasan dan pengkoreksian
terhadap keseluruhan konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah
sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja. Dapat kita
ketahui bahwa Quantity Engineer dibantu oleh Quantity Surveyor, Geodetic
Surveyor, Structure & Drainage Inspector, dan Eartwork & Payement
Inspector.
- Quality Engineer bertugas untuk pengawasan dan pengkoreksian terhadap
seluruh mutu dari bahan yang digunakan dilapangan, apakah sudah sesuai
dengan spek dan metode yang telah disepakati. Quality Engineer dibantu
oleh Lab. Technician dan Plant Inspector.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 14


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

2.5 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Kontraktor

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 15


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi 1 paket 3.2 ini


dimiliki oleh PT. Trans Jabar Tol yang telah memberikan wewenang kepada PT.
Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana. Dengan demikian PT. Waskita Karya
sepenuhnya bertanggung jawab atas keberlangsungan dan keberhasilan dari proyek
tersebut dilihat dari efisiensi waktu, mutu maupun biaya pada proyek tersebut.
Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi,
teknik dan bidang lainnya yaitu:
1. Untuk bagian teknik engineering, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian teknik
beserta stafnya.
Sie Teknik merupakan orang yang merencanakan apa saja kegiatan yang
akan dilaksanakan tiap harinya dan pencatatan progress pekerjaan. Sie
Teknik juga bertugas untuk melakukan estimasi volume pekerjaan atau bisa
disebut Quantity Surveyor dan juga menggambar gambar rencana
konstruksi yang nantinya akan disetujui oleh pihak-pihak terkait. Oleh
karena itu Sie Teknik akan dibantu oleh ahli gambar atau biasa disebut
Drafter.
2. Untuk bagian administrasi kontrak, Kepala proyek di bantu oleh Bagian
Administrasi Kontrak (Adkon) dan staffnya.
Admistrasi Kontrak bertugas dalam mengelola kontrak selama pelaksanaan
proyek agar tercapai target pelaksanaan dalam aspek biaya, mutu, dan waktu
untuk memperoleh laba, citra yang baik dari perusahaan serta
profesionalisme dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Untuk Bagian pengendalian mutu, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian
Quality Control & Staffnya (yang bertanggung jawab langsung kepada
kepala Divisi/Direksi Waskita ).
Quality Control bertugas untuk mengawasi pekerjaan di lapangan supaya
pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan standar metode kerja yang
ada. Quality Control juga bertugas untuk menjamin mutu dari hasil
pekerjaan di lapangan dan mendokumentasikan jalannya pekerjaan untuk
dijadikan laporan.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 16


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

4. Untuk bagian keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh


Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
KSDM bertugas untuk mengatur neraca keuangan baik itu pemasukan
maupun pengeluaran serta membuat setiap karyawan di proyek mampu
memaksimalkan kemampuan terbaik untuk menjalankan proyek secara
lebih baik.
5. Untuk Bagian logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik &
Peralatan (loglat).
Bagian Logistik dan Peralatan bertugas untuk pendatangan, penyimpanan
dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan.
6. Untuk pengawasan pekerjaan lapangan Kepala proyek dibantu oleh site
manager beserta para Pelaksana.
Site Manager bertugas untuk monitoring/ pengendalian segala aktivitas
yang ada di proyek, pengujian dan penyerahan segala kejadian yang ada di
proyek kepada owner. Pekerjaan seorang Site Manager tidak sepenuhnya
dilakukan seorang diri, melainkan dibantu oleh beberapa pihak, yaitu
Pelaksana.
7. Untuk Pengendalian K3&Lingkungan kepala proyek dibantu oleh bagian
Health and safety beserta staffnya.
K3L bertugas untuk menyusun Safety Plan agar dalam pelaksanaan
nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga
menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Divisi Sipil PT. Waskita Karya yang bertindak sebagai pengelola
operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT.
Waskita Karya.

2.6 Sistem Administrasi Proyek


2.6.1 Administrasi Proyek
Administrasi proyek dalam hal ini adalah segala aktivitas proyek yang
berhubungan dengan proses pengadaan barang dan jasa. Administrasi proyek
disini bertanggung jawab penuh terhadap tata cara pembayaran pengadaan

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 17


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

barang dan jasa, bagian administrasi di proyek ini mempunyai beberapa tugas
dalam pelaksanaan proyek, diantaranya:
1. Melakukan pencatatan dan pengkoreksian terhadap barang-barang
yang dipesan, serta akumulasi jumlah biaya yang telah dikeluarkan
sebagai bukti pertanggung jawaban kepada pihak administrasi kantor
pusat.
2. Mengumpulkan data-data Surat Permintaan Barang (SPB), Laporan
Penerimaan Barang (LPB) serta nota/kwintansi pembelian proyek.
3. Mengadakan koordinasi dengan bagian administrasi keuangan dan
logistik tentang barang dan jasa apa saja yang akan dan telah dipesan.

2.6.2 Pemesanan Pengadaan Material


Pemesanan dan pembayaran dalam proyek ini terdapat 2 jenis, yaitu:
1. Pemesanan dan pengadaan barang dan jasa dalam skala kecil
Pemesanan disini adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh pihak
logistik proyek kepada suatu supplier dari barang yang dipesan dengan
cakupan pembelian dengan jumlah yang sedikit dan dengan nominal
jumlah uang yang relatif sedikit. Pembayaran disini langsung
dibayarkan oleh pihak logistik proyek dengan sistem pembayaran cash,
kemudian laporan dan kuitansi pembelian barang tersebut dapat
dilaporkan kepada bagian administrasi keuangan yang kemudian akan
dilaporkan ke pihak kontraktor pusat untuk dilakukan penggantian uang
yang telah terpakai. Pemesanan dalam skala kecil umumnya jarang
berhubungan dengan pekerjaan proyek. Barang-barang yang dipesan
hanya sebagai pembantu/pendukung proyek, seperti pemesanan alat K3,
pembuatan rambu-rambu K3, peralatan alat tulis kantor, dan lain-lain.
2. Pemesanan dan pengadaan barang dan jasa dalam skala besar
Pemesanan disini adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh pihak
logistik proyek kepada suatu supplier dari barang yang dipesan dengan
cakupan pembelian dengan jumlah yang besar dan dengan nominal
jumlah uang yang relatif besar. Pihak logistik proyek disini tidak dapat
membayarkan pembelian barang dengan sistem cash dikarenakan

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 18


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

nominal uang yang dimiliki oleh pihak logistik proyek tidak mencukupi
untuk melakukan pembayaran tersebut. Pembayaran dalam sistem ini
langsung dibayarkan oleh pihak dari kantor kontraktor pusat kepada
supplier barang tersebut.

2.7 Sistem Laporan


Pada proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi sistem laporan
hanya menggunakan laporan harian dan laporan mingguan. Berikut akan dijelaskan
mengenai laporan harian:
2.7.1 Laporan Harian
Laporan harian ini dibuat setiap hari secara tertulis oleh pelaksana diketahui
oleh site manager maupun project manager dengan ditandatangani oleh pihak
kontraktor dan pihak konsultan supervisi. Laporan ini harus selalu dibuat setiap
harinya agar pekerjaan di lapangan dapat terkontrol dengan baik sesuai
penjadwalan yang telah disusun. Berikut adalah informasi data-data yang
terdapat di dalam laporan harian proyek:
1. Waktu pelaksanaan pekerjaan
2. Kondisi cuaca dan jam keadaan cuaca
3. Jumlah tenaga kerja
4. Daftar pekerjaan yang dilaksanakan hari ini
5. Volume material yang masuk
6. Peralatan yang terpakai
7. Keterangan atau hambatan kerja
Laporan harian dibuat dengan tujuan agar segala kegiatan yang dilakukan
setiap hari dapat dipantau. Catatan pekerjaan yang dilakukan setiap harinya dan
yang belum dilakukan dimuat dalam laporan harian. Pencatatan bahan yang masuk
ke lapangan berfungsi untuk memantau apakah volume bahan yang digunakan
sesuai dengan yang masuk ke lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya oknum-oknum tertentu yang menyalahgunakan wewenang. Pencatatan
peralatan yang digunakan berfungsi untuk melihat apakah peralatan yang
digunakan di lapangan sesuai dengan standar yang dibutuhkan, sehingga tidak
terjadi keterlambatan. Data jumlah tenaga kerja digunakan untuk memantau apakah

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 19


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

tenaga kerja yang ada di lapangan sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan.

Gambar 2.5 Formulir Laporan Harian

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 20


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

2.7.2 Laporan Mingguan


Laporan mingguan dibuat untuk mengetahui perkembangan atau progress
dari proyek yang telah dilaksanakan. Hasil dari laporan mingguan digunakan
sebagai bahan evaluasi dan dibawa ke dalam rapat mingguan.

Gambar 2.6 Formulir Laporan Mingguan

2.8 Rapat Proyek


Pelaksanaan proyek konstruksi terdiri dari beberapa pekerjaan yang didalamnya
pasti terdapat masalah teknis dan non teknis. Permasalahan-permasalan tersebut
dapat menjadikan suatu hambatan proyek bila tidak ada solusi yang bisa
memecahkan masalah. Sebagai pekerjaan tim perlu diadakan suatu koordinasi yang
bisa meluruskan antara masing-masing pihak tanpa terjadi kesalahan koordinasi
didalamnya, sehingga perlu diadakan suatu rapat proyek yang dihadiri pihak
terlibat. Rapat ini membahas masalah-masalah, progress kerja, agenda mendatang,
perubahan gambar, dll.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 21


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

2.8.1 Rapat Harian


Rapat harian pada proyek ini dilaksanakan pada setiap pagi pukul 07.00 di
ruangan pelaksana. Pada rapat harian ini dihadiri oleh Kepala Lapangan,
Pelaksana dan Mandor. Pada rapat harian ini dibahas tentang pekerjaan apa yang
akan mau dilakukan dan mengevaluasi hasil dari pekerjaan kemarin.

2.8.2 Rapat Mingguan


Rapat Mingguan pada proyek ini diselenggarakan pada hari Selasa dan Rabu
setiap satu sekali dan diadakan pada pukul 09.00 WIB. Pada hari rapat hari
selasa, itu merupakan rapat mingguan internal kontraktor. Rapat ini
dilangsungkan di ruang rapat di Kantor teknik. Rapat ini dihadiri oleh seluruh
internal kontraktor. Rapat ini diadakan rutin setiap satu minggu sekali selama
proyek ini berjalan, sehingga tidak diperlukan rapat bulanan lagi. Berikut
merupakan topik utama yang sering dibahas di dalam rapat mingguan:
1. Agenda tentang laporan mingguan
2. Penjelasan progress yang sedang berjalan dan pembandingannya
dengan progres rencana, yang kemudian diambil kesimpulan dan
diberikan solusi penyelesaian.
3. Masalah-masalah yang timbul baik secara teknis maupun non
teknis.

Gambar 2.7 Rapat Mingguan

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 22


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

Pada rapat hari rabu , itu merupakan rapat eksternal yang dihadiri oleh owner,
konsutan pengawas, dan kontraktor. Biasanya rapat itu dilakukan di PT. Trans Jabar
Tol. Laporan mingguan yang dibuat oleh kontraktor dan pengawas (konsultan
manajemen konstruksi) harus diserahkan ke owner sebagai fungsi monitoring
progres proyek.

2.9 Rencana Kerja


Rencana pekerjaan adalah suatu bentuk planning yang dibuat oleh kontraktor
utama dalam pelaksanaan di lapangan. Rencana kerja sangat dibutuhkan di dalam
pelaksanaan proyek di lapangan dari sebelum proyek dikerjakan sampai proyek
berakhir, rencana kerja ini dapat membuat sistem pekerjaan menjadi lebih teratur
dan terkontrol dalam pelaksanaannya, sehingga target waktu dapat dipenuhi tanpa
terjadi banyak keterlambatan. Keterlambatan pelaksanaan di lapangan juga masih
bisa muncul walaupun rencana kerja telah dibuat dan disusun secara benar, karena
terdapat permasalahan yang kiranya sulit untuk diprediksi sebelumnya sebagai
penyebab utama. Maka dari itu, koordinasi yang baik dan tersusun dengan benar
antara semua pihak terkait yang kembali akan menjadikan rencana kerja terencana
dengan baik dan dapat diimplementasikan ke lapangan, sehingga pelaksanaan
proyek berjalan dengan sukses.

2.9.1 Kurva S
Kurva S adalah rencana kerja yang dibuat oleh kontraktor berupa bagan alir
dari setiap pekerjaan. Kurva S bisa dibilang hampir menyerupai master schedule,
tetapi di dalam kurva S prosentase pekerjaan keseluruhan yang sedang
dikerjakan dengan rencana pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya sangatlah
jelas terlihat. Perbandingan itu juga yang dapat membuat proyek dikatakan
terlambat atau berjalan lebih cepat bila dibandingkan dengan perencanaan.
Kurva S juga berfungsi sebagai pengontrolan terhadap pekerjaan di lapangan,
sebagai artian di dalam kurva S pekerjaan yang satu dengan yang lainnya saling
berhubungan sehingga pihak kontraktor dapat dengan mudah melakukan
pekerjaan selanjutnya setelah pekerjaan sebelumnya selesai tanpa harus

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 23


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

merencanakan kembali yang berakibat pada terbuangnya waktu. Pada proyek


ini, jadwal pelaksanaan pekerjaan tidak selalu berpatokan kepada Kurva S. Ini
disebabkan karena kondisi iklim di sekitar proyek yang sering hujan yang dapat
mengakibatkan keterlambatan pekerjaan.

2.9.2 Shop Drawing


Shop drawing yang biasa disebut gambar kerja adalah gambar yang diolah
sedemikian rupa oleh tim engineer kontraktor sehingga dapat digunakan dan di
implementasikan di lapangan oleh tim pelaksana lapangan. Selain itu, fungsi dari
shop drawing adalah sebagai gambar yang digunakan dalam tagihan
pembayaran pekerjaan oleh kontraktor kepada owner. Shop drawing
berdasarkan gambar yang telah dirancang oleh konsultan perencana yang tetap
mengacu pada spesifikasi yang telah disepakati. Gambar ini harus dibuat sedetail
mungkin seperti: ukuran, jarak, kode pekerjaan, nama pekerjaan, dll. Pendetailan
gambar ini berfungsi agar di lapangan tidak mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dapat memakan waktu pekerjaan. Gambar ini
sebelum diserahkan kepada pelaksana lapangan harus diperiksa terlebih dahulu
oleh tim engineer kontraktor dan tim dari konsultan manajemen konstruksi, serta
telah disetujui oleh kedua belah pihak.

2.9.3 Tenaga Kerja dan Waktu Kerja


Tenaga kerja dalam suatu proyek konstruksi adalah tenaga ahli dalam
melakukan pelaksanaannya. Tanpa tenaga ahli yang memadai dan
berkompetensi di bidangnya, suatu proyek akan jauh dari kesuksesan.
Disamping itu tenaga kerja lah yang melaksanakan semua rencana kerja yang
ada di dalam proyek, baik dari perencanaan konstruksi, perencanaan jadwal dan
pelaksanaan bentuk asli di lapangan. Tenaga kerja di proyek ini dibagi menjadi
tiga kriteria, yaitu:
1. Tenaga kerja atau staff tetap
Tenaga kerja yang telah diangkat langsung oleh perusahaan sebagai
karyawan tetap dan mendapatkan gaji dan tunjangan langsung dari
perusahaan yang besarnya lebih dari kriteria yang lain. Pembayaran

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 24


Laporan Kerja Praktek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI Seksi 1 Paket 3.2
Jembatan Over Pass Cigombong 1A

tenaga kerja tetap biasanya dibayarkan setiap bulan dengan tambahan


tunjangan-tunjangan yang ada dan besarnya tergantung kontrak dan
kebijakan perusahaan.
2. Tenaga kerja borongan
Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang tidak diangkat sebagai
karyawan tetap oleh perusahaan. Tenaga kerja borongan pada proyek ini
disebut sub-kontraktor perorangan (mandor). Pembayaran tenaga kerja
borongan dibayarkan setiap dua minggu sekali dengan besaran yang
telah disepakati bersama antara perusahaan dengan sub-kontraktor per
volume progres pekerjaan.
3. Tenaga kerja harian
Tenaga kerja yang tidak dibutuhkan setiap hari selama proyek
berlangsung, tergantung pada pekerjaan yang sedang membutuhkan
pekerja tersebut, pembayaran dilakukan setiap minggu. Untuk pekerja
harian yang pembayarannya melalui sistem pembayaran dihitung per
hari bukan melalui pekerjaan per progres pekerjaan, pukul 08.00-17.00
WIB dihitung satu hari kerja, sedangkan diatas dari jam kerja
merupakan jam lembur.

Afrinaldi Tanjung ( 21010113120011) 25

Anda mungkin juga menyukai