Anda di halaman 1dari 46

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2012

FORMULIR 5: PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN ON LINE


UNTUK USULAN PROGRAM STUDI STRATA MAGISTER DAN PROFESI

I. PENDAHULUAN
II. KURIKULUM
III. SUMBER DAYA
IV. PENDANAAN
V. MANAJEMEN AKADEMIS
VI. SISTEM PENJAMINAN MUTU
VII. KESIMPULAN

Program Studi : Profesi Ners


Program Studi lain yang diusulkan pada saat bersamaan, apabila ada, yaitu:
1. Program Studi Profesi Fisioterapi Jenjang S1
2. Jenjang
3. Dan seterusnya bila lebih dari dua.

I. PENDAHULUAN

1.1. ASPEK KEMANFAATAN DAN KEUNGGULAN


ASPEK KUALITATIF Berikan analisis terhadap :
1. Uraian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan Program Studi.
1.1 Visi
Visi Program Studi Ners FK UNUD yaitu Menjadikan Program Studi Ners
yang menghasilkan Ners yang professional, unggul, mandiri dan
berbudaya serta mampu bersaing di era globalisasi pada tahun 2017

1.2 Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan profesi Ners berbasis kompetensi
untuk menghasilkan tenaga Ners yang profesional khususnya
keperawatan pariwisata dan kegawatdaruratan.
b. Menghasilkan tenaga Ners yang mampu bekerjasama dalam tim
dengan profesi lain, baik nasional maupun internasional.
c. Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu dan mutu
keperawatan di berbagai tatanan layanan kesehatan.
d. Menerapkan perkembangan IPTEK keperawatan dan atau
kedokteran dalam memberikan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan
budaya, moral serta integritas yang tinggi.

1.3 Tujuan Pendirian


Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan peserta didik melalui
penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan
pengalaman belajar lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki
kemampuan profesional sebagai berikut :
1. Menerapkan konsep, teori, dan prinsip ilmu perilaku sosial, ilmu biomedik
dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.
2. Melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan dari masalah yang
sederhana sampai masalah yang kompleks secara tuntas melalui
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, implementasi dan evaluasi baik bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif sesuai batas kewenangan, tanggung jawab, dan
kemampuannya serta berlandaskan etika profesi keperawatan.
2.1. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan dasar individu, keluarga,
komunitas dan masyarakat dalam aspek bio-psiko-sosio-spiritual serta
potensi berbagai sumber yang tersedia.
2.2. Merumuskan masalah keperawatan individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat.
2.3. Merencanakan dan atau melaksanakan rangkaian tindakan
keperawatan dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar yang belum
terpenuhi dengan memanfaatkan sumber yang tersedia dan potensial
secara optimal.
2.4. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan dan seluruh proses pada
asuhan keperawatan serta merencanakan dan melaksanakan tindak
lanjut yang diperlukan.
3. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis, dan
memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan.
4. Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar secara bertanggung jawab
dengan menunjukkan sikap kepemimpinan.

2. Manfaat Program Studi yang diusulkan terhadap institusi, masyarakat dan


bangsa (Kemanfaatan terhadap perkembangan bangsa khususnya mengait
dalam mengelola sumber daya bangsa dan peningkatan nation
competitiveness);
Pendidikan Profesi Ners merupakan salah satu wujud penerapan ilmu
keperawatan yang telah ditempuh selama 8 semester di Program Studi Ilmu
Keperawatan. Program ini memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menerapkan asuhan keperawatan pada tatanan kasus nyata,
sehingga dapat memberikan manfaat untuk:
a. Institusi.
Menyiapkan lulusan Ners yang memiliki kemampuan akademik dan
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian
khususnya Ilmu Keperawatan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
b. Masyarakat.
Menyiapkan lulusan Ners yang mampu berfikir kritis dan analitik dalam
memecahkan permasalahan pasien dengan menggunakan landasan
pengetahuan ilmiah serta ditindaklanjuti dalam bentuk tindakan
asuhan keperawatan secara komprehensif pada klien individu, keluarga
dan masyarakat.
c. Bangsa.
Menyiapkan lulusan Ners yang memiliki knowledge, attitude dan
psikomotor yang berkompeten dalam bidang keperawatan sehingga
mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran profesi serta memberikan


manfaat bagi institusi, masyarakat dan bangsa, maka kegiatan pendidikan
profesi dilaksanakan di institusi lahan praktek yang berbasis Rumah sakit
(Hospital Based) dan Komunitas (Community Based). Rumah sakit yang
dipergunakan sebagai lahan praktik mahasiswa adalah rumah sakit
pendidikan yang telah terakreditasi di Propinsi Bali. Sedangkan untuk lahan
komunitas yang digunakan sebagai tempat praktik profesi Ners adalah
wilayah kerja dinas Kesehatan Kota Denpasar serta Panti Sosial Tresna
Werda sebagai lahan praktik Keperawatan Gerontik. Secara riil, lahan
praktik menyiapkan pembimbing yang kompeten serta mampu berperan
sebagai perseptor maupun mentor, suasana lingkungan mendukung proses
pembelajaran karena tersedia fasilitas pembelajaran. Hal ini dimaksudkan
agar peserta didik mempunyai kesempatan dalam mencapai kompetensi
sehingga mampu bersaing baik ditingkat nasional maupun internasional.
(Buku panduan ners & daftar MOU, MOU, daftar pembimbing ada pada
lampiran)

3. Profil lulusan Program Studi yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun


untuk kebutuhan pengembangan keilmuan. Profesi, Bidang pekerjaan, atau
bidang keilmuan dan keahlian yang dapat diisi oleh lulusan.
Keperawatan modern menuntut perawat yang memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam berbagai bidang dan mampu menjalankan fungsi
dalam kaitannya dengan berbagai peran sebagai pemberi perawatan,
pelindung dan advokat bagi klien, manager kasus, pendidik dan peneliti.
a. Pemberi perawatan (care giver): perawat memberikan asuhan
keperawatan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi
bio-psiko-sosial dan spiritual pada tingkat promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
b. Pelindung (advokat klien): perawat melindungi hak klien sebagai
manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan
haknya bila dibutuhkan.
c. Manager kasus (case manager): Sebagai manager, perawat
mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan serta
mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
d. Komunikator: keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan
keluarga, antar sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber
informasi dan komunitas.
e. Perawat pendidik: bertanggung jawab terhadap pendidikan terkini
dalam melaksanakan teori keperawatan dan ketrampilan khusus
dilaboratorium dan klinik.
f. Peneliti: seorang perawat harus mampu melakukan penelitian secara
sederhana guna meningkatkan asuhan keperawatan terhadap klien
ASPEK KUANTITATIF Analisis di atas tidak boleh hanya kualitatif sehingga harus didukung oleh data-
data yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif di atas.

Salah satu unsur penting dalam pembangunan kesehatan adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM)
kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, berkualitas tinggi dan profesional dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Hanya SDM yang seperti itulah diharapkan mampu menjawab secara adekuat masalah
masalah kesehatan baik yang sudah, sedang maupun yang akan terjadi. SDM yang seperti ini hanya dapat
diwujudkan melalui proses pendidikan bekualitas yaitu proses pendidikan yang mampu memberikan anak
didiknya pengetahuan sikap dan keterampilan (kompetensi) yang sesuai dengan bidang tugasnya nanti.

Dalam sistem pelayanan kesehatan selain tenaga medis, kita juga mengenal tenaga kesehatan yang lain
yaitu Perawat yang pada intinya bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasien. Saat ini profil tenaga keperawatan yang ada di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya masih
didominasi oleh tenaga lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) setara lulusan SMU dan lulusan D.III
Keperawatan. Sedangkan tenaga keperawatan dengan kualifikasi sarjana (S1) + Ners jumlahnya masih
sangat kurang dan penyebarannyapun sangat tidak merata. Potret seperti ini sedikitpun belum mampu
mengangkat citra tenaga keperawatan di Indonesia khususnya di Bali. Dalam melaksanakan tugas mereka
benar-benar belum dianggap mitra kerja oleh tenaga medis. Dalam kontek pelayanan kesehatan, mereka
benar-benar belum mendapatkan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas.
Disisi lain Bali sebagai kawasan wisata sudah demikian terkenal diseluruh penjuru dunia, sehingga banyak
dikunjungi wisatawan manca negara untuk berbagai kepentingan. Tidak sedikit wisatawan yang kebetulan
mengalami gangguan kesehatan selama kunjungan di Bali mencari alternatif pelayanan kesehatan di luar
Bali misalnya Singapura. Buruknya mutu pelayanan kesehatan terhadap para korban musibah peledakan
bom di Kuta, Bali banyak mendapat sorotan dunia internasional. Kedua hal ini secara kasat mata
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Bali baik yang diberikan oleh tenaga medis maupun
tenaga perawat masih jauh dari standar internasional.

Ketersediaan lahan praktek yang dapat dijadikan wahana mengasah sikap, dan ketrampilan di Bali telah
memadai. RSUP Sanglah adalah rumah sakit pemerintah pendidikan tipe A yang merupakan rumah sakit
rujukan spesialistik bagi rumah sakit lainnya di Bali, NTB serta NTT. Mitra kerjanya demikian luas baik di
dalam maupun di luar negeri. Bahkan pada tahun 2005 telah membuka wing internasional yang khusus
memberikan pelayanan bagi pasien asing maupun pasien lokal yang memang ingin mendapat pelayanan
standar internasional. Peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit ini terus menerus diupayakan karena
masyarakat memang membutuhkan pelayanan seperti itu (catatan, saat ini Bed Occupation Rate / BOR
RSUP Sanglah untuk klas I dan Utama berkisar antara 80 89 %). Selain sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan, rumah sakit ini juga dimanfaatkan oleh FK Unud sebagai tempat lahan pendidikan untuk dokter
umum dan dokter spesialis. Selain RSUP Sanglah, di Denpasar juga beroperesi beberapa rumah sakit yang
lain, yaitu RSUD Wangaya yang tidak lain adalah rumah sakit daerah milik Pemerintah Kotamadya
Denpasar. Rumah sakit ini adalah rumah sakit tipe C plus dengan beberapa pelayanan spesialistik dan
memiliki 30 dan 40 tempat tidur masing-masing untuk perawatan kelas I dan kelas utama (VIP). Rumah
Sakit Udayana milik Kodam IX Udayana, adalah rumah sakit rujukan bagi rumah sakit militer lainnya di Bali,
NTB dan NTT. Selain melayani anggota militer, rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum dengan
kapasitas kelas utama sebanyak 15 tempat tidur. Di luar rumah sakit milik pemerintah, di Denpasar juga
beroperasi 10 rumah sakit swasta yang masing masing mampu memberikan pelayanan spesialistik. Bukan
hanya rumah sakit, klinik-klinik yang memberikan perawatan rawat jalan dan perawatan kedaruratanpun
banyak ada di Denpasar, dan bahkan hampir setiap hotel berbintang memiliki klinik yang mampu memberi
pelayanan kepada penderita asing.

Di 8 kabupaten lainnya di Bali yang notabene juga merupakan destinasi tujuan wisata, masing-masing
memiliki 1 rumah sakit milik daerah yang disebut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). RSUD-RSUD ini
adalah rumah sakit yang berkualifikasi tipe C B dengan beberapa perawatan spesialistik. Untuk menjawab
tantangan masyarakat, maka masing-masing RSUD berlomba-lomba mengembangkan diri sesuai dengan
kemampuannya. Bahkan RSUD Tabanan berkembang sedemikian pesat karena sukses menjalin kerjasama
dengan rumah sakit yang ada di luar negeri (Singapura dan Jepang) sehingga akan menjadi rumah sakit
berstandar internasional. Bukan hanya RSUD, tetapi di 8 kabupaten ini, telah pula berkembang paling tidak
3 rumah sakit swasta yang memiliki pusat-pusat pelayanan spesialistik.

Rencana pengembangan Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unud ini menjadi lebih realistik karena telah
mendapat dukungan kuat dari beberapa stakeholders. Dirut RSUP Sanglah dan Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi Bali menanggapi positif dan memberi dukungan kuat terhadap rencana ini. Hal ini tercetus dalam
pertemuan koordinasi antara Dekan FK Unud, Dirut RSUP Sanglah dan Ka Dinas Kesehatan Propinsi Bali,.
Gubernur Bali dalam sambutan penutupan pada International Nursing Conference di Hotel Mercuri Sanur
30 Juni 2005 secara gamblang mengatakan sangat mendukung penyelenggaraan pendidikan keperawatan
setinggkat sarjana di Bali. Masukan yang konstruktif dan tanggapan yang positif juga telah diberikan oleh
para pimpinan Unud setelah Dekan FK Representatif WHO di Indonesia yaitu Mr. George Patterson yang
khusus diundang ke FK Unud untuk mendiskusikan rencana ini ternyata memberikan juga tanggapan positif.
WHO komit untuk membantu terutama dalam pengembangan staf dan asistensi dalam pengembangan
kurikulum. Tidak kalah pentingnya adalah dukungan yang disampaikan oleh Ibu Menteri Kesehatan
Republik Indonesia yang beliau cetuskan dalam pertemuan informal di Hotel Sanur Plaza dengan Rektor
Unud yang juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Dirut RSUP Sanglah dan Dekan FK Unud

Dengan dukungan fasilitas dan tenaga pembimbing di lahan praktek, Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana sejak tahun 2006 telah menyelenggarakan Program Pendidikan Keperawatan (Ners) sehingga
dapat segera dihasilkan sarjana keperawatan yang profesional. Setelah melalui program akademik, sesuai
dengan rencana pendidikan Ners, maka kepada mahsiswa yang telah berhasil menyelesaikan program
akdemik akan diwajibkan mengikuti program profesi.

II. KURIKULUM

2.1. ROAD MAP KEILMUAN DAN KEAHLIAN


URAIAN Berikan analisis terhadap :
KUALITATIF 1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari PS dan konstelasinya
terhadap bidang ilmu lainnya
2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun kedepan
3. Untuk PS vokasi dan profesi perlu mencantumkan perkembangan profesi yang
relevan maupun rancangan keahlian yang akan dibentuk
4. Kemanfaatan terhadap perkembangan bangsa khususnya mengait dalam
mengelola sumber daya bangsa dan peningkatan nation competitiveness.
Penjelasan :
Pendidikan profesi Ners merupakan pendidikan akademik profesional dengan proses
pembelajaran yang menekankan pada tumbuh kembang kemampuan mahasiswa untuk
menjadi seorang tenaga perawat profesional. Landasan tumbuh kembang kemampuan
ini merupakan kerangka konsep pendidikan yang telah ditempuh pada pendidikan
akademik. Bentuk pendidikan profesi Ners diterapkan dalam bentuk kegiatan praktik
klinik lapangan berdasarkan pada keilmuan keperawatan dan pendukung keperawatan
yang bertujuan memberikan pelayanan professional kepada masyarakat.
Perkembangan penyakit lebih cepat daripada perkembangan teknologi kesehatan.
Oleh karena itu, pendidikan profesi Ners berperan penting dalam mengkaji berbagai
kebutuhan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit. Sehingga pendidikan profesi
Ners perlu ditingkatkan dan dikembangkan berdasarkan Evidence Base Nursing dalam
menerapkan asuhan keperawatan di berbagai setting pelayanan kesehatan.
Peningkatan kesehatan merupakan indikator kesejahteraan masyarakat.
Perkembangan keperawatan kedepannya akan berlangsung terus menerus dan
menekankan pada pencegahan penyakit bukan pada aspek pengobatan penyakit. Dimana
pencegahan penyakit memerlukan peran perawat untuk meminimalkan biaya
pengobatan. Pencegahan penyakit juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
baik kesejahteran fisik maupun mental.
Profesi Ners selalu dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga perawat harus menguasai
asuhan keperawatan yang relevan yang sesuai dengan perkembangan respons manusia.
Asuhan keperawatan terdiri dari melakukan pengkajian, menyusun diagnosis
keperawatan, melakukan perencanaan tujuan dan perencanaan intervensi keperawatan,
melakukan implementasi keperawatan dan evalusi.
Perkembangan era global meningkatkan ketergantungan antar negara termasuk
sumber daya keperawatan. Standar lulusan perawat profesional dikembangkan melalui
pendidikan profesi Ners. Sehingga mahasiswa mampu memiliki keahlian yang
terstandarisasi dan mampu bersaing di tingkat nasional dan international.
Kurikulum profesi Ners yang disusun lebih menitikberatkan kepada proses
pembelajaran yang berorientasi kepada mahasiswa (Student Centered Learning) dan
berorientasi kepada kompetisi kekhusususan yang berfokus pada keperawatan gawat
darurat dan pariwisata. Hal ini berdasarkan pada kondisi propinsi Bali yang memiliki
riwayat bencana teror bom dan sebagai wilayah pariwisata. Oleh karena itu, disusun
kurikulum berbasis kompetensi dengan keunggulan gawat darurat sehingga lulusan
program profesi Ners diharapkan mampu menangani klien dengan kondisi gawat darurat
untuk menekan angka kematian dan kecacatan.
DATA Berikan data-data yang mendukung terhadap pernyataan pada uraian Kualitatif dan buat
KUANTITATIF Analisisnya secara kuantitatif

2.2. RANCANGAN KURIKULUM


URAIAN Berikan penjelasan terhadap :
KUALITATIF 1. Profesi, Bidang pekerjaan, atau bidang keilmuan dan keahlian yang dapat diisi oleh
lulusan.
Perawat merupakan sebuah profesi yang memiliki peran sebagai pemberi pelayanan
asuhan keperawatan, pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun social,
pendidik kesehatan kepada klien beserta sistemnya, pengelola asuhan keperawatan
dan program-program kesehatan pendukung, dan sebagai peneliti pemula.
Keahlian yang dimiliki dalam pemberian pelayanan keperawatan merupakan hasil dari
perpaduan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman klinik yang diperoleh.
Kemampuan analisis dan berfikir kritis diperlukan untuk menginterpretasikan situasi
klinik dan membuat keputusan yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan
yang profesional berdasarkan evidence based nursing practice.
2. Profil atau karakteristik (spesifikasi teknis) lulusan Program Studi yang dibutuhkan oleh
masyarakat maupun untuk kebutuhan pengembangan keilmuan.
Profil yang harus dimiliki lulusan program profesi
a. Proffesional Care provider (Pemberi pelayanan asuhan keperawatan)
b. Community leader ( Pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun
social)
c. Educator (Pendidik kesehatan kepada klien beserta sistemnya)
d. Manager (Pengelolah asuhan keperawatan)
e. Reseacher (Peneliti pemula )

3. Kualifikasi Hasil pendidikan (Learning Outcomes). Mencakup :


a. Landasan kepribadian
b. Penguasaan ilmu dan ketrampilan
c. Kemampuan berkarya
d. Sikap dan perilaku dalam berkarya
e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.

4. Kompetensi utama dan kompetensi pendukung


Kompetensi Utama yang harus dicapai selama program profesi
a. Mampu berkomunikasi efektif
b. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan
c. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik dan di
komunitas.
d. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
e. Mampu menjalin hubungan interpersonal
f. Mampu melakukan penelitian sederhana
g. Mampu mengembangkan profesionalisme scara terus menerus atau belajar
sepanjang hayat
Kompetensi Pendukung
a. Mampu berfikir kritis dan menerapkan evidence based nursing practice dalam
pemberian asuhan keperawatan.
b. Mampu mengadaptasikan pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
pelanggan.
Kompetensi Lainnya
a. Mampu memberikan dan mengembangkan pelayanan keperawatan yang
berkaitan dengan pariwisata
b. Mampu memberikan dan mengembangkan pelayanan keperawatan di rumah
(home care).
c. Mampu terlibat dalam manajemen disaster
d. Mampu menangani kasus dengan kondisi kegawatdaruratan
e. Mampu mengadaptasikan dan memberikan pelayanan keperawatan
komplementer.
Unit kompetensi
a. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan
b. Mampu menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam system
kesehatan yang berhubungan dengan keperawatan
c. Mampu membuat keputusan etik
d. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber-
sumber etik, agama atau factor lain dari setiap pasien yang unik
e. Mampu menjamin kualitas asuhan holistic secara kontinyu dan konsisten
f. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
g. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah
klien
h. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar
dapat mengambil keputusan untuk dirinya
i. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan
dalam praktik.
j. Mampu mendemontransikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan SOP
k. Mampu berkolaborasi dalam berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien
l. Mampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan
m. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko
n. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku dalam bidang kesehatan
o. Mampu mengkolaborasikan pelayanan keperawatan
p. Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
q. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang aman
r. Mampu menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan
kolaboratif
s. Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana serta
memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.
t. Mampu mengembangkan pola fikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan
u. Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional
v. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
w. Mampu mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi
(deskriptif)

5. Bahan kajian.
Program profesi Ners PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana meyakini bahwa
keperawatan merupakan suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan,
mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingannya sendiri, suatu bentuk
pelayanan atau asuhan yang bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic,
dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan atau asuhan
keperawatan. Sifat dan hakikat pelayanan asuhan keperawatan bertujuan untuk
tercapainya kemandirian klien beserta sistemnya dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
secara optimal. Pelayanan keperawatan kepada klien dilaksanakan pada seluruh tatanan
pelayanan kesehatan baik di klinik maupun dikomunitas.
Program pendidikan ners dikembangkan berlandaskan pada kegiatan dan proses
pendidikan berbasis kompetensi dengan harapan menghasilkan lulusan ners yang memiliki
pengetahuan, sikap, dan perilaku professional. Disamping itu juga berlandaskan pada aspek
etik dan legal profesi, serta menguasai IPTEK agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
menjamin pelayanan yang aman dan akuntabel. Landasan yang digunakan untuk
mengembangkan Body Of Knowledge ilmu keperawatan adalah paradigma keperawatan,
etika keperawatan, keterampilan dalam keberagaman budaya, hubungan interpersonal, dan
caring.
Pendekatan utama dalam proses pembelajaran meliputi: (a) menyelesaikan masalah
secara ilmiah, (b) pemblajaran berfokus pada peserta didik, (c) berorientasi pada keutuhan
masyarakat, dan (d) berorientasi ke masa depan.
Nursing philosophy

Humanistic holistic Body of knowledge Legal and ethic

Mastering advanced nursing science


Legal and ethical approach in nursing practice
Transcultural nursing approach in nursing practice
Interpersonal communication skill
Caring

client

environment health

nursing

Professional nursing services

Gambar 2.1 Kerangka dasar acuan pembelajaran profesi Ners PSIK Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.

6. Matakuliah yang mengait pada bahan kajian

STRUKTUR KURIKULUM
Pada tahap profesi mahasiswa wajib menyelesaikan 36 SKS yang seluruh struktur
kurikulumnya berbentuk klinik. Mahasiswa menyelesaikan SKS profesi dalam dua semester
dengan melewati beberapa departemen dengan penjabaran mata ajar sebagai berikut:

I. Mata Ajar Keperawatan Medikal Bedah


Kode Mata Ajar : SKBB5146
Beban Studi : 6 SKS
Penempatan : Semester IX
1.1 Diskripsi Mata Ajar
Mata ajar Keperawatan Medikal Bedah merupakan penerapan berbagai konsep,
prinsip teori, dan model Keperawatan Medikal Bedah dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan dengan mengintegrasikan berbagai ilmu dasar keperawatan yang
terkait. Fokus Keperawatan Medikal Bedah meliputi perawatan klien dewasa yang sakit
akut, menahun, masalah kesehatan yang mengancam kehidupan, dan masalah
kesehatan penyakit tropis.
1.2 Tujuan Mata Ajar
Mahasiswa mampu mengimplementasikan konsepkonsep Keperawatan
Medikal Bedah dalam memberikan Asuhan Keperawatan profesional yang aman dan
efektif bagi klien dewasa.
1.3 Kompetensi
Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pada sistem yang
banyak terjadi pada orang dewasa:
a. Sistem Pernafasan
b. Sistem Cardiovaskuler
c. Sistem Perkemihan
d. Sistem Persyarafan
e. Sistem Gastrointestinal
f. Sistem Muskuloskeletal
g. Sistem Endokrin
h. Gangguan Sensori
i. Gangguan Integument
j. Gangguan Reproduksi Pria
k. Gangguan Imun dan Hematologi
l. Gangguan Penyakit Infeksi Tropis
m. Perioperatif
n. Hemodialisa
Sub unit Kompetensi Kasus dan Kompetensi Tindakan serta Kriteria Unjuk Kerja terlampir

1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
1 . Ruang Angsoka I Mahasiswa melaksanakan praktik
2 . Ruang Angsoka II selama 8 minggu. Pergantian rotasi
3 . Ruang Angsoka III dilakukan setiap 1 minggu (6 hari)
4 . Ruang OK sehingga seluruh anggota
5 . Ruang Hemodialisa kelompok melewati seluruh
6 . Ruang Ratna ruangan praktik Keperawatan
7 . Ruang Nusa Indah Medikal Bedah.
8 . Ruang Mawar
1.5 Evaluasi Praktik Profesi
Evaluasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan kompetensi sepanjang kegiatan
mahasiswa oleh Pembimbing akademik dan Pembimbing ruangan, dengan
menggunakan format penilaian.
Adapun aspek yang dinilai adalah :
a. Peran serta pre dan post confrence, laporan pendahuluan, laporan
Askep/Resume, SP-SK, resume, laporan kegiatan harian (30%)
b. Ujian Klinik (25%)
c. Tindakan (target kompetensi tindakan, kompetensi Askep) (20%)
d. Seminar kasus dan trend issue jurnal kelolaan (10%)
e. Penyuluhan kesehatan (5%)
f. Diskusi kasus (5%)
g. Sikap (5%)
Batas Nilai Akhir :
A = Istimewa : 76-100
B = Baik : 66-75
C = Cukup : 56-66
D = Kurang : 45-55
E = Sangat Kurang : 0-44
*Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai akhir yang dicapai minimal B

1.6 Daftar Pustaka


Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., and Wagner, C.M. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC), sixth edition, Mosby, Philadelphia.
Jacobs, Esther Matassarin, Black, Joyce M.1993. Luckmann and Sorensens Medical
Surgical Nursing A psychososial Approach.4th ed.Philadephia :WB Saunders
Company
Janice R. Ellis (1996). Modules for Basic Nursing Skills 6thed. Philadelphia : Lippincott
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., and Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC), fifth edition, Mosby, Philadelphia.
NANDA, (2012). Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2012-2014, NANDA
International, Philadephia.
Polaski, Tatro.1996. Core principles and Practice of Medical Surgical Nursing,
ed.Philadephia :WB Saunders Company

2. Mata ajar Keperawatan Gawat Darurat


Mata ajar : Keperawatan Gawat Darurat
Kode mata ajar : SKBB5147
Beban studi : 3 SKS
Penempatan : semester IX

2.1 Deskripsi Mata Ajar


Keperawatan gawat darurat merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
ditujukan pada keadaan yang mengalami kegawatan dan atau kedaruratan,
memerlukan perawatan khusus seperti resusitasi dan monitoring sehingga diperlukan
berpikir kritis dan tindakan yang cepat dan tepat. Fokus asuhan keperawatan pada klien
yang mempunyai masalah secara aktual dan potensial mengancam nyawa yang terjadi
secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan sehingga dapat mencegah kematian
dan kecacatan.
2.2 Tujuan
Setelah melaksanakan tahap pendidikan profesi keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
kegawatan dan atau kedaruratan dengan pendekatan proses keperawatan yang
komprehensif meliputi bio, psiko, sosial, kultural dan spiritual.
2.3 Kompetensi
Setelah mengikuti praktik profesi, mahasiswa diharapkan akan dapat :
1. Menerima, mengidentifkasi masalah dan mengklasifikasikan klien baru yang masuk di
Unit Gawat Darurat berdasarkan tingkat kegawatannya dengan menggunakan system
Triage cepat
2. Memberikan asuhan keperawatan pada klien di Ruang ICU secara akurat dan tepat
3. Menganalisa hasil pemeriksaan penunjang seperti laboratorium , EKG, roentgen dan
BGA
4. Memberikan pendidkian kesehatan pada klien
5. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang berada di Unit gawat darurat
dan ICU
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan di Unit Gawat Darurat dan ICU secara
lengkap dan sistematis
7. Mengikuti seluruh kegiatan di ruangan
Sub unit Kompetensi dan Kriteria Unjuk kerja Terlampir

2.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : Mahasiswa praktik selama 4 minggu.
Tempat : Ruang triage medik dan bedah
2.5 Evaluasi
Unsur yang dievaluasi meliputi aspek kognitif, sikap dan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan, yang dijabarkan dalam:
1) Laporan pendahuluan/pre konferen : 15%
2) Laporan kasus/post konferen : 20%
3) Pencapaian kompetensi : 25%
Resume askep (10%)
Keterampilan (10%)
Penyuluhan (5%)
4) Sikap : 5%
5) Seminar Akhir Departemen : 15%
6) Ujian praktik : 20%

2. 6 Daftar Pustaka
Newberry , L. dan Criddle L.M. (Eds.), 2005, Sheeys Manual of Emergency Care, 6th
Ed, Elsevier Mosby: USA
ENA, 2000, Emergency Nursing Core Curiculum, 5th ED, WB.Saunders Company:
USA.
Website yang dapat digunakan adalah http://emedicine.medscape.com.

3. Mata Ajar Keperawatan Anak


Mata Ajar : Keperawatan Anak
Kode Mata Ajar : SKBB5148
Beban Studi : 3 SKS
Penempatan : Semester IX

3.1 Deskripsi Mata Ajar


Mata ajar Keperawatan Anak merupakan penerapan berbagai konsep, prinsip teori,
dan model Keperawatan Anak dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan
mengintegrasikan berbagai ilmu dasar keperawatan yang terkait. Fokus mata ajaran ini
adalah konsep dasar Keperawatan Anak, tumbuh kembang dan bimbingan antisipasi, proses
perawatan, intervensi perawatan yang khusus bagi anak, masalah perawatan pada anak
sehat, sakit akut, menahun, masalah kesehatan yang mengancam kehidupan, dan masalah
kesehatan penyakit tropis.
3.2 Tujuan Mata Ajar
Mahasiswa mampu mengimplementasikan konsepkonsep Keperawatan Anak dalam
memberikan Asuhan Keperawatan profesional yang aman dan efektif bagi neonatus,
bayi, anak dan remaja sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
3.3 Kompetensi
a. Melakukan asuhan keperawatan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan
yang telah diberikan pada anak sehat dan sakit ringan di poli anak: Ispa, diare tanpa
dehidrasi, KEP, demam, infeksi saluran kemih, imunisasi, pemeriksaan tumbuh
kembang, dan gangguan tumbuh kembang.
b. Melakukan kegiatan pada item di bawah ini:
1) Pemeriksaan fisik
2) Imunisasi
3) Pengkajian perkembangan dengan menggunakan pedoman Denver II
4) Terapi bermain
5) Memberikan bimbingan pada anak atau orang tua mengenai nutrisi, keamanan
dan pencegahan penyakit, imunisasi dan kegiatan bermain.
Sub Unit Kompetensi Kasus, Kompetensi Tindakan dan Kriteria Untuk Kerja Terlampir

3.4 Waktu dan Pelaksanaan Tempat


Tempat Praktik Waktu Praktik
a. Ruang rawat inap anak (Pudak dan Waktu yang digunakan untuk PBL
Jempiring) adalah 24 hari (4 minggu). Hari
b. Ruang Perinatologi praktik yang telah disepakati adalah
c. Poliklinik/rawat jalan anak Senin Sabtu

3.5 Evaluasi
Penilaian PBL dilakukan secara bertahap sesuai dengan kompetensi sepanjang kegiatan
mahasiswa oleh pembimbing akademik dan Pembimbing klinik, dengan menggunakan
format penilaian (terlampir).
Adapun aspek yang dinilai adalah :
1) Peran serta pre dan post confrence
2) Laporan pendahuluan
3) Dokumentasi atau laporan asuhan keperawatan
4) Penampilan klinik/ujian praktek
5) Terapi bermain
6) DDST
7) Penyuluhan kesehatan
8) Presentasi kasus
9) Pencapaian kompetensi

3.6 Daftar Pustaka


Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Udayana, 2011. Pedoman Pelayanan Medis
Kesehatan Anak di RSUP Sanglah.
Dochterman, J.M & Bulecheck G.M, (2008). Nursing Interventions Classification (NIC)
Fifth Edition, Mosby Elsevier.
Greenbeg,T.B, (1997),Aplication of Nursing Process of Child Health care.Philadelpia
Mosby Year Book.
Moorhead, S. et all, (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth Edition,
Mosby Elsevier.
Markum A.h,dkk, (1991) Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta, EGC.
Whaley,L.F dan Wong D.L, (1996) Wong and Whales Clinical Manual of Pediatric
Nursing,Mosby year Book,Inc.
WHO, 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta, WHO
Indonesia.

4. Mata Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa


Mata Ajar : Keperawatan Kesehatan Jiwa
Kode Mata Ajar : SKBB5149
Beban studi : 3 SKS
Penempatan : Semester IX

4.1 Diskripsi Mata Ajar


Praktik profesi keperawatan jiwa adalah rangkaian proses pembelajaran dengan
pengalaman belajar laboratorium klinik dengan penekanan pada pemahaman aplikasi
proses keperawatan yang efektif dan aman bagi klien yang mengalami gangguan pada
kejiwaan Perawatan klien dengan gangguan jiwa berfokus pada masalah pada konsep diri,
hubungan sosial, gangguan sensori persepsi, gangguan orientasi realitas, defisit perawatan
diri, perilaku kekerasan, dan perilaku bunuh diri.

4.2 Tujuan Mata Ajar


Pada akhir mata ajar, mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan
klien dengan gangguan kesehatan jiwa.
4.3 Kompetensi
Pada akhir mata ajar, mahasiswa memiliki kompetensi dalam hal:
a. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan jiwa dalam pelayanan asuhan
keperawatan jiwa dan bidang keperawatan lain.
b. Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan meliputi : pengkajian,
menentukan diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan keperawatan,
melakukan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi pada klien dengan
masalah di atas, dengan batasan dan pola bimbingan yang telah ditentukan.
c. Menampilkan pemberian pelayanan asuhan keperawatan jiwa dengan
menggunakan komunikasi keperawatan terapeutik, penggunaan dri sendiri
secara terapeutik, terapi modalitas keperawatan secara mandiri maupun
kolaborasi melalui pendekatan proses keperawatan.
d. Menerapkan keterampilan-keterampilan dasar dalam membantu klien dengan
masalah dan keterbatasan serta kegawatdaruratan dari masalah-masalah
tersebut dengan batasan dan pola bimbingan yang telah ditentukan.
e. Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang spesifik pada asuhan
keperawatan klien dengan gangguan jiwa dan keluarganya.
f. Mengembangkan rasa percaya diri dalam penerapan proses keperawatan anak
yang mengalami perubahan status kesehatan dan keluarganya.
g. Berinteraksi dengan klien dan keluarganya untuk memfasilitasi pengalaman
terapeutik dalam tatanan asuhan keperawatan.
h. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan pelayanan asuhan
keperawatan jiwa.
i. Mahasiswa mampu melaksanakan keterampilan kritis: Seclusion/Isolasi,
Restrain, ECT, farmakoterapi dan psikoterapi.
j. Mahasiswa mampu melaksanakan seminar/desiminasi berupa Analisis Trend
issue keperawatan kesehatan jiwa.
Sub Unit Kompetensi Kasus, Kompetensi Tindakan dan Kriteria Unjuk kerja Terlampir

4.4 Waktu dan Temapat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
RSJ propinsi Bali di Bangli: Praktek profesi Keperawatan Jiwa
1. Ruang Drupadi (Ruang perawatan) berlangsung selama 24 hari.
2. Ruang Arimbi (Ruang perawatan)
3. Ruang IRD (Ruang Gawat Darurat)
4. Poliklinik
Kesehatan Jiwa Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Denpasar

4.5 Evaluasi
No Indikator Bobot Penilaian
(100%)
1. Tugas Individu:
a. Laporan Pendahuluan 5%
b. Laporan Kasus Kelolaan 10%
c. Laporan Resume 5%
d. Laporan Poliklinik 5%
e. Rekapitulasi Kompetensi 5%
f. Laporan API/SP 5%
g. Laporan Home Visit/keswamas 10%
h. Peran serta pada pre dan post conference 10%
i. Sikap, Kedisiplinan dan Ketertiban 10%
j. Ujian Praktek Askep Jiwa 15%
2. Tugas Kelompok:
a. Analisa Trend Issue/Askep Keperawatan Jiwa 10%
b. Pelaksanaan TAK 5%
c. Pendidikan Kesehatan 5%
Total 100%
4.6 Daftar Pustaka
Humpreys,J dan Camp Bell,J.C.(2004). Family Violence and Nursing Practice.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins
Keliat, B.A. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa (Edisi 2). Jakarta : EGC
Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University
Press
Purwanto,H. (1998). Pengantar Prilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
RAwlin,R.P dan Heacock,P.E.(1993). Clinical Manual of Psychiatric Nursing. St.Louis:
Mosby Year Books
Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta : EGC
Suliswati, dkk, (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Townsend,M.C.(1996).Psychiatric Mental Health Nursing: Concepts of care. 2nd ed.
Philadelphia: Fa Davis Company
Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung : Rafika Aditama.

5. Mata ajar Keperawatan Intensif


Mata ajar : Keperawatan Intensif
Kode mata ajar : SKBB5150
Beban studi : 3 SKS
Penempatan : semester IX

5.1 Deskripsi Mata Ajar


Keperawatan Intensive merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
ditujukan pada pasien yang mengalami kondisi tertentu yang membutuhkan observasi dan
perawatan lebih intensive dibandingkan dengan pasien yang dirawat di ruang perawatan
pada umumnya. Mata kuliah ini berfokus pada pemahaman tentang unit perawatan khusus
(intensive) yang dikelola untuk merawat klien dengan sakit berat dan kritis yang
memerlukan observasi secara terus-menerus, baik dengan pengamatan secara visual
maupun dengan alat-alat monitor, serta mampu memberikan intervensi yang diperlukan
dalam perawatan pasien tersebut.

5.2 Tujuan
Setelah melaksanakan tahap pendidikan profesi di department keperawatan
intensive diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep perawatan pasien di
ruang intensive dan mampu memberikan Asuhan Keperawatan secara komperhensive
pada pasien yang memerlukan perawatan di ruang intensive dengan pendekatan
proses keperawatan dengan memperhatikan konsep etik dan legal untuk memenuhi
kebutuhan bio, psiko, sosial, kultural dan spiritual pasien.

5.3 Kompetensi
1. Dalam praktek ini, mahasiswa diharapkan tahu dan mampu melaksanakan kompetensi
utama sarjana keperawatan:
a) Mampu berkomunikasi secara efektif
b) Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik
d) Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
e) Mampu menjalin hubungan interpersonal
f) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar
sepanjang hayat
2. Bahan Kajian Kompetensi
a) Kompetensi asuhan keperawatan (Kasus/penyakit)
b) Kompetensi Intervensi Keperawatan
c) Regulasi dan kebijakan perawatan pasien yang dirawat di ruang intensive
d) Kolaborasi perawatan pasien di ruang intensive
Sub unit Kompetensi Kasus, Kompetensi Tindakan dan Kriteria Unjuk kerja Terlampir

5.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
Ruang Burn Centre Waktu pelaksanaan praktek klinik
ICU/RTI adalah selama 24 hari efektif
ICCU
HCU.

5.5 Evaluasi
1 . Laporan pendahuluan : 15%
2 . Laporan kasus/resume : 25%
3 . Pencapaian kompetensi : 25%
SP/SK (5%)
Keterampilan (15%)
Penyuluhan (5%)
4 . Sikap : 5%
5 . Seminar Akhir Bagian : 10%
6 . Ujian praktik : 20%

5. 6 Daftar Pustaka
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., and Wagner, C.M. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC), sixth edition, Mosby, Philadelphia.
Campbell JE (1995) ,Basic Trauma Life Support to Paramedic and advance ,EMS
Donna ,Ignatavicius,(1995) Medical Surgical Nursing ,JB Lippincott Company
,Philadelphia
Leo Bassery ,(1998) ,Guides Life for Resuscitation ,European Resuscitatio Council
,university of AntweroBelgium
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., and Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC), fifth edition, Mosby, Philadelphia.
NANDA, (2012). Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2012-2014, NANDA
International, Philadephia.
Patty stuart & Pamella Stinson (1998) ,emergency Nursing references, Emergency
Dept.University Of Kentucky hospital, Kentucky
Raymond H etall,(1997) ,Atlas Life Support to Paramedis ang advance EMS Provider
,AmericanCollege of Emergency Physicion

6 Mata Ajar Keperawatan Komunitas


Mata Ajar : Keperawatan Komunitas
Kode Mata Ajar : SKBB5251
Beban Studi : 3 SKS
Penempatan : Semester X
6.1 Diskripsi Mata Ajar
Praktik keperawatan komunitas adalah mata ajar yang difokuskan pada praktik di
lapangan dengan melaksanakan asuhan keperawatan komunitas yang mencakup individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat pada setiap area pelayanan kesehatan. Penekanan
praktik profesi komunitas adalah peningkatan kesehatan, pendidikan kesehatan,
kepemimpinan dan pengorganisasian komunitas. Pendekatan yang digunakan berdasarkan
proses keperawatan: pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
6.2 Tujuan Mata Ajar
Setelah menyelesaikan praktik profesi ners, mahasiswa mampu menerapkan asuhan
keperawatan komunitas pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat di area
pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan dan
pengorganisasian komunitas.

6.3 Kompetensi
Pada akhir praktek profesi ner komunitas, mahasiswa akan dapat :
1. Membina hubungan (basic relationship) baik dengan komunitas dan keluarga yang
dibina dengan mengenal wilayah, tokoh formal dan informal dan masalah kesehatan
yang sedang dihadapinya.
2. Bekerja sama dengan komunitas dan keluarga dalam melaksanakan pendataan
kesehatan.
3. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik, demografi,
epidemografi, epidemiologi guna mengidentifikasi diagnosa keperawatan komunitas
dan faktor penyebab timbulnya masalah.
4. Memfasilitasi komunitas dan keluarga dalam memusyawarahkan masalah-masalah
yang ditemukan dan menyadarkan adanya masalah kesehatan yang sedang/ akan
dihadapinya.
5. Mengorganisasikan potensi yang ada dikomunitas untuk merencanakan dan
melaksanakan tindakan pemecahan masalah.
6. Meningkatkan tenaga-tenaga potensial di komunitas dengan melatih mereka dalam
program kerja untuk mengatasi masalah.
7. Bekerja sama dengan tokoh-tokoh di komunitas, sektor-sektor yang terkait dalam
memberikan dukungan bagi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
8. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan askep komunitas.
9. Mendokumentasikan dengan benar dan tepat asuhan keperawatan pada komunitas.
Sub Unit Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Terlampir

6. 4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
Banjar Prajasari Kelurahan Peguyangan Kec. Empat (4) minggu
Denpasar Utara

6.5 Evaluasi
No. Penilaian Persentase
1 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Kegiatan MMD awal 15 %
Kegiatan setiap pokjakes 20 %
Kegiatan MMD akhir 15 %
2 Ujian keperawatan komunitas (responsi) 15 %
3 Seminar 10 %
4 Laporan akhir asuhan keperawatan komunitas dan 10 %
Laporan Puskesmas
5 Daftar kegiatan harian 5%
6 Kehadiran 5%
7 Sikap 5%
TOTAL 100

6.6 Daftar Pustaka


Anderson, E.T and Mc. Farlane, J.M. (2000). Community As Partner. Philadelphia: J.B.
Lippincott Company.
Mubarak, Wahit I. (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Sagung
Seto
Mubarak, dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2: Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta: CV. Sagung Seto
Mc.Murray.(1993). Community Health Nursing: Primary Health Care In Practice.
Melbourn: Chrucill Livingstone.
Notoadmojo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta
Perry, Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik Ed 4. Jakarta: EGC
Stanhope and Lancaster. (1995). Community Health Nursing: Prosses And Practice For
Promotion Health. St. Louis: Mosby Year Book.

7. Mata Ajar : Keperawatan Keluarga


Kode Mata Ajar : SKBB5253
Beban Studi : 2 SKS
Penempatan : Semester X

7.1 Deskripsi Mata Ajar


Keluarga merupakan unit terkecil dari komunitas yang di dalamnya ada individu-
indvidu yang saling berinteraksi dan mempunyai hubungan emosional, psikososial, budaya
dan spiritual. Fokus mata ajar ini untuk menerapkan asuhan keperawatan keluarga di dalam
masyarakat yang meliputi setiap tahapan tumbuh kembang keluarga seperti keluarga
dengan: pasangan baru menikah, ibu hamil dan ibu menyusui, balita, anak usia sekolah,
anak remaja dan dewasa. Penekanannya kepada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan (kolaborasi) dan rehabilitatif kesehatan keluarga.

7.2 Tujuan Mata Ajar


Pada akhir mata ajar, mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga
dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang meliputi: peningkatan kesehatan (promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif berdasarkan level prevensi primer, sekunder serta
tersier), pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan (kolaborasi) dan
pengobatan penyakit dengan manajemen masalah kesehatan yang ada dalam keluarga.

7.3 Kompetensi
a. Melaksanakan pengkajian kebutuhan dan masalah keluarga (berdasarkan teori
model Friedman)
b. Menentukan prioritas diagnosa keperawatan keluarga
c. Merencanakan asuhan keperawatan keluarga
d. Melaksanakan rencana keperawatan keluarga yang meliputi; Independent,
Dependent dan Empowering.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
f. Mencatat/melaporkan data/informasi yang tepat dan relevan kepada petugas
puskesmas yang berkompeten untuk meningkatkan kualitas pelayanan keluarga.
Sub Unit Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja terlampir
7.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat Praktik Waktu Praktik
Wilayah kerja Dinkes Kota Denpasar 2 minggu

7.5 Evaluasi
No Indikator Persentase
1. Tugas Individu:
1). Laporan Pendahuluan 5%
2). Laporan lengkap asuhan keperawatan Keluarga 15%
Binaan Utama
3). Laporan Resume Kasus Keluarga Binaan 5%
4). Laporan kegiatan Harian 5%
5). Laporan Jurnal Keperawatan Keluarga 10%
6). Peran serta pada pre dan post conference 10%
7). Kedisiplinan dan Ketertiban 10%
8). Ujian Praktek Askep Keluarga 20%
(kognitif, afektif, psikomotor)
2. Tugas Kelompok:
1). Seminar Jurnal Keperawatan Keluarga 10%
2). Seminar Kasus Keluarga 10%
Total 100%

7.6 Daftar Pustaka


Anderson & Mc. Farlane (2000). Community As Partner. Philadelphia : J.B. Lippincott
Company
Feement & Heirinch. (1981). Community Nursing Practice. Philadelphia : W.B Saunder
Higgs & Gutafson. (1985). Community As Client : Assessment And Diagnosis
Philadelphia : F.A Davis Co
Friedman (1998). Family Nursing : Research, Theory & Practice. (4th Ed). USA :
Appleton & Lange
Mc.Murray.(1993). Community Health Nursing : Primary Health Care In Practice.
Melbourn : Chrucill Livingstone.

8. Mata Ajar Keperawatan Gerontik


Mata Ajar : Keperawatan gerontik
Kode Mata Ajar : SKBB5253
Beban studi : 2 SKS
Penempatan : Semester X

8.1 Deskripsi Mata Ajar


Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan penerapan tentang konsep
dasar dan teori-teori yang terkait dengan gerontik dan melakukan asuhan keperawatan
gerontik sesuai dengan masalah yang lazim terjadi pada lansia dengan berbagai tatanan
layanan kesehatan (panti werdha, RS dan masyarakat). Focus pembahasan ditujukan
pada masalah kesehatan yang lazim terjadi pada usia lanjut, perubahan fisiologis, social,
psikologis dan cultural atau sering disebut sebagai kondisi multipatologis.

8.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan mata ajar, mahasiswa mampu mengelola asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami berbagai masalah kesehatan lansia dengan
menerapkan beberapa konsep dasar gerontik, teori biopsikososiokultural dan spiritual
pada proses penuaan, serta mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan
asuhan keperawatan gerontik

8.3 Kompetensi
1. Melakukan asuhan keperawatan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan
yang telah diberikan pada lanjut usia dengan penurunan kemapuan fisik dan psikis
yang sakit akut, sakit kronis maupun sakit terminal.
2. Melakukan kegiatan pada item di bawah ini :
Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pada lansia
Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada lansia
Pemenuhan kebutuhan eliminasi pada lansia
Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilitas pada lansia
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada lansia
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada lansia
Penatalaksanaan medikasi pada lansia
Terapi aktivitas kelompok
Penkes pada lansia dan keluarga
Senam lansia
Sub unit kompetensi kasus, kompetensi tindakan dan kriteria unjuk Kerja Terlampir

8.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
a) Poli Geriatri PSTW 2 mgg
b) Wisma PSTW Wana Seraya Denpasar

8.5 Evaluasi
Penilaian PBL dilakukan secara bertahap sesuai dengan kompetensi sepanjang kegiatan
mahasiswa oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik, dengan menggunakan
format penilaian (terlampir)
Adapun aspek yang dinilai adalah :
1. Peran serta pre dan post conference
2. Laporan pendahuluan
3. Dokumentasi atau laporan asuhan keperawatan
4. Penampilan klinik/ujian praktik
5. Penyuluhan kesehatan
6. Presentasi kasus kelola/seminar
7. Terapi Modalitas
8. Sosio drama
9. Pencapaian kompetensi

8.6 Daftar Pustaka


Lucille. (1991). The Aging Holistic Prespective . St. Louis: Mosby Year Book.
Mattson And Mc.Connel. (1998). Gerontological Nursing: Concept And Practice.
Philadelpia: W.B. Saunders.
Miller. (1995). Nursing Care of Older Adults: Theory And Practice. Philadelphia: J.B
Lippincott.
Stanhope & Lancaster. (1995). Community Health Nursing: Process and Practice for
Promoting Health. St. Louis: Mosby Book Year.
Maryam, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Salemba Medika :
Jakarta
Hutapea (2005). Sehat Dan Ceria Di Usia Senja. Rineka Cipta : Jakarta
Stockslager (2007). Buku Saku Asuhan Keperawatan Gerontik. EGC : Jakarta
9. Mata Ajar Keperawatan Maternitas
Mata Ajar : Keperawatan Maternitas
Kode Mata Ajar : SKBB5254
Beban studi : 3 SKS
Penempatan : Semester X

9.1 Deskripsi Mata Ajar


Praktek keperawatan maternitas merupakan penerapan konsep-konsep dan teori
serta kebijakan yang berhubungan dengan keperawatan maternitas di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan. Fokus mata ajaran ini membahas tentang kesehatan wanita dengan
dan tanpa masalah kesehatan reproduksi, mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan
dalam meningkakan kesehatan wanita usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah
melahirkan dan bayinya pada kondisi normal ataupun resiko tinggi beserta keluarganya,
serta wanita di luar masa kehamilan (dengan gangguan sistem reproduksi ).

9.2 Tujuan Mata Ajar


Periode Prenatal: Setelah menyelesaikan mata ajar mahasiswa mampu : Melakukan
asuhan keperawatan pada ibu dengan kehamilan baik normal maupun dengan
penyulit/komplikasi.
Periode Intra Natal: Setelah menyelesaikan mata ajar mahasiswa mampu :
Melakukan asuhan keperawatan intra natal dan neonatal baik dengan atau tanpa
penyulit/komplikasi.
Periode Post Natal: Setelah menyelesaikan mata ajar mahasiswa mampu : Melakukan
asuhan keperawatan post natal baik normal maupun penyulit atau komplikasi.
Gangguan Sistem Reproduksi: Setelah menyelesaikan mata ajar mahasiswa mampu :
Melakukan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan sistem reproduksi.
Kesehatan Alat Reproduksi: Setelah menyelesaikan mata ajar mahasiswa mampu :
Melakukan asuhan keperawatan pada klien menyangkut kesehatan alat reproduksi.
Wanita di Antara Dua Kehamilan: Setelah menyelesaikan mata ajar mahasiswa
mampu : Melakukan asuhan keperawatan pada wanita di antara dua masa kehamilan.

9.3 Kompetensi
1 .Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu antenatal
2. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
3. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibo post natal
4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada BBL Fisiologis
5. Melaksanakan asuhan keperawatan pada gangguan reproduksi
6. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasangan usia subur
Sub unit Kompetensi kasus, kompetensi tindakan dan Kriteria Unjuk Kerja Terlampir

9.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
Bakung Timur RSUP Sanglah 1 minggu
Cempaka Timur RSUP Sanglah 1 minggu
Poli Kandungan dan kebidanan RSUP Sanglah 1 minggu
VK IRD RSUP Sanglah Denpasar 1 minggu

9.5 Evaluasi
Penilaian profesi dilakukan oleh pembimbing secara bertahap sesuai dengan
kompetensi yang dicapai mahasiswa, dengan menggunakan format penilaian.
Adapun aspek yang dinilai adalah :
1. Peran serta/ keaktifan pre dan post confrence
2. Laporan pendahuluan
3. Laporan Askep
4. Penampilan klinik/ujian praktek
5. Tindakan (mencakup penyuluhan kesehatan, SP dan SK, kompetensi tindakan,
kompetensi Askep)
6. Seminar (seminar kasus kelolaan)
7. Sikap

9.6 Daftar Pustaka


Imam, R ((2007). Kemoterapi Kanker Ginekologi dalam Praktek Sehari-hari. Cetakan
pertama. Jakarta: Sagung Seto.
Lowdermilk, D.L, Perry, S.E & Bobak, I.M (2006). Maternity and Women,s Health
Care.(6th ed). St.Louis: Mosby Year Book, Inc.
Protrowsky. K.A.(1997).Study Guide to Accompany Maternity and Women,s Health
Care.St.Louis: Mosby Year Book,Inc.
Reeder, S.J. Martin,L.L & Koniak- Griffin,D.(1997). Maternity Nursing: Family
Newborn,and Women,s Health Care.(18th ed). Philadelphia: Lippincott-Raven
Publisher.
Sarwono, P (2006). Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Sarwono, P (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Berbagai literatur mengenai obstetric dan ginekologi dan juga keperawatan
maternitas baik berupa buku maupun dari internet.
Buku diagnosa Keperawatan Nanda , NIC dan NOC

10 Mata Ajar Manajemen Keperawatan


Mata Ajar : Manajemen Keperawatan
Kode mata Ajar : SKBB5255
Beban Studi : 3 SKS
Penempatan : Semester X

10.1 Deskripsi Mata Ajar


Kegiatan profesi manajemen keperawatan dilaksanakan oleh mahasiswa program
profesi dengan cara praktik manajemen keperawatan secara langsung dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan malakukan kajian situasi
ruangan pelayanan keperawatan sebagai dasar untuk menyusun rencana keperawatan
dan operasional ruangan. Mengimplementasikan model pengorganisasian pelayanan
keperawatan dengan model asuhan keperawatan professional (MAKP) dan
melaksanakan evaluasi MAKP. Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kemampuan
mahasiswa dengan menerapkan model asuhan keperawatan professional (MAKP) dan
responsi klinik.

10.2 Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, diharapkan mahasiswa PSIK
mampu menerapkan konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan serta manajemen
keperawatan pada instalasi/unit pelayanan keperawatan di rumah sakit dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RS khususnya pelayanan keperawatan.

10.3 Kompetensi
a. Melakukan kajian situasi ruangan pelayanan perawatan sebagai dasar untuk
menyusun rencana keperawatan dan operasional ruangan.
b. Menyusun rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan hasil kegiatan
ruangan.
c. Mengimplementasikan model pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan
model asuhan keperawatan professional (MAKP)
d. Melakukan evaluasi program pelaksanaan model asuhan keperawatan
professional (MAKP).

10.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Praktik Waktu Praktik
Ruangan Jempiring, Ruangan Kamboja, Ruangan 4 minggu
Sakura, Ruangan Anggrek, Ruangan Cempaka,
ICCU, ICU, dan IGD RSUD Kabupaten Buleleng

10.5 Evaluasi
Laporan praktik manajemen harus sudah diterima oleh pembimbing 1 minggu
setelah praktik manajemen
Evaluasi praktik manajemen terdiri dari:
Makalah Diseminasi : 15 %
Diseminasi : 20 %
Program inovasi : 15 %
ADL : 25 %
Role Play : 25 %

10.6 Daftar Pustaka


Buswell ,Chris (2000) Benchmarking in Nursing :Learning From Industry volume 14
number 5 JCN May
Nasution (2001) manajrmrn mutu terp-adu (total Quality manajement) Ghalia
Indonesia :Jakarta
Nursalam (2001) ,Proses & Dokumentasi Keperawatan konsep & praktik .Salemba
Medika:Jakarta
Prawirosentoro ,Suyadi (1999) manajement SDM .Kebijakan Kinerja.Karyawan BPFE
.Yogyakarta .Yogyakarta
Rowland ,HS & Rowland ,B I (1997) ,Nursing Administration Handbook ,4 th ed An
Aspen Pub : Maryland
Wijono ,Djoko (1997) manajement Kepemimpinan dan organisasi
kesehatan.Airlangga university Press Jakarta

11. Mata Ajar Peminatan


Mata Ajar : Peminatan
Kode mata Ajar : SKBB5256
Beban Studi : 5 SKS
Penempatan : Semester X

11.1 Deskripsi Mata Ajar


Peminatan merupakan kelanjutan dari praktek jenjang profesi mahasiswa
keperawatan. Di dalam peminatan, mahasiswa berhak untuk memilih dua bidang
keperawatan yang diminati. Adapun bidang-bidang yang dapat dipilih yaitu :
keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan komunitas, keperawatan
gerontik/keluarga, keperawatan jiwa, manajemen keperawatan, keperawatan intensif,
keperawatan gadar, dan keperawatan medikal bedah. Setelah mahasiswa memilih,
kemudian pihak institusi akan menyaring dan menempatkan sesuai dengan kuota lahan
praktek sehingga mahasiswa hanya akan melakukan praktek peminatan di satu
bidang/tempat saja selama delapan minggu. Praktek peminatan wajib dilakukan.
Setelah menyelesaikan praktek peminatan maka mahasiswa akan diberikan sertifikat
peminatan oleh institusi.

11.2 Tujuan Mata Ajar


Setelah mengikuti kegiatan praktik peminatan, diharapkan mahasiswa
mempunyai kompetensi dalam mengelola, mengkoordinasikan dan melakukan asuhan
keperawatan pada pasien sesuai dengan bidang peminatannya yaitu keperawatan
anak, keperawatan maternitas, keperawatan komunitas, keperawatan
gerontik/keluarga, keperawatan jiwa, manajemen keperawatan, keperawatan intensif,
keperawatan gadar, dan keperawatan medikal bedah.

11.3 Kompetensi
Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien sesuai bidang peminatannya
yaitu keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan komunitas,
keperawatan gerontik/keluarga, keperawatan jiwa, manajemen keperawatan,
keperawatan intensif, keperawatan gadar, dan keperawatan medikal bedah.
Adapun penjabaran bahan kajiannya sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang muncul pada pasien
2. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien
3. Mengetahui pengkhususan tugas perawat di ruangan peminatan yang di minati
4. Melakukan tindakan khusus keperawatan sesuai dengan bidang peminatan yang
diminati
Sub Unit Kompetensi Kasus, Kompetensi Tindakan dan Kriteria Untuk Kerja Sesuai dengan
tempat peminatan.

11.4 Waktu dan Pelaksanaan Tempat


Tempat Praktik Waktu Praktik
Sesuai tempat peminatan yang diminati 8 minggu
mahasiswa

11.5 Evaluasi
1. Evaluasi akhir praktik praktik peminatan meliputi:
1. Laporan pendahuluan : 10%
2. Laporan Kasus : 10%
3. Responsi : 20%
4. Pelaksanaan tindakan perawatan & sikap : 20%
5. Seminar : 10%
6. Ujian : 30%
Total 100%
8. Ketentuan kelulusan akhir kegiatan profesi Keperawatan anak
a. Evaluasi akhir minimal mendapatkan nilai B (> 70)
b. Jika evaluasi akhir kurang dari B(>70) dinyatakan tidak lulus dalam kegiatan
praktik peminatan

11.6 Daftar Pustaka


Corwin, Elizabeth. 2005. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Guyton. 2007. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 2. Jakarta : EGC
NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014. Jakarta: EGC.
Potter, P.A, Perry, A.G.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC
Smeltzer, S.C, Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8.
Volume 2. Alih bahasa : Kuncara, dkk.Jakarta : EGC

7. Susunan mata kuliah persemester berikut bobotnya


Adapun susunan mata kuliah pada program profesi ners tiap semester adalah sebagai
berikut:
Lama Jml Jam
Kode
Semester Mata Kuliah SKS Praktik
Mata Ajar
(mg)
SKBB5146 Keperawatan Medikal Bedah 6 8 384
SKBB5147 Keperawatan Gawat Darurat 3 4 192
I
SKBB5148 Keperawatan Anak 3 4 192
SKBB5149 Keperawatan Jiwa 3 4 192
SKBB5150 Keperawatan Intensif 3 4 192
SKBB5251 Keperawatan Komunitas 3 4 192
SKBB5252 Keperawatan Keluarga 2 2 128
II SKBB5253 Keperawatan Gerontik 2 2 128
SKBB5254 Keperawatan Maternitas 3 4 192
SKBB52555 Manajemen Keperawatan 3 4 192
SKBB52556 Peminatan 5 8 320

JUMLAH 36 48 2.304
DATA Berikan data-data yang mendukung terhadap pernyataan pada uraian Kualitatif dan buat
KUANTITATI Analisisnya secara kuantitatif
F

2.3. SISTEM PEMBELAJARAN


URAIAN Berikan penjelasan dari:
KUALITATIF 1. Metoda pembelajaran yang dipergunakan (teacher centered, student centered, atau
methoda yang lain)
2. Sistem pembototan dan beban belajar (system sks dan SKS atau lainnya)
3. Jenis dan ragam media pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan materi
pembelajaran. Untuk pendidikan profesi ners digunakan metode :
a. Eksperensial
- Membantu menganalisa situasi klinik melalui pengidentifikasian masalah
- Menentukan tindakan yang diambil
- Mengimplementasikan pengetahuan kedalam masalah klinik
- Menekankan hubungan antara pengalaman belajar lalu dan pengalaman terhadap
masa lalu
- Berasal dari teori kognitif yang dipadukan dengan teori proses informasi dan teori
pengambilan keputusan
b. Proses insiden : Membantu peserta didik mengembangkan ketrampilan reflektif
berdasarkan kejadian klinik/ insiden
c. Konferensi yang dibagi menjadi beberapa jenis : Pre dan post conference, seminar jurnal
dan evidence based practice, seminar kasus keperawatan, penyuluhan/pendidikan
kesehatan, ujian akhir stase, Multidisiplin
d. Observasi yang terdiri dari : Ronde keperawatan dan Bed side teaching
Sistem pembobotan dan beban belajar disusun berdasarkan tujuan belajar dan
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada masing-masing mata ajar.
Jenis dan ragam media pembelajaran disesuaikan dengan tujuan belajar dan
kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa.
DATA Berikan data-data yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif dan buat
KUANTITATIF Analisisnya secara kuantitatif
III. SUMBERDAYA

ASPEK KUALITATIF Program profesi Ners memerlukan sumber daya akademik untuk
menunjang pencapaian tujuan kompetensi yang telah ditetapkan dan
untuk mencapai visi dan misi prodi Ners. Untuk saat ini tenaga
pembimbing klinik mahasiswa di lahan praktik terdiri dari pembimbing
dari institusi (Clinical Teacher/CT) dan pembimbing dari rumah sakit
(Clinical Instructor/CI). Penentuan pembimbing rumah sakit dilakukan
oleh pihak DIKLIT lahan praktik berdasarkan syarat yang diajukan oleh
PSIK FK UNUD. Hingga saat ini kualifikasi pembimbing praktik adalah
minimal Ners yang memiliki sertifikat pelatihan CI. Untuk meningkatkan
kualifikasi pembimbing klinik dari institusi telah dilakukan upaya
pemetaan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain
itu, pembimbing klinik juga diberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan atau workshop sesuai dengan bidang keilmuan.

Selama proses praktik profesi mahasiswa melaksanakan praktik di lahan


praktik yaitu rumah sakit, Puskesmas, Panti Sosial yang telah memiliki
MoU dengan Universitas Udayana. Rumah sakit yang digunakan untuk
lahan praktik adalah rumah sakit pendidikan dan jejaring dengan
minimal tipe B. MoU antar institusi (lahan praktik dan kampus) secara
rutin ditinjau untuk dilakukan perbaikan.
ASPEK KUANTITATIF
Untuk memenuhi sumber daya akademik maka PSIK FK UNUD berusaha
untuk selalu meningkatkan sumber daya akademik dengan cara membuat
kebijakan-kebijakan yang disesuaikan dengan kemampuan prodi. Kebijakan
tersebut salah satunya adalah setiap tahun merekrut tenaga dosen baik melalui
jalur penerimaan CPNS maupun kontrak. Selain itu setiap tahunnya prodi juga
merencanakan biaya untuk para Dosen mengikuti pelatihan atau seminar.

3.1. Kebijakan Utama


Penetapan kebutuhan dan perencanaan sumber daya akademik (dosen)
didasarkan oleh analisis kebutuhan pada penyusunan program kerja tahunan
PSIK FK UNUD. Arah kebijakan adalah tercapainya kinerja sumber daya yang
efektif dan efisien dalam menciptakan aspek kualitas dan kuantitas sesuai
kompetensi yang dibutuhkan oleh PSIK FK UNUD.

Sasaran pengembangan:
1. Meningkatkan relevansi kurikulum
2. Meningkatkan kemampuan Dosen dalam IPTEK, keterampilan dan
proses bimbingan
3. Mengembangkan aktivitas mandiri penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

3.2. Kebutuhan dan Mekanisme Pemenuhan Sumber Daya

Proses bimbingan mahasiswa tahap profesi PSIK FK UNUD dilaksanakan oleh


CT dan CI secara bersama-sama. Proses bimbingan berlangsung secara dua arah
dan saling melengkapi.

1. Definisi tentang CT dan CI


CT merupakan dosen dari institusi pendidikan yang juga memiliki tugas
merancang, mengelola, membimbing dan mengevaluasi mahasiswa di
lahan praktik selama tahap profesi serta memiliki keahlian sesuai
bidangnya karena telah mengikuti pelatihan terkait.

CI merupakan pembimbing dari lahan praktik yang ditunjuk oleh instansi


lahan praktik untuk melaksanakan bimbingan pemebelajaran klinik
untuk memberi pengalaman nyata dan membantu peserta didik agar
mampu mencapai kompetensi sesuai yang ditetapkan.

3.3. Prioritas Pengembangan


Pengembangan Dosen bersinergi dengan kualitas pendidikan tinggi.
Sehingga prioritas pengembangan KUALIFIKASI AKADEMIK Dosen pada lima
tahun ke depan diharapkan semua Dosen Akademik (CT) berpendidikan minimal
S2 dan rasio antara Dosen dan mahasiswa terpenuhi. Namun prioritas
pengembangan ini tetap memperhatikan kemampuan prodi.

Tabel 1

Perkiraan Jumlah Dosen (CT/CI) dan Jumlah Mahasiswa (Praktikan)

Tahun Akademik

2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017

Jumlah
Dosen 12 12 13 13 15
Akademik

Jml Dosen
18 18 20 20 20
Klinik

Jml
70 88 90 75 82
Mahasiswa

Rekuitmen
Dosen 3 3 2 2 1
Akademik

Rekruitmen
Dosen 0 2 1 0 1
Klinik

Rasio
Dosen
1:5 1:6 1:6 1:5 1:5
Akademik :
Mahasiswa
Rasio
Dosen
1:4 1:4 1:4 1:4 1:4
Klinik :
Mahasiswa

Strategi Pengembangan Dosen Klinik


Strategi yang dilakukan oleh PSIK FK UNUD dalam mencapai target
kompetensi mahasiswa menyediakan Dosen klinik yang memiliki kompetensi di
bidangnya dengan latar belakang pendidikan minimal Ners. Adanya upaya
pengembangan dosen klinik melalui pertemuan rutin untuk menyamakan
persepsi dalam pemberian bimbingan di praktik profesi.

Kriteria :

1. Pernah mengikuti pelatihan Clinical Instructor


2. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal Ners.
3. Memiliki keahlian di bidangnya

Tugas Dosen Klinik

Peran Peran
Kegiatan Pembimbing dari Pembimbing dari
Institusi rumah sakit
Pre Memberikan Mengorientasikan
Conference kesempatan ruangan,
pada mahasiswa karakteristik klien
untuk melakukan serta pembagian
kesiapan tugas yang ada
sebelum pada ruang
berhadapan tersebut
dengan pasien Mengetahui kasus
Menjelaskan kelola yang di pilih
kembali tujuan mahasiwa
dan kompetensi Membagi tanggung
yang harus jawab mahasiswa
dicapai selama praktek di
ruang tersebut
Memperke
nalkan
pembimbing
klinik
Mengecek dan
responsi laporan
pendahuluan
Menandatangani
laporan
pendahuluan
Mengecek
kondisi dan
status Pasien
Mengecek
kelengkapan
seragam,
identitas serta
nursing Kit
Memberikan
kesempatan
pada mahasiswa
untuk dapat
mengungkapkan
pendapat selama
proses diskusi
Bed side Melakukan bed Melakukan bed
teaching side teaching side teaching untuk
untuk kasus kasus khusus dan
khusus dan prioritas
prioritas Memberi feed back
Berdiskusi selama proses
dengan berlangsung
mahasiswa Mendiskusikan
mengenai asuhan
manajemen keperawatan kasus
kasus yang kelola mahasiswa
dibahas
Mendemonst
rasikan
ketrampilan
dengan melibatkan
mahasiswa
Penyuluhan Memberi feed Memberi feed back
kesehatan back selama selama proses
proses penyuluhan
penyuluhan kesehatan
kesehatan berlangsung
berlangsung

Presentasi Memberi feed Memberi feed back


kasus back selama selama proses
kelola, proses presentasi presentasi
post Mengevaluasi Mengevaluasi sikap
conference pencapaian mahasiswa selama
tujuan dan praktek di ruangan
kompetensi tersebut
Melakukan
responsi
terhadap kasus
yang dikelola
mahasiswa
Akhir Stase Bersama Membagi kasus
: pembimbing ujian
Ujian Akhir klinik membagi Melakukan
Stase kasus ujian penilaian selama
Melakukan mahasiswa
penilaian selama melakukan asuhan
mahasiswa keperawatan
melakukan Menilai salah satu
asuhan ketrampilan
keperawatan prioritas yang
Menilai salah dilakukan
satu ketrampilan mahasiswa
prioritas yang Meresponsi
dilakukan ketrampilan yang
mahasiswa telah dilakukan
Meresponsi mahasiswa
ketrampilan yang
telah dilakukan
mahasiswa
Monitoring dan Evaluasi Dosen Klinik (CT dan CI)

Sistem monitoring dan evaluasi dosen klinik keperawatan bertujuan untuk


menilai kinerja atau prestasi tenaga pembimbing klinik keperawatan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai dosen klinik keperawatan.

Kriteria :

1 Adanya presensi pembelajaran yang diisi oleh tenaga pembimbing klinik


keperawatan dan peserta didik di rumah sakit
2 Adanya bukti-bukti proses pembelajaran : misalnya portofolio peserta didik,
nilai-nilai peserta didik dll.
3 Adanya bukti keberhasilan pencapaian kompetensi oleh peserta didik.
4 Adanya umpan balik dari mahasiswa dan stakeholder setiap akhir program
profesi untuk menilai kinerja dari CT dan CI
5 Adanya tim kredensial yang menilai kinerja tenaga pembimbing klinik
keperawatan dalam pembelajaran klinik dengan menggunakan instrumen
yang jelas dan dilakukan secara berkala, minimal satu tahun akademik sekali.
IV. PENDANAAN

a. MANAJEMEN FINANSIAL

ASPEK KUALITATIF 1. Berikan penjelasan tentang kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP dari
manajemen keuangan di institusi pengusul khususnya terkait dengan (a)
penganggaran, (b) pengelolaan/pemanfaatan, dan (c) pencatatan terhadap:
Kebutuhan investasi
Biaya operasional
Biaya pemeliharaan
Biaya pengembangan
Biaya taktis dan strategis lainnya
2. Berikan penjelasan tentang keefektifan dan keefisienan manajemen keuangan di
institusi pengusul terkait dengan hasil audit.
3. Berikan penjelasan terhadap sumber dana yang akan dicari untuk menunjang
penyelenggaraan program studi baru terkait dengan analisis cash flow selama
lima tahun pertama penyelenggaraan program studi secara komprehensif, bukan
hanya dana operasional tetapi juga menyangkut:
Sumber dana investasi
Sumber dana yang berkelanjutan bukan SPP
Kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP)
Sumber dana lainnya
Penjelasan :
4.1. Kebijakan Pendanaan
Kebijakan pendanaan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2009-2014 yaitu :

4.1.1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan melalui


1. Menjabarkan jumlah penerimaan real yang diterima setiap tahunnya oleh
program studi.
2. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan
meliputi neraca, laporan perubahan aktiva bersih dan laporan arus kas
4.1.2. Mengendalikan pengeluaran keuangan melalui :
1. Pengeluaran anggaran berdasarkan anggaran dan program kerja
2. Restrukturisasi aset yang tidak produktif
3. Pengeluaran anggaran sesuai kebutuhan secara efektif dan efisien
4.1.3. Memaksimalkan penerimaan anggaran melalui :
1. Merencanakan kegiatan tahunan secara terstruktur
2. Menerapkan prinsip cost recovery (tidak deficit)

4.2. Pengelolaan Pendanaan


Pendanaan di PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengacu pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Setiap tahunnya para pimpinan program studi bersama dengan
pimpinan universitas dalam Musyawarah Rencana Pengembangan Unud membuat
Rencana Anggaran Program Kerja Tahunan yang disusun sesuai dengan kebutuhan
masing-masing program studi berdasarkan pada aturan yang berlaku yaitu sesuai
dengan Standar Renstra Universitas Udayana yang terdiri atas biaya investasi, biaya
operasional dan biaya personal.

Adapun komponen dari masing-masing biaya tersebut adalah sebagai berikut :


4.2.1. Biaya Investasi
1. Penyediaan Sarana Prasarana terdiri dari :
a. Penyediaan Sarana Perkuliahan
b. Penyediaan Peralatan laboratorium
c. Penyediaan Buku Perpustakaan
d. Penyediaan Sarana Perkantoran
e. Penyediaan Sarana Kegiatan Mahasiswa
f. Penyediaan Sarana Olah Raga & Kesenian
g. Biaya Investasi Kendaraan
h. Penyediaan Instalasi
2. Pengembangan Sumberdaya manusia
a. Biaya Kursus/Pelatihan Dosen
b. Biaya Kursus/Pelatihan Non Dosen
c. Biaya Pendidikan Lanjut Dosen
d. Biaya Pendidikan Lanjut Non Dosen
4.2.2. Biaya Operasional
1. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji
a. Gaji & Tunjangan Pegawai
b. Biaya Kesejahteraan Pegawai
2. Bahan atau kegiatan habis pakai
3. Bahan operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
assuransi dan lain sebagainya.
4.2.3. Biaya Personal
1. Biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
a. Biaya Proses belajar mengajar (PBM)
b. Biaya Penunjang PBM
c. Biaya Kegiatan Kemahasiswaan

4.3. Sumber Pendanaan dan Pemanfaatan


Untuk dapat mewujudkan para lulusan yang bermutu dalam penyelenggaraan
pendidikan, tidak hanya memerlukan tenaga pengajar yang berkualitas, tetapi juga
perlu didukung oleh sarana dan prasarana serta manajemen keuangan yang
berkualitas.

Sumber - sumber dana untuk pemenuhan anggaran biaya kegiatan


operasional penyelenggaraan pendidikan maupun untuk dana pengembangan sarana
dan prasarana berasal dari :
1. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP)
2. Sumbangan Dana Pengembangan Pendidikan (SDPP)

4.3.1. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana digunakan secara bersama-sama oleh program studi
yang ada di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana termasuk PSIK.
Pemeliharaan sarana dan prasarana tersebut dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan setiap tahunnya sehingga standar dan kualitas dari sarana dan
prasarana tersebut tetap terjaga.

4.4. Alokasi dan Penggunaan Dana


Kebijakan alokasi dan penggunaan dana PSIK Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana dibuat dalam Program Kerja dan Anggaran Tahunan. Penyusunan Program
Kerja dan Anggaran berdasarkan kebutuhan dan rencana pengembangan PSIK
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan diselesaikan minimal 2 bulan sebelum
tahun anggaran berakhir. Pengesahan Program Kerja dan Anggaran dilakukan melalui
mekanisme rapat senat pimpinan di lingkungan Universitas Udayana untuk
selanjutnya dipergunakan sebagai pedoman dan implementasi kebijakan penggunaan
anggaran dalam bentuk Renstra Fakultas dan Universitas.

Seluruh sumber dana yang tertuang dalam Program Kerja dan Anggaran
dialokasikan untuk membiayai kegiatan tridarma perguruan tinggi dan unsur
pengelolaan dan penunjang di lingkungan Universitas Udayana.

4.5. Sistem pengendalian Internal Keuangan


Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan PSIK Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, maka dilakukan kegiatan perencanaan keuangan
berupa Program Kerja dan Anggaran berdasarkan pada Renstra Fakultas dan
Universitas. Realisasi pencairan anggaran direncanakan secara bertahap dalam
Program Kerja dan Anggaran yang merujuk pada sistem tata kelola keuangan yang
ada di lingkungan Universitas Udayana.

4.6. Penetapan Biaya Pendidikan


4.6.1. Sumber Dana
1.6.1.1. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) dan Sumbangan Dana
Pengembangan Pendidikan (SDPP)
Dana sumbangan penyelenggaraan pendidikan berasal dari mahasiswa setiap
tahunnya sesuai dengan ketentuan dan ketetapan yang telah ditetapkan oleh
Universitas Udayana.

4.6.2. Pengeluaran Dana


Pengeluaran dana akan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan yang
telah dibuat dalam rencana anggaran PSIK yang telah ditetapkan oleh pihak Fakultas
Kedokteran dan Universitas Udayana.

1. Gaji dan Honorarium Tenaga Pengajar (Dosen)


Ketentuan gaji dan honorarium tenaga pengajar di PSIK didasarkan atas 2
katagori yaitu dosen tetap dan dosen tidak tetap dimana untuk dosen tetap akan
menerima haknya sebagai dosen tetap dan juga akan menerima honorarium
mengajar sesuai dengan SKS mata kuliah yang diberikannya, sedangkan untuk dosen
tidak tetap hanya akan mendapatkan honorarium dari kegiatan mengajarnya dengan
besar honorarium yang akan diterima tergantung kepada SKS mata kuliah yang
disampaikannya. Angka Nominal untuk gaji dan honorarium tenaga pengajar (dosen),
baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap ditentukan oleh PSIK.

2. Anggaran Untuk Transport


Anggaran untuk transportasi diberikan kepada dosen pada saat melakukan
bimbingan mahasiswa ke lahan praktek.

3. Gaji Karyawan dan Tunjangan Pejabat Struktural


Gaji Karyawan dan tunjangan pejabat struktural didasarkan pada golongan
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi lain yang berkembang.

4. Biaya Pembinaan Mahasiswa


Anggaran biaya kegiatan pembinaan mahasiswa diambil dari alokasi anggaran
yang ada pada bidang kemahasiswaan yang mana pada prosesnya tetap
menyesuaikan dengan ketentuan dan ketetapan yang diberlakukan oleh PSIK.

5. Anggaran Biaya Kesekretariatan


Untuk kegiatan kesekretariatan yang didalamnya termasuk ATK, aktifitas
rapat-rapat, undangan-undangan, kegiatan koordinasi dan mobilitas lainnya akan
terus mengalami peningkatan dan perkembangan

6. Anggaran Biaya Pemeliharaan Fisik dan Peralatan


Anggaran biaya untuk pemeliharaan gedung, peralatan dan sarana lainnya
termasuk operasional laboratorium diperkirakan untuk tahun pertama dan tahun-
tahun berikutnya akan selalu mengalami peningkatan yang rata-rata sebesar
10 % dari anggaran tahun sebelumnya.

7. Anggaran Biaya Pengabdian kepada Masyarakat


Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah
satu bentuk nyata dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang secara khusus
diselenggarakan dengan alokasi dana yang telah ditentukan dan ditetapkan pada
setiap tahun anggaran dengan prakiraan dana yang selalu meningkat disesuaikan
dengan kebutuhan dan perkembangan setiap tahunnya.

4.7. Aspek Keberlanjutan Program Studi


Program Studi Ners Keperawatan diharapkan mampu menjawab kebutuhan
sumber daya manusia yang handal di bidang keperawatan, serta dapat
menyelenggarakan pelayanan keperawatan secara mandiri.

Beberapa lahan kerja untuk lulusan Program Studi Ners Keperawatan adalah:

1. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta dalam dan luar negeri


2. Dinas Kesehatan (provinsi, kota dan kabupaten)
3. Puskesmas
4. Lembaga Pendidikan
Banyak negara-negara di dunia kekurangan tenaga kesehatan, hal ini ditandai
dengan banyaknya permintaan tenaga perawat dan tenaga Kesehatan lainnya dari
berbagai negara di dunia antara lain: Timur Tengah, Eropa, Asia dan Amerika.

Penyerapan lulusan diatas baru sebatas di dalam negeri dan provinsi Bali,
sedangkan untuk penyerapan di luar negeri hingga saat ini belum terpenuhi salah
satunya dikarenakan kendala dalam kemampuan berbahasa asing.

ASPEK KUANTITATIF Analisis di atas tidak boleh hanya kualitatif sehingga harus didukung oleh data-data
yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif di atas.

4.2 ASPEK KEBERLANJUTAN


(maksimum 8 halaman, A4, Font 11-Calibri, margin kiri, kanan, atas, bawah masing-masing 2cm)
ASPEK KUALITATIF Berikan analisis terhadap :
1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil tersebut yang dibutuhkan pada
tingkat regional, nasional dan internasional;
2. Jumlah lulusan yang dihasilkan (oleh PS baru maupun PS sama yang
telah ada) dibandingkan dengan kebutuhan pasar dalam menyerap
lulusan;
3. Sumber peserta didik;
4. Keberlanjutan terkait dengan perkembangan bidang ilmu atau bidang
kajian saat ini dan 10 tahun ke depan dan keberadaan sumber peserta
didik. Untuk PS vokasi dan profesi perlu mencantumkan perkembangan
profesi yang relevan maupun rancangan keahlian yang akan dibentuk.
ASPEK KUANTITATIF Analisis di atas tidak boleh hanya kualitatif sehingga harus didukung oleh data-
data yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif di atas.

V. MANAJEMEN AKADEMIS

ASPEK KUALITATIF Berikan penjelasan terhadap :


1. Prosedur pembukaan program studi baru di tingkat fakultas dan
institusi, peran eksekutif dan Senat Akademik dalam pembukaan
program studi.
2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan program studi
yang diusulkan.
3. Jumlah mahasiswa baru yang dijanjikan untuk diterima dalam lima
tahun pertama dan mekanisme rekrutmennya.
4. Rencana pengembangan program studi baik untuk jangka pendek (1-3
tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun kedepan) maupun
jangka panjang (15-25 tahun ke depan), bagaimana sumberdaya yang
ada akan dikelola dan dikembangkan tanpa mengganggu program studi
lain serta bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan
dibina;
5. Dukungan kerjasama yang ada akan sangat membantu pengembangan
program studi dan/atau jurusan tersebut;
6. Prosedur penutupan program studi.

ASPEK KUANTITATIF Analisis di atas tidak boleh hanya kualitatif sehingga harus didukung oleh data-
data yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif di atas.
1. Prosedur pembukaan program studi baru di tingkat fakultas dan institusi, peran eksekutif dan Senat
Akademik dalam pembukaan program studi dijelaskan sebagai berikut:
Langkah pembukaan program pendidikan Ners dilakukan sebagai berikut:
a. Dilakukan rapat koordinasi di tingkat program studi yang dipimpin oleh Ketua Program Studi,
Sekretaris Program Studi, Koordinator Bidang Akademik, Koordinator Profesi yang dihadiri oleh
seluruh Dosen PSIK FK UNUD.
b. Setelah rapat koordinasi di tingkat prodi kemudian pembukaan prodi Ners ini juga diagendakan
di rapat koordinasi fakultas, yang dipimpin oleh Dekan FK UNUD dihadiri oleh Ketua Program
Studi yang ada di lingkungan FK UNUD. Kesepakatannya dibentuk Tim Persiapan Perijinan
Pembukaan Prodi Ners (susunan anggota terlampir)
c. Tim Panitia Persiapan melakukan pengkajian dalam bentuk studi kelayakan, tujuan, kompetensi,
syarat pelaksanaan, materi praktek pendidikan profesi Ners., Tempat pelaksanaan pendidikan
profesi, SDM Instruktur dan nilai anggaran kegiatan pendidikan profesi Ners., format evaluasi,
dan bentuk penerbitan Ijazah, sumpah profesi ners.
d. Kemudian permohonan ijin prodi ini diagendakan dalam rapat senat Fakultas dan Universitas
e. setelah persetujuan senat maka tim persiapan melengkapi dokumen pengajuan prodi baru dari
DIKTI.

2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan program studi yang diusulkan.


1. Susunan Pejabat Struktural PSIK FK UNUD :
a. Ketua Program Studi : Prof.dr. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS.AIF
b. Sekretaris Program Studi : Ns. N.K. Ari Sawitri,S.Kep.MSc
c. Koordinator Profesi Ners : Ns. Ika Widi Astuti,S.Kep.M.Kep.Sp.Kep.Mat
d. Koordinator Akademik : Ns. Ni Ketut Guru Prapti,S.Kep.MNS.
3. Jumlah mahasiswa baru yang dijanjikan untuk diterima dalam lima tahun pertama dan mekanisme
rekrutmennya dijelaskan secara detail pada tabel di bawah:

No. JUMLAH MAHASISWA PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN NERS SETIAP TAHUN


2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. 69 89 89 74 83 82 -
Mahasiswa yang mengikuti program studi Ners adalah mahasiswa PSIK FK UNUD yang telah lulus
secara akademik sehingga tidak ada rekrutmen mahasiswa dalam penyelenggaraan program studi ini.

4. Rencana pengembangan program studi baik untuk jangka pendek (1-3 tahun ke depan), jangka
menengah (5-10 tahun kedepan) maupun jangka panjang (15-25 tahun ke depan), bagaimana
sumberdaya yang ada akan dikelola dan dikembangkan tanpa mengganggu program studi lain serta
bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina;

No TAHUN PROGRAM KERJA


1. Jumlah
2. 1. 2012 1. Penambahan jumlah tenaga Dosen dan Peningkatan 3 Orang Dosen baru;
2014 pendidikan berkelanjutan melalui Tugas atau Ijin Belajar 5 OrangTubel ke S2;
3. 2. Pelaksanaan Program Pendidikan profesi ners
4. 3. Akreditasi BAN PT Untuk S1 Keperawatan target minimal
nilai B

2. 2015- 1. Pelaksanaan Program Studi Profesi Ners Pengembangan SDM;


2017 2. Akreditasi untuk Prodi Ners dengan nilai minimal B sarana; fasilitas belajar;
3. Penambahan jumlah Dosen dan peningkatan pendidikan IT; AVA; Laboratorium;
berkelanjutan Perpustakaan e-
learning, kemampuan
3. 2018- 1.Mengadakan kerjasama dengan pihak luar negeri (tingkat bahasa Inggris
2020 Asia) dalam pertukaran mahasiswa mahasiswa dan
kerjasama dengan
institusi pendidikan
keperawatan di luar
negeri
1. Dukungan kerjasama yang ada akan sangat membantu pengembangan program studi
dan/atau jurusan tersebut;

No TAHUN PROGRAM KERJASAMA Jumlah

1. 2012 - 1. Kerjasama organisasi dengan PPNI pusat dan Bali 1


2013 2. Kerjasama organisasi dengan AIPNI 1
3. Kerjasama organisasi dengan Rumah Sakit Tipe B 1
sebagai lahan Praktek
4. Kerjasama organisasi dengan Rumah Sakit Tipe A 4
sebagai lahan praktek
5. Dinas Kesehatan kab./ Kota sebagai lahan praktek 1
Puskesmas dan di masyarakat
6. Kerjasama organisasi dengan Dinsos sebagai lahan 1
praktek gerontik
7. Kerjasama organisasi dengan Rumah Sakit Jiwa Provinsi 1
Bali sebagai lahan praktek Departemen Jiwa

2. 2014 1.pengembangan kerjasama dengan Rumah Sakit 1


Internasional di Siloam sebagai lahan praktek dan magang
kerja
3 2015 1. Kerjasama dengan Institusi pendidikan Keperawatan di 1
Luar Negeri untuk peningkatan kualitas lulusan secara
global

2. Prosedur penutupan program studi.


Langkah penutupan program pendidikan Ners bila dilakukan menggunakan prosedur sebagai
berikut:
a. Dilakukan rapat koordinasi di Program Studi Ilmu Keperawatan (S.1) yang di pimpin oleh Ketua
Program Studi dengan peserta semua koordinator akademik, profesi, kemahasiswaan, penjamin
mutu dan perencanaan disampaikan apabila tidak ada peminat yang mengikuti program
pendidikan profesi perawat, disampaikan kepada Dekan FK UNUD.
b. Dekan membahas dalam rapat pimpinan Fakultas dan menyampaikan juga dalam rapat senat
akademik Fakultas.
c. Pembahasan penutupan ijin prodi juga dilakukan di rapat pimpnan tingkat universitas dan atas
persetujuan senat Universitas akan dilakukan penutupan prodi Ners.
d. Senat Akademik menyampaikan kepada Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi untuk diusulan penutupan program pendidikan ners.
VI. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Untuk mencapai mutu lulusan Prodi Program Profesi Ners di lingkungan Fakultas Kedokteran Unud maka
dibutuhkan standard dinamis yang dipakai sebagai acuan/pedoman dalam menentukan kualitas lulusan.
Sementara itu mutu sudah menjadi kebutuhan global bagi seluruh komponen pengguna jasa (stakeholder).
Menyikapi kondisi tersebut dipandang perlu untuk membentuk suatu Unit Penjamin Mutu dengan tugas
pokok memberikan jaminan mutu (quality assurance) dengan melaksanakan pengembangan standard
mutu, melaksanakan monitoring, dan evaluasi kerja. Team Pelaksana Penjamin Mutu (TPPM) Program
Profesi Ners merupakan tim pelaksana Unit Penjamin Mutu (UPM) Fakultas Kedokteran. Unit Penjamin
Mutu Fakultas Kedokteran Universitas Udayana merupakan salah satu unit dalam struktur organisasi
Fakultas Kedokteran Unud. UPM FK Unud telah dibentuk sejak tanggal 20 Desember 2006 dengan SK dekan
No. 191/J14.2/PP.03.08.2006 tentang pembentukan Unit Penjamin Mutu menggantikan Team Monitoring
Evaluasi (Monev) Fakultas Kedokteran Unud sebelumnya. Pusat Penjaminan Mutu tingkat program studi
berkoordinasi dengan penjaminan mutu di level fakultas dan pada akhirnya Unit Penjaminan Mutu di
fakultas berkoordinasi dengan universitas dan jurusan/ program studi.

A. Visi

Mewujudkan Team Pelaksana Penjamin Mutu Program Profesi Ners yang berkoordinasi dengan
Unit Penjamin Mutu FK Unud sebagai unit terpercaya dan unggul dalam mengembangkan /
meningkatkan mutu Program Profesi Ners

B. Misi

1 Mengembangkan sikap dan perilaku profesional seluruh sivitas akademia dalam


pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi Program Profesi Ners yaitu : Pendidikan
Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat
2 Kinerja bermutu untuk menjamin terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi
C. Tujuan

1 Menjamin kebutuhan stakeholder sesuai dengan mutu yang ditetapkan Program Profesi Ners
2 Manjamin pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Program Profesi Ners dapat berjalan
sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan
D. Sasaran / Target

1 Program Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki standard mutu
2 Hasil kinerja Program Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berdasarkan
standard mutu
3 Stakeholder puas dengan mutu Program Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
E. Struktur organisasi

Team Pelaksana Penjamin Mutu Program Profesi Ners merupakan unit pelaksana penjaminan mutu
fakultas yang membantu managemen yang berjalan di program profesi ners FK Unud. Team ini
dibentuk oleh UPM FK Unud, bertanggung jawab langsung kepada Ketua Program Studi Ners FK
Unud. TPPM Program Studi Ners dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkoordinasi dengan
Unit Penjaminan Mutu Fakultas Udayana.

Skema 1 : Bagan Struktur Organisasi TPPM Program Profesi Ners Dan UPM Fakultas Kedokteran
UNUD

BPMU

DEKAN
PD I

UPM FK
DIVISI I DAN DIVISI II

BAGIAN / PRODI UNIT


TPPM PSIK DAN TPPM PROGRAM PROFESI NERS PELAKSANA
SKEMA 2 : BAGAN PERANAN TPPM PROGRAM PROFESI NERS DAN UPM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNUD

Penyusunan Dan
MANAGEMEN
Pengesahan
Renstra

SENAT Kebijakan Dan


Standard UPM DAN
FAKULTAS
Akademik TPPM

Spesifikasi
Program Studi
Unit Pelaksana
DEKAN FK Kompetensi, Terpadu
UNUD Kurikulum,
Dan Pelaksana

RKT Bagian / Prodi

LAKIP

KET :
PD I : Pembantu Dekan I
BPMU : Badan Penjamin Mutu Universitas
UPM FK : Unit Penjamin Mutu Fakultas Kedokteran
DIVISI I : Devisi Pengembangan Penjamin Mutu
DIVISI II : Devisi Monitoring dan Evaluasi
TPPM : Team Pelaksana Penjamin Mutu

F. Proses Pelaksanaan Penjaminan Mutu

1 Dekan menetapkan pembentukan struktur UPM dan TPPM beserta tugas dan fungsinya
2 UPM dan TPPM melaksanakan tugas yang diberikan
a. Membuat rencana & pelaksanaan pengembangan penjamin mutu Program Profesi Ners
b. Membuat rencana dan melakukan monitoring & evaluasi RKT dan audit akademik internal
Program Profesi Ners FK Unud
3 UPM dan TPPM menentukan rencana kegiatan, personil, dana (anggaran), jadwal, pelaksana,
dan output (keluaran)
4 UPM dan TPPM melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahuman (RKT)
5 TPPM melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Program Studi Ners dan UPM Fakultas. UPM
Fakultas melaporkan kegiatan UPM Fakultas dan TPPM Prpgram Studi Ners kepada dekan

G. Program TPPM Program profesi Ners

Team Pelaksana Penjamin Mutu Profesi Ners mempunyai kegiatan pokok sebagai berikut :
1 Pengelolaan TPPM Program Profesi Ners
2 Pengembangan penjamin mutu
a. Penyusunan instrument/standard/pedoman mutu
b. Pembinaan staf & management di bidang penjaminan mutu
3 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal tentang kesesuaian rencana dan pelaksanaan
kinerja internal Program Profesi Ners FK Unud
Kegiatan pokok Program Profesi Ners FK Unud diterjamahkan ke dalam rencana kerja tahunan
(RKT) dan rencana kerja anggaran (RKA)
VII. KESIMPULAN

ASPEK KUALITATIF Berikan kesimpulan berupa analisis yang komprehensif yang minimal berisi
penjelasan bagaimana program studi dan atau jurusan yang diusulkan akan
memenuhi kebutuhan yang ada, gambaran mengenai kelemahan-kelemahan
dan kekuatan dari program-program studi serta tantangan umum yang akan
dihadapi di masa depan, serta bagaimana program studi dan/atau jurusan akan
memposisikan diri untuk menghadapi tantangan tersebut dengan menggunakan
kekuatan yang ada dan memperhitungkan kelemahan yang ada.

Pembukaan Program Studi Profesi Ners PSIK FK UNUD merupakan suatu program untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga perawat yang profesional serta untuk membantu
pemerintah dalam mengisi dan melaksanakan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan
kesehatan yang tiada lain guna mencerdaskan bangsa Indonesia pada umumnya dan yang terutama
mampu menciptakan sumber daya manusia kesehatan yang handal dan profesional. Selain itu dengana
adanya sumber daya manusia professional di bidang kesehatan akan serta merta mendukung
peningkatan status kesehatan masyarakat.

Adapun hasil analisis dari studi kelayakan terhadap rencana pembukaan program studi Profesi
Ners pada 3 aspek, yaitu :

A. Aspek Akademik dan Administrasi


Aspek akademik dan administrasi merupakan komponen utama yang menjadi bagian tak
terpisahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan tinggi. Oleh karena itu
menciptakan kondisi mekanisme yang mampu selaras, seiring dan sejalan antara dua komponen
tersebut adalah merupakan tugas utama semua komponen sivitas akademika, agar proses dan tujuan
pendidikan tinggi sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat diwujudkan dalam
realitas yang sebenarnya.

Proses pengambilan keputusan untuk dapat menyelenggarakan program, telah mengacu pada
persyaratan-persyaratan yang telah menjadi ketentuan dan ketetapan dari pemerintah dalam hal ini
adalah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi.

Fasilitas yang telah disediakan untuk saat ini mungkin masih perlu ditambahkan, namun fasilitas
minimal yang ditetapkan sesuai standar oleh para penyelenggara dalam hal ini Universitas Udayana dan
PSIK FK UNUD akan disiapkan dan akan disempurnakan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Rencana pengembangan dan penyempurnaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan proses
belajar mengajar semaksimal mungkin akan diusahakan oleh pihak Universitas dan PSIK FK UNUD.

Prasarana lain yang dapat menjadi pendukung dalam kelancaran dan kemudahan proses
kegiatan akademik dan program studi adalah fasilitas yang berbentuk kerjasama dengan beberapa pusat
pelayanan kesehatan, baik negeri maupun swasta seperti rumah sakit dan puskesmas yang nantinya
dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah didapatkan
langsung kepada orang yang membutuhkannya di lapangan melalui praktek belajar lapangan.

B. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu bagian penting yang harus ada dan disiapkan dalam
proses penyelengaraan pendidikan. Oleh karena itu untuk mendukung terselenggaranya program studi
maka Universitas Udayana sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap keberadaan lembaga
pendidikan ini telah siap untuk membantu memberikan sokongan dana pada awal tahun pendirian
lembaga pendidikan ini sampai waktu tertentu dimana nantinya program studi mampu mengadakan
dana sendiri untuk biaya operasional kegiatan akademiknya.

Adapun untuk selanjutnya biaya operasional kegiatan akademik dan program studi akan diambil
dengan menggali potensi yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan
dan mahasiswa sebagai peserta didiknya. Adapun besarnya anggaran dana yang dibutuhkan pada setiap
kegiatan akademik dan pelaksanaan program pendidikan akan selalu diadakan kajian dan revisi-revisi
seperlunya. Dan untuk proyeksi anggaran yang dibutuhkan pada setiap tahun anggaran diperkirakan
akan selalu mengalami kenaikan yang tentunya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan.

C. Aspek pemenuhan kepentingan masyarakat dan pembangunan


Pengembangan kesehatan dengan titik awal dari pendidikan kesehatan merupakan langkah
yang cukup strategis, karena proses pendidikan dalam bidang laboratorium merupakan proses
penyadaran dan penemuan diri sebagai insan kesehatan yang memiliki kematangan dalam bertindak
dan berfikir, bertindak dan berfikir sebagai tenaga profesional di bidang kesehatan, sehingga pada
akhirnya mampu menjawab berbagai tantangan dalam kehidupan pribadi maupun profesionalismenya.

Dalam kenyataan yang terjadi pada saat ini ada kecenderungan masyarakat sudah mulai
menyadari akan pentingnya menggunakan pelayanan dan jasa dari tenaga-tenaga profesional di segala
bidang, khususnya di bidang kesehatan. Masyarakat mulai merespon dengan baik akan fungsi dan peran
tenaga profesional di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

Kondisi masyarakat inilah yang menyakinkan pihak Universitas Udayana dan PSIK FK UNUD
untuk menyelenggarakan Program Profesi Ners yang diharapkan akan lahir tenaga kesehatan yang
bermutu, berkualitas dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesinya. Agar tercapai harapan
tersebut pihak penyelenggara program studi SI Keperawatan akan selalu konsisten untuk melakukan
pembenahan disegala sektor yang mendukung kelancaran dan kemudahan kegiatan akademik dan
pelaksanaan program pendidikan.

Dalam usaha peningkatkan mutu pendidikan kesehatan di Universitas Udayana khususnya


Program Studi S-1 Keperawatan ini, pihak penyelenggara akan selalu berkoordinasi dan berkonsultasi
dengan Direktorat Pendidikan Tinggi dan AIPNI selalu Asosiasi Perguruan Tinggi Ners Indonesia

Demikian, Studi Kelayakan ini disusun berdasarkan Surat Keputusan nomor 108/DIKTI/Kep/2001
tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang terdiri atas : 1) Pendahuluan yang menyangkut aspek kemanfaatan dan keunggulan
dan aspek spesifikasi ; 2) Kurikulum yang mencakup road map keilmuan dan keahlian; rancangan
kurikulum; dan sistem pembelajaran; 3) Sumber daya yang mencakup aspek sumber daya manusia dan
sarana prasarana; 4) Pendanaan yang mencakup aspek manajemen finansial dan aspek keberlanjutan;
5) Manajemen akademis; 6) Sistem penjaminan mutu; dan 7)Kesimpulan. Selanjutnya, diharapkan agar
usulan ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pemberian ijin penyelenggaraan Program Profesi Ners
S.1 Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Mengetahui,

Ketua
Rektor Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Udayana Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Prof.dr. Ketut Tirtayasa,MS.AIF


Prof.DR.dr.Ketut Suastika,Sp.PD.KE-MD
NIP. 195012311980031015
NIP. 195503291980121001
PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai