I. PENDAHULUAN
II. KURIKULUM
III. SUMBER DAYA
IV. PENDANAAN
V. MANAJEMEN AKADEMIS
VI. SISTEM PENJAMINAN MUTU
VII. KESIMPULAN
I. PENDAHULUAN
1.2 Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan profesi Ners berbasis kompetensi
untuk menghasilkan tenaga Ners yang profesional khususnya
keperawatan pariwisata dan kegawatdaruratan.
b. Menghasilkan tenaga Ners yang mampu bekerjasama dalam tim
dengan profesi lain, baik nasional maupun internasional.
c. Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu dan mutu
keperawatan di berbagai tatanan layanan kesehatan.
d. Menerapkan perkembangan IPTEK keperawatan dan atau
kedokteran dalam memberikan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan
budaya, moral serta integritas yang tinggi.
Salah satu unsur penting dalam pembangunan kesehatan adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM)
kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, berkualitas tinggi dan profesional dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Hanya SDM yang seperti itulah diharapkan mampu menjawab secara adekuat masalah
masalah kesehatan baik yang sudah, sedang maupun yang akan terjadi. SDM yang seperti ini hanya dapat
diwujudkan melalui proses pendidikan bekualitas yaitu proses pendidikan yang mampu memberikan anak
didiknya pengetahuan sikap dan keterampilan (kompetensi) yang sesuai dengan bidang tugasnya nanti.
Dalam sistem pelayanan kesehatan selain tenaga medis, kita juga mengenal tenaga kesehatan yang lain
yaitu Perawat yang pada intinya bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasien. Saat ini profil tenaga keperawatan yang ada di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya masih
didominasi oleh tenaga lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) setara lulusan SMU dan lulusan D.III
Keperawatan. Sedangkan tenaga keperawatan dengan kualifikasi sarjana (S1) + Ners jumlahnya masih
sangat kurang dan penyebarannyapun sangat tidak merata. Potret seperti ini sedikitpun belum mampu
mengangkat citra tenaga keperawatan di Indonesia khususnya di Bali. Dalam melaksanakan tugas mereka
benar-benar belum dianggap mitra kerja oleh tenaga medis. Dalam kontek pelayanan kesehatan, mereka
benar-benar belum mendapatkan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas.
Disisi lain Bali sebagai kawasan wisata sudah demikian terkenal diseluruh penjuru dunia, sehingga banyak
dikunjungi wisatawan manca negara untuk berbagai kepentingan. Tidak sedikit wisatawan yang kebetulan
mengalami gangguan kesehatan selama kunjungan di Bali mencari alternatif pelayanan kesehatan di luar
Bali misalnya Singapura. Buruknya mutu pelayanan kesehatan terhadap para korban musibah peledakan
bom di Kuta, Bali banyak mendapat sorotan dunia internasional. Kedua hal ini secara kasat mata
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Bali baik yang diberikan oleh tenaga medis maupun
tenaga perawat masih jauh dari standar internasional.
Ketersediaan lahan praktek yang dapat dijadikan wahana mengasah sikap, dan ketrampilan di Bali telah
memadai. RSUP Sanglah adalah rumah sakit pemerintah pendidikan tipe A yang merupakan rumah sakit
rujukan spesialistik bagi rumah sakit lainnya di Bali, NTB serta NTT. Mitra kerjanya demikian luas baik di
dalam maupun di luar negeri. Bahkan pada tahun 2005 telah membuka wing internasional yang khusus
memberikan pelayanan bagi pasien asing maupun pasien lokal yang memang ingin mendapat pelayanan
standar internasional. Peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit ini terus menerus diupayakan karena
masyarakat memang membutuhkan pelayanan seperti itu (catatan, saat ini Bed Occupation Rate / BOR
RSUP Sanglah untuk klas I dan Utama berkisar antara 80 89 %). Selain sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan, rumah sakit ini juga dimanfaatkan oleh FK Unud sebagai tempat lahan pendidikan untuk dokter
umum dan dokter spesialis. Selain RSUP Sanglah, di Denpasar juga beroperesi beberapa rumah sakit yang
lain, yaitu RSUD Wangaya yang tidak lain adalah rumah sakit daerah milik Pemerintah Kotamadya
Denpasar. Rumah sakit ini adalah rumah sakit tipe C plus dengan beberapa pelayanan spesialistik dan
memiliki 30 dan 40 tempat tidur masing-masing untuk perawatan kelas I dan kelas utama (VIP). Rumah
Sakit Udayana milik Kodam IX Udayana, adalah rumah sakit rujukan bagi rumah sakit militer lainnya di Bali,
NTB dan NTT. Selain melayani anggota militer, rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum dengan
kapasitas kelas utama sebanyak 15 tempat tidur. Di luar rumah sakit milik pemerintah, di Denpasar juga
beroperasi 10 rumah sakit swasta yang masing masing mampu memberikan pelayanan spesialistik. Bukan
hanya rumah sakit, klinik-klinik yang memberikan perawatan rawat jalan dan perawatan kedaruratanpun
banyak ada di Denpasar, dan bahkan hampir setiap hotel berbintang memiliki klinik yang mampu memberi
pelayanan kepada penderita asing.
Di 8 kabupaten lainnya di Bali yang notabene juga merupakan destinasi tujuan wisata, masing-masing
memiliki 1 rumah sakit milik daerah yang disebut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). RSUD-RSUD ini
adalah rumah sakit yang berkualifikasi tipe C B dengan beberapa perawatan spesialistik. Untuk menjawab
tantangan masyarakat, maka masing-masing RSUD berlomba-lomba mengembangkan diri sesuai dengan
kemampuannya. Bahkan RSUD Tabanan berkembang sedemikian pesat karena sukses menjalin kerjasama
dengan rumah sakit yang ada di luar negeri (Singapura dan Jepang) sehingga akan menjadi rumah sakit
berstandar internasional. Bukan hanya RSUD, tetapi di 8 kabupaten ini, telah pula berkembang paling tidak
3 rumah sakit swasta yang memiliki pusat-pusat pelayanan spesialistik.
Rencana pengembangan Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unud ini menjadi lebih realistik karena telah
mendapat dukungan kuat dari beberapa stakeholders. Dirut RSUP Sanglah dan Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi Bali menanggapi positif dan memberi dukungan kuat terhadap rencana ini. Hal ini tercetus dalam
pertemuan koordinasi antara Dekan FK Unud, Dirut RSUP Sanglah dan Ka Dinas Kesehatan Propinsi Bali,.
Gubernur Bali dalam sambutan penutupan pada International Nursing Conference di Hotel Mercuri Sanur
30 Juni 2005 secara gamblang mengatakan sangat mendukung penyelenggaraan pendidikan keperawatan
setinggkat sarjana di Bali. Masukan yang konstruktif dan tanggapan yang positif juga telah diberikan oleh
para pimpinan Unud setelah Dekan FK Representatif WHO di Indonesia yaitu Mr. George Patterson yang
khusus diundang ke FK Unud untuk mendiskusikan rencana ini ternyata memberikan juga tanggapan positif.
WHO komit untuk membantu terutama dalam pengembangan staf dan asistensi dalam pengembangan
kurikulum. Tidak kalah pentingnya adalah dukungan yang disampaikan oleh Ibu Menteri Kesehatan
Republik Indonesia yang beliau cetuskan dalam pertemuan informal di Hotel Sanur Plaza dengan Rektor
Unud yang juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Dirut RSUP Sanglah dan Dekan FK Unud
Dengan dukungan fasilitas dan tenaga pembimbing di lahan praktek, Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana sejak tahun 2006 telah menyelenggarakan Program Pendidikan Keperawatan (Ners) sehingga
dapat segera dihasilkan sarjana keperawatan yang profesional. Setelah melalui program akademik, sesuai
dengan rencana pendidikan Ners, maka kepada mahsiswa yang telah berhasil menyelesaikan program
akdemik akan diwajibkan mengikuti program profesi.
II. KURIKULUM
5. Bahan kajian.
Program profesi Ners PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Udayana meyakini bahwa
keperawatan merupakan suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan,
mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingannya sendiri, suatu bentuk
pelayanan atau asuhan yang bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic,
dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan atau asuhan
keperawatan. Sifat dan hakikat pelayanan asuhan keperawatan bertujuan untuk
tercapainya kemandirian klien beserta sistemnya dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
secara optimal. Pelayanan keperawatan kepada klien dilaksanakan pada seluruh tatanan
pelayanan kesehatan baik di klinik maupun dikomunitas.
Program pendidikan ners dikembangkan berlandaskan pada kegiatan dan proses
pendidikan berbasis kompetensi dengan harapan menghasilkan lulusan ners yang memiliki
pengetahuan, sikap, dan perilaku professional. Disamping itu juga berlandaskan pada aspek
etik dan legal profesi, serta menguasai IPTEK agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
menjamin pelayanan yang aman dan akuntabel. Landasan yang digunakan untuk
mengembangkan Body Of Knowledge ilmu keperawatan adalah paradigma keperawatan,
etika keperawatan, keterampilan dalam keberagaman budaya, hubungan interpersonal, dan
caring.
Pendekatan utama dalam proses pembelajaran meliputi: (a) menyelesaikan masalah
secara ilmiah, (b) pemblajaran berfokus pada peserta didik, (c) berorientasi pada keutuhan
masyarakat, dan (d) berorientasi ke masa depan.
Nursing philosophy
client
environment health
nursing
Gambar 2.1 Kerangka dasar acuan pembelajaran profesi Ners PSIK Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
STRUKTUR KURIKULUM
Pada tahap profesi mahasiswa wajib menyelesaikan 36 SKS yang seluruh struktur
kurikulumnya berbentuk klinik. Mahasiswa menyelesaikan SKS profesi dalam dua semester
dengan melewati beberapa departemen dengan penjabaran mata ajar sebagai berikut:
2. 6 Daftar Pustaka
Newberry , L. dan Criddle L.M. (Eds.), 2005, Sheeys Manual of Emergency Care, 6th
Ed, Elsevier Mosby: USA
ENA, 2000, Emergency Nursing Core Curiculum, 5th ED, WB.Saunders Company:
USA.
Website yang dapat digunakan adalah http://emedicine.medscape.com.
3.5 Evaluasi
Penilaian PBL dilakukan secara bertahap sesuai dengan kompetensi sepanjang kegiatan
mahasiswa oleh pembimbing akademik dan Pembimbing klinik, dengan menggunakan
format penilaian (terlampir).
Adapun aspek yang dinilai adalah :
1) Peran serta pre dan post confrence
2) Laporan pendahuluan
3) Dokumentasi atau laporan asuhan keperawatan
4) Penampilan klinik/ujian praktek
5) Terapi bermain
6) DDST
7) Penyuluhan kesehatan
8) Presentasi kasus
9) Pencapaian kompetensi
4.5 Evaluasi
No Indikator Bobot Penilaian
(100%)
1. Tugas Individu:
a. Laporan Pendahuluan 5%
b. Laporan Kasus Kelolaan 10%
c. Laporan Resume 5%
d. Laporan Poliklinik 5%
e. Rekapitulasi Kompetensi 5%
f. Laporan API/SP 5%
g. Laporan Home Visit/keswamas 10%
h. Peran serta pada pre dan post conference 10%
i. Sikap, Kedisiplinan dan Ketertiban 10%
j. Ujian Praktek Askep Jiwa 15%
2. Tugas Kelompok:
a. Analisa Trend Issue/Askep Keperawatan Jiwa 10%
b. Pelaksanaan TAK 5%
c. Pendidikan Kesehatan 5%
Total 100%
4.6 Daftar Pustaka
Humpreys,J dan Camp Bell,J.C.(2004). Family Violence and Nursing Practice.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins
Keliat, B.A. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa (Edisi 2). Jakarta : EGC
Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University
Press
Purwanto,H. (1998). Pengantar Prilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
RAwlin,R.P dan Heacock,P.E.(1993). Clinical Manual of Psychiatric Nursing. St.Louis:
Mosby Year Books
Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta : EGC
Suliswati, dkk, (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Townsend,M.C.(1996).Psychiatric Mental Health Nursing: Concepts of care. 2nd ed.
Philadelphia: Fa Davis Company
Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung : Rafika Aditama.
5.2 Tujuan
Setelah melaksanakan tahap pendidikan profesi di department keperawatan
intensive diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep perawatan pasien di
ruang intensive dan mampu memberikan Asuhan Keperawatan secara komperhensive
pada pasien yang memerlukan perawatan di ruang intensive dengan pendekatan
proses keperawatan dengan memperhatikan konsep etik dan legal untuk memenuhi
kebutuhan bio, psiko, sosial, kultural dan spiritual pasien.
5.3 Kompetensi
1. Dalam praktek ini, mahasiswa diharapkan tahu dan mampu melaksanakan kompetensi
utama sarjana keperawatan:
a) Mampu berkomunikasi secara efektif
b) Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik
d) Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
e) Mampu menjalin hubungan interpersonal
f) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar
sepanjang hayat
2. Bahan Kajian Kompetensi
a) Kompetensi asuhan keperawatan (Kasus/penyakit)
b) Kompetensi Intervensi Keperawatan
c) Regulasi dan kebijakan perawatan pasien yang dirawat di ruang intensive
d) Kolaborasi perawatan pasien di ruang intensive
Sub unit Kompetensi Kasus, Kompetensi Tindakan dan Kriteria Unjuk kerja Terlampir
5.5 Evaluasi
1 . Laporan pendahuluan : 15%
2 . Laporan kasus/resume : 25%
3 . Pencapaian kompetensi : 25%
SP/SK (5%)
Keterampilan (15%)
Penyuluhan (5%)
4 . Sikap : 5%
5 . Seminar Akhir Bagian : 10%
6 . Ujian praktik : 20%
5. 6 Daftar Pustaka
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., and Wagner, C.M. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC), sixth edition, Mosby, Philadelphia.
Campbell JE (1995) ,Basic Trauma Life Support to Paramedic and advance ,EMS
Donna ,Ignatavicius,(1995) Medical Surgical Nursing ,JB Lippincott Company
,Philadelphia
Leo Bassery ,(1998) ,Guides Life for Resuscitation ,European Resuscitatio Council
,university of AntweroBelgium
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., and Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC), fifth edition, Mosby, Philadelphia.
NANDA, (2012). Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2012-2014, NANDA
International, Philadephia.
Patty stuart & Pamella Stinson (1998) ,emergency Nursing references, Emergency
Dept.University Of Kentucky hospital, Kentucky
Raymond H etall,(1997) ,Atlas Life Support to Paramedis ang advance EMS Provider
,AmericanCollege of Emergency Physicion
6.3 Kompetensi
Pada akhir praktek profesi ner komunitas, mahasiswa akan dapat :
1. Membina hubungan (basic relationship) baik dengan komunitas dan keluarga yang
dibina dengan mengenal wilayah, tokoh formal dan informal dan masalah kesehatan
yang sedang dihadapinya.
2. Bekerja sama dengan komunitas dan keluarga dalam melaksanakan pendataan
kesehatan.
3. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik, demografi,
epidemografi, epidemiologi guna mengidentifikasi diagnosa keperawatan komunitas
dan faktor penyebab timbulnya masalah.
4. Memfasilitasi komunitas dan keluarga dalam memusyawarahkan masalah-masalah
yang ditemukan dan menyadarkan adanya masalah kesehatan yang sedang/ akan
dihadapinya.
5. Mengorganisasikan potensi yang ada dikomunitas untuk merencanakan dan
melaksanakan tindakan pemecahan masalah.
6. Meningkatkan tenaga-tenaga potensial di komunitas dengan melatih mereka dalam
program kerja untuk mengatasi masalah.
7. Bekerja sama dengan tokoh-tokoh di komunitas, sektor-sektor yang terkait dalam
memberikan dukungan bagi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
8. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan askep komunitas.
9. Mendokumentasikan dengan benar dan tepat asuhan keperawatan pada komunitas.
Sub Unit Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Terlampir
6.5 Evaluasi
No. Penilaian Persentase
1 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Kegiatan MMD awal 15 %
Kegiatan setiap pokjakes 20 %
Kegiatan MMD akhir 15 %
2 Ujian keperawatan komunitas (responsi) 15 %
3 Seminar 10 %
4 Laporan akhir asuhan keperawatan komunitas dan 10 %
Laporan Puskesmas
5 Daftar kegiatan harian 5%
6 Kehadiran 5%
7 Sikap 5%
TOTAL 100
7.3 Kompetensi
a. Melaksanakan pengkajian kebutuhan dan masalah keluarga (berdasarkan teori
model Friedman)
b. Menentukan prioritas diagnosa keperawatan keluarga
c. Merencanakan asuhan keperawatan keluarga
d. Melaksanakan rencana keperawatan keluarga yang meliputi; Independent,
Dependent dan Empowering.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
f. Mencatat/melaporkan data/informasi yang tepat dan relevan kepada petugas
puskesmas yang berkompeten untuk meningkatkan kualitas pelayanan keluarga.
Sub Unit Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja terlampir
7.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat Praktik Waktu Praktik
Wilayah kerja Dinkes Kota Denpasar 2 minggu
7.5 Evaluasi
No Indikator Persentase
1. Tugas Individu:
1). Laporan Pendahuluan 5%
2). Laporan lengkap asuhan keperawatan Keluarga 15%
Binaan Utama
3). Laporan Resume Kasus Keluarga Binaan 5%
4). Laporan kegiatan Harian 5%
5). Laporan Jurnal Keperawatan Keluarga 10%
6). Peran serta pada pre dan post conference 10%
7). Kedisiplinan dan Ketertiban 10%
8). Ujian Praktek Askep Keluarga 20%
(kognitif, afektif, psikomotor)
2. Tugas Kelompok:
1). Seminar Jurnal Keperawatan Keluarga 10%
2). Seminar Kasus Keluarga 10%
Total 100%
8.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan mata ajar, mahasiswa mampu mengelola asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami berbagai masalah kesehatan lansia dengan
menerapkan beberapa konsep dasar gerontik, teori biopsikososiokultural dan spiritual
pada proses penuaan, serta mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan
asuhan keperawatan gerontik
8.3 Kompetensi
1. Melakukan asuhan keperawatan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan
yang telah diberikan pada lanjut usia dengan penurunan kemapuan fisik dan psikis
yang sakit akut, sakit kronis maupun sakit terminal.
2. Melakukan kegiatan pada item di bawah ini :
Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pada lansia
Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia
Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada lansia
Pemenuhan kebutuhan eliminasi pada lansia
Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilitas pada lansia
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada lansia
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada lansia
Penatalaksanaan medikasi pada lansia
Terapi aktivitas kelompok
Penkes pada lansia dan keluarga
Senam lansia
Sub unit kompetensi kasus, kompetensi tindakan dan kriteria unjuk Kerja Terlampir
8.5 Evaluasi
Penilaian PBL dilakukan secara bertahap sesuai dengan kompetensi sepanjang kegiatan
mahasiswa oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik, dengan menggunakan
format penilaian (terlampir)
Adapun aspek yang dinilai adalah :
1. Peran serta pre dan post conference
2. Laporan pendahuluan
3. Dokumentasi atau laporan asuhan keperawatan
4. Penampilan klinik/ujian praktik
5. Penyuluhan kesehatan
6. Presentasi kasus kelola/seminar
7. Terapi Modalitas
8. Sosio drama
9. Pencapaian kompetensi
9.3 Kompetensi
1 .Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu antenatal
2. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
3. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibo post natal
4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada BBL Fisiologis
5. Melaksanakan asuhan keperawatan pada gangguan reproduksi
6. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasangan usia subur
Sub unit Kompetensi kasus, kompetensi tindakan dan Kriteria Unjuk Kerja Terlampir
9.5 Evaluasi
Penilaian profesi dilakukan oleh pembimbing secara bertahap sesuai dengan
kompetensi yang dicapai mahasiswa, dengan menggunakan format penilaian.
Adapun aspek yang dinilai adalah :
1. Peran serta/ keaktifan pre dan post confrence
2. Laporan pendahuluan
3. Laporan Askep
4. Penampilan klinik/ujian praktek
5. Tindakan (mencakup penyuluhan kesehatan, SP dan SK, kompetensi tindakan,
kompetensi Askep)
6. Seminar (seminar kasus kelolaan)
7. Sikap
10.2 Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, diharapkan mahasiswa PSIK
mampu menerapkan konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan serta manajemen
keperawatan pada instalasi/unit pelayanan keperawatan di rumah sakit dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RS khususnya pelayanan keperawatan.
10.3 Kompetensi
a. Melakukan kajian situasi ruangan pelayanan perawatan sebagai dasar untuk
menyusun rencana keperawatan dan operasional ruangan.
b. Menyusun rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan hasil kegiatan
ruangan.
c. Mengimplementasikan model pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan
model asuhan keperawatan professional (MAKP)
d. Melakukan evaluasi program pelaksanaan model asuhan keperawatan
professional (MAKP).
10.5 Evaluasi
Laporan praktik manajemen harus sudah diterima oleh pembimbing 1 minggu
setelah praktik manajemen
Evaluasi praktik manajemen terdiri dari:
Makalah Diseminasi : 15 %
Diseminasi : 20 %
Program inovasi : 15 %
ADL : 25 %
Role Play : 25 %
11.3 Kompetensi
Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien sesuai bidang peminatannya
yaitu keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan komunitas,
keperawatan gerontik/keluarga, keperawatan jiwa, manajemen keperawatan,
keperawatan intensif, keperawatan gadar, dan keperawatan medikal bedah.
Adapun penjabaran bahan kajiannya sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang muncul pada pasien
2. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien
3. Mengetahui pengkhususan tugas perawat di ruangan peminatan yang di minati
4. Melakukan tindakan khusus keperawatan sesuai dengan bidang peminatan yang
diminati
Sub Unit Kompetensi Kasus, Kompetensi Tindakan dan Kriteria Untuk Kerja Sesuai dengan
tempat peminatan.
11.5 Evaluasi
1. Evaluasi akhir praktik praktik peminatan meliputi:
1. Laporan pendahuluan : 10%
2. Laporan Kasus : 10%
3. Responsi : 20%
4. Pelaksanaan tindakan perawatan & sikap : 20%
5. Seminar : 10%
6. Ujian : 30%
Total 100%
8. Ketentuan kelulusan akhir kegiatan profesi Keperawatan anak
a. Evaluasi akhir minimal mendapatkan nilai B (> 70)
b. Jika evaluasi akhir kurang dari B(>70) dinyatakan tidak lulus dalam kegiatan
praktik peminatan
JUMLAH 36 48 2.304
DATA Berikan data-data yang mendukung terhadap pernyataan pada uraian Kualitatif dan buat
KUANTITATI Analisisnya secara kuantitatif
F
ASPEK KUALITATIF Program profesi Ners memerlukan sumber daya akademik untuk
menunjang pencapaian tujuan kompetensi yang telah ditetapkan dan
untuk mencapai visi dan misi prodi Ners. Untuk saat ini tenaga
pembimbing klinik mahasiswa di lahan praktik terdiri dari pembimbing
dari institusi (Clinical Teacher/CT) dan pembimbing dari rumah sakit
(Clinical Instructor/CI). Penentuan pembimbing rumah sakit dilakukan
oleh pihak DIKLIT lahan praktik berdasarkan syarat yang diajukan oleh
PSIK FK UNUD. Hingga saat ini kualifikasi pembimbing praktik adalah
minimal Ners yang memiliki sertifikat pelatihan CI. Untuk meningkatkan
kualifikasi pembimbing klinik dari institusi telah dilakukan upaya
pemetaan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain
itu, pembimbing klinik juga diberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan atau workshop sesuai dengan bidang keilmuan.
Sasaran pengembangan:
1. Meningkatkan relevansi kurikulum
2. Meningkatkan kemampuan Dosen dalam IPTEK, keterampilan dan
proses bimbingan
3. Mengembangkan aktivitas mandiri penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Tabel 1
Tahun Akademik
Jumlah
Dosen 12 12 13 13 15
Akademik
Jml Dosen
18 18 20 20 20
Klinik
Jml
70 88 90 75 82
Mahasiswa
Rekuitmen
Dosen 3 3 2 2 1
Akademik
Rekruitmen
Dosen 0 2 1 0 1
Klinik
Rasio
Dosen
1:5 1:6 1:6 1:5 1:5
Akademik :
Mahasiswa
Rasio
Dosen
1:4 1:4 1:4 1:4 1:4
Klinik :
Mahasiswa
Kriteria :
Peran Peran
Kegiatan Pembimbing dari Pembimbing dari
Institusi rumah sakit
Pre Memberikan Mengorientasikan
Conference kesempatan ruangan,
pada mahasiswa karakteristik klien
untuk melakukan serta pembagian
kesiapan tugas yang ada
sebelum pada ruang
berhadapan tersebut
dengan pasien Mengetahui kasus
Menjelaskan kelola yang di pilih
kembali tujuan mahasiwa
dan kompetensi Membagi tanggung
yang harus jawab mahasiswa
dicapai selama praktek di
ruang tersebut
Memperke
nalkan
pembimbing
klinik
Mengecek dan
responsi laporan
pendahuluan
Menandatangani
laporan
pendahuluan
Mengecek
kondisi dan
status Pasien
Mengecek
kelengkapan
seragam,
identitas serta
nursing Kit
Memberikan
kesempatan
pada mahasiswa
untuk dapat
mengungkapkan
pendapat selama
proses diskusi
Bed side Melakukan bed Melakukan bed
teaching side teaching side teaching untuk
untuk kasus kasus khusus dan
khusus dan prioritas
prioritas Memberi feed back
Berdiskusi selama proses
dengan berlangsung
mahasiswa Mendiskusikan
mengenai asuhan
manajemen keperawatan kasus
kasus yang kelola mahasiswa
dibahas
Mendemonst
rasikan
ketrampilan
dengan melibatkan
mahasiswa
Penyuluhan Memberi feed Memberi feed back
kesehatan back selama selama proses
proses penyuluhan
penyuluhan kesehatan
kesehatan berlangsung
berlangsung
Kriteria :
a. MANAJEMEN FINANSIAL
ASPEK KUALITATIF 1. Berikan penjelasan tentang kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP dari
manajemen keuangan di institusi pengusul khususnya terkait dengan (a)
penganggaran, (b) pengelolaan/pemanfaatan, dan (c) pencatatan terhadap:
Kebutuhan investasi
Biaya operasional
Biaya pemeliharaan
Biaya pengembangan
Biaya taktis dan strategis lainnya
2. Berikan penjelasan tentang keefektifan dan keefisienan manajemen keuangan di
institusi pengusul terkait dengan hasil audit.
3. Berikan penjelasan terhadap sumber dana yang akan dicari untuk menunjang
penyelenggaraan program studi baru terkait dengan analisis cash flow selama
lima tahun pertama penyelenggaraan program studi secara komprehensif, bukan
hanya dana operasional tetapi juga menyangkut:
Sumber dana investasi
Sumber dana yang berkelanjutan bukan SPP
Kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP)
Sumber dana lainnya
Penjelasan :
4.1. Kebijakan Pendanaan
Kebijakan pendanaan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2009-2014 yaitu :
Seluruh sumber dana yang tertuang dalam Program Kerja dan Anggaran
dialokasikan untuk membiayai kegiatan tridarma perguruan tinggi dan unsur
pengelolaan dan penunjang di lingkungan Universitas Udayana.
Beberapa lahan kerja untuk lulusan Program Studi Ners Keperawatan adalah:
Penyerapan lulusan diatas baru sebatas di dalam negeri dan provinsi Bali,
sedangkan untuk penyerapan di luar negeri hingga saat ini belum terpenuhi salah
satunya dikarenakan kendala dalam kemampuan berbahasa asing.
ASPEK KUANTITATIF Analisis di atas tidak boleh hanya kualitatif sehingga harus didukung oleh data-data
yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif di atas.
V. MANAJEMEN AKADEMIS
ASPEK KUANTITATIF Analisis di atas tidak boleh hanya kualitatif sehingga harus didukung oleh data-
data yang mendukung terhadap pernyataan pada Aspek Kualitatif di atas.
1. Prosedur pembukaan program studi baru di tingkat fakultas dan institusi, peran eksekutif dan Senat
Akademik dalam pembukaan program studi dijelaskan sebagai berikut:
Langkah pembukaan program pendidikan Ners dilakukan sebagai berikut:
a. Dilakukan rapat koordinasi di tingkat program studi yang dipimpin oleh Ketua Program Studi,
Sekretaris Program Studi, Koordinator Bidang Akademik, Koordinator Profesi yang dihadiri oleh
seluruh Dosen PSIK FK UNUD.
b. Setelah rapat koordinasi di tingkat prodi kemudian pembukaan prodi Ners ini juga diagendakan
di rapat koordinasi fakultas, yang dipimpin oleh Dekan FK UNUD dihadiri oleh Ketua Program
Studi yang ada di lingkungan FK UNUD. Kesepakatannya dibentuk Tim Persiapan Perijinan
Pembukaan Prodi Ners (susunan anggota terlampir)
c. Tim Panitia Persiapan melakukan pengkajian dalam bentuk studi kelayakan, tujuan, kompetensi,
syarat pelaksanaan, materi praktek pendidikan profesi Ners., Tempat pelaksanaan pendidikan
profesi, SDM Instruktur dan nilai anggaran kegiatan pendidikan profesi Ners., format evaluasi,
dan bentuk penerbitan Ijazah, sumpah profesi ners.
d. Kemudian permohonan ijin prodi ini diagendakan dalam rapat senat Fakultas dan Universitas
e. setelah persetujuan senat maka tim persiapan melengkapi dokumen pengajuan prodi baru dari
DIKTI.
4. Rencana pengembangan program studi baik untuk jangka pendek (1-3 tahun ke depan), jangka
menengah (5-10 tahun kedepan) maupun jangka panjang (15-25 tahun ke depan), bagaimana
sumberdaya yang ada akan dikelola dan dikembangkan tanpa mengganggu program studi lain serta
bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina;
Untuk mencapai mutu lulusan Prodi Program Profesi Ners di lingkungan Fakultas Kedokteran Unud maka
dibutuhkan standard dinamis yang dipakai sebagai acuan/pedoman dalam menentukan kualitas lulusan.
Sementara itu mutu sudah menjadi kebutuhan global bagi seluruh komponen pengguna jasa (stakeholder).
Menyikapi kondisi tersebut dipandang perlu untuk membentuk suatu Unit Penjamin Mutu dengan tugas
pokok memberikan jaminan mutu (quality assurance) dengan melaksanakan pengembangan standard
mutu, melaksanakan monitoring, dan evaluasi kerja. Team Pelaksana Penjamin Mutu (TPPM) Program
Profesi Ners merupakan tim pelaksana Unit Penjamin Mutu (UPM) Fakultas Kedokteran. Unit Penjamin
Mutu Fakultas Kedokteran Universitas Udayana merupakan salah satu unit dalam struktur organisasi
Fakultas Kedokteran Unud. UPM FK Unud telah dibentuk sejak tanggal 20 Desember 2006 dengan SK dekan
No. 191/J14.2/PP.03.08.2006 tentang pembentukan Unit Penjamin Mutu menggantikan Team Monitoring
Evaluasi (Monev) Fakultas Kedokteran Unud sebelumnya. Pusat Penjaminan Mutu tingkat program studi
berkoordinasi dengan penjaminan mutu di level fakultas dan pada akhirnya Unit Penjaminan Mutu di
fakultas berkoordinasi dengan universitas dan jurusan/ program studi.
A. Visi
Mewujudkan Team Pelaksana Penjamin Mutu Program Profesi Ners yang berkoordinasi dengan
Unit Penjamin Mutu FK Unud sebagai unit terpercaya dan unggul dalam mengembangkan /
meningkatkan mutu Program Profesi Ners
B. Misi
1 Menjamin kebutuhan stakeholder sesuai dengan mutu yang ditetapkan Program Profesi Ners
2 Manjamin pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Program Profesi Ners dapat berjalan
sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan
D. Sasaran / Target
1 Program Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki standard mutu
2 Hasil kinerja Program Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berdasarkan
standard mutu
3 Stakeholder puas dengan mutu Program Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
E. Struktur organisasi
Team Pelaksana Penjamin Mutu Program Profesi Ners merupakan unit pelaksana penjaminan mutu
fakultas yang membantu managemen yang berjalan di program profesi ners FK Unud. Team ini
dibentuk oleh UPM FK Unud, bertanggung jawab langsung kepada Ketua Program Studi Ners FK
Unud. TPPM Program Studi Ners dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkoordinasi dengan
Unit Penjaminan Mutu Fakultas Udayana.
Skema 1 : Bagan Struktur Organisasi TPPM Program Profesi Ners Dan UPM Fakultas Kedokteran
UNUD
BPMU
DEKAN
PD I
UPM FK
DIVISI I DAN DIVISI II
Penyusunan Dan
MANAGEMEN
Pengesahan
Renstra
Spesifikasi
Program Studi
Unit Pelaksana
DEKAN FK Kompetensi, Terpadu
UNUD Kurikulum,
Dan Pelaksana
LAKIP
KET :
PD I : Pembantu Dekan I
BPMU : Badan Penjamin Mutu Universitas
UPM FK : Unit Penjamin Mutu Fakultas Kedokteran
DIVISI I : Devisi Pengembangan Penjamin Mutu
DIVISI II : Devisi Monitoring dan Evaluasi
TPPM : Team Pelaksana Penjamin Mutu
1 Dekan menetapkan pembentukan struktur UPM dan TPPM beserta tugas dan fungsinya
2 UPM dan TPPM melaksanakan tugas yang diberikan
a. Membuat rencana & pelaksanaan pengembangan penjamin mutu Program Profesi Ners
b. Membuat rencana dan melakukan monitoring & evaluasi RKT dan audit akademik internal
Program Profesi Ners FK Unud
3 UPM dan TPPM menentukan rencana kegiatan, personil, dana (anggaran), jadwal, pelaksana,
dan output (keluaran)
4 UPM dan TPPM melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahuman (RKT)
5 TPPM melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Program Studi Ners dan UPM Fakultas. UPM
Fakultas melaporkan kegiatan UPM Fakultas dan TPPM Prpgram Studi Ners kepada dekan
Team Pelaksana Penjamin Mutu Profesi Ners mempunyai kegiatan pokok sebagai berikut :
1 Pengelolaan TPPM Program Profesi Ners
2 Pengembangan penjamin mutu
a. Penyusunan instrument/standard/pedoman mutu
b. Pembinaan staf & management di bidang penjaminan mutu
3 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal tentang kesesuaian rencana dan pelaksanaan
kinerja internal Program Profesi Ners FK Unud
Kegiatan pokok Program Profesi Ners FK Unud diterjamahkan ke dalam rencana kerja tahunan
(RKT) dan rencana kerja anggaran (RKA)
VII. KESIMPULAN
ASPEK KUALITATIF Berikan kesimpulan berupa analisis yang komprehensif yang minimal berisi
penjelasan bagaimana program studi dan atau jurusan yang diusulkan akan
memenuhi kebutuhan yang ada, gambaran mengenai kelemahan-kelemahan
dan kekuatan dari program-program studi serta tantangan umum yang akan
dihadapi di masa depan, serta bagaimana program studi dan/atau jurusan akan
memposisikan diri untuk menghadapi tantangan tersebut dengan menggunakan
kekuatan yang ada dan memperhitungkan kelemahan yang ada.
Pembukaan Program Studi Profesi Ners PSIK FK UNUD merupakan suatu program untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga perawat yang profesional serta untuk membantu
pemerintah dalam mengisi dan melaksanakan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan
kesehatan yang tiada lain guna mencerdaskan bangsa Indonesia pada umumnya dan yang terutama
mampu menciptakan sumber daya manusia kesehatan yang handal dan profesional. Selain itu dengana
adanya sumber daya manusia professional di bidang kesehatan akan serta merta mendukung
peningkatan status kesehatan masyarakat.
Adapun hasil analisis dari studi kelayakan terhadap rencana pembukaan program studi Profesi
Ners pada 3 aspek, yaitu :
Proses pengambilan keputusan untuk dapat menyelenggarakan program, telah mengacu pada
persyaratan-persyaratan yang telah menjadi ketentuan dan ketetapan dari pemerintah dalam hal ini
adalah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi.
Fasilitas yang telah disediakan untuk saat ini mungkin masih perlu ditambahkan, namun fasilitas
minimal yang ditetapkan sesuai standar oleh para penyelenggara dalam hal ini Universitas Udayana dan
PSIK FK UNUD akan disiapkan dan akan disempurnakan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Rencana pengembangan dan penyempurnaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan proses
belajar mengajar semaksimal mungkin akan diusahakan oleh pihak Universitas dan PSIK FK UNUD.
Prasarana lain yang dapat menjadi pendukung dalam kelancaran dan kemudahan proses
kegiatan akademik dan program studi adalah fasilitas yang berbentuk kerjasama dengan beberapa pusat
pelayanan kesehatan, baik negeri maupun swasta seperti rumah sakit dan puskesmas yang nantinya
dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah didapatkan
langsung kepada orang yang membutuhkannya di lapangan melalui praktek belajar lapangan.
B. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu bagian penting yang harus ada dan disiapkan dalam
proses penyelengaraan pendidikan. Oleh karena itu untuk mendukung terselenggaranya program studi
maka Universitas Udayana sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap keberadaan lembaga
pendidikan ini telah siap untuk membantu memberikan sokongan dana pada awal tahun pendirian
lembaga pendidikan ini sampai waktu tertentu dimana nantinya program studi mampu mengadakan
dana sendiri untuk biaya operasional kegiatan akademiknya.
Adapun untuk selanjutnya biaya operasional kegiatan akademik dan program studi akan diambil
dengan menggali potensi yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan
dan mahasiswa sebagai peserta didiknya. Adapun besarnya anggaran dana yang dibutuhkan pada setiap
kegiatan akademik dan pelaksanaan program pendidikan akan selalu diadakan kajian dan revisi-revisi
seperlunya. Dan untuk proyeksi anggaran yang dibutuhkan pada setiap tahun anggaran diperkirakan
akan selalu mengalami kenaikan yang tentunya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan.
Dalam kenyataan yang terjadi pada saat ini ada kecenderungan masyarakat sudah mulai
menyadari akan pentingnya menggunakan pelayanan dan jasa dari tenaga-tenaga profesional di segala
bidang, khususnya di bidang kesehatan. Masyarakat mulai merespon dengan baik akan fungsi dan peran
tenaga profesional di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
Kondisi masyarakat inilah yang menyakinkan pihak Universitas Udayana dan PSIK FK UNUD
untuk menyelenggarakan Program Profesi Ners yang diharapkan akan lahir tenaga kesehatan yang
bermutu, berkualitas dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesinya. Agar tercapai harapan
tersebut pihak penyelenggara program studi SI Keperawatan akan selalu konsisten untuk melakukan
pembenahan disegala sektor yang mendukung kelancaran dan kemudahan kegiatan akademik dan
pelaksanaan program pendidikan.
Demikian, Studi Kelayakan ini disusun berdasarkan Surat Keputusan nomor 108/DIKTI/Kep/2001
tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang terdiri atas : 1) Pendahuluan yang menyangkut aspek kemanfaatan dan keunggulan
dan aspek spesifikasi ; 2) Kurikulum yang mencakup road map keilmuan dan keahlian; rancangan
kurikulum; dan sistem pembelajaran; 3) Sumber daya yang mencakup aspek sumber daya manusia dan
sarana prasarana; 4) Pendanaan yang mencakup aspek manajemen finansial dan aspek keberlanjutan;
5) Manajemen akademis; 6) Sistem penjaminan mutu; dan 7)Kesimpulan. Selanjutnya, diharapkan agar
usulan ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pemberian ijin penyelenggaraan Program Profesi Ners
S.1 Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Mengetahui,
Ketua
Rektor Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Udayana Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
LAMPIRAN